MY I

Jun X The8

Seventeen's SongFic

.

This story plot belongs to Blue Jongsoo

.

Warning : BXB, Boy X Boy, YAOI, BL

.

.

.


P.s : Disarankan untuk mendengar dan membaca arti dari MY I - Jun X The8 terlebih dahulu^^

Tapi kalau gak mau juga gapapa sih.


Enjoy The story!^^

.

.

.

Suara decitan sepatu mewarnai ruang Dance yang sedang sepi. Hanya ada seorang pemuda dengan nafas terengah sedang meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti irama musik yang terputar di telinganya melalui earphone yang terhubung pada ponselnya.

Lelaki itu menjatuhkan tubuhnya keatas lantai marmer itu dengan wajah memerah yang dipenuhi dengan peluh. Tangannya diarahkan ke telinga untuk melepas earphone-nya dan membuangnya secara sembarangan sebelum lengan kanannya diangkat untuk diletakkan di dahinya. Jantungnya masih berpacu dikarenakan aktifitas menguras tenaga yang Ia jalani. Lelaki tampan itu tersenyum puas kala dirinya menemukan gerakan yang pas untuk ditampilkan pada kontes menari yang diadakan tidak lama lagi.

Setelah selesai beristirahat, Ia mengemas barang-barangnya untuk kembali kerumah. Menggunakan ninja merahnya, Ia membelah jalanan kota Seoul dengan kecepatan tinggi tanpa perduli dengan teriakan orang-orang dijalan yang memintanya untuk menurunkan laju kendaraannya.

—MY I—

Wen Junhui. Pria dengan surai hitam dan mata elang itu lahir di Shenzhen, Cina. Namun Jun pindah ke Korea untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dancer terkenal.

Jun benci dimanfaatkan. Sangat. Setidaknya itu yang Ia ambil dari pengalamannya bertahun-tahun yang lalu. Mengingat pria itu juga berasal dari keluarga yang sangat berada. Banyak yang memanfaatkannya karena kekayaannya. Berteman dengannya hanya sebagai lintah darat yang menghisap seluruh kekayaannya. Berkata manis didepan namun menjelek-jelekkan dibelakang. Dan Jun benci orang yang seperti itu.

Jun pernah menjadi baik. Namun itu dulu. Sebelum Ia tahu topeng dari masing-masing 'sahabat'-nya. Sekarang Ia tidak mau itu terulang lagi. Ia sudah muak dan benci dengan kata teman. Baginya teman hanya sampah tidak berguna yang menghabiskan hartamu dan memanfaatkanmu untuk dirinya.

Dan sampai sekarang, Jun sama sekali tidak memiliki seorang teman. Ia hanya akan berinteraksi dengan orang lain jika itu perlu dan penting. Jika hanya membuang waktu dan tidak beguna, Jun tidak akan melakukannya.

—MY I—

Seperti biasa, saat jam istirahat telah tiba, Jun hanya akan ke kantin untuk membeli roti dan susu. Kemudian Ia akan berjalan ke taman belakang kampusnya untuk menikmati roti dan susu itu sendirian ditemani pohon besar yanh berdiri kokoh disamping kursi panjang yang selalu Ia duduki. Seperti sekarang.

"Annyeonghaseyo"

Jun mengangkat kepalanya saat mendengar sapaan seseorang yang berlogat korea aneh. Jun hanya menatap orang itu bingung.

"Saya murid baru disini. Apakah sunbae bisa menunjukkan dimana letak kantor administrasi?" Tanya lelaki itu. Jun hanya menatap malas lelaki didepannya.

Lelaki tadi menggaruk tengkuknya malu. "Ah, kalau begitu maaf merepotkanmu." Ucapnya yang lalu membungkukkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan Jun.

"Tunggu!"

Lelaki tadi membalikkan tubuhnya dan menatap Jun dengan alis berkerut. "Akan kutunjukkan" Ucapnya yang lalu berjalan masuk kearah gedung. Lelaki tadi tersenyum senang lalu mengikuti arah kaki Jun menuju kantor administrasi untuk menyelesaikan urusannya.

Sepanjang perjalanan, lelaki bertubuh kurus itu mencoba berinteraksi dengan Jun yang hanya diam. Dengan logat Korea yang lucu, Ia memperkenalkan dirinya sebagai Xu Minghao, mengambil jurusan dance yang berarti Ia mengambil jurusan yang sama dengan Jun. Ia juga bercerita bahwa Ia berasal dari Cina. Jun hanya menatap lurus sambil sesekali mengangguk tak perduli. Toh, yang perlu dia lakukan hanya mengantar anak baru itu sampai ke kantor administrasi.

Setelah sampai, Jun hanya mengatakan kata-kata biasa lalu pergi meninggalkan si anak baru bersurai coklat itu. Mengundang gerutuan dari yang ditinggalkan.

—MY I—

Ini sudah seminggu setelah Jun mengantar Minghao ke kantor administrasi. Juga seminggu setelah mereka kembali bertemu saat Minghao diputuskan untuk masuk ke kelas yang sama dengan Jun. Juga seminggu setelah Minghao berusaha kembali berbicara pada Jun yang tidak mendengarkan apa yang dibicarakan Minghao.

Dan ini sudah seminggu penuh Minghao mengganggu Jun. Mengajaknya berbicara, berusaha untuk sekelompok dalam suatu tugas, mengikuti kemanapun Jun pergi, dan segala hal menyebalkan lainnya.

Jun melirik pintu ruang dance. Ia mendesah malas saat melihat makhluk menyebalkan bertelinga peri itu menunggunya disana. Ia mendudukkan dirinya masih dengan nafas terengah. Mematikan lagu di ponselnya. Merentangkan tangannya lalu menjatuhkan punggungnya ke lantai.

Minghao menatap air minum di tangannya, kemudian memantapkan hatinya untuk masuk kedalam sana. Menghampiri Jun yang sedang penuh dengan keringat. Wajah tampannya sedang menatap ke langit-langit dalam diam. Minghao memilih untuk duduk disamping Jun.

"Mau minum?" Tanyanya sambil menyodorkan botol minum yang Ia beli untuk Jun.

Jun meliriknya sebentar kemudian kembali menatap langit-langit. Minghao menarik kembali tangannya kecewa.

"Gege masih tidak ingin mendengarkanku?" Jun tidak menjawab.

"Aku hanya ingin berbicara dengan gege." Ucap Minghao yang hanya dibalas decakan oleh Jun.

"Aku dengar gege tidak pernah berkumpul dengan orang-orang dikampus, ya?" Tanya Minghao. Jun masih tidak memberikan respon.

"Kalau begitu, biarkan aku menjadi teman gege."

"Aku tidak butuh teman" Ucap Jun yang kemudian mendudukkan dirinya dengan sekali hentak. "Aku tidak ingin memiliki teman."

Jun menatap Minghao tajam dengan penekanan disetiap kata-katanya terutama pada kata 'teman'. Wajahnya terlihat memerah yang entah karena marah atau kelelahan.

Jika kau berpikir bahwa Minghao menyebalkan dengan cara berbicara terus menerus, kau salah. Minghao itu bertingkah seperti anak kecil yang menyebalkan bagi Jun. Ia berbicara, namun sedetik kemudian terdiam. Lalu berbicara lagi, kemudian terdiam kembali. Jun bahkan sempat bertanya-tanya umur anak itu karena tingkahnya yang sangat tidak sinkron dengan umurnya.

Jun masih menatap Minghao dengan wajah yang cenderung dingin dan tidak bersahabat. Namun, Minghao tidak dapat membagi fokusnya antara mata dan bibir Jun. Jun menatapnya, namun bibir Jun seperti menggodanya. Bibir seksi yang berwarna merah itu sedikit basah. Ditambah dengan rambut hitam kelamnya yang basah karena keringat.

Secara cepat, Minghao menangkup garis rahang Jun, kemudian menempelkan bibirnya dengan bibir Jun.

Minghao memejamkan matanya, sedangkan Jun melakukan sebaliknya. Ia membelalakkan matanya tidak percaya.

Seorang pengganggu yang bertingkah seperti seorang bocah kecil yang baru bertemu dengannya seminggu yang lalu sedang menciumnya.

Jun hanya terdiam. Ia tidak menolak, namun juga tidak membalas.

Minghao yang sadar akan perbuatannya segera membuka matanya. Dan menjadi lebih lebar saat matanya mendapati Jun sedang menatapnya dari jarak yang sangat dekat. Minghao langsung menjauhkan kepalanya dan membuang wajahnya salah tingkah. Kemudian berjalan keluar ruang latihan dengan tergesa-gesa.

Jun hanya menatap datar Minghao yang keluar dari ruang latihan. Ia mengulum bibirnya sesaat sebelum memegang dadanya. Menahan jantungnya yang berdetak cepat agar tidak keluar dari tempatnya. Jun tidak pernah merasakan perasaan yang seperti ini. Dan Ini adalah pertama kalinya.

"Ada apa denganku?"

—MY I—


It's unclear in the fog

But there's someone inside

It's familiar as if they feel me but

It's different, different, different


—To Be Continued—


Annyeong! I'm back with Junhao story /Junhao's bow/

I'm trying to make a SongFic, karena China Line ini bikin lagu yang judulunya MY I dan entah kenapa feel-nya itu berasaaaaaaa banget:v Kan aku jadi greget:v

Pokoknya, selamat menikmati dan menunggu kelanjutannya yang gak tau bakal dipublish kapan:v tapi pasti bakal dipublish secepatnya kok. Karena otak ini sudah liar. Wkwkwk...

Budayakan kritik dan saran via review. Oke? /maksa/