Evil, I think I love U.

Rate : T

Pairing : Sasuke Uchiha & Hinata Hyuuga

Warning : OOC, Typoo, jauh dari kata sempurna

Happy Reading.

Saya,

Hyuuga Hinata

Namaku Hyuuga Hinata aku bersekolah di salah satu SMA negeri di Konoha. Di sekolahku ada 9 kelas dan di beri nama berbeda tiap kelasnya. Untuk kelas satu terdiri dari tiga kelas, kelas Raflesia, Kelas Lily, dan kelas Anggrek. Untuk kelas duanya juga terdiri dari 3 kelas, Kelas Fuji, Kelas Krakatau, dan kelas Harves. Sementara kelas tiga terdiri dari kelas Eropa, kelas Afrika, kelas Antartika dan kelas Asia. Sekolahku ini adalah sekolah yang mencintai alam, di buktikan dengan adanya mata pelajaran jungle Survival. Oke sekian tentang sekolahku kembali lagi padaku, Aku anak pertama dari dua bersaudara, adik perempuanku satu-satunya bernama Hyuuga Hanabi. Hana-chan adik kesayanganku, dia sekolah di SMP 1 Konoha dia selalu menjadi juara satu di sekolahnya, bukan hanya dalam pelajaran dia itu jago sekali bela diri silat. Dia mencintai bela diri asli Indonesia itu bukan hanya karena film the raid, dia sudah menekuni bela diri itu sejak dulu sekali saat masih sekolah di bangku SD. Pertamanya sih katanya dulu itu dia pernah hampir di culik oleh preman saat sedang berjalan di pasar dengan almarhum ibu, nah dia di tolong oleh seorang paman yang jago bela dirinya. Sampai-sampai preman itu babak belur di buatnya, setelah selesai berkelahi Hana-chan di gendong oleh paman itu dan di antarkan kepada ibu yang sedang menangis di pos polisi dekat pasar. Saat di gendong Hana-chan bertanya "Paman, tati paman pukut pleman itu pate julus apa? Itu kelen paman.". dan paman itu menjawab " Itu namanya Silat. Kamu nanti kalau sudah besar belajar silat ya supaya nanti kalau ketemu preman itu lagi kamu bisa membela diri kamu.".

Dari saat itu Hana-chan tidak berhenti merengek tiap harinya untuk di ajarkan silat, baik oleh ayah maupun kak Neji meskipun sebenarnya mereka tidak bisa silat. Barulah menginjak usia 7 tahun dia menemukan guru silat sungguhan.

Selain Hana-chan aku juga memiliki seorang kakak laki-laki yang tampan. Namanya Hyuuga Neeji, di bukan kakak kandungku melainkan kakak sepupuku. Dia tinggal bersama keluargaku setelah ayah ibunya meninggal dalam sebuah kecelakaan saat usianya masih 7 tahun. Dia adalah idolaku, jika nanti aku akan memiliki suami aku berharap mendapatkan seperti dia. Kak Neji itu tampan sekali, dia pandai dalam pelajaran apapun, dia juga pandai berkelahi, dia sangat perhatian padaku jika aku kesusahan dia pasti akan segera membantuku, dia orang kepercayaan ayah baik di kantor maupun di rumah, pokoknya kak Neji itu sangat bisa di andalkan. Tapi sekarang dia sudah tidak tinggal denganku lagi, sejak dua tahun lalu sejak ibuku meninggal. Yahhh ibuku meninggal dua tahun lalu akibat kanker payudara yang di deritanya sejak lima tahun sebelum dia berpulang. Ayahku cukup terpukul dengan kepergian ibu. Sempat ayah tidak makan 3 hari, seperti ABG putus dengan kekasihnya. Humm ayah melupakan aku dan Hana-chan pada saat itu. Aku dan Hana-chan semakin sedih karenanya, tapi untung lah ayah kembali tersadar jika hidupnya masih kami butuhkan. Walau tidak sempurna, tetapi keluagaku cukup bahagia.

Disinalah cerita itu di mulai. Tahun 2010.

Aku duduk di kelas Fuji, aku memiliki 3 orang sahabat yang sangat aku sayangi. Pertama namanya Sakura, dia idolaku. Dengan rambutnya yang berwarna bublegum dia terlihat segar, dia memang energik, dan dia captain team basket di sekolahku. Dia sangat lihai memainkan bola dan mencari celah untuk memasukan bola ke ring. Dia itu cantik sekali dan parahnya dia itu serba bisa dalam olahraga. Basket, Sepak Bola, Tennis, Bulu tangkis, Volley, dsb.

Lalu Sahabatku satu lagi bernama Tenten. Dia ada keturunan chinese, terlihat dari matanya yang sipit dan wajahnya yang oriental sekali. Sahabatku yang satu ini sangat dewasa dan dia mahir sekali kungfu. Dia sangat laku di kalangan para pria, tidak pernah aku menemukannya sedang jomblo. Saat ini pacarnya adalah Lee yang duduk di kelas Asia.

Lalu sahabatku lainnya ini bernama Ino. Dia sangat cantik, rambut blonde panjangnya membuat para pria jatuh hati. Badannya indah, tinggi kurus tapi berisi. Parahnya dia memiliki suara emas, dia ini vokalis di bandku. Saat ini ia memiliki pacar bernama Sai yang duduk di kelas Eropa.

Di antara mereka bertiga akulah yang paling tidak laku di kalangan pria, aku belum pernah pacaran. Mungkin aku memang kurang menarik. Aku memiliki rambut ungu yang panjangnya sepinggang. Kulitku putih dan tinggiku 171cm. Iris mataku berwarna putih, ini keturunan dari ayahku, menurut dokter ini hanya kelainan gen tapi tidak berbahaya. Aku pun tetap bisa melihat dengan mataku yang seperti bulan ini. Aku masuk team inti basket sekolah yang di ketuai oleh Sakura-chan. Selain aku menyukai basket aku suka sekali renang, meskipun aku pernah hampir tenggelam di laut karena kram. Di bandku yang beranggotakan kami berempat aku memegang drum, aku suka bermain main drum dari SMP. Aku tidak pernah mendapat ranking pertma di sekolah ini, tetapi aku selalu masuk tiga besar. Yaa itu pun sudah bersyukur daripada tidak mendapat peringkat. Yaa itulah aku.

Pagi ini kami duduk bertiga di meja kantin langganan kami, aku, Ten-chan dan Ino-chan. Kami mengobrol ringan saja sambil sarapan dan menunggu Sakura-chan datang. Dan benar saja tidak lama Sakura-chan datang dengan menenteng sesuatu di tanganya. Hummm aku tau itu handphone barunya yang sudah lama ia idam-idamkan, Nokia X5. Setelah sampai di meja dia meletakkan handphonenya di telinganya sambil menelpon keras-keras.

"Oww iya, Hallohhh… please sambungkan aku dengan sahabatku ya. Hallooo …"

Aku tau maksudnya, emmm tidak tapi kami tau maksudnya. Kami cuek saja tetap mengobrol seolah tidak menyadari kehadirannya. Dia justru semakin kencang bicaranya dan lebih menerobos lagi kepada kami bertiga.

"Hallllooooo.. Hallooooowwww…."

Kami gemas langsung saja kami rengkuh dia, lebih tepatnya Ten-chan dan Ino-chan yang merengkuhnya. Dan aku merebut Handphonenya. Aku dengarkan sebenarnya dengan siapa dia menelpon.

"Maaf sisa pulsa anda tidak cukup untuk melakukan panggilan ini." Kata mbak-mbak operator di seberang sana.

"Mana Sakura-chan, pulsamu tidak cukup untuk menelpon. Dasar kau ini tukang pamer." Seketika aku menggelitiki pinggangnya dan di sambut oleh sahabatku lainnya.

"Aw aw aw aw… hahahaha iya iya ampun ampun." Sakura-chanpun menyerah.

"Dasar tukang pamer, mana coba sini lihat handphone baru impiannya." Ten-chan mengambil HP itu dariku.

"Keren kan… sini nanti karatan kau pegang ten-chan." Sakura merebut lagi Hp-nya.

"Ihhh songong. Berati HP mu jelek kalau begitu." Ten-chan Sewot.

"Iri yaaaa… hummm. Ini hape baruku dan di dalamnya ada nomor gebetan baruku loh." Sakura-chan memeluk HP-nya dan memandang kami dengan tatapan genit.

"Benarkah? Siapa Saku-chan.. cepat katakan." Ino-chan penasaran.

"Hu-um. Aku sudah sms-an dengannya dari dua hari lalu, dan responnya baik padaku. Aku yakin dia menyukaiku. Tapi aku masih ragu, makanya aku mau minta bantuan kalian untuk menyelidikinya apakah dia ini serius atau bagaimana."

"Iya tapi siapa? Dan bagaimana membantunya?" Ino-chan masih penasran.

"Namanya Sasuke dia anak kelas Eropa. Aku mau salah satu dari kalian pura-pura mengajaknya kenalan dengan meng-sms dia. Dan syaratnya adalah salah satu dari kalian harus jomblo, karena aku tidak mau ribet untuk menjelaskan ke pasangan kalian akan hal ini jika ketahuan."

Seketika aku menelan ludah karena mereka bertiga menatapku. Aku merasa terpojok karena sudah pasti yang di maksud mereka adalah aku yang harus memancingnya. Karena di antara kami berempat yang masih jomblo adalah aku dan Sakura-chan. Dan sekarang yang sedang melakukan penyelidikan adalah Sakura-chan, jadi dengan otomatis yang akan menjadi agen mata-mata adalah aku.

"A-akuu?" Aku bertanya untuk memastikan. Dan mereka bertiga mengangguk bersamaan.

"Aaahhh, kau menyebalkan sekali Sakura-chan. Yasudah mana nopenya." Dengan terpakasa aku menyetujuinya, demi sahabatku yang sedang berusaha mendapatkan tambatan hatinya.

"08xxxxxxxx17"

Teett Teettt, Bel masuk pun berbunyi. Aku menyimpan nomor itu, dan kami bergegas kembali ke kelas. Seperti biasa hari ini terasa menyenangkan di sekolah karena canda tawa dari sahabat-sahabatku ini dan hari ini ada pelajaran kimia kesukaanku.

Hallo,

Ini Sasuke ya!?

Pagi ini aku terbangun dengan kesal. Ini baru jam 4.30 pagi dan handphoneku berbunyi.

"Ahhh siapa sih pagi-pagi begini menelpon." Dengan masih terkantuk aku ambil handphoneku di atas meja kamarku. Dan betapa terkejutnya aku saat mendapati nomor yang tertera di layar handphoneku, 08xxxxxxxx17 yang berarti itu adalah SASUKE.

Ahhhh aku bingung sekali ini, apakah di angkat apakah di riject? Ahhh aku bingung sekali. Semua ini gara-gara Sakura-chan yang memintaku meng-sms Sasuke, jadilah semalam tadi aku meng-sms dia. 'Hallo ini Sasuke ya? Boleh kenalan gak?' isi sms ku tadi malam. Tapp, akhirnya berhenti berdering juga handphoneku. Ku lihat ada pesan masuk.

From : 08xxxxxxxx17

Daripada kenalan di HP, lebih baik kita ketemu saja. Kau sekolah dimana?

Reply? No

Iiiihhhh baru aku sms dia satu kali, dan sekarang dia sudah minta ketemuan? Yang benar saja. Tiba-tiba ada sms masuk lagi.

From : 08xxxxxxxx17

Kau yang mengajak kenalan tapi smsku tidak di balas dan telponku tidak kau angkat? Nama kamu siapa? Kita ketemuan saja hari ini.

Reply? Yes

Dengan gregetan aku membalas smsnya.

To : 08xxxxxxxx17

Nama sy Mayu. Gk mw ketemuan ah, hari ini sy sibux. Kapan-kapan sja yah.

Send? Yes

Aku kembali lagi tiduran, waktu tidurku terganggu karenanya. Aku masih bisa tidur beberpa jam lagi, sekolah masuk jam 8 pagi. Aku rebahkan kepalaku di atas bantal kesayanganku, aku tarik selimut ke badanku, nyaman sekali. Aku pejamkan mataku kembaikan terlelap. Jam 6.30 jam waker milikku berbunyi. Memang sudah saatnya aku terbangun. Aku turun dari ranjangku, dan mematika wakerku. Aku tengok hapeku, mungkin ada balasan dari si Sasuke itu. Dan benar saja ada.

From : 08xxxxxxxx17

Yaudah kalau memang kamu sibuk. Tapi aku ingin beretmu km. bilang saja kau skolah dmn, biar aku ke sana nyari kamu. Gmn?

Reply? Yes

Ya ampuunn, cowok ini ngebet sekali ketemu dengaku. Bahkan kenal denganku saja belum. Hummm aku haru segera memberitahu yang lain.

To : 08xxxxxxxx17

Emmm… ada deh. Cari tw aja sndri.

Send? Yes

Aku bergegas mengambil handukku dan mandi, kemudian sarapan, lalu berangkat sekolah dengan terlebih dulu aku mengantar Hana-chan.

Aku benar-benar sudah tidak sabar untuk segera sampai ke sekolah untuk memberitahukan tentang penyelidikanku. Dari sekolah Hana-chan aku menancap gas mobil corolla hitamku supaya cepat sampai sekolah. Dan ahhh sial jalanku agak terhambat karena ada kecelakaan di depan sana. Kecelakaan motor dengan motor, untung saja tidak ada korban tewas, hanya lecet. Hampir saja aku telat sampai sekolah, 5 menit lagi.

Aku segera duduk di tempatku, di sampingku Sakura-chan yang sudah standby belajar dengan bukunya sudah rapih di depannya.

"Heiii, hampir telat. Bagaimana misimu? " Sakura sepertinya sudah tidak sabar.

"Airr Airr.. aku butuh Airr.." aku mangap-mangap bak ikan mas koi.

Ten-chan menyodorkanku sebotol air minum miliknya. Dan kemudian datanglah Kakahashi sensei dengan masker kecenya dan beberapa bukunya di tangan. Ia berjalan dengan gagah, aahhh guru idolaku. Aku yakin di balik maskernya ia sangat tampan. Aku melihat ke sampingku, Sakura-chan benar-benar menatiku.

"Nanti aku ceritakan, sekarang kita belajar dulu saja ya.. aku mau fokus." Jawabku atas intimidasi tatapan matanya.

"Dasar kau genit. Fokus pada Kaka sensei kan." Sakura menyentil lenganku, yang aku balas dengan tawa yang pelan.

Drrrtt Drrttt

Oh ya ampun, siapa lagi sih ini?! Tapi sepertinya hanya sms, biarkan saja lah.!

Waktu pun berlalu, dan bel istirahatpun berbunyi. Aku hendak ngeloyor pergi ke kantin yang kemudian di tarik Sakura. Dan membuat aku terduduk kemabli ke bangku ku.

"Kau mau keman? Ayo cepat cerita." Desak Sakura. Kemudian Ten-chan dan Ino-chan ikut bergabung ke meja kami.

"Iya oke, aku ceritakan." Sahutku akhirnya.

Mereka masih belum membuka mulut. Dan itu tandanya, aku tidka perlu banyak kata pengantar lagi karena mereka sudah tidak sabar. Kemudian aku mencertikan dari sms pertamaku kepada Sasuke tadi malam sampai dengan sms terkhir yang aku kirimkan tadi pagi.

"Jadi intinya kalau boleh aku kasih masukan, lebih baik kamu cari yang lain deh Sakura-chan. Sasuke itu gampang sekali di ajak kenalan. Masak baru semalam kenalan sudah ajak janjian ketemuan coba."

"Eitttzzz, jangan salah Hinata-chan. Penyelidikan baru berjalan 1x24 jam, jadi tidak bisa mengambil kesimpulan secepat itu." Kata Tenten.

"Memang kau mau menyelidiki berapa lama Ten-chan?" Tanya Ino.

"Yaaaa minimal 3x24 jam laahhh." Jawab Ten-chan enteng.

"Yaaa, kalau begitu sih terserah Hinata-chan." Ujar Ino-chan.

"Loh kok aku. Aku kan hanya anak buah, tergantung Bosnya dong Sakura-chan… Aku sih fine-fine aja, asalkan pasokan pulsaku masuk terus.."

"Gimana tuh Sakura… jangan bengong aja dong." Kata Ino-chan.

"Gimana kalau tambah sehari lagi?" Ujar Sakura yang sedang memandang kelas Eropa yang ada di sebrang dari kelaaas kami. Yeaahhh Sasuke dan teman-temannya ada di sana sedang duduk-duduk.

Drrttt drrttt drrrtt drrtttt

Ahhh ada telpon, jadi lupa tadi juga ada sms yang belum aku buka. And whatttssss?! Ini kan nomor Sasuke.

"Sakura-chan.. Sasuke nelpon nih, angkat jangan?"

"Angkat saja angkat… cepat." Sakura bersemangat sambil sesekali melirik kelas Eropa di sebrang. Ada Sasuke dan sebuah HP menempel di telinganya. Ten-chan dan Ino-chan menahan napas.

"Moshi-mosh, Mayu desu."

"Moshi-mosh. Kau di sekolah ya?"

"Iya.. ini Sasuke ya? " ku aktifkan loudspeaker agar yang lain bisa turut mendengarkan.

"Iya. Kau sekolah dimana?"

"Ada aja. Emang kenapa sih, penasarn banget?"

"Gapapa sih, kali aja kamu gak keberatan kalau nanti pulang aku jemput. Kamu sibuk banget ya?"

Yaa ampuunnn ganas sekali cowok ini, mata Sakura hampir keluar dibuatnya, Ino dan Ten-chan berusaha menenangkan Sakura.

"Yaa lumayan sih, kamu juga lagi sibuk belajar untuk ujian kan.?"

"Iya sih, tapi sudah cukup kok. Eh, malam minggu besok ada acara gak?"

Whata the? Sekarang giliran Ino yang tersedak, wajah Sakura memerah, sedangkan Ten-chan masih adem dan menyuruhku untuk meneruskan sandiwara ini.

"Emmm, nggak ada sih. Paling ya seperti biasa menonton tivi di rumah…"

"Mau jalan sama aku gak?"

"Jalan? Jalan kemana? Lagian kalau aku jalan sama kau emangnya gak ada yang cemburu?"

"Cemburu? Ya enggaklah, aku kan jomblo."

"Yaaa mungkin ada yang lagi PDKT gitu?"

"Gak ada, gak ada yang PDKT"

"Oh gitu? Terus kenapa harus aku? Kamu belum tau aku, nanti kalau ternyata aku jelek gimana?"

"Gak mungkin jelek, suaranya aja udah bagus begini aku yakin kamu pasti cantik."

Rasanya aku mau muntah mendengarnya. Dasar cowok gombal! Playboy! Ku lihat mata Sakura mulai berkaca-kaca, Ten-chan sudah merah karena menahan marah, dan Ino-chan hanya bisa geleng-geleng sambil melihat Sasuke yang tidak sadar di perhatikan oleh kita.

"Emmm, gimana yah? Aku pikir-pikir lagi deh. Eh udah dulu yah, di sekolah ku udah masuk nih… daah"

"Okey.. daahh"

Aku perhatikan wajah sahabatku satu per satu. Sakura matanya berkaca-kaca, Ino yang bengong seolah tak percaya, dan Tenten yang memandang kasar ke kelas seberang.

"Udah, sabar yah Saku-chan. Masih banyak yang lebih baik dari dia kok, untung belum jadian kan? Sekarang kita makan dulu yuk ke kantin." Ino-chan menenagkan Sakura dna menggandengnya beranjak ke kantin.

Saat seperti itu aku jadi ingat kata Hana-chan."Hina-nee semua laki-laki itu jahat selama dia belum jadi suami kita. Sebaik apapun terlihatnya pasti yang di utamakannya itu nafsu, di akan berusaha seperti mau kita asal nafsunya itu tersalurkan." Ahhhh betapa tersadarnya aku setelah melihat kejadian ini.

TBC

Kisah ini saya ambil dari sebuah novel yang say abaca di perpustakaan kampus dan lupa judulnya.

Bagi readers, silahkan yang ingin komentar atau memberi masukan untuk saya… Jangan pelit untuk meninggalkan pesan ya… itu membuat saya bersemangat untuk melanjutkan lagi.

Jaaa… ^^