Di tengah pengerjaan 'Reverse World!' yang mengalami jalan buntu, aku membuat cerita bersambung lainnya. =w=
Disclaimer: Vocaloid bukan milik saya, melainkan milik CRYPTON dan semua yang bersangkutan.
Warning: Typo bertebaran, diksi abal, masih belajar.
Semoga kalian menyukainya, Happy Reading~
CHAPTER 1
"Ka-Kagami Rin..."
Ugh, lagi lagi ada yang memanggil. Jangan bilang dia memanggilku hanya untuk 'hal itu'.
"Sebenarnya aku.."
Tuh kan sepertinya dugaanku benar.
"Sebenarnya aku.."
Argh! Sudah cukup.
"Sebenarnya aku menyu-"
"Aku ga minat dengan hal begituan, enyah sana."
-~oOo~-
"Kau sudah dengar? Katanya kemarin ada yang menyatakan cinta lagi pada Kagami Rin loh".
'...'
"Benarkah? Berani sekali orang itu".
'...'
"Kasihan, pasti dia dimaki maki habis habisan oleh si Kagami".
'...'
"Sayang sekali ya, padahal Kagami Rin itu manis. Tapi kelakuannya nol".
'...'
"Hahahahahaha..."
"Haha..."
"Ha".
"Eh?"
"Ghe?! Kagami Rin?!"
"Oh hai, kalian baru sadar aku disini? Sepertinya asik sekali ya.. Kalian sedang membicarakan apa?" tanyaku dengan seulas senyum di wajahku. Tapi mereka pasti tahu apa arti senyumku ini. Terlihat dari wajah mereka yang tampak pucat. Hahahaha.. Dasar pengecut.
"Ka-kami tidak membicarakan apa apa! Nah, ka-kalau begitu kamu permisi" mereka langsung lari terbirit birit. Dasar manusia zaman sekarang. Bisanya cuma ngegosip saja.
Seperti yang kalian simak tadi, namaku Kagami Rin. Aku memiliki rambut pendek sebahu berwarna honey blonde dengan pita di atas kapalaku. Umurku 16 tahun, kelas 2-3 di sekolah elit yang bernama Voca Gakuen. Sebenarnya menurutku sekolah ini tidak ada bedanya dengan sekolah lain, orang orangnya sama sekali tidak berfikir pakai otak. Atau malah mereka tidak punya otak? Yah... Aku tidak peduli sih.
Apa? Bicaraku sinis? Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya bahwa semua orang di dunia ini hanyalah sampah. Tidak terkecuali ayah dan ibuku, mereka adalah sampahnya para sampah. Hanya satu orang yang tidak kuanggap sampah di dunia i-
"Rin chan~ kudengar kau menolak cowok lagi ya?" dia langsung memelukku dari belakang, gadis yang menjadi sumber suara itu.
Dia adalah sahabat pertamaku sekaligus orang yang paling berarti untukku. Orang yang sama sekali tidak bisa disejajarkan dengan orang orang BODOH disekelilingku. Namanya Hatsune Miku. Gadis manis dan enerjik berambut twintail berwarna hijau tosca. Orang yang membuatku dapat bertahan di dunia ini. Dia-
"Oi Rin chan~ kau mendengarku atau tidak?" dia melambaikan tangannya di depan wajahku. Sungguh gadis yang berisik.
"Iya, aku dengar kok. Memangnya kenapa kalau aku menolaknya?" jawabku dengan malas. Sepertinya dia tidak puas dengan jawabanku, karena tiba tiba dia mulai mencubit pipiku.
"Ih... Dingin banget sih, manisnya~"
"Mi-miku.. Sakiiiiiit" setelah dia puas mencubitku, akhirnya dia melepaskannya. "Uh... Miku jahat"
"peace~" ucapnya sambil mengacungkan kedua jarinya. Tanpa sadar aku tersenyum kecil karena tingkahnya itu.
"Ah! Rin chan terse-"
*BRAK!*
"Anak anak, bel sudah berbunyi! Ayo duduk"
Oh, Meiko sensei. sudah bel ya? Sejak kapan?
"Nah, sekarang ibu akan memperkenalkan murid baru. Jadi tenang ya. Kagamine san, kamu boleh masuk."
Dari luar pintu kelas, terlihat seorang laki laki imut bertubuh mungil, walaupun sepertinya lebih tinggi dariku beberapa centi dengan rambut diikat satu berwarna sama honey blonde sepertiku memasuki ruang kelas dengan canggung. Hah, lagi lagi 'sampah' masyarakat bertambah, untuk apa aku memikirkannya.
"Ha-halo.. Na-nama saya Kagamine Len, baru saja pindah dari kota sebelah! Sa-Se-se-SALAM KENAL SEMUA-" *DUAK!*
'Whoa?! Apa tadi?!' tanpa sadar aku kembali melihat kearahnya.
Suara keras tadi membuatku, bahkan semua isi kelas kaget. Ya ampun, masa cuma perkenalan biasa aja bisa sampai membenturkan kepala ke meja? Orang gila.
Seketika seluruh isi kelas tertawa. Orang aneh bernama Len itu pun hanya tertawa sambil memegangi kepalanya yang tadi terbentur. Kasihan, pasti sakit.
"Baiklah Len, kau akan duduk di... Oh, kau boleh duduk di sebelah Rin." eh? APA?!
"ME-MEIKO SENSEI?!"
"Ya Rin? Ada apa?"
"Aku sudah minta agar bangku sebelahku ini dibiarkan kosong saja kan?! Aku ga mau ada orang di sebelahku selain Miku!"
"Awwww~ Rin chaaaan" Miku tersipu malu. Aneh.
"Sudahlah Rin, sudah tidak ada bangku lagi selain di sana. Len kun, kau boleh duduk di sana."
"Me-Meiko sensei!" Ucapanku tidak dihiraukan, sialan. Aku mendengus pelan. Cowok itu mulai berjalan ke arahku, lebih tepatnya ke bangku kosong miliku sih.
"Sa-salam kenal, aku harap kita bisa-"
"Jangan bicara padaku, sok akrab banget sih".
Hening.
Aku menatap mata cowok itu, dengan tatapan dingin. Mulanya dia terlihat kaget, lalu... Hah? Tersenyum? aku mengusap kedua mataku. Masa senyum sih?
Setelah aku membuka mataku, aku melihat dia sedang. . . .
Membungkuk 90 derajat. Ya ampun, orang aneh. Apa tadi aku salah lihat ya?
"Ma-maafkan aku! Aku memang orang aneh, sok akrab, tidak becus melakukan apapun, sembrono, sering terjatuh di tempat dimana tidak ada apapun disana, dan segala kejelekan lainnya... maafkan aku!"
. . . . . Apa tadi aku berlebihan? memangnya tadi aku bilang hal lain selain sok akrab ya?
sekarang aku mengerti, dia bukan aneh. Tapi SUPER ANEH!
"Ba-baiklah, baiklah. Jangan membungkuk seperti itu dong! cepat duduk di kursimu sana!" Apa boleh buat, selamat tinggal kursi kosong di sebelahku. Lebih baik kehilanganmu dibanding berurusan dengan si pendek (walau lebih tinggi dariku sih) yang SUPER ANEH itu!
"Yak, karena drama singkat dari Rin chan dan Len kun sudah selesai, kita mulai saja pelajarannya ya..."
"Memangnya gara gara siapa jadi ada drama kayak gitu sih" gumamku pelan. Manusia sampah guru aneh, dan murid baru yang ga kalah anehnya. Apa dunia ini tidak ada yang menarik apa?
Pelajaran pun dimulai. Saat itu aku sama sekali tidak melihat ke arah Miku. Aku tidak tahu kalau akan ada banyak kejadian yang akan kualami dan tak akan pernah kulupakan seumur hidup dimulai dari saat itu. Di saat cowok itu tiba tiba masuk ke dalam kehidupanku.
-TBC-
Seperti biasa, chapter yang singkat yang alur yang cepat =w=;
Saran, kritik dan masukan diterima... Review aja~ jaa ne OwO)/
