KaiSoo Drabbles ; by kannakenny
.
.
Rain Brings My Love
Lagi-lagi hujan membasahi kota Seoul di sore hari. Aku berdiri menatap anak-anak sekolahku berlari berhamburan menerobos hujan, termasuk dia. Jongin.
Ia berlari ke arah parkiran motor, tubuhnya terbalut jaket coklat Shingeki no Kyojin kesayangannya, ditambah kupluk menutupi kepalanya. Tidak sengaja aku melihat ia tertawa menampakkan giginya.
Oh, shit.
Manis sekali.
Ku sadari hujan semakin deras, mau tidak mau akhirnya aku keluarkan payung dan berjalan pulang. Aku tidak begitu suka menggunakan payung, hanya saja kalau aku menerobos hujan bagaimana nasib tugas dari Shim Seongsaenim?
Tidak terasa kakiku sudah membawaku sampai ke perumahan rumahku, entah ada naluri apa, tiba-tiba aku menoleh ke pos samping perumahan.
Mataku menangkap Sehun, Chanyeol, dan Jongin yang sedang berteduh di bawah atap pos tersebut. Aku menghampiri mereka dengan senyum yang ku rasa terlalu lebar dikarenakan aku melihat Chanyeol, si komedian sekolah. Ya, kalian tahu sendiri rasanya kalau melihat seseorang yang suka melawak di tengah-tengah pelajaran di kelasmu, dan sekarang ia ada di hadapanmu dengan random. Namun, biar pun begitu, fokusku tidak ke Chanyeol, melainkan ke Jongin.
"Hey!", sapaku, mereka langsung menoleh bersamaan dan kaget melihatku.
"Kyungsoo-ya! Kau tinggal di daerah sini?", tanya Chanyeol dengan senyum pepsodent memamerkan gigi putih bersihnya.
"Yeah, begitulah. Omong-omong hujannya akan berlangsung lama, mau berteduh di rumahku?", tawarku pada mereka.
Mereka terlihat melirik satu sama lain, kemudian Sehun membuka suara, "Asalkan tidak merepotkanmu, Kyung"
Aku tersenyum dan mengangguk, ku tutup payung membiarkan hujan membasahi tas dan isinya –termasuk tugas Shim Seongsaenim-. Senyumku makin lebar karena Jongin menawarkanku tumpangan motor. Wow. Aku pikir aku akan naik motor bersama Chanyeol atau Sehun, namun malah ia yang menawarkan sekarang.
Jongin mengendarai motor sambil ku tunjukkan arah ke rumahku. Kurang lebih 3 menit kami sampai, cepat-cepat aku turun dari motor dan membuka gerbang rumah, dengan cepat juga mereka memarkirkan motor masing-masing di depan rumah ku.
Dengan keadaan basah kuyup, kami menatap hujan di teras rumahku, lebih tepatnya menatap hujan yang entah kapan selesainya. Karena selokan di dekat rumah ku sudah mulai meluap.
"Masuklah, daripada kalian terserang flu", tawar ku (lagi).
Mereka mengiyakannya, dan dengan cepat mereka berusaha menjadi kering sekering yang mereka bisa. Tapi, tetap saja, ubin ruang tamu yang mereka pijak tetap terkena becek.
Aku mengambil beberapa potong pakaian Seungsoo hyung dan memberikannya kepada mereka untuk berganti. Tidak mungkin mereka akan mengenakan pakaianku, ukuranku terlalu kecil. Tapi, lebih tidak mungkin kalau mereka akan mengenakan pakaian basahnya itu.
"Pakaian siapa, Kyung?", Chanyeol bertanya setelah keluar dari kamar mandi, usai mengganti bajunya.
"Seungsoo hyung, ia yang mengizinkan kok"
Mereka bertiga pun mengangguk mengerti.
Sekarang jam 6 sore lebih, hujan masih belum menampakan tanda-tanda akan berhenti. Ditemani teh, kami menonton beberapa animasi Jepang yang dibawa Jongin sembari menunggu hujan dan keringnya seragam, tas, dan sepatu mereka.
Aku senang sekali bisa menghabiskan waktu bersama Jongin. Kami berdua sudah sekelas sejak 3 bulan yang lalu, tapi kami belum bisa mengakrabkan diri.
Dibanding Sehun dan Chanyeol, aku cepat akrab dengannya, karena mereka sangat berbeda. Tidak tahu apa yang membuat mereka berbeda, hanya saja, aku merasa Jongin berbeda dengan yang lainnya sehingga membuatku ragu untuk mendekatinya.
Namun, tidak aku sangka hari ini aku banyak bicara dengan Jongin. Ternyata, selain animasi Jepang, Jongin juga suka dance, kulit tan Jongin ternyata asli dan bila dilihat dari dekat tan tersebut membuat dirinya manis.
Aku tidak menyangka Jongin membiarkanku memiliki salah satu video latihan dancenya setelah pengakuanku bahwa aku juga menyukai dance, well.. Aku dan Seungsoo hyung memang beberapa kali pernah mendatangi acara dance fair dan semacamnya.
Hujan baru reda sekitar jam 8 kurang. Mereka pun bergegas pamit pulang.
"Untung besok libur ya, tubuhku lelah sekali", ujar Chanyeol sambil mengenakan helmnya.
Semua tertawa.
Ku tatap ketiga motor tersebut hingga hilang di kegelapan malam.
Aku kembali masuk ke rumah dan membersihkan ruang tamu. Kemudian masuk ke kamar, mengecek ponsel yang baru saja berbunyi memberi tanda notifikasi.
Oh, pesan teks dari Jongin.
.
.
Maafin, soalnya gue emang seneng bangat sama imej Jongin kalo dia seorang anime fans.
Terlebihkan doski emang suka nonton anime yak, hehe. \(*´▽`*)/
