Disclaimer : punya Masashi Kishimoto nih, gak mungkin punya saiaaaa… :)

Yeyyyy! Ini fic kedua saiia di fandom ini..

Setelah mengalami kebosanan selama 5 hari 5 malam lalu di guyur hujan, saiia pun menulis cerita yang berjudul 'Boys Note' ini.

Warning: OOC, gaje, typo, de-el-el..

Selamat membaca! Semoga kalian suka! :)


Boys Note

Bosan! Uggghh! Gak tau mau ngapain malam ini!

Naruto menutup buku hariannya. Sasuke mendelik kepadanya. Naruto membalas tatapan Sasuke.

"Apaan sih, Luu?" tanya Naruto lebay.

"Ini masih siang, Neng. Bukan malam," jawab Sasuke pendek.

"Maksud Lu?" Naruto mengerutkan keningnya.

"Tadi kau menulis di buku harianmu, kalau kau enggak tau mau ngapain malam ini, kan? Ini masih siang tauk!"

Wajah Naruto pucat pasi. Sialan! Kok dia tahu aku punya buku harian, ya? Tanya Naruto dalam hati.

"Tau darimana Lu?"

"Tadi, aku liat pake sharingan. Bosen juga gak ada kerjaan," kata Sasuke.

"Tapi, bukan gitu caranya tauk!" Naruto ngamuk.

"Hehhh.. Ngomong kau itu lebay tauk. Gue-Elo. Hehhhh," Sasuke mengejek.

Buak! Naruto melempar Sasuke pakai kursi.

Sayangnya meleset.

"Kaing!" Oopss, rupanya kena Akamaru.

"Eh, Naruto.. Apa-apaan sih!" Kiba marah.

"Itu..tu.. si Sasuke pake ngintip-ngintip diary aku! Kan sebel!" Naruto melet kayak orang melet. *gak nyambung banget sih perumpamaannya!*

"Emang kamu ada diary?" tanya Kiba.

Naruto pucat lagi. "Umm.. I-itu.. Bu-bukan.. Mak-maksudku," Naruto jadi gagap dan ngalahin Azis Gagap, karena ketahuan punya diary.

"Woyy, Naruto punya diary loh!" Kiba teriak gaje ke seluruh kelas.

"Naruto punya diary?" tanya Hinata lembut.

"I-itu," Naruto tergagap.

"Wah, lihat dong. Mana tau bisa jadi bahan gosip yang bagus!" Ino menyela.

"E-eh.. Jangan dong," Naruto semakin banyak dikelilingi oleh orang.

"Wow, lihat dong. Penasaran, apa yang kamu tulis, Naruto!" sahut Sakura.

"Lihat ya, Naruto!" jerit Tenten histeris.

"Ja-jangan!" Naruto histeris ketika manyadari bahwa buku hariannya telah hilang dari tangannya.

Kiba dengan bangganya telah mengayunkan buku harian Naruto.

"Yang mau dengar isinya kumpul di sini yak!" teriak Kiba.

Naruto lemas di tempatnya berdiri. Sedangkan anak-anak kelas pada ramai mengerubungi Kiba.

1 Januari

Hai, Diary! Tau gak ada cerita lucu lho hari ini! Tadi pas aku ke kamar mandi, gak sengaja aku lihat Ino lari-lari ke belakang kelas. Aku ikutin deh. Namanya juga penasaran! Hehehe.. Trus, tau gak apa yang kau lihat? Ino rupanya sesak kentut! KENTUT! Bayangin deh, Ino yang gak kelihatan kelemahannya, sekarang malah kelihatan! Hahahaha.. Lucu banget mukanya nahan kentut itu!

Semua tertawa terbahak-bahak mendengar Kiba yang menceritakan isi buku harian Naruto. Tapi, hanya satu yang tidak tertawa. Sudah pasti Ino, dia melancarkan tatapan membunuh pada Naruto. Naruto hanya ketakutan.

5 Januari

Hai Diary! Lama gak ketemu.. Aku kangen banget deh sama kamu! Eh..Eh tau gak? Hari ini ada kejadian seru lagi lho! Tadi, aku gak sengaja lihat Sakura sama Sasuke lagi berduaan! Ya, ampun! Bikin penasaran aja! Pasti mereka mau ngapa-ngapain! Sayang gak kelihatan, keburu ketahuan sama Kakashi sih!

Wajah Sakura sudah memerah kayak tomat rebus. Sasuke apalagi, dia mengarahkan sharingan miliknya pada Naruto. Naruto cuma bisa nyengir gaje.

Buak! Sebelum Sasuke menyerang Naruto, Sakura sudah menyerangnya duluan. Ino juga ikut-ikutan menyerang Naruto.

Poff! Ternyata yang mereka serang hanyalah bunshin milik Naruto. Naruto yang asli sedang bersembunyi entah dimana.

"Ugggh! Keluar kau, Naruto!" marah Sakura.

"Narutoooooooo! Awas kau!" teriak Ino tak kalah nyaring sehingga mengakibatkan satu jendela retak, dua gelas pecah, dan kerusakan telinga anak-anak di kelas untuk beberapa menit.


To be Continued..

Gimana? Gimana? Aneh ya? chapter 1 emang sengaja dibuat pendek,,,

Tapi walau gimanapun tetep RnR ya! Makasih buat Nate na River yang membantuku selama ini. :).

Umm, bocoran chapter 2, tapiiiii cuma dikiiiiiiiit aja… hehehehe..

"Tsunade, kenapa kau melihat ke atas? Oy, Tsunade!" Jiraiya berteriak gaje.

Namun, Tsunade tetap melihat ke atas. Jiraiya ikut-ikutan melihat ke atas. Namun, yang ada cuma atap. Jiraiya makin bingung. Naruto yang datang bersama Jiraiya juga ikut-ikutan bingung. Tetapi, Naruto segera mencatatnya di dalam diary miliknya. Dia suka mencatat apapun yang terjadi.

10 Januari

Tsunade-sama ternyata..