Diclaimer by Sunrise

Char of Anime by CLAMP

Warning : OCC, AU.

OOoOO

Setelah kepeminpinan 99th Emperor of Britannia berakhir, pemerintahan Britannia dan daerah koloninya diambil alih oleh Nunnally Vi Britannia yang didampingi oleh ZERO (Kururugi Suzaku). Perdamaian pun mulai tercipta, masyarakat Jepang sudah memperoleh hak atas negaranya, perekonomian membaik, dan tidak ada lagi perbudakan.

Melihat Jepang yang sekarang adalah mimpinya.. "Ia dia.." Berkat dia perperangan di dunia ini berakhir, berkat pemikirannya juga Jepang bisa jadi seperti sekarang ini, dan karenanya lah semua orang membencinya. Dia adalah Lelouch Vi Britannia.. orang yang dianggap sebagai "Penjahat" dalam perperangan tersebut, padahal ia lah orang yang merencanakan perdamaian dunia, walaupun dengan cara kejam dan membuat dunia membencinya. Setidaknya ia bisa tersenyum untuk saat ini.

OOoOO

Sono hitotsubu no shizuku de sae mo

Hana wo mamoru ka mo shirenai

Sono waraigao tada sore dake de

Sashinobereru te ni mo nareru

Sono furueteru koe atsumereba

Kaze wo okosu ka mo shiranai

Sono inochi to iu hakanaki akari

Tomoshite ashi wo susumeyou

With even a single drop of your water

I might to able to protect the flowers

Simply to showing me your smile, just with that

I'll even come to be able to offer my hand

If I gather up your trembling voices

I might cause the wind to blow

Turn on the ephemeral light that is

Your life, and let's move along our way

Rararararararararan

Itsuka mata aou

Rararararararararan

Iketeru kagiri


Suatu hari di perbukitan yang sangat sepi dan sunyi terdapat jalan setapak yang hanya bisa dilewati oleh sebuah kereta kuda, jalanannya pun masih sangat sederhana, banyak batuan kerikil.. sudah dapat dipastikan tempat itu jauh dari keramaian dan juga perkotaan. Sepanjang jalan hanya terlihat padang rumput yang ditumbuhi bunga-bunga indah.

Di tempat itu, terlihat sebuah kereta kuda, tidak terlihat terlalu bagus.. lebih tepatnya kereta kuda itu mengankut jerami untuk makanan hewan ternak. Namun, ada yang aneh, tentu saja.. Di atas tumpukan jerami itu ada seorang gadis, yang membaringkan tubuhnya sambil melihat ke langit dan memeluk sebuah boneka, perlahan ia memutup matanya menikmati keheningan dalam dirinya, dan merasakan kedamaian dalam hembusan angin untuk beberapa saat, dan kemudian perlahan ia kembali membuka matanya.

"Sepertinya dunia jauh lebih baik tanpa mu, ya~ kan? Lelouch?" tanya si gadis itu, entah pada siapa.. lalu suasana kembali hening.

"Kau wanita penyihir, sampai kapan mau memanggilku dengan nama itu? Kau benar-benar ingin aku mati?" kata si kusir membuyarkan keheningan.

Gadis bermata emas itu pun menghapiri si kusir dan sekarang ia duduk disebelahnya.

"Lalu? Kau ingin aku memanggilmu apa?" tanyanya, "Lulu? Seperti gadis itu?" sambung gadis bermata emas itu sambil memiringkan kepalanya dan melihat kearah si kusir.

'Gadis itu? Tentu saja ia tau maksudku kan? Wanita yang pernah dia sukai.. mungkin.. lalu kenapa aku? Sungguh bodoh.' pikir gadis bermata amber itu, entah mengapa hal ini membuatnya sedikit kesal, entahlah ia merasa aneh untuk masalah ini. 'Lupakanlah'

Tanpa sengaja si kusir pun melihat ke arah gadis itu, Violet dan Amber bertemu. "Bukan.. seperti itu juga." balasnya sembari megalihkan pandangannya. Melihat gadis itu.. membuatnya hampir gila, membuat dirinya tersedot dalam bola mata emas yang dalam itu, seakan memaksanya tidak bisa berbohong.. berbohong pada si pemilik mata itu.

Gadis itu tersenyum, walau hatinya tidak tenang ketika pria itu memandanginya terasa ada yang janggal dalam hatinya. Ia kembali berusaha bersikap cool sembari mengajukan pertanyaan yang sedikit menjebak "Kau ini sangat naïf, kalau memang ingin membuang masa lalumu, kenapa kau tetap memakai nama 'Lelouch' bukanya lebih aman jika kau memakai nama lain, Bouya?"

Lelouch terdiam, yang C.C katakan itu benar adanya, tapi bukannya sama saja? Pikirnya. "Lalu C.C? Apa menurutmu nama itu tidak aneh?" kata Leouch, kini C.C yang terdiam "Belum lagi soal GEASS-mu, tentunya terlihat siapa yang lebih naïf, Majo?" lanjut Lelouch, sambil mengarahkan kudanya.

C.C masih terdiam, mungkin ia bingung harus berkata apalagi pada orang yang mengetahui sebagian besar masa lalunya ini. Tiba-tiba saja ia menjatuhkan kepalanya ke pundak Lelouch dan kemudian ia memejamkan matanya.

Lelouch membiarkan C.C tidur dipundaknya, melihat masa lalu C.C yang dipenuhi penderitaan. Membuat Lelouch tau apa yang diinginkan C.C sebanarnya, membuatnya makin meperhatikan tingkah si gadis pizza itu. Entahlah, kini dia pun tak tau apa yang ia rasakan, bersama aliran waktu.. ia masih mempunyai kontrak yang harus ia tepati pada C.C. Mengingat sudah beberapa kali C.C menyelamatkan hidupnya. Termasuk pada kasus penusukan yang dilakukan ZERO, disaat itu C.C mengubah Code, dan menyelamatkan nyawa Lelouch. Tak terhitung kata apa yang ingin diucapkannya, walau kata 'terimakasih' saja sudah cukup membuat C.C senang.

Matahari sudah mulai terbenam, sinar senja matahari memantulkan cahaya pada rambut hijau gadis yang terlelap dipundaknya, sungguh pemandangan yang langka untuk seorang Lelouch, melihat ekspresi lembut dari wajah gadis yang kuat dan penuh rahasia itu, walaupun pundaknya terasa keram karena ia harus menggendalikan kuda dan menompang kepala C.C , namun entah kenapa hal ini membuatnya bahagia, ia merasa senang dari hatinya yang paling dalam. Sungguh perasaan sangat aneh yang pernah dirasakan seorang Lelouch.

Perlahan kereta kuda itu pun berhenti, C.C terbangun dan mengerjapkan matanya. "Dimana ini?" tanya C.C sambil melihat kesekeliling terdapat rumah yang sangat tua usianya (diperkirakan lebih dari 100 tahun), dan ia baru menyadari langit sudah gelap, tidur panjangnya mungkin membuat seseorang menderita (sakit punggung). "Kenapa tidak membangunkanku?" tanya C.C lagi, karena tidak mendengar jawaban dari Lelouch.

"Kalau soal dimana, aku juga tidak tau dimana ini. Di sepanjang jalan tadi, aku sama sekali tidak melihat ada rumah yang bisa disinggahi," jawab Lelouch sambil menggerak-gerakan pundaknya. Keadaan hening untuk beberapa saat..

"Kau serius?" tanya C.C tidak percaya.

"Iya." balas Lelouch datar.

"Lalu?" tanya C.C lagi.

"…" Lelouch hanya terdiam, mungkin karena kelelahan.

Keadaan kembali hening, sampai suara jangkrik terdengar "krik krik" dan akhirnya mencairkan suasana. Mengingat kondisi fisik Lelouch yang lemah dan mudah kehilangan tenaga, tanpa perintah dari Lelouch, C.C mulai membersihkan rumah tua itu

'Daripada harus tidur ditemani jangkrik, dan beralaskan rumput.. mending di sini, naa?' batin C.C.

Tak lama kemudian setelah tenaganya kembali Lelouch pun membantu C.C, dalam waktu lebih kurang tiga jam-an gubuk tua itu disihir menjadi rumah layak huni. Lalu Lelouch meminta bantuan C.C untuk menurunkan jerami yang ada di kereta kuda, tak disangka di dalam tumpukan jerami itu terdapat alas tidur, dan beberapa persediaan makanan, tapi tak ada pizza di dalamnya. Yah, walau Cuma seadanya. Itu sedikit membuktikan kalau Lelouch lebih prepare dibanding C.C.

'Setidaknya, cacing di perutku tak perlu kelaparan.' batin C.C

Tentunya gubuk tua kecil itu membuat Lelouch dan C.C sama-sama canggung. Bagaimana tidak? Bisa dibilang saat ini mereka berdua adalah penghuni dari daratan rumput yang luas itu, tak terlihat ada rumah lain di sana, dan juga perkampungan masih sangat jauh dari tempat mereka berada. Walau mereka sering bersama-sama (Sampai C.C deberi julukan 'Wanita ZERO' dan 'Lelouch Queen's') dan berbagi kamar (?) tetap saja, ada yang janggal.

Mulanya, Lelouch merasa hal ini (hidup perdesaan) merupakan ide yang konyol. Tapi 'Mau bagaimana lagi?' kalau tetap tinggal di Nippon pasti dia akan mati, yah mau bagaimana lagi?

Detik berganti menjadi menit, menit demi menit berganti menjadi jam, sudah tiga jam lebih Lelouch dan C.C membisu dalam pikiran mereka masing-masing, sambil memandang datar perapian yang apinya hampir padam.

Dan Akhirnya, Lelouch membuka mulutnya "Hoam."

C.C langsung melihat ke arah Lelouch "Kau mengantuk?"

"Tidak." jawab Lelouch datar, padahal ia mengantuk

"Tidur sana, aku tidak bisa membiarkan Emperor ke 99th dari Holy Britannian Empire mati karena kurang tidur." ejek C.C sambil memberikan selimut yang sedang ia pakai.

Yang benar saja.. Lelouch hanya menyediakan sehelai selimut yang ingin ia gunakan untuk alas tidur? Sungguh idealis orang yang menyandang nama Britannia itu, sampai ia melupakan partner setia yang selalu mendampinginya itu. Lelouch membawa barang serba satu, seperti sebuah buku, sebuah Koran pagi, satu set papan catur, sebuah telepon genggam, dan laptop yang sanyangnya tidak bisa digunakan di tempat terpencil itu. Untungnya, ia membawa banyak pakaian, berbeda dengan C.C yang juga melupakan barang-barang penting seperti itu yang dia ingat hanya satu barang, yaitu si Chizu-kun saja, sampai-sampai baju pun ia lupakan.. dan saat ini malah ia mengenakan pakaian Lelouch.

" Tidak, kau saja yang pakai itu." balas Lelouch menolak niat baik C.C, walau tubuhnya berkata lain.

C.C hanya diam, ia mendekati Lelouch, dan menyelimuti Lelouch tanpa berkata-kata, "Hee." guman Lelouch kaget, lalu Lelouch menarik tangan C.C, kini C.C yang kaget.

"Kenapa kau menyelamatkan nyawaku?" tanya Lelouch tiba-tiba.

"Saa.." jawab C.C, tak mau menanggapi.

"Apa karena perkataanku waktu itu?" tanya Lelouch lagi, karena tak puas dengan jawaban C.C

"Saa naa.."

OOoOO


*Flashback*

Hari ini adalah hari dimana para teroris yang menjadi musuh besar kekaisaran 99th Britannia Empire akan dihukum mati, dengan tersangka utamanya pangeran dan putri dari kerajaan itu sendiri, tragis tentunya. Peristiwa itu sendiri disebut dengan nama 'Zero Requeim'

Orang-orang menganggap kalau itu adalah usaha Sang Raja untuk menguasai dan membuat rakyatnya tunduk dengan kekuatan 'GEASS'. Pengecaman dan penolakan tidak bisa dilontarkan rakyat. Karena.. mereka juga masih ingin hidup. Begitulah kekejaman dari Lelouch Vi Britannia.

Sementara itu.. (Lelouch POV)

"Kau serius, akan melakukan hal itu?" tanya seorang wanita yang berdiri dibelakangku.

"Iyaa.." jawabku sambil menunduk ke arahnya.

"Kalau kau melakukannya, kontrak kita akan berakhir." katanya padaku dengan nada lirih.

Aku menatap gadis itu, mungkin untuk yang terakhir kalinya. Orang yang berkata bahwa ia lah orang yang terakhir yang akan berada di sisiku, setidaknya ia tak berbohong dan menepati janjinya.

Berbeda dengan ku.. "Ikiru, Shi.Tsu" hanya itu yang bisa ku katakan padanya.

"Bagaimana bisa? Lebih baik aku saja yang mati menggantikanmu," balas C.C

"Tidak, kau harus tetap hidup."

"Tapi, tapi kenapa aku harus tetap hidup? Sedangkan kau sendiri akan mati?"

Aku memeluknya, akhirnya aku memeluknya. Sama seperti saat itu.. yang berbeda aku tidak jadi memeluknya karena Guren menghalangiku, tidak Kallen tepatnya. Mungkin ini tidak adil untuk C.C, saat itu aku benjanji pandanya untuk hidup, sedangkan sekarang? Aku membuat scenario kematianku tanpa sepengetahuannya. Walau, akhirnya dia tau.

"C.C, kau harus hidup. Karena aku.. sangat mencintaimu." kataku sambil berbalik meninggalkannya. "Arigatou, Shi.Tsu " lanjutku, dan aku melangkah meninggalkannya, menuju cahaya terang itu.. tempat kematiaanku, tepatnya.

C.C POV

Tiba-tiba saja Lelouch memelukku, dan bekata "C.C, kau harus hidup. Karena aku.. sangat mencintaimu."

Yang benar saja? Kalau kau memang menyukaiku, kenapa kau meninggalkanku sendiri, ini tidak adil.. tidak adil buatku. Pernyataan cintamu hanya menyiksa diriku, kenapa kau harus mengatakannya? Sementara hal itu mustahil, kau terlalu kejam padaku.

Beberapa menit kemudian, ia melepaskan pelukannya dan berbalik meninggalkan ku "Arigatou, Shi.Tsu" Lalu ia melangkah menuju cahaya itu, dan meninggalkanku di dalam kegelapan. Aku, tak sanggup menahan tubuhku dan akhirnya aku terjatuh di lantai yang sangat dingin itu, hatiku sangat sakit.. sampai mataku pun berkaca-kaca 'Doushite? Apa yang harus aku lakukan? Dia, terlalu baik.. terlalu baik untuk mati, dan juga terlalu baik untuk ku.'

Suzaku yang berperan sebagai ZERO sudah siap diposisinya, hanya tinggal menjalankan perannya dalam proses pembunuhan itu saja. Iya, pembunuhan terhadap Lelouch. Awalnya, Suzaku tidak menyetujui permintaan sahabat pertamanya itu.. Namun, Lelouch berkeras atas pemikirannya, dan ia juga berkata bahwa itu hukuman untuk Suzaku, hukuman untuk menjadi sekutu keadilan. Akhirnya, mau tidak mau Suzaku meng-iya-kan permitaan sahabatnya itu.

Iring-iringan kendaraan Lelouch mulai berjalan. Semua orang terpaku dengan sosok ZERO yang berdiri tepat di jalan yang akan dilalui Lelouch.

Aku hampir putus asa melihat kejadian itu, tapi aku mengingat suatu tempat.. iya, tempat itu.. lalu, aku berlari menuju Ashford Academy, dan masuk ke dalam Gereja, terdapat ukiran malaikat di kaca gereja itu, sama seperti tempat aku meperoleh kekuatan terkutuk ini, aku berjalan menuju altar, kemudian berlutut dan merapatkan ke dua kaki, layaknya posisi berdoa pada umumnya. Di dalam keheningan aku berdoa dan berharap 'Kami-sama, berikanlah kehidupan untuknya.'

Ketika itu,, terdengar suara orang yang meneriakan nama ZERO

"ZERO ZERO ZERO ZERO !"

Akan tetapi, aku tetap berdoa. Mungkin ini adalah doa pertama dalam hidupku. 'Kami-sama, untuk yang pertama kalinya aku memohon pada-Mu, tolonglah dia.' Lalu, terjadilah keajaiban..

*Flashback end*

OOoOO


Lelouch masih menunggu jawaban C.C, tapi C.C tetap bungkam. "Lalu, kenapa kau menyelamatkan ku?" tanya Lelouch lagi.

"Saa.." balas C.C sambil meniggalkan Lelouch sendiri di dalam gubuk tua itu.

Lelouch terdiam untuk beberapa saat, ia hanya bisa memandangi sosok wanita itu meninggalkannya. Dan setelah berdebat dengan dirinya sendiri ia memutuskan untuk mengikuti C.C.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~OOOOOOOOOOOO~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terjemahan dialog

Bouya : Boy (Nak)

Majo : Peyihir

Hee. : Eh?

Saa.. : Entahlah

Ikiru, Shi.Tsu : C.2 hiduplah

Arigatou, Shi.Tsu : Makasih C.2