The Last is My True Love

Author : HanSooHun

Cast : Luhan as Kim Luhan, Sehun as Oh Sehun, Byun Baekhyun as Kim Baekhyun, And Others

Rated : M

Genre : Angst, Hurt/Comfort, Romance, Family

Warning : GS, OOC, Mature, Typo(s), kalau gak suka jangan baca, jangan nge-BASH, jangan copas & plagiat, segera close begitu

Disclaimer : I owned the story, but the casts just belong to the God and their parents


Prolog :

Kim Luhan, gadis yang hampir berusia 22 tahun ini adalah putri pertama dari pasangan Kim Jaehan dan Choi Hyerin. Memiliki wajah yang cantik, mata kecil yang bening bagaikan mata rusa, kulit putih bersih dan juga rambut panjang bergelombang berwarna cokelat terang memperkuat kecantikannya yang begitu alami. Tak hanya itu, ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan juga termasuk dalam deretan mahasiswa terpintar di kampusnya.


Seperti biasa, gadis itu menunggu sang adik di taman kampus. Luhan memiliki seorang adik perempuan, Kim Baekhyun. Tak beda jauh dari Luhan, Baekhyun juga sama menawannya dengan Luhan, hanya saja yang membedakan mereka adalah warna rambut dan bentuk mata mereka. Baekhyun memiliki mata kecil bulat dan juga rambut hitam bergelombang. Baekhyun baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-20, namun ia sudah menginjak tahun ketiganya di kampus yang sama dengan Luhan, hanya saja jika Luhan mengambil jurusan bisnis dan manajemen, Baekhyun lebih memilih jurusan kedokteran sesuai dengan impiannya.

Luhan mulai jenuh menunggu Baekhyun yang tak datang juga. Seharusnya kelas Baekhyun sudah berakhir setengah jam yang lalu. Ia menyesal menolak ajakan Xiumin untuk ke kantin sembari menunggu Baekhyun disana. Luhan menatap ponselnya dengan raut wajah kesal, berharap jika sang adik mengabarinya. Tapi, sedari tadi ponselnya tak sedikit pun menampakkan notif pesan dari sang adik.

"Lu, sedang apa kau disini?" suara berat itu menyapa Luhan dari arah belakang. Luhan terlonjak kaget karena ia begitu mengenal suara berat itu.

"Se-Sehun. A-aku sedang menunggu Baekhyun." suara Luhan terdengar gagap menjawab Sehun. Wajahnya sedikit bersemu merah mendapati Sehun berada di dekatnya. Siapapun yang melihatnya pasti akan langsung mengetahuinya jika Luhan menyukai Sehun. Tapi sayang, Sehun tak begitu memperhatikan Luhan.

Sehun tampak mengernyitkan dahinya. Yah, Sehun mengenal Baekhyun, hanya sebatas mengenal jika gadis itu adalah adik dari sahabatnya. Dan jika tak salah, ia baru saja melihat Baekhyun ke arah kantin saat hendak menuju ke taman.

"Baekhyun? Kurasa tadi aku melihatnya terburu-buru ke kantin. Apa mungkin ia menunggumu disana?" ujar Sehun tak yakin. Luhan yang mendengarnya seakan baru saja mendapat hantaman keras pada kepalanya. Ia baru saja ingat jika ia berjanji menunggu Baekhyun di kantin.

"Omo! Aku melupakannya." ujar Luhan seraya menepuk jidatnya.

Drrt…drrt…drrt…

Baru saja dibicarakan, ponsel Luhan berdering keras menampilkan tulisan "Rin Saeng"(belum diganti jadi Xing Saeng .) di display ponselnya.

"Yeoboseyo…"

"…"

"Mianhae, saengie. Eonni lupa jika berjanji padamu menunggu di kantin."

"…"

"Arraseo. Lima menit lagi eonni tiba di kantin."

Pip!

Luhan menghembuskan nafasnya dengan kasar. Buru-buru ia merapikan tas dan juga buku-buku diktatnya yang berserakan. Ia menatap sekilas Sehun yang tampak bingung melihat aksi Luhan yang terburu-buru.

"Sehun-ah, mianhae. Aku harus…" "Kajja. Aku temani. Kebetulan aku belum makan siang."

Belum selesai Luhan berbicara, Sehun sudah memotongnya. Ia meraih buku diktat yang dipegang Luhan untuk membantunya membawakan buku-buku tebal itu. Tanpa sengaja, tangan Sehun menyentuh tangan Luhan. Tentu saja hal itu memberikan efek yang luar biasa untuk Luhan. Saat bersentuhan dengan tangan Sehun, Luhan merasa seperti tersengat listrik dan wajahnya pun merona merah. Namun, seperti biasa, Sehun terlihat tidak peduli dengan sekitarnya dan segera beranjak terlebih dahulu menuju kantin, disusul Luhan yang tergopoh-gopoh mengejar langkah panjang Sehun. Maklum saja, Sehun memiliki postur tubuh tinggi menjulang seperti teman-temannya, Kris dan Chanyeol. Tidak seperti dirinya yang bertubuh mungil.


Gadis mungil itu menyeruput jus strawberry-nya dengan kasar. Tidak peduli dimana ia berada, ia bersikap seolah ia berada ditempat yang privat. Bahkan ia tak peduli dengan tatapan memuja dari berpuluh pasang mata kaum pria yang berada di kantin itu. tak sedikit pula yang menatapnya dengan tatapan iri dan kesal, tentu saja tatapan ini datang dari para wanita yang berada di tempat yang sama dengannya.

Dari arah pintu masuk kantin, terlihat gadis bermata bulat yang memicingkan matanya melihat sosok gadis mungil yang jadi pusat perhatian itu. Perlahan tapi pasti, gadis bermata bulat itu melangkah menuju si gadis pusat perhatian. Hingga akhirnya tinggal beberapa langkah lagi, gadis bermata bulat itu menggeleng pelan melihat tingkah si gadis pusat perhatian.

"Baekhyun-ah, sedang apa kau disini?"

"Eoh. Kyungie eonni. Tentu saja menunggu Luhan eonni. Tadi pagi ia berjanji menungguku di kantin, tapi sejak 20 menit yang lalu aku belum melihatnya sama sekali. Apa Luhan eonni sedang ada kelas?" si gadis pusat perhatian ternyata adalah Baekhyun yang sedang menunggu Luhan dan gadis bermata bulat tak lain adalah Do Kyungsoo, salah satu sahabat Luhan.

"Kau sudah coba menghubunginya? Telpon saja, kurasa seharusnya ia sudah selesai sejak 45 menit yang lalu." saran Kyungsoo. Baekhyun mengangguk dan kemudian mengeluarkan ponselnya.

"…"

"Eonni, eodiga? Aku sudah menunggumu di kantin selama 20 menit dan aku hampir saja menghabiskan gelas kedua jus strawberry-ku."

"…"

"Ppalli. Aku ingin segera pulang."

"…"

Pip!

"Ish, dasar Luhan eonni. Kebiasaan menutup telpon terburu-buru." gerutu Baekhyun sembari menatap ponselnya dengan kesal. Kyungsoo terkekeh pelan mendengar gerutuan Baekhyun. Ia hapal betul kebiasaan buruk Luhan yang selalu mematikan sambungan telpon jika diburu waktu.

Baekhyun yang mendengar kekehan Kyungsoo menoleh ke arah Kyungsoo, namun bukannya mendelik pada Kyungsoo yang jelas-jelas seperti menertawakan sikapnya, Baekhyun justru menemukan beberapa pasang mata yang menatapnya dengan penuh minat dan memuja. Ia bergidik ngeri mendapat tatapan seperti itu dari para pria yang berada di kantin tersebut.

"Kyungie eonni, kau tahu kenapa mereka menatapku seperti itu?" dengan raut wajah ketakutan, Baekhyun bertanya pada Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum tipis mendengar pertanyaan Baekhyun.

"Itu karena kau cantik sayang. Bahkan Luhan pun setiap hari mendapat tatapan seperti itu." ujar Kyungsoo lembut. Kyungsoo tak bohong soal Luhan yang selalu mendapat tatapan memuja dari para pria di kampusnya, kecuali Oh Sehun. Dan Kyungsoo pun tak bohong jika Baekhyun terihat lebih cantik hari ini. Baekhyun terlihat manis dengan dress selutut berwarna baby pink dan jepit kupu-kupu yang menghias rambutnya disisi kanan. Tak lupa polesan make-up tipis pun menghiasi wajahnya, mempertegas kecantikannya. Wajah Baekhyun merona mendengar pujian Kyungsoo. Ini pertama kalinya ia memakai make-up tipis di wajahnya untuk ke kampus.

Dari kejauhan, Kyungsoo maupun Baekhyun melihat Sehun dan Luhan yang menuju ke kantin. Keduanya berjalan berdampingan memasuki area kantin. Para pria mendesah kecewa karena salah satu primadona mereka terlihat bersama Sehun, yang juga salah satu pria populer di kampusnya. Baekhyun segera saja mencubit lengan Luhan dengan gemas hingga Luhan meringis pelan. Luhan tahu jika Baekhyun kesal padanya karena melupakan tempat mereka berjanji tuk bertemu.

Tanpa disadari Kyungsoo, Luhan dan Baekhyun, Sehun seakan terpaku menatap sosok paling mungil diantara ketiga gadis tersebut. Entah kenapa Sehun merasa Baekhyun terlihat lebih dewasa dengan make-up tipisnya. Tentu saja ini bukan pertemuan pertama Sehun dan Baekhyun. Sudah beberapa kali Sehun bertemu Baekhyun saat ia mengunjungi Luhan. Tapi, ini pertama kalinya Sehun melihat Baekhyun dengan tampilan yang menurutnya terlihat sedikit dewasa, karena jujur saja, wajah kekanakan Baekhyun masih terlihat.

Tiba-tiba saja, sebuah lengan melingkar di lehernya. Sehun menoleh ke kanan, melihat siapa yang sudah berani-beraninya mengalungkan lengannya di leher Sehun. Ternyata itu Kim Jongin, atau yang biasa dipanggil Kai. Sontak Sehun segera melepaskan lengan Kai dari lehernya dan menatap Kai dengan tajam yang dibalas Kai dengan cengiran lebarnya.

"Ish, jangan menatapku seperti itu Sehun-ah. Nanti kau jatuh cinta padaku." Kai berusaha menggoda Sehun yang dibalas dengan tatapan tajamnya. Ia kemudian menatap Baekhyun dan matanya sekejap berbinar. Kai segera beringsut mendekati Baekhyun dan memeluknya dari samping.

"Baby Baekhyun, kau cantik sekali hari ini. Apa kau sengaja berdandan untukku?" goda Kai pada Baekhyun. Baekhyun meringis risih mendapati tangan Kai yang tengah merangkulnya dengan erat. Sadar tidak sadar, wajah Sehun sedikit berubah kelam saat melihat Kai yang dengan santainya merangkul Baekhyun dengan erat.

"Kkamjong, lepaskan tanganmu dari adikku, bodoh!" bentak Luhan kesal. Ia sangat hapal wajah Baekhyun yang saat ini merasa risih dengan rangkulan Kai. Belum sempat Kai melepas tangannya, tiba-tiba sebuah jitakan sudah bersarang di kepalanya. Kai mengaduh pelan dan memberikan cengiran terbaiknya saat mengetahui yang menjitaknya adalah kekasihnya, Do Kyungsoo.

"Dasar kau ini Kai. Masih saja menggombali gadis lain. Kau ingin benar-benar mengakhiri hubungan kita hah?" ujar Kyungsoo kesal. Kyungsoo bukannya tidak tahu dengan sifat Kai, tapi ia merasa Kai memang perlu diberi pelajaran sekali-kali.

"Sudahlah. Aku dan Baekhyun akan pulang duluan. Kami pamit. Pai-pai!" Luhan yang sadar sebentar lagi bakal terjadi percekcokan antara Kai dan Kyungsoo, memilih untuk pulang terlebih dahulu. Baekhyun segera membungkuk hormat berpamitan kepada ketiga teman eonni-nya itu. ada tatapan tak rela yang terpancar dari mata Sehun saat mengetahui Luhan dan Baekhyun akan pulang.

Ketika kedua gadis itu telah menghilang dan Kyungsoo yang sedang mengantri mengambil makanan, Kai segera mendekati Sehun.

"Oh Sehun, apakah kau menyukai salah satu Kim bersaudara?" tanya Kai penuh selidik. Sehun menatap Kai dengan gamang.

"Entahlah. Kurasa tidak."

"Apa kau merasa jantungmu berdegup kencang saat kau menatapnya?"

Deg! Sehun terkejut mendengar pertanyaan Kai dan raut terkejut itu terbaca oleh Kai. Kai merasa tebakannya benar jika salah satu dari Kim bersaudara telah mencuri hati sahabatnya ini. Sehun pun segera merubat raut wajahnya menjadi dingin seperti biasanya.

"Jadi, apa aku benar?" tebak Kai penasaran.

"Kita lihat saja nanti."

TBC

Please, review my fanfiction if you have finished reading this fanfic…

Because I'm a newbie here…and also this is my first HunHan fanfic…

Ff ini buat ikut project dari OA HunHan Indonesia

Aku tahu ini ada perubahan dikit,karena kemaren aku dapat teguran untuk ganti cast,jadi aku rombak lagi..

Happy reading J