"It's Not Fair"

Super Junior (c) SM Ent

Tan Hangeng or Hankyung (c) Himself

.

NO Bashing!

.

Seberapa pentingkah sebuah keluarga itu?

Kenapa mereka membenciku

Dengan menyerapahiku dengan kata-kata kotor

.

Di saat ada yang ingin memiliki apa yang kumiliki,

tapi aku tak ingin dan membuangnya

Ini tidak adil!

.

AN : Ortu Siwon disini adalah OC, inget OC, Out Character! Jangan ada yang komplen and nge-bash! #ditendangbanteng

.

SOUTH KOREA—08.35 KST

Namja tampan bertubuh atletis itu memarkirkan sepedanya di pintu masuk toko buah di pasar, seraya berkata pada teman yang memiliki tubuh sedikit lebih kecil darinya. "Sebentar, kau tunggu disini dulu ya, aku mau beli jeruk."

Pemuda itu mengangguk pelan, ia berdiri di pintu masuk toko dengan canggung, lalu membalikkan badannya ke toko roti di seberang jalan. Wangi roti yang menguar dari toko kecil itu mengusik hidungnya, ia jadi teringat peristiwa 10 tahun lalu ketika usianya masih 8.

Toko kecil itu menyimpan kenangan pahit dalam hidupnya. Dulu sekali, yang bersebrangan dengan toko roti itu bukanlah toko buah seperti yang sekarang berada dihadapannya, dulu toko buah ini adalah toko baju obral dengan potongan harga besar-besaran. Disinilah kenangan terakhir bersama orang yang sangat ia cintai, ibunya.

"Gege... jeruknya habis, kau mau kubelikan melon saja?" Teriak pemuda atletis dari dalam toko membuyarkan lamunan orang yang dituju.

"Sudah kubilang beberapa kali, jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu! Aku nggak tua!" Bentaknya dengan nada bercanda.

"Ah, iya!" Namja bertubuh atletis itu menepuk jidatnya keras. "Baiklah Hankyung, kau mau kubelikan melon saja?" Kata-katanya melunak dengan memberikan penekanan pada nama pemuda yang berjarak lima meter darinya.

"Terserah kau saja, Siwon-ah. Lagipula kau yang ingin me—"

BRAAAKKKK...

Keduanya menoleh ke suara hantaman keras dari arah jalan. Sebuah mobil sedan bercat hitam berkilat, yang sepertinya keluaran terbaru, menghantam seorang yeoja paruh baya yang hendak menyebrang.

"UMMAAAAAA..." Bocah lelaki berkemeja biru, entah dari mana asalnya, berlari menghampiri yeoja yang tergeletak di aspal dengan darah mengucur dari kepalanya.

Orang-orang mulai mengerubungi lokasi tabrakan itu. Si pemilik sedan keluar dari mobilnya, dalam balutan jas hitam ia menggerang pelan sambil mengacak rambutnya yang sewarna karamel. "Sial!" Umpatnya.

"Kyuhyun?" Siwon memicingkan matanya untuk mengenali sosok dalam kerumunan itu.

"Kau mengenalnya?" Selidik Hankyung mendengar gumaman pelan dari bibir namja di sebelahnya.

"Kyuhyun, dia adikku!" Siwon langsung melesat seperti busur ke dalam kerumunan.

Hardikkan, bentakan, cacian dari mulut orang-orang seolah membantai habis nyali Kyuhyun saat itu. Bahkan seorang ahjussi menarik kerah lehernya dengan emosi yang memuncak, wajahnya tak berjarak dengan makian yang terurai. Kyuhyun sudah tak bisa membela diri lagi. Kyuhyun seperti mati, ia merasa ini adalah kesalahan terbesar yang pernah dialaminya, menabrak orang sama saja bunuh diri kalau benar orang itu mati nantinya.

"KYUHYUN! Oi, Choi Kyuhyun!" Teriak Siwon menghalau kerumunan orang yang mengerubungi adiknya.

"Ah, hyung! Tuhan Maha Baik, syukurlah kau datang. Bantu aku menyelesaikan masalah ini, aku ada rapat bersama klient Appa jam 9 nanti." Ia menghela nafas kefrustasiannya sejak tadi.

"MAMAAAAA... JANGAN MATI!" Bocah itu meronta-ronta dalam dekapan seorang lelaki tua yang sedikit kewalahan dengan tingkahnya yang berlebihan, ia terus menangis meraung-raung.

"BABO!" Hardik Siwon.

PLAKKK... Siwon menampar adik lelakinya sendiri. "Siapa yang mau membantumu, aku hanya ingin memberikan solusi! Cepat bawa ibu anak itu ke rumah sakit." Kata Siwon cepat.

"Bagaimana dengan rapatnya? Itu penting nanti Appa—"

"LAKUKAN SAJA, BABO! Biar aku yang datang ke rapatnya. Kau pasti akan berurusan dengan polisi juga nantinya, selesainya akan lama."

"Polisi?" Kyuhyun terkulai lemas.

"Cepat bantu bocah bodoh itu membawanya ke rumah sakit!" Perintah Siwon pada orang-orang yang mengerubunginya. "Soal biaya, keluarga kami yang tanggung."

Siwon berlari ke arah Hankyung yang hanya berdiri mematung di trotoar depan toko buah, wajahnya pasi. "Hey, kau kenapa?" Siwon melambai-lambaikan tangannya dihadapan namja itu.

Hankyung hanya menanggapinya dengan diam, tapi Siwon tahu isyarat itu. 'Lekas pergi dari sini dan selesaikan apa yang bisa kau selesaikan sekarang.' Begitulah kira-kira maksudnya. Dia sudah sering dihadapkan dengan sikap Hankyung yang seperti itu.

Siwon mengambil sepedanya, setelah dilihat Kyuhyun sudah pergi membawa ibu anak tadi ke rumah sakit. "Ayo naik." Perintah Siwon tanpa melirik lagi orang yang diajaknya berbicara.

Hankyung naik ke sepeda dengan satu sadel itu, ia berdiri diatas pijakan sambil memegang erat bahu karibnya. Siwon langsung mengayuh pedal sepeda cepat.

GUBRAKK... Hankyung terjengkang kebelakang, bokongnya dengan sukses terantuk aspal. Cepat-cepat ia bangkit dan menghampiri Siwon. "Bodoh! Jangan cepat-cepat!" Bentaknya.

"Kau yang bodoh! Ingat Hukum Newton II, babo! Pegangan!" Siwon balas membentak.

"Aku sudah pegangan, kau saja yang terlalu bersemangat mengayuhnya, dasar kuda!"

"Siapa yang kau panggil kuda, eoh? Gengbao!"

"Hentikan panggilan itu, menjijikan!"

Dan, berlanjutlah pertengkaran kedua namja yang sudah menjalin persahabatan sejak masih menyesap susu lewat dot. /dilindes tank/ Ralat. Sejak jakun keduanya tumbuh.

_It's Not Fair_

Choi Co. Building —09.55 KST

Derap langkah sepatu terdengar teratur, serempak, dan agak terburu-buru dari dua namja yang berjalan beriringan di lorong kantor pusat perusahaan mebel terbesar di Korea Selatan.

"Tak apa aku datang kemari?" Bisik Hankyung pada Siwon yang menampakkan wajah pede abis, Hankyung tampak kurang percaya diri, pasalnya, hari ini ia akan bertemu ayah Siwon yang menjadi orang yang sangat ia takuti. "Apa kata rekan Appa-mu nanti?"

Siwon menjawab hanya dengan hembusan nafas santai. "Rileks." Katanya.

Mereka sampai di depan pintu jati dengan ukiran rumit menghiasi sisi-sisinya dan dipelitur sedemikian apik. Convention Hall, tulisan bergaya kuno yang terbingkai pada papan putih menggantung di tengah-tengah pintu.

"Selamat siang!" Siwon membuka dua daun pintu itu tanpa basa-basi. Hankyung terpatung di belakangnya, pikirannya tidak karuan.

Siwon melangkah masuk dengan tenang, beberapa peserta bertanya-tanya dengan berbisik satu sama lain, 'Bukankah yang diutus adalah putra bungsunya? Kenapa si sulung yang datang? Bersama orang itu lagi.' Hankyung mengekor dengan canggung karena merasa ikut tersorot.

"Maaf saya terlambat, Kyuhyun mendapat halangan dalam perjalanan kemari, jadi saya mencoba menggantikan keabsenannya." Dengan santai Siwon duduk, ikuti Hankyung yang ragu-ragu.

"Mari kita buka rapat hari ini."

_It's Not Fair_

Choi Co. Basement—12.00 KST

Di lapangan parkir basement yang luas itu Siwon berjalan menuju mobilnya yang terparkir, di belakangnya masih dengan setia Hankyung mengekor sebagai 'sekretaris' sekaligus 'sahabat' dan mungkin melebihi kedua kata itu.

"SIWON!" Bentak orang tua bersuara berat yang baru turun dari mobilnya.

Yang dipanggil menoleh. "Appa?!" Gumanya pelan sedikit sinis. Ia menenggelamkan kedua tangannya dalam saku celana, ia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Angry Choi...

"Siapa yang menyuruhmu menghadiri rapat resmi itu?!" Mr. Choi meradang.

"Sudah kubilang Kyuhyun tidak bisa menghadirinya!" Jelas Siwon dengan nada ditinggikan, tak seperti biasa.

"Kau bisa telepon Mr. Jung, asisten Appa, untuk menggantikannya 'kan?! Apa tahu-mu soal mebel?! Kerjamu hanya meneruskan perusahaan sepatu yang kurang laku! Kau mau mengacaukan bisnis Appa, eoh?!" Mr. Choi hendak melayangkan telapaknya ke pipi anak sulungnya itu, tapi ia urungkan.

"Tampar aku, itu sudah biasa buatku, Appa! Tampar saja!" Diluar kesadaran Siwon karena terbakar emosi, ia membentak Appa-nya sendiri di tempat umum. Beberapa pegawai Choi Co. memperhatikan kejadian itu dari jauh.

"Kau..." Jeda, "Kau anak kurang ajar!" Mr. Choi benar-benar melayangkan tangannya sekarang.

TEP... sebelum tangan orang tua itu mendarat di pipi porselin seorang Choi Siwon, sebuah tangan lebih dulu menangkap pergelangan tangan Direktur Choi Co. "Jangan sakiti sahabatku!" Hankyung menekan setiap kata yang diucapkannya.

"Mau apa kau bocah miskin?! Mau mengacaukan keharmonisan keluarga kami lagi seperti dulu?!" Maki Appa Siwon garang.

"Aku memang bocah miskin, tapi setidaknya aku masih punya etika untuk melindungi sahabatku sendiri." Jelas Hankyung datar.

Rasanya Appa Siwon sudah tak bisa menahan emosinya yang meletup-letup, ia bernafsu sekali untuk menghajar langsung pemuda yang terpaut 2 tahun lebih tua dari putra sulungnya.

"Sepenuhnya bukan kesalahanku. Aku sudah menelepon Appa akan ketidak hadiran Kyuhyun, tapi tak diangkat, bagaimana bisa aku menghubungi Jung Ahjussi?!" Siwon ikut membela, ia pasang badan. "Asal Appa tahu, dia bukan sekedar teman, sahabat, sekretaris. Dia lebih berharga dari semua itu, ayo pulang!" Ia menarik tangan Hankyung untuk segera pergi.

_It's Not Fair_

SiHan's House—13.30 KST

Hankyung menekan tombol kunci otomatis pada kunci mobilnya. Siwon masuk kedalam rumah bergaya minimalis dua lantai yang mereka sewa berdua. Rumah yang hanya memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi di lantai atas, dapur serta ruang makan yang menjadi satu dengan ruang tamu di lantai bawah. Hankyung pikir Siwon harus berdiri di bawah shower untuk mendinginkan otaknya. Setelah sepanjang perjalanan pulang tak sepatah katapun dari mereka keluar dan barusan membanting pintu dengan amat kerasnya. Siwon sangat marah hari ini.

CKLEK... Hankyung mengunci pintu rumah.

"Ge... kita jadi lupa beli melon, hahaha..." Siwon terkikik geli sambil menegak air mineral dingin dari kulkas. Tampangnya berantakan sekali, seperti orang dalam pengaruh alkohol.

Hankyung menghempaskan dirinya ke sofa tanpa mengindahkan perkataan Siwon barusan.

Siwon duduk di atas meja makan membelakangi Hankyung yang duduk di sofa beludru coklat menghadap jendela yang membatasi ruang tamu dan halaman depan, jarak mereka berjauhan meski dalam satu ruangan besar. Siwon menegak habis air dinginnya, jakunnya naik turun bersamaan dengan mengalirnya air dingin yang membasahi kerongkongan.

"Kan masih ada apel yang kemarin..." Jawab Hankyung pada akhirnya, suaranya terdengar malas.

Siwon ganti tak membalas. Ia menuangkan air dingin untuk dua gelas.

DRRRTTTT... DRRRTTTT... ponsel dalam saku celana Siwon bergetar. "Kyuhyun menelepon." Lapornya pada Hankyung.

"Yeobboseyo?"

"Hyung, aku di kantor polisi sedang dimintai keterangan, kau datang kemari ya?"

"Aku baru sampai dirumah."

"Tolonglah... tadi Appa meneleponku, ia memarahiku habis-habisan lewat ponsel. Katanya dia tak mau membebaskanku dari polisi."

"Nasibmulah!"

"Hyung, ini penting... kau harus datang juga sebagai saksi!"

"Di lokasi, yang jadi saksi bukan cuma aku! Kau selesaikanlah sendiri, kau sudah besar!"

"Kepalamu botak! Aku bocah yang belum punya ID, naik mobil, pakai SIM tembak! Lagipula tabunganku juga belum banyak sebagai sekretaris Appa."

"Siapa suruh!"

"Itu mobil dinas dari Appa, hyung... kalau disita polisi bisa-bisa aku ditendang dari rumah. Tolonglah, sekali saja ya?"

"ID Card ku masih baru, sayang kalau itu yang harus disita."

"Hyuuuung..."

"Baiklah... gimana keadaan ibu anak itu?"

"Untunglah dia hidup, kepalanya kebentur tidak sampai parah. Cepat datang kemari ya, hyung."

"Anaknya?"

"Dia menunggui ibunya di rumah sakit. Kasihan sekali dia, rupanya ibunya single parent, sekarang tak ada yang mengurusnya, dia tak kenal siapa-siapa di Seoul."

"Baiklah aku kesana sekarang."

"Cepat ya, gamsha hyung..."

Tut tut tut...

"Aku harus ke kantor polisi menemui Kyuhyun, kau ikut tidak?" Siwon turun dari atas meja sembari membawa dua gelas bening berisi air dingin untuk dirinya dan Hankyung.

Hankyung tak menjawab. Dia menguping seluruh pembicaraan Siwon dan adiknya dalam telepon. Dalam hati ia bersyukur karena ibu anak itu tidak mati. Sekelebat pikiran 10 tahun lalu menghantuinya, kepalanya berdenyut-denyut nyeri. Kecelakaan tadi seperti déjà vu saja, ia ingat ibu. Sungguh nasib anak itu masih lebih baik dibanding dirinya.

Hankyung iri pada anak itu, kenapa hal yang sangat dicintai anak itu masih terjaga? Kenapa miliknya tidak. Ia iri pada Siwon, kenapa ia memiliki semua yang kumiliki tapi dia begitu membencinya bahkan ingin membuangnya.

Sungguh tidak adil, rasanya Hankyung ingin marah dan melampiaskan kekesalannya, tapi pada siapa? Dirinya sendiri atas kecerobohannya kah? Atau pada orang yang menyia-nyiakan apa yang dimilikinya?

"Gege? Kau mau ikut ti—" Ulang Siwon terputus.

DUAKHH...

_It's Not Fair_

"Kyu, sepertinya aku tidak bisa datang. Tiba-tiba saja Hankyung mengamuk dan menghajarku tanpa sebab."

"Menghajarmu?! Kurang ajar sekali bocah itu, kau tidak apa-apa 'kan, hyung?"

"Tenang, beruntunglah kau punya kakak seorang binaragawan."

"Cih, binaragawan dari Hongkong!"

"Ssssttt... dia sedang tidur setelah ku bekap hidungnya dengan kloroform."

"HAH?!"

"Hahaha... Kidding! Mana mungkin aku berbuat sejahat itu pada sahabatku sendiri. Aku hanya memberinya sedikit FS(1)."

"Hyung mesum!"

"Bukankah kau juga sering melakukan hal yang sama pada Minnie?"

"Hyunggg!"

"Apa?"

"Lalu, bagaimana dengan nasibku di kantor polisi."

"Nanti sore aku kesana setelah kupastikan Ryeowook datang menjaga Hankyung."

"RYEOWOOK?! Bagaimana jika ketika pulang dia sudah jadi tofu?"

"Kau tak kenal siapa itu Ryeowook, makannya kau meremehkannya."

"Aku kenal kok! Bocah kerempeng teman sekelasku dulu' kan?!"

"Lebih dari itu."

_To Be Continued_

AN : Yah... ini ff SIHAN requestan FrankiezCrazy, jangan lupa dikomen—buat Frank! Awas kalo nggak! /angkat piso/

Oya, bagian awal aku merasa aneh. Bagaimana bisa SiHan naik sepeda berdua? Secara badan mereka kayak baboon /dilempar kendi/ kasihan sepedanya meskipun umur mereka 18-17...

Reader : lho katanya beda 2 tahun -_-

Faza : iyo, kan orang Korea umure ditambahi 1 tahun. Lha, kalo orang Cina kan nggak...

(1)FS itu FunService. Harusnya FanService tapi kurasa melakukannya bukan hanya sekedar untuk memuaskan fans tapi untuk Having Fun buat mereka juga... ngerti maksud saya? Saya begitu mesum ya? Ahaaaaaahahah...

Ini Rewrite, makasih buat yang sudah review di chapter yang salah update kemarin :DDD

Kyuaniee fiee : Jawabannya, ikuti saja lanjutan ffnya :D Kamsha...

FrankiezCrazy : Kok lu review 2x? Rajin bener... sip deh, terus di dukung ya, kamsha :D

FannyHan : Frank ikut promosi -_- Kamu SiHan shipper juga ya? Wahhh... Kamsha sudah mau komen :D

dindaR : Ada gak apanya? Makasih sudah mau ngisi kotak review XD

Rizki : Kamsha sudah komen :D

Yosh, silahkan review sekiranya hanya setitik untuk meninggalkan jejak kalian :D

.

Regards,

FAZA Phantomhive