Summary : Sinbad dan Jafar terlempar ke dimensi lain karena Yamraiha salah menggunakan mantra sihir teleportasi. Bagaimana kisah Sinbad didunia baru? Apakah Aladdin, Alibaba, dan Morgiana akan menyusul Sinbad dan Jafar?

Disclaimer : Magi milik Shinobu Ohtaka Dan Bungou Stray Dogs milik Asagiri Kafuka & Harukawa Sango

Warning : kisah ini terinspirasi dari beberapa FF yang aku baca dan maaf jika cerita ini membosankan. Cerita ini mengandung 'SUKA SUKA SAYA' itulah motto cerita ini :'v
Selamat membaca~~!

HAPPY FAMILY SINDRIA

.

.

.

.


Perang telah berakhir. Langit yang tadinya tertutup awan hitam telah menghilang. Dan raksasa hitam yang sangat kuat telah dikalahkan.

"Jika kau memilih magnostadt sebagai wilayah mu... Maka..." ujar seorang pria tinggi yang mempunyai rambut berwarna merah pun mengangkat seorang anak berusia sekitar 13 atau 14 tahun itu dan menggendongnya "...aku akan bawa dia" ujar pria itu sambil tersenyum licik.

"HEEE?!" semua yang ada disana terkejut melihat itu "kau sudah berjanji padaku kan, Aladdin?" ujar pria itu pada anak yang berada ditangannya sambil tersenyum jahil. Sedangkan yang ditanya hanya diam seribu kata dan keringat mengalir dari pipi anak itu.

"Karena perang telah selesai, dan kekaisaran Leam telah bekerja sama dengan Sindria, maka sudah saatnya kami pulang.. " ujar seseorang berambut ungu yang merupakan Raja dari kerjaan Sindria, Raja Sinbad.

Yamuraiha pun membuat mantra teleportasi untuk memulangkan Sinbad dll. Namun setelah masuknya Sinbad dan Jafar, seseorang yang selalu berada disamping Sinbad , tiba tiba saja ada yang menghentikannya

"tunggu" ujar pria yang menggunakan topi penyihir hijau dengan ujungnya memiliki bulu berwarna putih. Semuanya memandang sosok magi dihadapannya. "Ada apa Yunan san? " tanya Aladdin pada Yunan, sang magi yang berpakaian serba hijau itu. "Ada yang salah pada sihir milikmu Yamuraiha... Aku merasakan ada yang ganjil pada sihir mu, lebih baik kalian pulang dengan menaiki kapal" ujar Yunan dengan nada serius.

Aladdin yang memperhatikan itu memiliki firasat buruk. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut mereka "paman Kouen!" panggilnya pada sosok pria yang tadi menggendongnya dari kekaisaran Kou. Sedangkan yang dipanggil hanya menoleh padanya. "Aku akan ikut dengan Yamu san! Aku khawatir dengan mereka... Tapi aku pasti akan menepati janjiku padamu paman! Aku akan datang ke kekaisaran Kou saat semuanya sudah baik baik saja!" ujar Aladdin berusaha menyakinkan Ren Kouen.

Kouen tetap diam , dia berusaha memikirkan apa yang terbaik untuk saat ini. Namun untuk sekarang tubuhnya merasa lelah dan ingin istirahat. "Baiklah, tepati janjimu bocah. Jika tidak, aku akan datang ke Sindria dengan membawa banyak pasukan" ujar Kouen dengan tenang dan pergi meninggalkan Aladdin dkk.

Hakuei yang sedari tadi memperhatikan Aladdin pun mendekatinya "tenang saja... Kamu akan baik-baik saja nanti. Jaga dirimu baik-baik ya, Aladdin" setelah mengatakan hal itu, dia pun pergi dan mengikuti Kouen pergi.

-0-

Sedangkan didunia lain, Sinbad dan Jafar terlempar ke sebuah apartemen. Membuat sang pemilik kamarnya terkejut dan memasang kuda kuda menyerang. "Are?" gadis itu terkejut setelah melihat 2 sosok yang tidak sadarkan diri telah berada didihadapannya

-0-

Pagi hari telah datang. Cahaya cahaya lembut matahari sedikit menyinari wajah Sinbad dan Jafar. "Ungh... " erang Sinbad yang merasa kepalanya pusing. Dia pun melihat sekitarnya dan mendapati ja'far telah tertidur disampingnya.

"Silahkan... " ujar sosok gadis berusia 14 tahun sambil memberikan 2 mangkuk tofu rebus dan 2 cangkir gelas dihadapan Sinbad. Sinbad mulai mencerna apa yang sebenarnya terjadi padanya. "Makanlah selagi hangat" ujar anak itu dengan tatapan datar.

Sinbad melihat makanan yang dihadapannya "ini apa? Dan ini ada dimana?" tanya Sinbad keheranan. Anak itu juga keheranan "ini namanya Tofu rebus, dan kau sekarang berada di kamarku. Kau sekarang berada di kota Yokohama" jelas anak itu. Sinbad pun semakin dibuat bingung. Dia menggaruk belakang kepalanya dengan asal. Tanda dia mulai frustasi.

Jafar pun akhirnya terbangun dan terkejut karena dia merasa berada ditempat yang berbeda "Sin!" panggil Jafar yang sedang ingin mempertanyakan apa yang terjadi. "Ya.. Kita terdampar di suatu tempat dan mungkin di dunia yang berbeda.. " jelas Sinbad untuk menjawab pertanyaan tak terlihat dari Jafar. "Tidak mungkin... Kenapa begini... " Jafar mulai ikut frustasi mendengarnya. "Sepertinya Yamuraiha terlalu sedih sampai tidak fokus pada sihirnya dan mengakibatkan kita terlempar didunia ini... " ujar Sinbad mulai serius dan diikuti oleh anggukan Jafar.

Gadis itu memperhatikan pakaian yang dipakai Sinbad dan Jafar. 'Pakaian yang aneh' ujarnya dalam hati.

Merasa di perhatian Sinbad pun menoleh ke arah gadis itu. "Siapa namamu nak?" tanya Sinbad dengan ramah "Kyouka... Izumi Kyouka.. " jawab anak itu. "Ooh... Kyouka chan ya! Ini, bagaimana cara makannya? Bisa ajarkan kami? " tanya Sinbad dengan ramah sambil mengangkat mangkuknya. Kyouka pun mengajari mereka makan menggunakan sumpit dengan sabar dan teliti.

Tok! Tok! Tok! *suara ketukan pintu*

"Kyouka? Apa kau sudah bangun?" tanya seseorang didepan pintu. Kyouka yang mendengarnya pun segera bangkit "aku permisi sebentar" pamit Kyouka dan segera berjalan menuju pintu. Sedangkan Sinbad dan Jafar melanjutkan acara sarapan mereka dengan tenang.

"Yo Kyouka chan , selamat pagi! " ujar seseorang berambut perak dihadapannya "pagi Atsushi kun, tunggu sebentar ya" Kyouka masuk kembali kedalam apartemennya tanpa menutup pintunya.

Sinbad dan Jafar telah selesai sarapan yang di buat Kyouka. "Sudah selesaikah? Aku ingin pergi bekerja " ujar Kyouka sambil membereskan mangkuk mangkuknya. "Bekerja? Ah, bolehkah kami ikut Kyouka chan? " pertanyaan Sinbad membuat wajah Jafar menjadi pucat "Sin!" bentak Jafar pada Sinbad "tidak apa apa Jafar kun, lagi pula kita tidak tahu ini ada dimana, bukankah lebih baik kita bersama Kyouka sambil menjaga Kyouka chan?" tanya Sinbad pada Jafar.

Jafar berfikir keras dengan ide Sinbad, jika dia menolaknya maka dia akan dibilang manusia berhati Batu tapi jika diterima mereka tidak tahu apa yang akan terjadi disana... "Boleh, kalian boleh ikut. Disana kalian bisa minta bantuan pada mereka" Kyouka menyanggupi permintaan Sinbad. "Mau bagaimana lagi... " ujar Jafar dengan pasrah.

Kyouka, Sinbad, dan Jafar keluar dari apartemen Kyouka. "Atsushi kun, maaf terlambat" ujar Kyouka datar. Sedangkan wajah Atsushi sudah memucat melihat ke 2 orang dibelakang Kyouka. "Salam kenal Atsushi kun" sapa Sinbad dengan ramah.

-0-

Sekarang mereka telah sampai di kantor agency. Semua anggota Agency menatap Sinbad dan Jafar dengan pandangan aneh. "Kyouka? Siapa mereka?" tanya seseorang yang memakai jas cokelat. Sedangkan Atsushi hanya berwajah pucat. "Maafkan kami, kami lupa memperkenalkan diri. Namaku adalah Jafar, dan dia adalah Raja dari kerajaan Sindria, Raja Sinbad" ujar Jafar sambil menunjuk Sinbad. Sinbad sudah bersiap dengan pose keren miliknya.

Dooong~~~

Semua yang ada di Agency kecuali Sinbad, Jafar, dan direktur Agency menatap Sinbad dan Jafar dengan tatapan bingung. "Are? Kalian tidak tahu?" tanya Sinbad dengan wajah kecewa miliknya. Mereka semua menggeleng. "Memangnya kau kira ini di abad berapa ada sistem Monarki?! Kau berusaha mempermainkan kami ya?!" ucap seseorang yang memakai kacamata dengan tatapan maut. Sinbad pun sweatdrop ditempat.

"I-ituloh, yang punya julukan Sinbad si petualang..." ujar Sinbad yang mulai merasa dirinya tidak terkenal. "Sudahlah Sin, menyerah saja, mungkin mereka memang tidak tahu " ujar Jafar sambil menepuk pundak Sinbad. Sinbad pun pundung ditempat.

"Ooh!" teriak seseorang yang menggunakan jas coklat sambil memukul telapak tangannya. "Ada apa Dazai-san?" ujar Atsushi pada Dazai yang barusan berteriak. "Aku ingat, maksudmu Sinbad sang pelaut! Yang mengarungi 7 samudra itu ya! Yang punya kerajaan terbuat dari emas ditengah gurun pasir Arab itu?!" jelas Dazai dengan mata berbinar. "Hah?! Itukan sudah berabad-abad yang lalu! Tidak mungkin orang itu masih hidup! Baka Dazai!" bentak seseorang yang menggunakan kacamata, Kunikida.

Jafar dan Sinbad pun tambah sweatdrop melihat Dazai dan Kunikida bertengkar. Walau Dazai lah yang disiksa oleh Kunikida. "Aku tidak mengerti tentang istana emas itu , tapi jika tentang penguasa 7 samudra itu benar!" ujar Sinbad dengan bangga. Semuanya memperhatikan dan saling menatap satu sama lain. "Kalau begitu, apa tujuan kalian datang ke sini?" tanya direktur mereka, direktur Fukuzawa. Semua orang termasuk Kyouka menatap Sinbad dan Jafar.

"Kami datang kesini untuk mengetahui kota ini dan cara agar kami bisa pulang ke Sindria" jawab Sinbad dengan nada serius. "Ranpo" ujar Fukuzawa kepada sosok bermata sipit disampingnya. "Baiklah baiklah..." Ranpo pun menggunakan kemampuan deduksi supernya.

Mereka yang melihat itu merasa khawatir akan jawaban dari Ranpo. "Selesai... Jadi memang benar anda adalah seorang Raja dari dunia lain, dan kau terlpar ke dunia ini karena kalian salah menggunakan sihir teleportasi. Yang menjadi penyebab utama adalah, kalian telah melaksanakan perang besar dan menggunakan kekuatan besar. Begitu kan?" jelas ranpo sambil tersenyum licik. Sinbad dan Jafar terkejut mendengar ucapan Ranpo yang semuanya benar.

Fukuzawa pun langsung berlutut dihadapan Sinbad "maaf atas kelancangan hamba, Sinbad sama" perkataan dan perbuatan Fukuzawa membuat semua anggota agency tercengang(?) "d-direktur... " Dazai menatap tidak percaya pada apa yang dilakukan Fukuzawa. Begitu juga yang lainnnya.

Fukuzawa bangkit dari berlututnya dan menatap Dazai "jika kau bertemu seorang Raja yang hebat, apa yang akan kau lakukan? " tanya Fukuzawa pada Dazai. Dazai pun terdiam tak bisa menjawabnya.

Dazai mengacak rambutnya yang mulai pusing kepala "bagaimana lagi, kau ini berasal dari dunia lain... Huft..." Dazai menghela nafasnya untuk menenangkan diri "namaku Dazai, Dazai Osamu... Salam kenal... " ujar Dazai sambil berlutut dihadapan Jafar, dengan lembut tapi pasti Dazai menggenggam tangan Jafar "kau benar-benar manis sekali nona... Maukah bunuh diri bersamaku?" Dazai pun mulai menggombal dengan cara ekstrem dihadapan Jafar.

Sedangkan Jafar sudah berwajah pucat mendengar perkataan Dazai, bahkan Sinbad juga ikut pucat dengan kelakuan Dazai. "Mattaku... Dasar penggila wanita " cibir Yosano, sang dokter di Agency. "Nona...? Baiklah... Bagaimana jika kau yang mati sendiri!" amuk Jafar sambil membanting Dazai. Sinbad hanya bisa menahan tawa melihatnya.

Melihat amukan Jafar membuat yang lain menjadi panik. "D-dazai san?!" panggil Atsushi panik. "Asal kau tahu! Aku ini laki laki dasar orang aneh! " bentak Jafar pada Dazai yang membuat Sinbad tak kuasa menahan tawanya "bhahahaha, dasar tukang gombal... Membedakan antara laki laki dan perempuan saja masih remidi" tawa Sinbad pun pecah.

Jafar yang mendengar itu pun langsung menatap Sinbad dengan tatapan maut "anda sendiri juga sama! Dasar penakhluk wanita dari 7 lautan, buaya 7 samudra! " Jafar pun tak bisa menjaga sopan santunnya lagi terhadap rajanya. Sinbad dan Dazai pun pundung bersama dipojokan karena omelan Jafar.

-0-

Setelah keadaan sudah membaik, mereka kembali duduk bersama. "Menurutku. Pakaian kalian ini sangat mencolok didunia ini, kalian seperti sedang bercosplay, dimohon untuk mengganti pakaian kalian, apalagi perhiasan yang anda pakai!" Kunikida menunjuk Sinbad dengan tatapan dingin. Sinbad pun terkejut karena Kunikida menunjuknya "kau membawa pedang dan perhiasan ditubuhmu, itu tidak boleh, kau akan menjadi sasaran untuk perampok atau orang jahat lainnya" ujar Kunikida yang membuat Sinbad merinding.

"Sebelumnya, Sinbad sama pernah dilucuti oleh perampok saat berada di daerah Balbadd, dan Sinbad sama tidak akan pernah kapok dengan perbuatannya" ujar Jafar dengan raut wajah pasrah. "Hahahaha, saat itu aku harus mengurus perompak kabut tanpa senjata apapun, benar benar menegangkan" Sinbad akhirnya mulai bercerita.

Semuanya hanya memperhatikan Sinbad bercerita "tapi pokoknya, anda harus pakai baju lain, Dazai! Gantikan pakaian mereka!" Dazai yang masih pundung pun menarik Sinbad dan Jafar tanpa ampun.

-0-

Sekarang Jafar dan Sinbad telah berganti pakaian. Sinbad menggunakan kemeja putih dengan paduan kotak kotak biru diujung bawah kemeja dan dasi berwarna kuning serta pergelangan lengan kemeja yang mempunyai motif sama. Sinbad juga menggunakan celana biru gelap dan sepatu hitam. Sedangkan Jafar menggunakan kemeja putih dengan dasi dan blezer panjang berwarna hitam. Tak lupa juga dengan celana hitam panjang dan sepatu hitam membuat mereka tamvan dan menawan sekali dimata para staf perempuan di Agency.

Dazai pun keluar dengan wajah cemberut. "Ne, bisakah aku membawa benda logam-ku? Padahal Jafar saja boleh membawa wadah pelayannya masa aku tidak boleh?" rengek Sinbad kepada Dazai "tidak boleh, perhiasan itu bisa menarik perhatian musuh. Bisa saja Port Mafia mengincar diri mu!" tolak Dazai mentah mentah. Membuat Sinbad menunduk kecewa.

Jafar merasa malu dengan pakaian dan gaya baru yang dia pakai, wajahnya sampai memerah. "A-ano... Dazai san, bisakah kau mengabulkan permintaan Sinbad sama? Atau biarkan beberapa benda logam itu dibawa oleh Sinbad sama" Jafar memohon pada Dazai untuk Sinbad. Sedangkan Dazai masih teringat saat Jafar menyiksanya karena menganggap Jafar itu perempuan. "Baiklah! Pilihlah beberapa yang sekiranya cocok untukmu! Jangan bawa semua barangmu itu!" ujar Dazai sambil memalingkan wajahnya. Tak sanggup menatap Jafar karena malu.

Kyouka yang melihat itu pun menghampiri semua perhiasan Sinbad dan mengambil pedangnya. "Lebih baik bawa ini Sinbad sama" ujar Kyouka sambil menyerahkan senjatanya pada Sinbad. Sinbad pun tersenyum "terimakasih Kyouka, ini memang wajib dibawa" ujarnya sambil mengambil pedang tersebut. "Yosh! Selain Djin Baal, aku butuh Djin Valefor dan Djin Vocalor!" Sinbad memakai gelangnya di tangan kiri dan kalung berliontin bulat merah yang masing-masing disembunyikan dibalik pakaian Sinbad. "Jika seperti ini tidak akan ketahuan kan?" tanya Sinbad dengan senyum khas miliknya. Kyouka pun menunjukan jempolnya dengan tatapan datar sedangkan yang lain hanya tersenyum.

-0-

Siang menjelang sore, Sinbad dan Jafar telah mengetahui nama nama anggota Agency saat ini "jadi begitu, berarti kau tidak jauh beda dengan budak yang telah merdeka, Atsushi-kun" ujar Sinbad dengan tatapan sedih. "Budak? Begitukah?" tanya Atsushi terkejut. "Benar, budak itu selalu disiksa, disuruh kerja paksa, lalu dijual. Hal itu tidak jauh beda dengan masa kecilmu Atsushi-kun" jelas Jafar pada Atsushi. Sedangkan Atsushi pun menunduk sedih.

Sinbad pun menoleh pada Kyouka disamping Atsuhsi yang sedang menepuk pundak Atsushi. "Jadi, bagaimana dengan Kyouka? Aku penasaran dengan dirimu yang mau bekerja padahal disekitarmu hanya ada orang dewasa" tanya Sinbad sambil tersenyum manis.

Kyouka menatap Sinbad sebentar, lalu menggenggam telepon genggam miliknya "namaku adalah Kyouka... Aku telah membunuh 35 orang dalam 6 Bulan... " ujarnya sambil menunduk. Sinbad dan Jafar terkejut mendengarnya. "Kejam... Ternyata Kyouka juga... " ujar Jafar dengan emosi yang telah memuncak.

Sinbad yang mendengarnya menjadi marah "jadi kau adalah assassin?! Kau bekerja disini sebagai assassin di usia muda?! Sungguh keterlaluan! Tidak bisa dimaafkan!" Ujar Sinbad dengan amarahnya. "Bukan... Bukan seperti itu Sinbad sama..." ujar Kyouka yang ingin memberikan penjelasan nya. Sinbad pun mengatur nafasnya dan kembali tenang.

"Dulu, aku adalah assassin... Dan aku bertemu Atsushi saat menjalankan misi bom bunuh diri sekaligus membunuh orang-orang yang berada disekitarku... Namun Atsushi kun menyelamatkanku dan membawaku ke dalam Agency..." Kyouka mulai bercerita tentang dirinya saat bertemu Atsushi. Sinbad dan Jafar mendengarkan dengan seksama, terlebih Jafar 'dia mirip denganku..' ujar Ja'far dalam hati. Sinbad pun melirik Jafar yang sedang merasa sedih karena merasa bertemu dirinya yang dulu.

Sepertinya waktu berjalan dengan sangat cepat. Mereka baru saja bertemu dan berbagi cerita dan sekarang sudah sore. "Sudah saatnya aku pulang. Sinbad sama dan Jafar san, apa kalian akan ikut denganku lagi?" tanya Kyouka pada Sinbad dan Jafar. Sinbad pun mengangguk. "Tapi sepertinya kamarnya tidak cukup untuk 3 orang... " ujar Sinbad sambil menoleh ke arah Jafar. "Kalian boleh tinggal dikamarku sementara. Aku tertarik dengan kalian" ujar Atsushi dengan semangat. "Yosh! Jafar bersama dengan Atsushi-kun dan aku bersama dengan Kyouka chan, mohon bantuannya ya kalian berdua! Maaf merepotkan" ujar Sinbad sambil melipat tangannya di dadanya dan tersenyum lebar.

-0-

Saat ini Sinbad dan Jafar berada dikamar Kyouka. Mereka mendengarkan cerita Kyouka kecil mereka yang telah membantu Sinbad dan Jafar hingga masih berada disini. "Aku tidak punya orang tua. Terkadang aku ingin dipeluk oleh seorang ibu atau ayah... Terkadang ingin bermain bersama mereka... Mendengar cerita juga... Rasanya mungkin menyenangkan..." ujar Kyouka. Dia duduk diantara Sinbad dan Jafar sambil memeluk lututnya.

Sinbad menatap Kyouka dengan tatapan sendu. "Tapi itu tidak mungkin... Aku telah membunuh 35 orang.. Dosa ku sudah tidak terampuni lagi..." ujar Kyouka sambil menenggelamkan kepalanya didalam lutut nya. Sinbad yang merasa kasihan pun mengelus kepala Kyouka dengan penuh Kasih sayang.

Kyouka yang merasa dielua kepalanya terkejut dan melihat Sinbad "jika kau tidak punya orang untuk kau sandarkan, kau bisa bersandar padaku... Jika kau merasa ingin bercerita tentang masalahmu maka bicaralah padaku... Dan jika kau ingin merasakan kehangatan orang tua, maka kau bisa menganggapku sebagai orang tua-mu..." ujar Sinbad dengan tatapan lembut, tak lupa dengan senyuman manis khas dirinya yang selalu membuat para wanita meleleh dihadapannya.

Kyouka menatap Sinbad tak percaya "maksudnya...? " tanya Kyouka. "Maksudnya, Sinbad akan menjadi ayah angkat untukmu Kyouka chan, jadi tenang saja" jelas Jafar dengan senyumnya. Mata Kyouka berbinar-binar mendengarnya "hontou ni..? " tanya Sinbad dengan mata berkaca kaca. Sinbad pun menganggukkan kepalanya.

Sinbad memeluk Kyouka dengan penuh Kasih sayang. Dan malam itupun mereka berdua mimpi Indah. Dan tentu saja Jafar yang tidur dikamar Atsushi bermimpi buruk tentang dikejar-kejar harimau putih besar.

-bersambung-


Hueee, ini pertama kalinya aku membuat Fanfic Xover :'v
Semoga menikmatinya semuaa
Maaf saja jika banyak typo bertebaran karena aku memang tidak berbakat dalam membuat cerita decu... T.T
Sampai bertemu lagi