A/N: Ya aku tahu kalau cerita Terluka Karenamu belum selesai, tp aku harus menulis cerita ini dulu mumpung idenya masih ada di kepalaku. Ada Yuuno x Nanoha dan Fate x Hayate scene.

My Love Life as a Mage

Chapter 1

Namaku Takamachi Nanoha seorang penyihir berusia 19 tahun. Dari luar aku tampak seperti gadis biasa tapi sebenarnya aku sudah menjadi seorang penyihir sejak berusia 9 tahun. Muda sekali bukan.

Sebelumnya aku akan menjelaskan situasi saat ini.

Saat ini perang antar penyihir meletus dan aku terlibat dalam perang ini. Temanku sejak kecil yang bernama Hayate Yagami membentuk pasukan yang bertempur demi mengembalikan kedamaian pada kelompok yang berperang. Didukung oleh aku dan Fate yang juga teman masa kecilku, kami bersahabat baik. Dan akhirnya pasukan kami berkembang semakin luas dan mempunyai banyak anggota. Aku sendiri diangkat menjadi pelatih bagi para penyihir bersama dengan Fate, Signum, Vita, dan yang lainnya. Bekerja sama dengan Carim dan juga ada Chrono, Shamal, dan Yuuno.

Dan tentunya setiap orang memiliki kisah cinta masing-masing dan ini adalah kisah cintaku..

"Yuuno-kun"

"Hei Nanoha"

Yuuno-kun adalah teman masa kecilku, orang yang telah membuat aku mengenal dunia sihir, dan juga sekaligus cinta pertamaku. Karena itu dia adalah orang yang penting bagiku. Aku sangat senang ketika bersama dengannya karena dari dulu sampai sekarang pun aku masih mencintainya.

Dan kami seperti biasa menghabiskan waktu berdua untuk mengobrol-ngobrol walau itu adalah hal-hal yang tidak penting.

"Kira-kira sampai kapan perang ini akan selesai ya.."

"Iya.." kataku sedih.

Perang sudah berlangsung selama setahun dan belum menunjukkan ada tanda-tanda keredaan, dan malah menjadi semakin panas.

"Nanoha, kamu pasti ingin pulang menemui keluargamu bukan?"

"Iya.."

Sudah setahun aku tidak pulang ke Tokyo. Aku juga tidak bisa semudah itu memberi kabar pada keluarga dan teman-temanku karena adanya perang ini. Mereka pasti khawatir, pikirku dengan sedih.

"Cerialah.. kamu pasti akan bisa bertemu dengan mereka.. pasti" Yuuno menepuk pundak Nanoha.

Nanoha tersenyum.

Aku suka Yuuno.. suka sekali..

Sementara itu dari jauh Fate memandang mereka. Wajah Fate tanpa ekspresi.

"Fate-chan" kata Hayate dengan ceria.

"Ah Hayate ya"

"Kamu sedang apa?"

"Tidak sedang apa-apa"

"Ohh.." Hayate seperti berpikir seolah-olah tidak percaya dengan apa yang dikatakan Fate.

"By the way, kamu sudah makan siang belum?"

"Eh.. belum"

"Kalau begitu kita makan siang sama-sama ya" Hayate menarik tangan Fate dan pergi ke kantin.

~***~

Di kantin

"Aku pikir kamu sibuk Hayate" kata Fate sambil meminum kopi yang dipesannya.

"Ah iya sih.. tapi Rein menyuruhku untuk beristirahat" kata Hayate sambil memegang menciduk sesuap es krim dari piring kecilnya.

"Baguslah, jadi kamu tidak terlalu capek, jangan memaksakan diri ya.." kata Fate dengan lembut.

"Emm.." Hayate tersenyum.

________________________________________________________

Malam harinya

"Fate-chan, kamu dari mana saja?"

"Nggak dari mana-mana"

Aku dan Fate-chan tinggal sekamar, dan untuk penghematan kami bahkan tidur di kasur yang sama.

"…besok kita akan berperang lagi ya.."

Fate hanya mengangguk.

Setiap satu minggu kita mesti ada berperang, tapi sebenarnya waktunya tidak menentu juga.

"Kira-kira kapan akan damai lagi.." kata Nanoha dengan sedih.

"Kenapa? Kenapa mereka menginginkan perang aku sama sekali tidak mengerti.." aku memeluk lututku sendiri.

Fate hanya menundukkan kepala dengan sedih.

"…"

Kurasakan hawa saat Fate mendekat padaku, dia duduk di kasur sebelahku dan meletakkan tangannya di bahuku.

"Nanoha, sudah malam tidurlah.."

Aku mengangkat kepalaku dan menatap Fate.

"Ya?"

Aku hanya mengangguk kecil.

Lalu aku berusaha membuat diriku nyaman dan tertidur.

~***~

"Semuanya, hari ini kita akan bertempur lagi. Aku mohon kalian jangan memaksakan diri dan aku ingin kalian semua pulang dalam keadaan selamat, kita tentunya masih ingin bertemu dengan orang yang kita cintai lagi bukan?"

"Yaaaa!!"

'Semuanya hati-hati, lakukan dengan sebaik mungkin.. Jangan sampai ada yang mati..' mohon Hayate dalam hati.

"Hayate" Fate memegang pundak Hayate dari belakang.

"Ada apa Fate-chan?"

"Lebih baik kamu tidak usah ikut"

"Eh?! tapi aku adalah pemimpinnya, aku harus.."

"Fate-chan benar Hayate-chan, soal kepemimpinan serahkan saja padaku" kata Nanoha dengan tegas.

"Lebih baik kamu berjaga di markas Hayate, aku khawatir.." kata Fate dari suaranya terdengar dengan jelas bahwa dia khawatir pada Hayate.

"Ba baiklah kalau begitu" walaupun sebenarnya Hayate masih tidak rela.

"Kalau begitu kami berangkat" Nanoha sudah pergi duluan, hanya tinggal Fate dan Hayate.

"Tidak usah cemas, kami pasti akan pulang dengan selamat"

Hayate mengangguk khawatir.

"Dah"

Sementara itu.

"Nanoha" katanya khawatir.

"Yuuno-kun?"

"Eh..em.. hati-hati.." Yuuno tidak tahu mau berkata apa lagi.

"Tenang saja Yuuno-kun" Nanoha tersenyum.

Dalam hati Nanoha merasa senang karena Yuuno mengkhawatirkannya.

"Hei cepat!" teriak Vita dengan tidak sabaran.

"Tunggu aku Vita-chan!"

TBC~

A/N : Do leave a review ;) Kritik, saran, dan ide selalu diterima dan juga boleh menyumbang ide untuk cerita ini atau cerita "Terluka Karenamu" :D