Halo minna-san! Konnichiwa mecha-chan ada disini! Ini fic pertama mecha, jadi mohon maaf sebesar-besarnya, kalo gak seru dan terlalu gaje! Siip! Mulai langsung!
Alice no himitsu
Summary: Alice Baskerville, mungkin ia terlihat sebagai manusia biasa, tetapi siapa sangka, keluarganya adalah salah satu keluarga keturunan penyihir. Meskipun berulang kali Lacie menyuruh Alice untuk tidak menggunakan sihir sembarangan, tetapi Alice tetap mempergunakannya sembarangan, hingga suatu hari teman sekelasnya melihatnya menggunakan sihir..
Disclaimer: Pandora Hearts (c) Jun Mochizuki
Alice no himitsu (c) Mechamote12
Genres: Friendship, fantasy and romance
Warning: GaJe, OOC, alur kecepetan, bikin galau berkepanjangan, cerita tersendat-sendat, kependekan/kepanjangan, typo ada di mana-mana.
Alice no himitsu
Chapter 01: Prolouge
Alice POV
Aku membuka kedua mataku, sinar matahari membuat mataku silau. Aku pun bangkit dari tempat tidur dan segera mandi. Sehabis mandi, aku melihat diriku yang terpantul di kaca, rambut acak-acakan dan berantaka, aku menjentikkan jariku, seketika rambutku telah rapi seperti biasanya. Inilah enaknya penyihir, melakukan apapun menjadi mudah. Oh iya! Namaku Alice Baskerville, kelaas 2 SMA. Keluargaku ini adalah keturunan penyihir, maka akupun bisa menggunakan sihir.
"Alice! Sudah jam 8!" seru ibuku dari bawah. Aku terdiam. Tunggu, jam 8? Aku sudah terlambat untuk masuk sekolah, ya ampun!
"Aku terlambat! Aku terlambat!" aku segera berlari ke ruang tamu, terlihat ibuku sedang sibuk mencuci piring yang tadi di pakai untuk sarapan.
"Alyss dan Ayah sudah berangkat dari tadi!" ujar ibu, terpaksa aku menggunakan sihir.
"Alice! Sudah beberapa kali ibu bilang untuk tidak menggunakan sihir sembarangan?" tanya ibuku sambil menatapku tajam.
"Maaf bu, aku sudah terlambat!" aku melempar jepit rambutku yang kemudian berubah menjadi sebuah sapu terbang.
"Alice!" ibuku hendak mengejarku tetapi terlambat, aku sudah melesat pergi.
XXX
"Hah...hampir saja aku terlambat.." gumamku kemudian memasuki ruang kelas. Sahabatku Sharon Reinsworth menghampiriku.
"Alice, kau datang juga!" ujarnya sambil mengikutiku ke tempat duduk. Aku meletakkan tasku dan duduk, Sharon duduk disebelahku.
"Alice! Nanti ada murid baru, lho!" pekik Sharon kegirangan, aku menghela nafas.
"Lalu?" tanyaku. Ia segera mencengkram kedua bahuku dan mengguncang-guncang tubuhku.
"Aku harap dia seorang gadis yang manis dan imut..." Sharon mulai membayangi kalau ia akan mengajari si murid baru bagaimana cara menjadi seorang 'lady', aku hanya bisa sweatdropped.
TENG TENG bel sekolah berbunyi, Sharon segera tersadar dari lamunannya dan kembali ke tempat duduknya. Kulihat Liam-sensei masuk diikuti seorang anak lelaki berambut pirang di belakangnya.
"Anak-anak, teman kalian bertambah satu. Silahkan perkenalkan dirimu" anak yang berdiri di belakang Liam-sensei itu maju dan memperkenalkan diri.
"Salam kenal, aku Oz Vessalius!" ujarnya sambil tersenyum, seketika anak-anak perempuan di kelasku berteriak kecuali aku dan Sharon yang dterlihat sangat kecewa.
"Ehem, Oz Vessalius, silahkan duduk disebelah Alice Baskerville yang ada di barisan paling kanan, tempat duduk paling belakang" anak bernama Oz itu tersenyum dan duduk disebelahku.
"Hai! Aku Oz!" ia mengulurkam tangan kepadaku. Aku menepis tangannya dan membuka buku pelajaran.
"aku sudah tau.." jawabku dingin. Ia masih tetap tersenyum dan membuka buku pelajarannya.
'Cih..orang aneh!' ujarku dalam hati. Kemudian ia tersenyum kepadaku lagi.
"Apa?" tanyaku begitu ia menoleh padaku.
"Aku belum tahu namamu..." ujarnya sambil tersenyum lagi.
"Namaku Alice, bukankah Liam-sensei sudah memberitahukannya padamu tadi?"
"Maaf...aku lupa!" ia tersenyum, akupun kembali memfokuskan otakku pada pelajaran.
Alice POV end
Normal POV
Bel istirahat berbunyi, semua murid termasuk Alice dan Oz berlarian keluar kelas.
"Alice..kau mau ke kantin bersamaku?" tanya Oz.
"Tidak" jawab Alice singkat.
"Bagaimana kalau-"
"Tidak" jawab Alice lagi, Oz menghela nafas.
"Aku risih dengan mereka" Alice menunjuk anak-anak perempuan sudah mengerumuni meja mereka. Oz menyuruh para gadis itu minggir. Mereka menjadi benci pada Alice.
"Huh! Dasar si Alice tuh!" omel seorang gadis berambut coklat dengan tatapan benci.
"Sharon, ayo!" Alice menarik tangan Sharon keluar kelas, sementara Oz masih sibuk mengurusi para gadis.
"Tu-tunggu, Alice!" Sharon berusaha untuk tidak terjatuh ketika Alice menyeretnya.
XXX
"Hei..Alice kau terlalu kencang menyeretku!" omel Sharon.
"Maaf, Sharon!" Alice melepaskan Sharon. Mereka duduk di sebuah meja di kantin.
"Alice, kenapa kau bersikap dingin pada Oz?" tanya Sharon.
"Aku benci orang sepertinya! Ia kelihatan seperti orang lemah!" ujar Alice. Sharon hanya mengangguk-angguk.
"Hai!" seorang pemuda dengan rambut silver muncul dari bawah meja. Membuat Alice tersedak dan Sharon menjatuhkan botol minumnya.
"Break!" pekik Sharon sambil memberikan air kepada Alice yang tersedak.
"Ahh...gomen gomen..." Break terkejut melihat Alice yang tersedak. Akhirnya Alice kembali normal setelah meminum air.
"Baka! Kau mengagetkan kami, tahu!" omel Alice, Sharon pun memukul Break dengan harisen yang selalu setia menemaninya.
"Aku minta maaf..." ujar Break.
"Gara-gara kau, aku hampir mati tersedak!"
"Oh iya, katanya ada murid baru bernama Oz, ya?" tanya Break.
"Kok kau tahu?" kata Alice sambil melahap steaknya.
"Tentu saja...ia'kan temanku saat SMP dulu.."
"Hah...sudahlah, s
"Aku mau ke kelas dulu, sehabis ini pelajaran P.E, 'kan?" Alice pergi ke kelas, sementara Sharon masih mengobrol dengan Break.
TENG TENG sekali lagi bel berbunyi, semua murid-murid kembali ke kelas masing-masing. Kecuali murid-murid kelas 2-A, mereka pergi ke ruang ganti.
"E-eh? Mana baju olahragaku?" Alice melihat sekeliling, terlihat sekelompok gadis tertawa cekikikan melihat dirinya kebingungan, maka Alice keluar kelas dan pergi ke belakang sekolah.
"Heh? Mau apa, dia?" tanya salah seorang gadis.
Sementara itu, Oz sudah berada di gedung olahraga bersama murid-murid lain termasuk yang perempuan. Jack-sensei menghampirinya.
"Oz, tolong cari Alice Baskerville" maka Oz pun keluar gedung olahraga dan mencari Alice.
"Ah...itu dia!" ia melihat Alice berada di belakang sekolah. Namun langkahnya terhenti.
"A-Alice?" ia melihat Alice mengayunkan tangannya, seketika seragamnya berganti menjadi seragam olahraga miliknya. Ia menengok dan sangat shock melihat Oz berada di belakangnya.
"O-Oz.."
TBC
Gimana, lanjut atau hapus? Mecha dapat ide ini sehabis baca majalah yang memuat tentang mahou shoujo, review please! ^ ^
