Judul : No Tittle

Cast : Kim Taehyung

Jeon Jungkook

Dan beberapa member bts lainnya~

.

.

.

Vkook x Taekook/T/BTS/Boy love/

.

.

.

.

Cerita milik owe, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook, milik tuhan, orang tuanya dan Bighit Entertainment..saya hanya memakai nama mereka untuk cast ff ini

.

.

.

.

.

Oke happy reading ya~

"Kook...aku mencintaimu.."

Jungkook menatap kearah lelaki itu sekilas lalu kembali fokus pada serentetan kalimat pada buku yang dibacanya, tidak menggubris pernyataan cinta dari seseorang yang ada didepannya.

"Kook..." panggil lelaki itu, namun Jungkook tak bergeming dari bukunya.

"Ayolah.. aku mencintaimu..." ucap lelaki didepannya itu lagi, mengucapkan kembali pernyataan cintanya.

"Aku sedang tidak ingin dihibur..hyung.." ucap Jungkook yang masih sibuk pada serentetan kalimat yang bahkan tak satupun masuk keotaknya.

"Siapa yang menghiburmu bocah.." Taehyung -nama lelaki itu- mulai emosi melihat respon datar Jungkook.

"Kau hyung...dengan pernyataan cintamu, kau ingin menghiburku atau meledekku" Jungkook menutup bukunya lalu menatap kearah Taehyung, meminta penjelasan atas pernyataan cinta yang menurut Jungkook, itu meledeknya.

Kenapa? Karena dua hari yang lalu Jungkook baru saja berpisah dengan kekasihnya dan sekarang Taehyung menyatakan perasaanya, yang menurut Jungkook terlalu aneh.

Aneh.. ya jelas, mereka kenal mereka berteman,mereka sering bercanda bersama namun tak lama, kadang hanya sekedar menyapa, meski Taehyung sering menggodanya beberapa kali. Intinya mereka tak pernah dekat, bahkan Jungkook sering kali menghindar dari Taehyung karena ia jengah dengan godaan yang menurut Jungkook menjijikan itu.

"Be mine?" Taehyung kembali menyatakan perasaannya,

"Hyung...please..jangan bercanda..kau tidak serius mengatakannya kan?"tanya Jungkook dan Taehyung menggeleng.

"Aku serius, begini saja kau terima aku atau tinggalkan aku.. ayolah kook, sekarang aku merasa seperti tergantung" dan Taehyung mengerang frustasi.

Jungkook menghela nafas, menimbang hatinya antara menerima lelaki didepannya atau menolaknya. Jujur sebenarnya ada sedikit 'rasa' pada dirinya untuk Taehyung namun Jungkook tak ingin memikirkan perasaan itu terlalu jauh, dia sudah punya kekasih pada saat itu, dan semua 'rasa' itu terbentuk karena Taehyung yang menggodanya beberapa kali namun Jungkook hanya menganggap itu sebagai 'rasa' sesama teman atas nama pertemanan bukan 'rasa' atas nama cinta.

Jungkook termenung, ia bingung ingin menerima Taehyung atau tidak dan entah mengapa jantungnya terasa berdegup kencang dan ujung ujung jarinya terasa dingin, gugup? Entahlah..Jungkook tak paham dengan apa yang terjadi pada tubuhnya sekarang.

"Hitung sampai 10, dihitungan terakhir aku akan memberikan jawabanku.." ucap Jungkook akhirnya, Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan heran.

"Lalukan saja hyung!"

"Baiklah..." Taehyung menggeleng kecil lalu setelahnya ia melaksanakan perintah Jungkook.

"1..2..3..4...5..6..7..8..9..10"

"Apa jawabanmu?"

"Sial! Hitungan macam apa itu hyung!..aku bahkan belum selesai berfikir!" Protes Jungkook, dan Taehyung hanya mengedikan bahunya. Tak peduli.

Jungkook menghela nafas lalu mengucapkan keputusannya.

"Ya.. aku menerimamu hyung.." ucap Jungkook, membuat binar mata Taehyung melebar.

"Kau menerimaku kook?"

"Ya hyung aku menerimamu..."

Dan sebuah pelukan hangat didapat oleh Jungkook sebagai tanda peresmian hubungan mereka.

Ya.. hari itu mereka resmi menjadi sepasang kekasih

.

.

.

.

.

.

"Kook... kau tidak mau menunjukan kiyowomu padaku?" Tanya Taehyung saat mereka berjalan dikoridor sekolah.

"Kim gila..aku tidak bisa berkiyowo ria..." Jungkook mulai kesal dengan Taehyung yang berceloteh ria memintanya 'berkiyowo' atau melalukan hal 'imut'padanya. Sungguh jungkook tidak bisa mengimut atau berkiyowo ria, cukup sekali dulu waktu meminta ea krim pada kekasihnya dulu, namun bukan es krim yang didapat malah godaan yang ia dapatkan. Cukup! Itu memuakkan bagi Jungkook.

"Ayolah kook..sekali saja" ucap Taehyung memohon, memasang muka memohonnya pada Jungkook. Jungkook menggeleng tetap pada pendiriannya 'No kiyowo No Imut atau apapun itu'- kukuhnya. Egonya setebal dan sekuat baja.

"Sekali saja..jebal.."

Jungkook merasa Taehyung seperti anak kecil yang merengek pada ibunya. Terlihat sangat kekanakan untuk notabe sunbaenya, bahkan Jungkook tak mengerti apa yang ada diotak atau kepala aliennya itu.

"Berhenti merengek hyung! Itu menjijikan" protes Jungkook.

"Tunjukan kiyowomu padaku sayang"

"Aishh..baiklah baiklah..." Jungkook menyerah akhirnya dan Taehyung terlonjak senang.

Jungkook menghela nafas, terdiam sejenak... sebenarnya ragu untuk melakukannya dan malu setelahnya.

"Hyungie~" panggil Jungkook dengan nada imutnya, bibirnya ia kerucutkan. Taehyung hampir tercekat saat melihat perbuhan drastis Jungkook.

"Kookie.. mau es krim..juseyoo.." itulah kalimat yang terucap dari bibir Jungkook, pipinya memerah padam dan serasa ingin pergi dari hadapan Taehyung saat itu juga. Malu..ya dia benar - benar malu.

"Benar - benar kiyowo! Aku hampir mimisan melihatnya" ucap Taehyung takjub saat itu juga.

"Sialan itu memalukan, hyung!" Ucap Jungkook, lelaki bongsor itu berniat meninggalkan Taehyung, berjalan duluan. Namun baru 2 langkah berjalan tangannya ditahan dan ditarik hingga tubuhnya oleng kebelakang dan Taehyung menjatukannya pada pelukannya.

Mata Jungkook membulat sempurna saat Taehyung mengecup keningnya, hangat menjalar dari dahi hingga ketubuhnya. Membuat desiran desiran aneh yang mengalun pada dadanya.

"Terserah kau mau imut ataupun kiyowo, terkadang aku suka type tsundere kkk" Taehyung terkekeh kecil.

"Aku sayang padamu kuk" ucap Taehyung setelahnya, Jungkook menatap kearah Taehyung, manik mereka bertemu, desiran aneh itu semakin pekat didada Jungkook, pernyataan sayang Taehyung itu membuat jantung jungkook berdegup tak karuan dan ia merasa seperti memeleh diwaktu yang sama.

Ini cinta?

Jungkook jatuh cinta pada Taehyung?

Benarkah?

Dan detik itu.. Jungkook tau bahwa ia sudah tenggelam pada pesona seorang Kim Taehyung, ia jatuh cinta dengan begitu cepat.

"Ya..aku juga sayang padamu hyung..." balasnya.

.

.

.

.

.

.

"Kook kau serius menerimakukan?" Tanya Taehyung saat mereka tengah berada disebuah cafe. Sebut saja sedang berkencan.

Jungkook yang tadinya serius pada buku menu langsung mengalihkan pandangannya pada Taehyung, mengernyitkan alis bingung dan menatap heran pada Taehyung.

Bertanya serius menerima setelah mereka menjalani hungungan lebih dari seminggu?, apa masuk akal?

"Bukan..maksudku..kau benar - benar menerimaku bukan karena kasihan padaku waktu itu saat menyatakan cintakan?" Lanjut Taehyung, Jungkook menghela nafas..entah rasanya ingin meninju Taehyung saat itu juga jika ia tak ingat bahwa sekarang berada ditempat umum.

"Ya hyung..aku menerimamu serius, untuk apa aku menerimamu karena kasihan? Bukankah jika aku menerimamu dengan seperti itu artinya aku kejam?" Ucap Jungkook.

"Aku serius hyung!" Ucapnya tegas

"Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?" Tanya Jungkook.

Taehyung menghela nafas, lalu menatap kearah Jungkook.

"Bukan begitu..ntahlah.. aku telah dicap jelek oleh sahabat maupun keluarga dari mantan kekasihku...aku hanya merasa tak enak padamu kuk"

Jungkook mengernyitkan dahi mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut Taehyung.

"Tak enak pada.. karena cap jelek itu?" Tanya Jungkook dan Taehyung mengangguk.

"Ayolah hyung.. mantan kekasihmu dan aku itu beda, keluarga dan sahabat mantan kekasihmu dan aku beda.. tak akan ada yang menyebutmu jelek dipihakku, lagipula aku tidak mempermasalahkan gelar apapun yang kau perolej dari mantan - mantanmu sebelumnya, kau adalah kau yang kukenal.. mau kau di cap jelek,mesum bahkan playboy kelas kakap.. aku tak pernah mempermasalahkan itu.. aku menerimamu tulus hyung.." jelas Jungkook panjang lebar, bahkan pemuda itu tak mengerti bagaimana kata kata itu terucap dari bibirnya.

"Lagi pula kita yang menjalani hubungan ini...untuk apa hanya karena cap mantan hyung jadi tak enak padaku.." entahlah.. Jungkook merasa tak suka kalau Taehyung membicarakan mantannya, ayolah itu masa jungkook.

Taehyung ternganga mendengar penjelasan Jungkook lalu mengangguk mantab, dan tersenyum. Ia merasa hatinya lega sekarang.

"Terimakasih kook, aku mencintaimu" ucap Taehyung yang membuat Jungkook tersipu malu.

.

.

.

.

.

.

Tak seperti biasanya hari ini Taehyung tak memberi kabar padanya, pesan terakhir mereka terhenti kemarin malam saat jungkook bilang ia ingin tidur dan Taehyung mengirimkan kata - kata indah sebagai pengantar tidur kelinci manisnya itu.

Biasanya Taehyung akan menyapanya dipagi hari, Jungkook sudah mengirimi sapaan paginya kepada Taehyung tapi Taehyung belum membalas pesannya ah menyebalkan!

Hari ini hari minggu, hari libur dan Jungkook tahu Taehyung pasti libur, atau dia sibuk dengan tugas tugas akhirnya..mengingat Taehyung sekarang duduk dibangku SMA kelas 3. Jungkook menggeleng kecil tak mempermasalahkan itu sama sekali, ya walau hati kecilnya bilang bahwa ia merindukan Taehyung.

Katakanlah Jungkook sudah menaruh hatinya pada Taehyung menitipkannya pada lelaki itu, Jungkook sudah tenggelam pada pesona Taehyung, begitu mudahnya ia untuk ditalukkan oleh makhluk bernama Kim Taehyung itu. Sialan! Padahal sebelumnya ia tak pernah seperti ini.

Jungkook memutuskan untuk pergi kemini market membeli beberapa camilan sebagai pendamping saat ia bermain game nanti.

Dompet sudah ia bawa dan jaket sudah ia kenakan, lalu langkahnya mulai membawa tubuhnya mulai keluar dari rumah menuju mini market.

.

.

.

Langkah Jungkook terhenti saat melihat dua orang yang tengah keluar dari mini market, satu seseorang yang ia sangat kenal dan satunya orang yang ia tau (tolong bedakan antara kenal dan tau ya), Dua orang lelaki itu bercanda berdua dan tidak mengetahui kehadiran Jungkook yang memang agak jauh dari mini market itu. Sengaja memang Jungkook mengambil spot cukup jauh.

Itu Taehyung dan satunya lagi adalah mantan kekasihnya.

Jungkook tersenyum miris melihatnya, ia tak suka melihat Taehyung yang tertawa dan bercanda seperti itu dengan yang lain terlebih itu adalah mantan kekasihnya, ia tak suka. Ingin sekali Jungkook menghampiri Taehyung saat itu, namun ia memilih untuk diam dan mencoba mengabaikan, cemburu jelas ia cemburu hatinya terasa panas sekarang, namun jungkook berusaha mengabaikan, terlalu kekanakan.. pikirnya. Dan well Jungkook bukan tipe anak yang bisa marah dengan meledak ledak..jika ia marah ia lebih suka untuk berdiam diri, diam adalah senjatanya, menutupi segalanya dengan diam..karena dengan diam..Jungkook rasa itu adalah cara terefektif untuk mengatasi marahnya.

Setelah kedua orang itu menjauh, Jungkook langsung masuk kedalam mini market, membeli banyak cemilan dan mungkin Jungkook akan menghabiskan harinya dengan cemilan dan game, persetan dengan Kim Taehyung hari ini.

.

.

.

.

.

.

"Kook..sampai saat ini, tak banyak yang tau kau adalah kekasihku" ucap Taehyung

Saat ini mereka berada ditaman, menikmati sejuk dan teduhnya duduk dibawah pohon rindang. Jungkook mengangguk lalu memainkan surai rambut Taehyung, Taehyung tengah menidurkan tubuhnya dengan paha jungkook sebagai bantalnya.

"Aku merasa seperti kekasih gelapmu hyung" ucap Jungkook.

"Haahaha..." Taehyung tertawa

"Aku hanya tidak ingin kau terkena semprot mantanku dan sahabat - sahabatnya.. katakanlah aku melindungimu" ucap Taehyung memamerkan senyum menawannya pada Jungkook. Jungkook hampir saja tersedak ludahnya sendiri saat kata 'melindungimu' itu tertangkap oleh indera pendengarannya.

Jungkook tersenyum "Terimakasih hyung.. katakanlah aku terpesona mendengarnya kkk" Jungkook terkekeh kecil namun pipinya memerah, entah mengapa dia merasa Taehyung benar - benar melindunginya sekarang, hal yang tidak pernah ia dapatkan dari kekasihnya yang lain.

"kuharap kau akan seperti apa yang kau ucapkan itu hyung" gumam Jungkook.

"Emm..jadi hyung.. aku tidak pernah menyangka, kalau kau suka padaku..well.

Maksudku..kita jarang mengobrol bersama atau bermain bersama dan kau lebih banyak menggodaku.." Secara otomatis bibir Jungkook mengucapkan kalimat itu, hal yang membuatnya penasaran selama ini sebenarnya.

"Hm...mengenai itu.." Taehyung berpikir sejenak, lalu menatap kearah Jungkook."katakanlah kalau aku menyukaimu pada pandangan pertama, mungkin seperti terjerat padamu.. dan ya aku jadi menyukaimu"

Jungkook mengangguk mengerti, lalu terkekeh kecil dan kembali mengusap rambut Taehyung.

"Hm.. aku type orang yang gampang jatuh cinta pada pandangan pertama..kkk" ucap Taehyung dengan senyum kotak kebanggaannya, Jungkook tersenyum..dan hatinya terasa kembali terarili sesuatu yang hangat, dan ya Jungkook sudah jatuh cinta pada Taehyung.. dan akan selalu seperti itu.

.

.

.

.

.

.

"Hari ini aku ada les hyung, sampai malam kurasa" ucap Jungkook pada benda berbentuk persegi yang menempel pada telinganya.

"Sampai malam?" Tanya Taehyung diseberang sana, Jungkook mengangguk, meski ia yakin Taehyung tak akan melihat anggukannya.

"Ya hyung" jawab Jungkook

"Aku akan menjemputmu... katakan kau pulang jam berapa?"

"Eoh.. tak usah hyung...aku tak mau merepotkan mu.."

"Hey..tidak apa - apa... apa aku tidak boleh menjemput pacarku hm?"

Rona merah itu terlihat dipipi gembul milik Jungkook.

"Emm..baiklah kalau begitu.. jam 8 les ku selesai hyung, ku tunggu dihalte biasanya saja ya"

"Deal!"

.

.

.

Lesnya sudah selesai dan Jungkook sudah berada dihalte sesuai perjanjian mereka, Jungkook menoleh kekiri dan kekanan mencoba mencari sosok Taehyung diantara sela sela lautan manusia yang sedang hilir - mudik berpacu dengan jam yang seakan adalah segalanya.

Ya inilah kehidupan kota, terlebih ibu kota, metropolitan yang dunianya keras dan butuh perjuangan untuk mendapat apa yang setiap individu inginkan, waktu adalah uang, waktu adalah segalanya dan uang adalah segala galanya.

Baiklah kembali fokus pada Jungkook, Jungkook mulai kesal karena Taehyung tak kunjung datang, ia sudah mengirim pesan pada Taehyung namun tak ada yang dibalas, ingin menelfonnya tapi sial pulsanya tidak cukup. Sudah hampir 1 jam ia menunggu dihalte itu namun Taehyung tak kunjung menampakkan batang hidungnya, Jungkook mencoba bersabar, ia melirik kearah arloji ditangannya, 'setengah 10 jika kau tidak datang...aku memutuskan pulang sendiri' batin Jungkook.

Dan hingga waktu menunjukan pukul setengah 10, Taehyung tak datang juga, Jungkook benar benar kesal, dan tampa pikir panjang ia langsung menaiki bis yang ada didepannya, mengambil duduk paling ujung, mengandarkan kepalanya pada kaca, sekali lagi persetan dengan Taehyung yang mungkin datang menyusulnya dan tidak menemukan kehadirannya disana.

Dia tidak peduli dengan Taehyung saat ini.

.

.

.

.

Ponselnya berdering, tepat saat Jungkook baru saja membaringkan tubuhnya dikasur, tangannya menggapai ponselnya lalu membuka sebuah pesan yang baru saja masuk, oh itu dari Taehyung.

'Maaf aku lupa menjemputmu.. karena game sialan ini..maaf ya..'

Jungkook tersenyum miris, jadi karena sebuah game? Jadi Jungkook diduakan dengan game hingga dia harus menunggu selama satu setengah jam? Gila!

'Sudah bermain gamenya? Teruskan saja'

Send.

Dan tak lama sebuah pesan masuk, itu dari Taehyung

'Maaf kook, kau marah ya?'

Jungkook tak menjawab, untuk apa dia bertanya pertanyaan yang jelas - jelas Taehyung sudah tau jawabannya.

'Kook kau marah?'

Tetap tak menjawab pesannya.

'Kook maafkan aku..'

'Maaf kook'

'Jangan marah..'

'Kook maaf jangan marah'

Dan berbagai pesan lainnya yang hanya berisakan 'kook' 'jangan marah' dan 'maaf'

Dan ya Jungkook tak marah..dan tak bisa marah..maka dia hanya diam dan memutuskan untuk pergi tidur.

.

.

.

.

.

.

"Kisseu?" Ucap Taehyung dengan smirk diwajahnya, hal yang tidak disukai oleh Jungkook. Tapi well, dia terlihat ebih tampan ketika begitu.

"Tidak ada.." jawab Jungkook lalu berjalan meninggalkan Taehyung yang terdiam didepan kelasnya.

Taehyung menggeleng kecil lalu menyusul langkah Jungkook, ya Jungkooknya memang sedikit keras kepala, namun Taehyung menyukainya.

Taehyung meraih tangan Jungkook, menarik tangan itu dan

Chup!

Sebuah kecupan mendarat dibibir Jungkook, membuat lelaki 2 tahun lebih muda dari Taehyung itu merona.

"Baiklah..aku sudah mendapatkannya.." ucap Taehyung dengan memamerkan senyum kotak andalannya.

Dan Jungkook membalas mengecup bibir Taehyung.

"Ya..sudah.." lanjut Jungkook

.

.

.

.

.

.

"Kook" panggil Taehyung.

Jungkook yang tadinya asik dengan tugasnya menoleh kearah Taehyung.

"Apa hyung?" Tanya Jungkook

"Jika kita putus, kau tidak akan sakit hati kan?" Tanya Taehyung, Jungkook mengerjap kerjapkan matanya mencoba mencerna pertanyaan Taehyung yang mendadak.

Ada apa ini? Bantinnya.

"Lihat dulu seberapa aku menyayangi kekasihku" jawab Jungkook.

"hm..kalau begitu kita putus.." ucap Taehyung yang membuat Jungkook kaget. Putus? Kenapa?.

"Kenapa dulu?" Tanya Jungkook.

"Aku hanya ingin putus"

"Hah?" Jungkook semakin bingung dengan perkataan Taehyung, hubungannya baik baik saja setahu Jungkook, tapi mengapa lelaki itu meminta putus pada Jungkook?.

"Tidak.. masalahnya aku hanya trauma dengan hubungan yang terlalu lama, kau tau melepasnya susah" ucap Taehyung, Jungkook terdiam, hatinya sakit dan terasa terbelah dua..namun ia tak bisa mengatakan pada Taehyung apa yang ada dipikiran dan hatinya saat ini.

Jungkook bukan type orang yang mudah mengeluarkan ekspresinya.

"Kau tega hyung membuatku single lagi" ucap Jungkook, bercanda dan itu hanya untuk menghibur hatinya.

"Maaf.. tapi aku tidak bisa melanjutkannya lagi.. atau kau mau kucarikan kekasih?"

Tolong tampar Taehyung sekarang juga..atau perlu tonjok hingga wajah rupawannya itu hancur,kenapa bisa ia berkata seperti itu? Mencarikan Jungkook kekasih baru? Ia kira hati Jungkook itu mudah untuk berpindah pindah dengan cepat? Apa ia kira Jungkook tidak merasakan sakit dihatinya? Apa Taehyung kira Jungkook terlihat baik baik saja sekarang? Gila! Kim Taehyung memang gila.

"Mm..tidak hyung.. kurasa aku ingin sendiri dulu hyung..." Jungkook tersenyum miris. Jadi ini akhir kisah cintanya? Miris... bahkan ia diputuskan dengan alasan yang tidak jelas.. dan meminta penjelasan? Jungkook saja sudah enggan membahas ini terlalu jauh.

"Tapi meskipun kita putus, kita masih bisa dekat seperti inikan?..Oh dan izinkan aku tetap memanggilmu sayang kkk" Taehyung terkekeh kecil dan Jungkook hanya bisa mengangguk kecil, menutupi hatinya yang seakan dihantam bola besi, membuat hati kecil itu hancur berkeping keping, sesak didadanya dan ia ingin menangis, tapi tidak dihadapan Taehyung, tidak dihadapan lelaki itu.

Jungkook menahannya, menahan semuanya dan hanya tersenyum..

..untuk menutupi semuanya

Ya.. pada saat itu hubungan 'khusus' diantara mereka berakhir.

.

.

.

2 Febuari 2017

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc~

Holla readers owe tercintaa~

Maafken ff Destiny masih belum bisa owe lanjut..ada sedikit perubahan alur yang membuat perombakan cerita -.-

Maafkan owe karna sudah menggantung kalian lama :'

Sebagai permintaan maaf..

Owe posting nih ff..

Kenapa Judulnya No Tittle? Karena owe bingung mau ngasih judul apa -.- yaudahlah No title aja x'D/author curhat/

'Kok tbc lagi thor? Ntar gak dilanjut lagi gimana?'

Oke… jadi ff ini cuman terdiri dari 2 chapter..cuman 2 dan setelahnya end.. bakal owe posting cepet kok lanjutannya..karna udah tau gimana nge Endkan ff ini, so.. gak akan ngegantung kalian lagi readersnim ^^

Oh ya.. ff ini terinspirasi dari kisah seseorang yang tdk mau disebutkan namanya..katakanlah mrs.x(?), dengan beberapa pengubahan tentunya karena dia tidak ingin cerita ini terlalu real jadi harus owe ganti beberapa -.- tapi intinya sama sih..hehe..maafkan owe fren/sungkem/

Okay..seperti biasa jangan lupa untuk meriview ya readersnim ^^ karena semangat owe menulis karna review kalian:)

Terimakasih telah membaca~

Bertemu lagi dichap ke dua ~

Ttd

Nanchim