Ohparkkimbyun,

present;

That Good Kisser Is My Daddy.

Rate:

T-M and genderswitch

Main casted by:

Park Chanyeol

Park (Byun) Baekhyun

Supports casted by:

Oh Sehun

Kim Jongin

Do Kyungsoo,

And other maybe.

Summary;

Untuk putriku apapun kulakukan, satu-satunya wanita yang kucintai di sisa hidupku. Permintaannya akan selalu kukabulkan, termasuk-

-memuaskannya..

come to me, Baekhyun-ah.

Aku seorang ayah.

Tanpa istri.

Dan memiliki satu putri berusia 4 tahun yang manja, cerewet, aktif, dan tentu saja menawan karena ayahnya adalah aku--Park Chanyeol.

Sama seperti single parent diluar sana, aku mengasuh putriku sendiri, menghidupi diri sendiri, bekerja sendiri, dan.. memuaskan diri sendiri. Tentu saja karena aku sudah tidak memiliki istri--ia mencampakkanku dan lebih memilih lelaki tua kaya raya diluar sana.

Dengan kehadiran putriku--Park Baekhyun, kehidupanku lebih berwarna karena ocehannya, tingkahnya, dan.. desahannya. Kalian berpikir diriku adalah seorang ayah yang bejat? Kuakui sel-sel otakku memang hanya terisi all about Baekhyun.

Bekerja melalui kreativitasku dalam bermusik aku mampu menghidupi diriku dan Baekhyun dengan sangat layak, berangkat dan pulang kerja seenak diri, menerima dan menolak tawaran kerja sesuka hati, dan menghancurkan kantor kapanpun ku mau. Bagaimana bisa?

Karena akulah pemiliknya.

Mempekerjakan banyak wanita dewasa yang menggoda di kantorku bukan berarti aku mampu dilayani setiap saat. Karena adikku, mampu memilih mana yang sempurna.

Membesarkan Baekhyun sangatlah mudah bagiku, ia penurut atas segala ucapanku. Dengan syarat, aku harus memenuhi kemauannya apapun itu.

07.04 waktu setempat.

Aku bangun dari istirahatku dan melesat ke kamar Baekhyun.

Tok tok.

Mengetuk pintu hanya basa-basi bagiku agar tidak mengagetkannya saat aku masuk dan membelai dirinya.

"Sayang~"

Kudekati sosok Baekhyun yang masih tenggelam dalam selimut tebalnya. Kusingkap sedikit selimut tersebut sampai tampak wajah cantiknya.

"Sayang, ayo bangun." Ucapku membelai surai hitam lembutnya

"Eunghh ayahhh~"

Kuciumi wajahnya hingga ia tersadar sepenuhnya. Menyingkap sempurna selimutnya dan membelai pinggang ramping tersebut

"Hari ini kau sekolah, ingat?"

"Baekki masih mengantuk ayahh." Ucapnya sambil menarik diriku untuk bergabung dalam ranjangnya

"Mau mandi dengan ayah hm?" Tanyaku yang disambut belalakkan mata darinya

"Tentu saja! Ayo ayah."

"Baekki tidak ingin memberi morning kiss untuk ayah?"

Ia menarikku untuk bangkit bersamanya, mendorong bahuku untuk bersandar pada kepala ranjang, kemudian ia duduk dipangkuanku sambil menangkup pipiku.

"Ayah tutup mata." Titahnya, dan kuturuti.

Cup.

Bibir lembut yang selalu menyapaku setiap pagi, ia menciumku beberapa detik dengan mata yang ikut terpejam erat.

"Kalau begitu, ayo mandi sayang." Aku membawanya dalam gendongan koala, menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.

Bersama baekhyun, aku membersihkan diri.

"Baekki mau sarapan apa hari ini?" Tanyaku sambil membawa dirinya untuk bergabung denganku dalam bath up

"Apapun Baekkie suka asal ayah yang buat hehe." Ia beranjak mempersempit jarak diantara kami dan memelukku. Dapat kurasakan ia memang sangat menyayangiku dilihat dari tingkahnya.

Memandikan Baekhyun tidaklah sulit karena ia hanya diam saat setiap inci tubuhnya kulumuri sabun strawberry kesukaannya. Mengusapnya, menyiramnya, dan mengeringkannya. Begitu mudah bagiku.

Kami keluar sambil berbagi handuk.

Berkemas diri dan menuju meja makan. Menyiapkan hidangan sederhana yang sekiranya Baekhyun suka.

"Kenapa masakan ayah selalu enak?" Tanya Baekhyun sambil tersenyum dan menunjukkan eye smile nya.

"Karena ayah tampan." Racauku

08.00 waktu setempat.

Aku membawa Baekhyun dalam gendonganku sambil menyampirkan tas punggung milik Baekhyun di salah satu bahuku. Mengunci rumah, dan masuk dalam mobil.

"Ayah tidak kerja ya hari ini?" Sambil mengemudi aku mengambil sekotak susu strawberry, menusuknya, dan kuserahkan pada Baekhyun

"Ayah akan ke kantor sebentar hanya untuk memberitahu sekretaris ayah untuk mengambil alih pekerjaan ayah hari ini. Memangnya kenapa hm?" Baekhyun tampak berfikir sambil sesekali melirik ke arahku

"Tidak ada kok 'yah."

Sampai di sekolah Baekhyun, aku menariknya untuk duduk dipangkuanku, "belajar yang tekun ya sayang." Kubawa ia dalam pelukan dan membelai punggung sempitnya

Cup.

Kukecup bibir ranumnya.

Ia pun tersenyum.

Cup.

Ia membalas kecupanku.

"Baekkie juga cinta ayah. Baekkie akan belajar dengan baik hari ini." Katanya sambil kembali memelukku

Kubukakan pintu mobil untuknya, menyambutnya dengan telapak tangan terbuka, dan mengantarnya sampai didepan gerbang sekolah.

"Jangan lupa jemput Baekkie ya ayah."

"Iya sayang~"

"Sampai ketemu nanti siang!" Ia berlari menjauhiku

Kubanting setir ke lawan arah untuk kembali ke rumah guna berganti pakaian dan berganti mobil--mobil pribadiku kotor dan penuh baju ganti yang akan membuat Baekhyun tidak nyaman.

Memasuki kantorku, semua orang memberi jalan dan menyapaku hormat. Langkahku kuarahkan langsung pada ruang kerja sekretarisku.

Tok tok.

"Eoh? Sajangnim? Maaf, ada yang perlu saya kerjakan?" Katanya membungkuk hormat dan mempersilahkanku untuk masuk

"Bisakah kau kerjakan pekerjaanku hari ini? Aku ingin menemani putriku di rumah." Ia tersenyum dan mengangguk

"Akan kulakukan, ada lagi?"

"Tidak ada. Kalau begitu aku pamit. Terima kasih Dara ssi."

Meninggalkan kantor dengan senyum yang terus merekah, aku kembali ke rumah. Membereskan kamarku, kamar Baekhyun, dan ruangan lainnya.

Kenapa tidak ada asisten rumah tangga? Karena aku tidak mau ada orang ketiga dalam rumahku. Setelah beres semua, kurebahkan tubuhku pada sofa ruang tengah. Kubiarkan kakiku bergantung di bibir sofa. Dengan satu tangan menampang kepalaku, aku terhanyut dalam kesunyian rumah yang membawaku dalam alam bawah sadar.

Tak terasa sudah 1 jam kutertidur. Waktunya untuk menjemput Baekhyun.

14.00 waktu setempat.

Mobilku sudah tiba ditepi sekolah Baekhyun, sambil mengamati gerbang dari dalam mobil kufokuskan pandanganku untuk mencari Baekhyun. Dan ia pun tiba.

Kusambut ia dengan pelukan dan kecupan di pipi. Masih dalam gendonganku, Baekhyun terus mengeratkan pelukannya bahkan saat aku ingin duduk di kursi pengemudi.

"Baekkie ingin menemani ayah mengemudi hm?" Tanyaku sambil melepaskan pelukan dan menatap manik hitamnya yang terlihat sendu

"Kenapa sayang? Mau cerita?" Bujukku sambil menyandarkan tubuhnya pada kemudi mobil

"Tadi Sani marah dengan Baekkie." Ia tertunduk

"Kenapa begitu?"

"Sani marah karena teman Baekkie lebih banyak dari pada teman Sani. Baekkie mau nangis tapi Baekkie tahan sampai bertemu ayah."

"Kalau begitu menangislah." Kukecup keningnya dan kubawa dalam pelukanku, kubelai lembut surainya sambil sesekali menenangkan

"Kita pulang ya."

Dan begitulah, aku mengemudi dengan Baekhyun yang memelukku erat.

Sampai di rumah, Baekhyun masih menempel di tubuhku. Ku bawa ia ke kamarnya dan meletakkannya di bibir kasur.

"Sudah nangisnya?" Ia mengangguk dan mengusap sisa air matanya

"Mau ganti baju sendiri atau ayah gantikan? Setelah itu kita kebawah. Tadi ayah beli strawberry cake untukmu."

"Baekkie bisa sendiri 'yah."

"Ayah kebawah ya."

This is my first story.

Karena aku suka relasi chanbaek jadi entah kenapa aku buat ini dan maaf untuk yang ga suka genderswitch hehe.

Tidak ada yang lebih baik dibanding mendapatkan kasih sayang dari orang yang kita sayangi.

Terima kasih!

19/06/17.