Declaimer : naruto bukan milik ice

Warn : crossover, gaje, typo bertebaran,

DLDR, mind to review

Naruto x DxD

.

.

Warning: ABAL, GAJE, MISS TYPO (bertebaran), SEMI-CANNON, OC, OOC, AND ETC.

Note°˚˚°º≍3нëнëнë3≍º°°˚˚ mungkin fict ini tak sebagus çαмα² fict yang lainnya, saya author baru yang belajar mencurah kan imajinasi saja yang ada dalam pikiran saya, jadi kalau fict ini buruk, saya mohon maaf sekali lagi, untuk fict ini mungkin tak terlalu banyak pertarungan, fict ini malah menuju keromance itu menurut saya,bila ada salah kata atau pun penulisan harap di maklumi.

bila anda tidak terlalu suka dengan fict ini, ya mau gimana lagi gak suka ya gak maksa. bila anda suka dengan fict ini minimal tinggal kan review anda sebagai tanda dukungan sesama pencinta funfict (^Ő^)/ ŐĶĂŶ..., ( ´ ▽ ` ) mαkαcíhhhh...

dan selamat membaca

.

.

.

"anak yang terlahir sebagai manusia, dengan jiwa yang lama telah terkekang, menjadi pribadi baru yang tak tau akan asal usul nya dan siapa kedua orang tua nya, dan satu lagi, Naruto adalah seorang pemalu bila berhadapan dengan yang nama nya perempuan"

.

.

.

Akademi kuoh, akademi yang dulu nya khusus sekolah putri, kini sudah menjadi sekolah campuran. meskipun jumlah nya banyak di dominasi kaum hawa, yang perbandingan nya 8:2. tetapi sekolah tersebut menjadi surga nya kaum adam yang terkenal mesum dan mata keranjang bila melihat tubuh indah milik beberapa wanita.

Lihat saja kepada 2 orang gadis muda yang tengah berjalan menyusuri halaman sekolah kuoh? mereka berdua menjadi tatapan para siswa maupun siswi yang melihat mereka berdua berjalan menyusuri halaman sekolah itu.

dan kalo di tanya mereka siapa? jawab nya adalah, mereka berdua adalah idola akademi kuoh, tak hanya cantik, tapi tubuh yang proposional juga mereka miliki, menjadi kekaguman tersendiri bagi para siswi yang mengidam-ngidamkan nya, dan menjadi santapan bagi siswa mesum yang berfikiran kotor tentang kedua kedua lady tersebut.

Rias pov

seperti biasa, sekolah ini pasti sangat ramai bila aku melewati halaman akademi, terkadang aku juga berfikir kalau ini membuat ku risih, tapi mau bagaimana lagi semua ini juga kebangga'an tersendiri buat ku. ngomong soal nama, aku di kenal sebagai Rias Gremory siswi tahun ajaran ketiga, sedangkan yang berjalan disampingku sekarang adalah Hajime Akeno, dia juga sama dengan ku siswi tahun ajaran ketiga.

Berjalan melewati halaman sekolah membuat ku banyak menghela nafas, bagaimana tidak? banyak siswa dan siswi menatap ku yang sedang berjalan, ada yang kagum bagi para siswi nya dan ada juga yang mata keranjang, memikirkan nya saja membuat ku menghela nafas lagi. tak taukah kalau yang mereka kagumi adalah seorang iblis, seorang iblis keturunan keluarga gremory salah satu dari 72 pilar yang ada di bawah atau bisa di sebut mekai, dan aku adalah salah satu dari keluarga tersebut.

Rias pov end

"Rias, ku dengar dari Sona akan ada murid baru kesekolah ini?" tanya Akeno yang masih berjalan berdampingan dengan dengan Rias menuju ruang kelas mereka.

"entahlah, aku juga belum begitu yakin dengan info tersebut, tapi Sona juga bilang pada ku bahwa akan ada murid pindahan yang akan bergabung dengan sekolah ini." jawab Rias tentang kedatangan murid baru yang menjadi salah satu teman nya di akademi kuoh.

"ku harap nanti dia seorang pria yang tampan, khukhukhu" gumam Akeno mengenai sosok yang akan jadi murid akademi kuoh nanti nya, dan tidak lupa tawa yang selalu menghiasi wajah cantik nya. "ku harap juga begitu" jawab Rias singkat mendengar ucapan dari Akeno tadi.

°Di lain tempat°

kriiiing...kriiiing...kriiiing...brak bugh,gubrak

"uwaaah,,,ittaaai" bunyi alarm jam yang terdengar keras di sebuah ruang kamar, begitu keras suara alarm tersebut berbunyi, sampai membangunkan sosok pemuda yang masih bergelut dengan selimut milik nya, sampai terjatuh dari tempat tidur nya karena kaget dengan keras nya bunyi alarm milik nya, dengan gaya yang tidak elite nya, kepala nyium lantai dengan posisi nungging membuatnya terus mengaduh karena kepala nya yang terbentur duluan karena kaget sama bunyi alarm yang begitu keras.

"ash sial, kenapa aku kemarin beli jam yang bisa bangunin semua penghuni apartemen" rutuk nya karena membeli jam weker yang mampu bangunin para tetangga prngguna apartemen. "eh, ngomong ngomong jam berapa sekarang?" tanya nya sambil mengambil jam weker yang berada di atas tempat tidur milik nya, "hwaaaah, bangsat bangsat, sial jam weker brengsek,udah ngagetin orang, telat bangunin, dasar jam weker sialan" marah pemuda itu sambil membanting jam milik nya sampai hancur berkeping keping.

"ah aku harus cepat, hari pertama pindah masak harus telat sih?" rutuk nya dan bergegas kekamar mandi untuk melakukan ritual nya, setelah beberapa sa'at kemudian, akhir nya dia sudah keluar dari kamar mandi dan sudah memakai seragam sekolah milik nya yang tadi sudah dia siapkan sebelum masuk kamar mandi, jam yang terpasang di tangan nya sudah menunjuk kan pukul 07:46, berarti masih tersisa 14 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi.

Naruto pov

kurasa hari ini adalah hari tersial ku, terjatuh dari tempat tidur, habis itu harus terlambat di hari pertama cuma gara gara jam weker sialan itu. tapi untung saja apartemen milik ku tidak jauh dari akademi kuoh, yah! itu sekolah yang dulu nya khusus untuk siswi saja. tapi pada tahun ajaran ini sekolah tersebut menjadi sekolah campuran.

oh ya! perkenalkan nama ku Naruto otsutsuki, umur kurang lebih 16 tahun, karena tidak ada catatan tentang diri ku selama aku tinggal di panti asuhan, hanya nama saja yang mereka tau dan lain nya tidak ada. selama ini sering berfikir siapa orang tua ku asal usul ku, dan di mana aku dilahirkan. dan kenapa aku juga harus di tinggalkan sendiri di panti asuhan.

hah mengingat semua itu jadi sedih, tapi aku harus semangat dan aku akan menunjukkan pada mereka bahwa aku akan menjadi yang terbaik meski tanpa mereka disisi ku.

Naruto pov end

Naruto terus berlari menuju akademi kuoh, memang tempat nya tak jauh dari apartemen nya, tapi dia tak mau terlambat datang ke sekolah baru nya, karena hari pertama kali ini dia mencoba berubah menjadi lebih baik dari yang sebelum nya, karena Naruto tidak ingin di kenal lagi sebagai anak nakal yang suka berantem walaupun tujuan nya menolong sesama.

setelah memasuki halaman akademi Naruto berjalan memasuki koridor akademi, berjalan melewati beberapa koridor hanya untuk mencari ruang kepala sekolah untuk melakukan adminitrasi. Naruto berjalan dengan tergesah gesah di area koridor, tanpa di sadari kalau di depan nya ada sosok yang baru keluar dari persimpangan koridor dan.

bruuuk,.. "ittai"

suara tabrakan antara Naruto dan sosok tersebut, suara rintihan akibat jatuh terdengar di pendengaran Naruto, entah mengapa suara rintihan tersebut membuat nya bulu kuduk nya berdiri.

berdiri dari jatuh nya, Naruto membersikan debu yang menempel di beberapa bagian seragam milik nya, dan bergegas menolong orang yang dia tabrak barusan, "go-gomenasai" ucap Naruto agak gugup sambil mengulur kan tangan nya untuk membatu orang tersebut berdiri. "go-gomen sudah menabrak a-anda" ucap ma'af Naruto sekali lagi pada korban yang ditabrak nya. "tak apa, ẾеéëèємMmº°˚˚°º»/:) ... sepertinya kamu siswa yang baru itu ya? perkenalkan namaku Sona, Sona shitori, ketua OSIS disini"balas Sona sekali mengenalkan nama sekaligus jabatan nya sebagai ketua OSIS di akademi kuoh.

"Na-Naruto, Naruto Otsutsuki nama saya, salam kenal shitori san" balas Naruto terbata bata karena gugup. "sial kenapa aku jadi gugup begini sih! sial kau kakek tua, akan ku balas kau nanti, bukan membuat ku sembuh malah membuat ku mati gugup yang ada" rutuk Naruto dalam hati sambil mengucapkan sumpah serapah pada orang yang telah memasukkan nya ke akademi kuoh karena alasan biar Naruto tidak gugup lagi bila dekat dengan wanita.

" ẾеéëèємMmº°˚˚°º»/:) ..." deheman Sona menyadarkan lamunan Naruto baru san, "go-gomen shi-shitori san" ucap Naruto yang sudah sadar dari lamunan nya. "tak apa Naruto san, kenapa Naruto san belum masuk ke kelas, sekarang ka sudah waktu nya jam pelajaran di mulai?" tanya Sona pada Naruto yang masih berada dikoridor sekolah pada jam pelajaran yang sudah di mulai.

"e-eto, aku mencari ruang kepala sekolah untuk adminitrasi" terang Naruto yang sedang mencari ruang kepala sekolah. "kalau begitu biar saya antar Naruto san kesana" ucap Sona yang bersedia mengantarkan Naruto ke ruang milik kepala sekolah.

.tok

ketukan pada pintu yang Naruto lakukan sa'at dia sampai didepan pintu yang bertuliskan ruang kepala sekolah, "masuk" ucap seseorang yang berada dalam ruangan mempersilahkannya masuk seseorang yang telah mengetuk pintu ruangan milik nya. "selamat pagi" ucap Naruto pada orang tersebut. "apa kamu murid baru itu?" tanya krpala sekolah pada Naruto, "benar, saya murid baru yang pindah ke sekolah ini" balas Naruto akan pertanyaan dari kepala sekolah, "baiklah, kalau begitu anda berada di kelas XII A" "terimakasih, kalau begitu saya undur diri" ucap Naruto undur diri setelah.

"jadi" ucap Sona pada Naruto yang baru keluar dari ruangan kepala sekolah, "uwaaaaah" teriak Naruto kaget mendengar suara dari samping nya ketika baru keluar dari ruang kepala sekolah. "hah. ka-kau mengagetkan ku saja Shi-shitori san" ucap Naruto menghela nafas saat tau suara siapa yang dia dengarkan setelah keluar dari ruang kepala sekolah.

"jadi Naruto san berada dikelas berapa?" tanya Sona pada Naruto yang sudah lelihatan tenang. "XII A shi-shitori san, Naruto panggil saja Na-naruto saja Shi-shitori san, aku tidak begitu suka dengan keformalan" jawab Naruto dan menyuruh Sona untuk memanggil nya Naruto saja, karena Naruto senditi tak suka keformalan. "baik lah Naruto kun, kalau begitu panggil aku sona saja biar lebih akrab".

setelah sampai di depan kelas, dan inilah yang membuat Naruto gugup setengah mati, bagaimana tidak gugup, Naruto adalah orang yang sangat pemalu bila berhubungan dengan wanita.

"hari ini kita akan mendapat teman baru, otsutsuki san silahkan masuk"

setelah Naruto memantapkan tekad nya, Naruto masuk kelas karena sudah di persilah kan masuk oleh guru yang sedang mengajar di kelas tersebut.

"sekakarang perkenala kan nama mu"

"perkenalkan nama saya otsutsuki Naruto, saya murid pindahan dari paris, salam kenal semua dan mohon bantuan nya" ucap Naruto memperkenalkan diri nya kepada teman baru yang ada dalam kelas tersebut.

[...]tak ada suara yang selama bebarapa saat perkenalan itu, tapi

kyaaaa,

kawai,

tampan

berapa no handphone mu?

di mana alamat rumah mu?

apa sudah punya pacar?

teriak histeris para gadis kepada Naruto, dan membuat Naruto gugup karena teriakan para gadis dan deathglare gratis dari para pria seperti mau bilang [pria tampan mati saja sana].

"(^Ő^)/ ŐĶĂŶ..., anak anak semua nya tenang, untuk otsutsuki san silahkan duduk di sebelah Sona, Sona san tolong angkat tangan" ucap guru tersebut dengan semangat. setelah dipersilahkan duduk akhirnya Naruto berjalan menuju bangku kosong di sebelah Sona.

skip time jam istirahat

bunyi bel istirahat pun terdengar, dan para murid berhamburan keluar dari ruang kelas untuk pergi kekantin, tapi untuk Naruto sendiri malah kabur setelah bel berbunyi, alasannya mudah, karena Naruto tak ingin mati gugup bila dekat dekat atau di kerubungi oleh para wanita teman sekelas nya.

berjalan melewati koridor, Naruto menemukan tangga yang menuju kelantai atas, penasaran dengan hal tersebut membuat Naruto berjalan menaiki tangga tersebut hingga sampai pada sebuah pintu yang tertutup rapat, mencoba membuka nya dengan sedikit susah payah akhir nya pintu itu terbuka, ternyata di tempat itu adalah atap sekolah dan Naruto pun mengistirahatkan tubuh nya di salah satu bangku yang terlihat lama tak terpakai.

Di tempat Rias dan Sona

"menurut mu bagaimana tentang Naruto Sona?" tanya Rias pada Sona yang ada disamping nya, "tak ada yang istimewa dari diri Naruto, tapi mungkin aku akan mengajak nya bergabung dengan perage ku, lalu bagaimana dengan pemuda berambut coklat itu?" jawab nya kepada Rias dan berbicara tentang rencana nya mengajak Naruto dalam perage nya.

"entahlah, mungkin saja pemuda itu memiliki Sacred Gear, karena sedikit ku rasakan bahwa dia memiliki nya, apa kau yakin memasukkan Naruto dalam perage milik mu" tanya Rias ragu ragu akan rencana Sona memasukkan Naruto dalam perage nya. "tentu saja, aku berencana memasukkan nya dalam perage ku." ucap Sona tegas akan pendirian nya tentang rencana tersebut. "sudahlah terserah mu saja, ayo kita kembali ke kelas, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. "hm" jawab Sona singkat.

setelah selesai berbicara berdua akhirnya mereka berdua memutuskan kembali ke ruang kelas, tetapi Sona memutuskan berkeliling ke area sekolah, berpatroli rutin sebagai ketua Osis untuk mendapati murid yang sedang membolos atau pun lain nya.

sesa'at berjalan di lorong koridor, Sona melihat pintu menuju atap sedikit terbuka, dengan langkah santai nya berjalan menuju pintu tersebut, sampai tiba di depan pintu Sona perlahan membuka pintu akses menuju atap sekolah dan mendapati sesosok pemuda yang sedang asik tiduran di bangku usang. berjalan mendekati pemuda tersebut, Sona pun tersenyum mendapati siapa yang sedang tertidur di bangku itu.

Sona pov

setelah berbicara berdua dengan Rias, ku memutus kan untuk kembali kekelas sebelum bel masuk berbunyi, tapi sebelum masuk kelas ku sempatkan diri ku berpatroli mencari seseorang yang hendak membolos.

begini lah kalau menjadi OSIS, sungguh melelahkan karena harus berkelililng di setiap area sekolah, saa ku berjalan di lorong koridor, tak sengaja aku melihat pintu menuju atap terbuka, dan dengan langkah perlahan ku naiki anak tang untuk sampai ke pintu itu, dan saat ku buka pintu itu, ku lihat pemuda yang sedang tertidur di bangku usang yang lama tak terpakai.

berjalan mendekati pemuda yang sedang tertidur, niat ku untuk membangunkan nya karena bel masuk kelas sudah berbunyi, tapi segera ku urungkan karena pemuda yang sedang tertidur adalah Naruto, pemuda yang akan ku ajak ke dalam kebangsawanan ku.

ku tatap lekat-lekat wajahnya saat tidur, bahwa Naruto adalah pemuda yang tampan, dengan rambut biru agak gelap milik nya dan ada sedikit warna putih di bagian ujung nya, dan pada rambut nya terlihat seperti terlinga kucing yang menjadi kesan tersendiri di wajah yang imutnya.

"Naruto...Naruto ßαήĞυή, bel masuk sudah berbunyi" ucapku membangun kan Naruto yang asik tidur, dengan perlahan Naruto membuka mata nya. "uwaaaah" terdengar teriak nya saat dia terbangun. "So-sounna, apa yang Sona kau lakukan di-disini?"tanya Naruto yang terdengar terbata bata saat berbicara. "tentu saja membangun kan mu, ini sudah waktu nya jam pelajaran di mulai" ucapku pada Naruto kenapa aku berada di tempat ini.

Sona pov end

Naruto yang mendengar suara manggil nya pum membuka mata, tapi alangkah kaget nya saat siapa yang sudah membangunkan diri nya. "uwaaaah" teriak Naruto saat tau Sona lah yang telah membangun kan nya. "So-sounna, apa yang Sona lakukan di-disini? ucap Naruto terbata bata karena berbicara dengan seorang wanita, biasa penyakit aneh. "tentu saja membangun kan mu, ini sudah waktu nya jam pelajaran di mulai" jelas Sona kenapa membangunkan Naruto, "ayo kembali ke kelas atau kau ku hukum karena membolos" ajak Sona dengan sedikit nada mengancam dari nya. "i-iya" ucap Naruto gugup "wanita memang menakut kan" tambah nya lagi dalam hati sambil mengekori Sona yang berjalan menuju ruang kelas.

satu hal yang membuat nya bingung tentang Naruto, kenapa Naruto gugup saat berbicara pada nya, " apa aku seperti jelek, apa wajah ku menakut kan atau karena aku iblis dia jadi gugup bila berbicara dengan ku, dan lagi waktu aku membangunkan nya rasa nya seperti orang kaget setengah mati, hah sungguh membingungkan.

hal ini berulang kali terjadi saat Sona berusaha mendekati Naruto, tiba tiba nada bicara Naruto menjadi gagap, entah karena apa, tapi demi Mao serafal yang doyan kosplay Sona akui bila dia tertarik dengan Naruto yang tak hanya tampan, tapi Naruto juga jadi idola di klub kendo setelah kiba, mungkin karena dia murid baru dan juga baru bergabung jadi tak begitu seterkenal kiba yang duluan masuk klub kendo.

siapa sangka saat Sona,Rias dan Akeno sedang berbicara di dekat ruang kelas, mereka bertiga melihat Naruto berjalan keluar kelas, sabgking asyik nya membaca buku, Naruto tak menyadari bahwa ada Sona,Rias dan Akeno di depan nya.

Naruto trus berjalan melewati mereka yang sedang berbicara, tanpa di sadari Akeno menyeringai jahil melihat Naruto lewat di depan nya, "baru kali ini ada siswa laki laki yang tak memperhatikan perempuan cantik seperti kita" gumam Akeno tapi masih di dengar oleh Sona dan Rias.

"kau tak akan macam macam kan dengan Naruto?" tanya Sona dengan nada mengintimidasi milik nya, "tidak, aku tidak akan melakukan nya, hanya" elak Akeno di sertai senyuman khas milik nya. " hanya?" ucap Sona dan Rias bingung dengan kata kata yang tidak di selesaikan oleh Akeno.

" aku ingin memeluk nya" ucap Akeno dan bergegas lari menuju Naruto. " Naruto" panggil Akeno pada Naruto yang ada di depan nya. Naruto berbalik dan mendapati teman sekelas nya berlari menghapiri nya, dan tanpa pikir panjang Naruto bergerak kesamping menghindari pelukan dari Akeno.

"a-apa ya-yang kau laku-kukan?" tanya Naruto yang berhasil menghindari pelukan dari Akeno. "aku hanya ingin memeluk mu, karena tak ada yang pernah mengabaikan kita saat berpapasan dengan kita" alasan Akeno ingin memeluk Naruto, "apa kau tak suka dengan tubuh kami? apa wajah kami kurang cantik?" tambah Akeno lagi kenapa Naruto tak memperhatikan masalah tentang hal itu.

"bu-bukan be-begitu A-akeno chan, cu-cuma aku ta-tak ingin dekat dengan wanita" alasan Naruto kepada Akeno, tapi bukan Akeno nama nya kalo menerima alesan macam itu, dengan perlahan Akeno mendekati Naruto. sedang Naruto sendiri tang di dekati malah berjalan mundur sampai akhir nya berhenti karena menabrak tembok yang ada di belakang nya.

bruuuk

"si-sial, apa yang harus ku lakukan? Oh KAMI sama tolong lah hamba mu ini yang sedang belum beruntung ini. rutuk nya dalam hati sambil berdoa kepada KAMI memohon pertolongan.

greeep

tiba tiba Naruto merasakan sebuah pelukan, dan saat tau siapa yang memeluk nya maka hal ini yang akan terjadi, "hwaaaaa, Akeno chan lepaskan aku, lepas_lepas_lepaskan aku Akeno chan, siapa pun kumohon tolong Aku" teriak Naruto histeris karena dipeluk oleh Naruto, bagi Naruto sekolah di tempat yang di dominasi perempuan sudah membuat nya prustasi apa lagi di peluk seperti ini, malah depresi yang Naruto rasakan.

"Naru chan kenapa berteriak? kan aku cuma ingin memeluk mu saja Naru cwan,ufufufu" ucap Akeno dengan tawa milik nya, sedang kan Rias dan Sona yang melihat itu hanya sweetdrop melihat tingkah laku queen/queen Rias lakukan terhadap Naruto, mereka berdua juga bingung melihat expresi horor yang Naruto keluar kan saat di peluk Akeno.

"hwaa, hah,,hah,,hah, Akeno chan lepaskan aku aku mohon" pinta Naruto yang sudah kehabisan nafas kerena mencoba melepaskan diri dan berteriak mohon di lepaskan oleh Akeno, tapi itu semua tak di dengarkan oleh Akeno.

Rias yang semula diam datang tiba tiba dari arah belakang Naruto dan mememeluk nya dengan erat, sontak membuat Naruto meronta lagi, "hwaaaa, Rias chan kenapa kau juga iku memeluk ku sih? hah..hah..hah..aduh..kepala ku pusing" dan akhir nya Naruto pinsan di pelukan Akeno dan Rias, sedangkan sona berlari mendekati mereka bertiga saat tau Naruto tiba tiba ambruk.

"Naruto bangun Naruto, Naruto! Rias, Akeno apa yang ter jadi dengan Naruto? kenapa bisa pinsan begini? sevaik nya ayo kita bawa uks sekarang, Rias Akeno" tanya Sona pada mereka berdua yang melihat Naruto tiba tiba saja pinsan dan akhirnya mereka membawa Naruto ke ruang uks dan merawat nya hingga dia siuman.

"kenapa bisa jadi begini? kau tau sesuatu Rias?" tanya Sona agak khawatir dengan keadaan Naruto, tapi di jawab grlengan saja dan Akeno pun angkat bicara mengenai kondisi Naruto "buchou, kau tau tentang phobia?" tanya Akeno pada Rias sang buchou. "maksud mu ketakutan yang dimiliki seseorang begitu? jawab Rias singkat dan dapat anggukan dari Akeno. "ku rasa Naru chan phobia dengan wanita, tak mungkin jika Naru chan bisa pinsan karena di peluk, kecuali di memiliki phobia yang terlalu berlebihan terhadap perempuan" jelas Akeno pada Rias tentang kejadian barusan.

"mungkin kau benar Akeno, mungkin Naruto phobia pada perempuan, hanya ada satu cara untuk menyembuh kan nya" ucap Rias membenarkan perkataan Akeno, dan menyeringai atas rencana jahat nya, sedang kan Akeno tau apa yang akan di rencanakan buchou nya juga ikut menyeringai, "kau tak akan macam macam lagi kan Akeno? dan kau juga Rias, jangan pikir aku tak tau apa yang kau rencanakan" ucap Sona datar karena tau pasti apa yang di pikirkan oleh Rias.

"tenanglah Sona, aku tak akan mengapa apakan pangeran mu, yakan Akeno? mungkin aku cuma sekedar membantu menyembuhkan phobia akut nya saja".

"ara ara, Rias benar kaichou, kita cuma sekedar membantu kok, yakan buchou?

"hah terserah padamu lah". "semoga kau betah menghadapi nya Naruto" doa Sona akan apa yang di hadapi Naruto selanjut nya yang pasti akan menjadi lebih berat.

.

.

.

.

Tbc