Disclaimer : Hak Cipta berada di tangan Masashi Kishimoto.

Warning : Gender switch, AU, graphic violence, miss-typo, bahasa kemana enggak, bau-bau Sci-Fi, dlsb.

.

.

.

. "Fox Shit One"

Chic Proudly Present

.

.

.

PROLOG

Jurnal Misi Penangkapan Prof. MN

The Big Three Center menamai 100 hari teror itu dengan Human Destruction. Aku ada di Konoha ketika penyerangan dilakukan. Bangunan-bangunan tinggi hancur lebur terkena ledakan bom. Fasilitas umum dihancurkan oleh mesin-mesin besi. Balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, manula, semua dibabat habis tanpa mengenal belas kasihan. Seperempat penduduk meninggal dunia—istriku menjadi salah satu korban di antaranya, setengahnya terluka parah. Mereka yang selamat terseok-seok bertahan hidup.

Uzushio—tempat tinggal tersangka semua penyerangan itu, menjadi satu-satunya pulau kependudukan yang aman sentosa. Lahannya masih tertata rapi. Perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, semua terjaga dengan baik. Masyarakat di sana hidup sejahtera.

Semua kehancuran dan kesengsaraan tidak bisa dibiarkan. Para petinggi militer dari masing-masing Negara berkumpul, merencanakan pembalasan sekaligus penangkapan Prof. MN. Tenaga-tenaga muda dikumpulkan, diberi pelatihan khusus. Rencana disusun sebaik mungkin untuk dapat menjatuhkan Prof. MN. Tapi, semua kerja keras itu selalu berakhir dengan kegagalan.

Di tengah kekacauan itu, muncul sebuah kelompok muda yang menyebut diri sebagai Tailed Beast. Mereka bergerak di bawah seorang pemimpin misterius. The Big Three Center yang menginginkan kembalinya keseimbangan, setuju untuk bekerja sama dengan Tailed Beast. Kali ini, langkah-langkah penyerangan membuahkan hasil memuaskan.

Puncak penyerangan adalah penyergapan ke Uzushio. Tengah malam pasukan terpilih bersama Tailed Beast beraksi. Aku ada dalam penyerangan itu, mengendalikan helikopter #2-1 dengan hati berdebar. Dengan koordinasi maksimal, kami berhasil melumpuhkan Prof. MN dan membawanya ke markas.

Uzushio dibumihanguskan. Tailed Beast menghilang tanpa jejak—ada kabar burung yang mengatakan, mereka bunuh diri. Kabar menyebar cepat ke seluruh pelosok dunia. Penahanan Prof. MN disambut dengan suka cita. Seluruh masyarakat mengelukan pasukan militer hasil aliansi The Big Three Center.

Malam penyerangan itu, aku mendapat kehormatan untuk bertemu langsung dengan pemimpin Tailed Beast dan menjadi pengantarnya kembali ke markas utama. Kurasa, selain para pemerintah picik itu, hanya aku yang mengetahui rahasia di balik penyerangan Uzushio.

Aku sangat berharap FSO masih hidup. Karena, jika semua konklusi ini merupakan fakta, hanya tinggal menghitung waktu hingga Prof. MN kembali mengulang Human Destruction.

(Ditulis oleh Uchiha Fugaku—Pilot H#2-1. Konoha, Satu minggu setelah Hari Kebebasan.)

.

Pesan Darurat Untuk Seluruh Kapten Sektor Pengamanan

Prof. MN berhasil melarikan diri, setelah 10 tahun mendekam di penjara. Lindungi teknisi yang kalian miliki. Lima teknisi khusus yang Konoha miliki terbaring koma.

Lakukan segalanya, jangan biarkan Human Destruction 2 terjadi.

(Ditulis oleh Uchiha Fugaku—Kepala Sektor Pengamanan Konoha. Hari Kebebasan yang ke-10.)

.

Kepada FSO

Anda sudah dengar beritanya? Di manapun Anda berada, mohon bantuannya. Dunia membutuhkan Anda.

(Tertanda, Uchiha Fugaku—Rekan lama. Hari Kebebasan yang ke-10.)

.

Tailed Beast Line

S : Pak Tua berhasil kabur.

H : Devil Prison itu mustahil ditinggalkan. Mungkin Cuma April Moop.

I : Sekarang sudah bulan November, tahu.

Ni : Apakah ini artinya kita akan berkumpul?

Na : Yeah! Reuni? Bagaimana kalau di pantai? Kita bisa sambil main voli pantai!

G : Ini bukan saatnya memikirkan liburan, bocah.

R : Hanya mengingatkan. Di mata dunia, kita adalah hantu masa lalu.

Y : Berisik, bocah.

K : Maaf kalau kau terganggu, Kek.

Y : Oi!

Y : Eh, FSO mana?

Y : Woi, Kapten! Kau masih di sini kan? Keluarlah! Ketiklah sesuatu!

I : Kita harus berkumpul. Markas, kapten?

FSO : …

FSO signed out from Tailed Beast Line.

H : Apa maksudnya ini?! Bakayarou, konoyarou!

.

Pagi itu, Naruto dibangunkan oleh getaran ponselnya. Dia menguap lebar sembari mengecek layar. Didapati olehnya, beragam pesan dari berbagai pihak yang tidak ingin ia hubungi. Melempar asal benda semi-hologram itu ke atas kasur, Naruto beranjak masuk ke kamar mandi.

Selesai cuci muka dan sikat gigi, Naruto melangkahkan kakinya ke dapur untuk menyeduh ramen instan kesukaannya. Makanan para dewa itu ia bawa ke ruang tengah, televisi dinyalakan. Matanya langsung menyipit tajam, begitu mendapati seluruh channel yang ada sedang meliput satu hal yang sama—berita tentang kaburnya Prof. MN dari penjara.

"—Sektor pusat berkata, kita tidak perlu khawatir. Pahlawan Kebebasan kita—FSO dan kawannya, ada di pihak kita. Prof. MN akan kembali ditang—"

Brak!

"FSO—aku? Di pihak kalian?" Layar televisi itu pecah—akibat dari pukulan keras menggunakan tongkat baseball. Setelah berhasil merusak barang miliknya sendiri, Naruto tertawa hambar. Mata sejernih lautan itu menyipit tajam pada benda elektronik yang telah mati mengenaskan. "Kalau kalian mati pun aku tidak peduli."

.

.

.

Karena yang namanya kepercayaan itu, tidak mudah didapatkan.

Sekali kau membuat kecewa, jangan harap semuanya akan kembali seperti sedia kala.

.

.

.

Err…?