Magoichi Saika Story
Keiji Maeda,
Itu lah manusia yang keras kepala dan terbodoh yang pernah aku kenal didunia ini. Walaupun dia sudah berkali-kali aku tolak dan berkali-kali pula ku ancam agar dia tidak mendekatiku lagi. Dia masih saja terus-terusan berusaha untuk menarik perhatianku dengan bunga lah, surat cinta lah, dan yang lebih parahnya lagi dengan kata-kata yang gombal yang sering membuatku kesal (Baca : Senang).
Entah apa yang harus kulakukan untuk bisa menyingkirkan manusia ini dari hadapanku. Walaupun begitu, sebenarnya aku juga menyimpan perasaan cinta kepadanya. Namun aku berusaha untuk mengubur perasaan itu dalam-dalam mengingat aku adalah seorang 'Magoichi Saika' salah satu anggota yang terhormat dari klan Saika dan seorang pemimpin dari klan tersebut. Yang berarti aku tidak boleh mengikuti apa yang aku mau seenaknya (termasuk dalam masalah mencari jodoh), yang harus kulakukan adalah terus berjuang untuk membesarkan nama Klan ku.
Keiji bukan lah tipe orang yang menyukai pergi ke medan perang, dia lebih suka bermalas-malasan di sebuah tempat hiburan atau kesebuah festival yang diadakan di desa-desa. Karena itulah dia terkenal di kalangan orang-orang menengah bawah juga, banyak gadis-gadis di desa-desa sering memanggilnya dengan sebutan yang aneh sekali yaitu 'Kei-san' Nama aneh bukan ?. Namun walaupun dia orang yang lebih suka pergi ke festival dari pada pergi ke kediaman para damiyo aku lihat-lihat dia memiliki hubungan yang baik dengan hampir semua damiyo walaupun (aku rasa) dia jarang bertamu kekediaman mereka, ya kecuali dua orang damiyo. Siapa lagi kalau bukan raja iblis dan juga pria sialan yang sepertinya hatinya terbuat dari batu itu.
Terkadang, aku iri (baca : cemburu) dengan remaja putri yang seusia denganku yang tepatnya kepada remaja putri sering memanggil Keiji dengan sebutan 'Kei-san' itu. Mereka begitu bahagia jika berada didekat dirinya, kadang-kadang timbul pertanyaan seperti ini, mengapa aku tidak bisa seperti mereka ? Mengapa aku tidak sebebas mereka ? Dan kenapa aku harus terus-terusan mengorbankan kebahagiaanku untuk klanku ?. Ah aku teralu pusing untuk mencari jawabannya yang tidak akan pernah bisa orang lain jawab, tapi sejak Keiji mulai menampakkan dirinya kepadaku di saat itu aku mulai merasa jika semua pertanyaan itu telah dijawab olehnya. Setiap kali aku hampir menyerah karena terus-terusan merasa dihujani oleh pertanyaan-pertanyaan yang menusuk dan membingungkan itu, Keiji selalu tiba-tiba saja datang dan seolah memberikanku semangat dan jawaban semua pertanyaanku itu dengan senyuman yang selalu terukir diwajahnya.
Ya, Keiji adalah penyemangat hidupku sejak saat saat itu pula, dia bagaikan sebuah kunci yang siap membuka sangkar emas yang mengurungku selama ini, akan tetapi karena sifatku yang keras kepala. Aku jadi selalu saja terkurung disangkar emas ini dan suatu saat nanti mau tidak mau harus menerima takdirku.
Entah kenapa beberapa minggu ini dia mengirimkan surat kepadaku, tapi aku pura-pura tidak tau saja karena aku sedang menunggu kejutan darinya. Dan keajaiban itu muncul hari ini, dia mengirimkan surat yang lebih besar dari biasanya dan panjang kertasnya panjang sekali namun isi hanya satu kalimat yang tertulis ditengah tengah kertas, "Bagaimana kalau kau berbalik ke belakang dengan menutup mata"
Aku langsung berbalik ke belakang sambil menutup mata tiba-tiba aku mendengar suara pria yang lembut, " Buka matamu…"
Perlahan-lahan aku membuka mataku, aku dikejutkan dengan kehadiran Keiji sedang berada didepanku dengan pakaian rapi (tumben sekali) dan dengan membawa bunga tengah tersenyum menatapku.
" Mau apa kau ?" Tanya ku ketus
" Ya coba tebak saja sendiri…"
" Kau ingin melamarku ? Cih, kau pasti sudah tau jawabannya kan nanti ? Nggak usah nekat deh nanti kamu kecewa dan bunuh diri…" Kataku sambil mengibaskan rambutku ya itung-itung sedikit nebar pesona, sial… kenapa aku melemparkan kata-kata itu kepadanya ?
Keiji cuman tersenyum dia kemudian menjawab ucapanku dengan, " Aku bakalan kecewa lagi kalau aku nggak bisa ngajak kami jalan-jalan dan nggak nyampein itu !"
Aku hanya bisa diam mendengar kalimat yang Keiji ucapkan, tiba tiba Keiji pun berlutut. Otomatis kami pun menjadi pusat perhatian, " Mau kah kau menjadi pendampingku ?"
Aku diam saja untuk berfikir, aku berfikir-berfikir dan terus befikir. Baiklah, keputusanku sekarang sudah bulat. Aku sudah tidak peduli dengan ucapan orang-orang nanti kepadaku, " Tentu saja tapi…"
" Tapi…"
" Jangan pernah menduakan aku" Kataku sambil tersenyum.
Semua orang langsung bersorak, Keiji kemudian berdiri dan memelukku seakan aku adalah piala yang ia menangkan. Sementara yang lain terus bersorak, tiba-tiba Keiji berhenti memelukku ketika…
" Kei-san !"
" Ya ?"
" Jadi kau tidak akan bermain dengan kami lagi ?"
" Ya tentu saja, aku bakalan main dengan kalian setelah ini…"
" KE-I-JI !"
" Uh-oh…"
DOR ! DOR ! DOR ! DOR ! DOR !, " GO TO THE HELL SANA !" Teriakku sambil menembakkan senjata apiku kearahnya.
Dan suasana pun menjadi ramai…
Magoichi Saika story the end
Whooosha, selesai-selesai, saya suka pairing ini sejak pertama kali saya lihat di trailer dan di ceritakan sama Mitsunari-sama ^^. Nggak bisa ngomong apa-apa kecuali I like it hehehehe…
