Title : Naruto : My Way My Choice

Genre : Adventure (sisipan Romance,Family,humor)

Disclaimer : Mr. Masashi Kishimoto

Rating : T untuk saat ini

Pair : Naruto x ?

Summary : Naruto menjalani hidup yang sangat menyedihkan. Meski dengan hidup yang ia jalani ia mencoba untuk tegar. Dan membuat dirinya menjadi dewasa walau usianya masih muda. Lalu apa pilihan Naruto menanggapi semua yang terjadi kepadanya?.

Warning : Oc,Ooc,gak jelas, Typo ( pasti)

Prologue

Konohagakure no sato salah satu dari 5 negara besar yang di takuti oleh negara lain. Dipimpin oleh seorang hokage dan memiliki clan yang terkenal yang membuat desa konoha semakin di takuti dan di gadang gadang menjadi negara terkuat.

Bukan tanpa sebab,pasalnya desa ini telah menciptakan shinobi yang memiliki kekuatan yang luar biasa. Seperti Hashirama Senju dari klan senju yang terkenal dengan mokuton sekaligus pendiri desa konoha bersama dengan Madara Uchiha dengan mata Mangekyo Sharingan dari klan uchiha. Dan menyebut mereka kami no shinobi.

Pertarungan kedua nya pun merupakan pertarungan bersejarah bagi konoha pasalnya pertarungan yang berakhir kemenangan untuk Hashirama senju itu pertarungan yang menakjubkan. Tempat pertarungan keduanya disebut lembah akhir.

Kemudian, ada pula Tobirama senju yang di kenal dengan dewa air. Dengan cakra kontrol yang luar biasa dengan mudah menciptakan air dari ketiadaan. Dan menjadikannya shinobi yang sangat di takuti.

Pada masa selanjutnya, ada seorang yang bergelar the profesor yaitu Hiruzen saritobi. Yang memiliki 4 cakra perubahan.

" Woah, ini luar biasa, tebayo" Ucap seorang anak yang sedang membaca buku berjudul sejarah konohagakure.

Anak itu melanjutkan kegiatan membacanya, ia membaca dengan mata berbinar binar seolah ia menemukan sesuatu yang sangat berharga.

Konohagakure juga memiliki 3 legenda sannin yaitu Jiraya si petapa katak, Tsunade si petapa siput , dan Orochimaru si petapa ular. Mereka merupakan murid dari Hiruzen sarutobi.

Minato Namikaze atau yang terkenal dengan si kilat kuning dari konoha yang mampu mengalahkan 1000 pasukan iwagakure seorang diri.

" Tou-san sekuat itu,tebayo" Pikir anak berambut hitam bermata biru yang masih membaca buku yang di pegang nya.

Kakashi hatake atau di sebut Kakashi no sharinggan dan ia merupakan jonin elit konoha. Ia dapat meniru jurus lawan dengan mudah bahkan ia sudah menjadi jonin pada umur 13 tahun.

Karena ke asyikan membaca buku anak itu sampai lupa waktu bahwa sekarang saatnya perpustakaan tutup. Ia sangat senang karena penjaga perpustakaan sangat baik kepadanya. Saat yang lain memperhatikan Namikaze Menma saudara kembarnya sangat spesial berbeda dengan anak yang sedang meletakkan kembali buku buku yang ia baca.

Setelah selesai menyusun buku tersebut kembali di rak. Ia pun segera pulang tak lupa anak itu menyapa penjaga perpustakaan dengan ramah.

" Terima kasih , Oba-san " Tutur anak dari hokage ke empat Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina.

" Sama-sama, Naruto-sama" Balas penjaga itu dengan senyum ramah yang menghiasi wajahnya

Namikaze Naruto namanya saudara kembar dari Namikaze Menma atau lebih tepatnya kakak dari Menma ini sedang berjalan dengan santai menuju rumah nya. Meski tatapan kebencian,dendam,amarah tertuju padanya ia tetap tenang. Yah seolah itu sudah menjadi makanan pokok untuk Naruto.

Ini terjadi karena peristiwa penyerangan kyubi 5 tahun lalu yang bertepatan dengan hari kelahirannya. Seolah para warga konoha menyalahkan penyerangan itu karena kelahiran Naruto semata. Dan membuat Naruto sebagai pelampiasan kemarahan saja.

Bisik bisik,cemoohan,ancaman,tatapan kebencian tertuju kepada Naruto. Namun tak tampak rasa sedih di wajah Naruto. Seolah olah itu hal yang biasa untuk Naruto.Sepanjang jalan hanya ada tatapan tajam para warga kepada Naruto.

" Lihat lah monster itu" bisik bisik warga melihat Naruto melintas di depan mereka.

" Benar, bahkan rambutnya berbeda dengan rambut Minato-sama dan Kushina-sama" bisik bisik masih terdengar di telinga Naruto hingga di depan rumahnya.

Terlihat rumah yang cukup megah yang merupakan kediaman hokage dan keluarganya. Tiba di depan rumah Naruto segera membuka pintu.

" Tadaima " ucap Naruto

Tak ada jawaban dari siapapun. Ia pun bergegas menuju kamarnya. Ternyata terlihat kaa-chan nya sedang memasak di dapur. Lagi lagi ia melihat kaa-chan lebih mementingkan Menma. Itu terjadi 3 tahun yang lalu saat Naruto dan Menma berumur 2 tahun.

FLASHBACK

Kediaman hokage

Terlihat Kushina sedang menggendong Naruto dan Minato sedang menggendong Menma.

" Minato-kun, kau lihat lah mereka tampak gagah seperti dirimu." ucap Kushina kepada suaminya itu.

" Mereka tampak luar biasa " balas Minato menatap anak anak mereka

Terdengar suara ketukan pintu yang menghentikan pasangan itu. Minato memberikan isyarat kepada Kushina untuk membuka pintu.

Tok tok tok

" Sebentar " ucap Kushina menuju pintu

sedangkan Minato membawa Naruto dan Menma ke tempat tidur.

Terlihatlah seseorang berambut putih memakai bakiak dan mengenakan baju merah tidak lain tidak bukan.

" Jiraya-sensei " sapa Kushina melihat guru dari suami nya tersebut

" Silahkan masuk " Kushina mempersilahkan Jiraya sensei untuk masuk.

Jiraya segera masuk kedalam rumah yang memiliki ruang tamu yang besar dengam hiasan hiasan dinding berupa foto keluarga mereka dan tanaman hias yang terletak di setiap sudut ruangan yang membuat kesan indah.

" Sudah lama aku tak berkunjung kesini ternyata rumah ini tetap indah " ucap Jiraya menilai rumah yang di tinggali oleh keluarga muridnya Minato.

" Benarkah?. Padahal tidak ada yang berubah sama sekali." ucap Kushina menanggapi guru dari Minato sambil menuntun Jiraya-sensei untuk masuk ke ruang tamu.

" Hahaha,memang sih gak ada yang berubah sama sekali. Apa aku yang terlalu lama tidak mengunjungi rumah ini,ya. " ucap Jiraya yang masih melihat ruangan yang rapi dan indah.

" Benar,sensei yang terlalu lama di luar desa saja mungkin. Silahkan duduk,Sensei." Ucap Kushina mempersilahkan Jiraya-sensei untuk duduk.

" Hmm." jawab Jiraya singkat sambil memposisikan diri untuk duduk.

" Jiraya-sensei,mau minum apa?" Tawar Kushina kepada Jiraya yang sudah duduk di kursi dengan nyaman.

" Tak usah,Kushina. Aku hanya singgah sebentar. Mana Minato? kok gak keliatan.? tanya Jiraya kepada Kushina menanyakan Minato.

" Minato sedang menidurkan Naruto dan Menma." Jelas Kushina singkat.

Terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga.

" Itu Minato." ucap Kushina singkat sambil.menoleh ke arah tangga.

" Oh,Jiraya sensei ada apa ? Tumben mampir" sapa Minato kepada sensei nya sambil melangkah menuju Jiraya dan Kushina duduk.

" Ada berita penting dengan kalian. "Ucap Jiraya dan langsung ditanggapi oleh Kushina

" Berita penting?" tanya Kushina yang bingung dengan apa terdengar oleh telinganya.

" Berita penting apa, sensei?" tanya Minato yang langsung duduk di kursi sebelah Kushina.

" Pertapa katak mendapat sebuah mimpi tentang anak mu. Kata beliau bahwa kelak anak kalian akan membawa perdamaian di muka bumi." Jelas Jiraya kepada Minato dan Kushina.

" Anak kami?" ucap kedua suami istri serentak.

" Ciri cirinya sensei.? "tanya Kushina

" Dia memiliki kekuatan luar biasa dan memiliki pancaran bagai cahaya matahari dan rambutnya bewarna kuning seperti Minato." jawab Jiraya.

End Flashback

Terlihat kini Naruto sedang berbaring di kasur miliknya dan menatap langit-langit kamarnya yang berwarna biru. Ia memandangi atap seolah ada sesuatu yang membuatnya terus menatap nya dengan serius. Naruto memiringkan badan nya dam mengambil sebuah buku yang agak tebal dan membaca buku tersebut. Buku yang Naruto baca adalah buku tentang ninja.

" Ninja kah? " pikir Naruto yang melihat sampul buku berwarna hijau bertuliskan Dasar-dasar teknik ninja.

Buku yang Naruto pinjam dari perpustakaan pun Naruto baca dengan seksama. Dengan teliti Naruto mencerna apa yang ada didalam buku tersebut. Pasalnya tidak ada yang menjelaskan isi dari buku tersebut jadi Naruto harus memahaminya dengan sungguh-sungguh. Bahkan keluarga nya tidak bisa mengajarinya karena Menma perlu bimbingan yang serius.Kadang-kadang Naruto bingung harus bertanya pada siapa.

" Tahapan pertama ternyata latihan fisik. " batin Naruto yang membaca buku yang sedang ia baca tentang ninja .

Setelah dirasa cukup Naruto pun menutup buku yang ia baca dan meletakkan kembali buku ke meja yang ada di samping ranjang miliknya. Ia mencoba untuk tidur. Secara perlahan mata Naruto mulai menutup dan dengan senyuman di wajah yang lucu.

Keesokan harinya

Naruto bangun pukul 4 pagi keadaan di luar masih gelap gulita karena jam wekernya berdering nyaring di telinganya. Naruto segera bangun dari tempat tidur dan segera menuju kamar mandi. Ia membasuh muka dan terlihat wajah nya yang basah karena air. Setelah membasuh muka ia segera menuju kamar dan mengenakan baju biru di padukan dengan celana berwarna hitam.

Persiapan Naruto sudah selesai dan Naruto segera keluar rumah. Naruto tak ingin orang tau bahwa ia keluar dari rumahnya harus di ketahui warga desa. Selain itu ia tak ingin rasa sedih menghantuinya lagi.

Kembali ke Naruto

Naruto kini telah menyusuri jalan konoha yang sepi dengan hiasan lampu yang menerangi jalan. Ia segera menuju sebuah tempat yang berguna untuk latihan para ninja. Sesampainya disana terlihatlah sebuah danau yang memantulkan cahaya bulan yang masih tampak di langit. Ia duduk di tepi danau untuk menanti matahari terbit di ufuk timur dan ia dapat memulai latohan perdananya. Naruto kemudian mengingat sesuatu yang ia baca dari buku tentang bagaimana melatih hati untuk tetap tenang dan sebenarnya apa yang dapat dilihat oleh mata dapat berupa kebohongan dan mata tidak selamanya dapat melihat apa yang akan terjadi. Namun ketenangan hati dapat melihat setiap apa yang akan terjadi terutama pada diri kita sendiri,dan perlu latihan yaitu tenanglah seperti batu. Otak Naruto memproses apa yang ia baca dari buku di perpustakaan namun entah buku apa itu.

" Mungkin aku akan mencobanya "gumam Naruto yang memposisikan diri bersila dengan tangan berada di paha dengan posisi menengadah dan posisi punggung yang lurus. Namun yang terjadi ternyata Naruto telah tidur.

Matahari terbit menyambut pagi yang cerah dengan sesosok bocah yang telah bangun dari tidurnya. Ia telah melakukan latihan fisik yang cukup lama hingga terlihat keringat bercucuran di wajahnya. Naruto beristirahat sebentar untuk menghilangkan rasa lelah. Setelah dirasa cukup ia segera pulang ke rumah namun sebelum itu ia pergi ke toko penjual ramen instan. Beberapa menit setelah ia membeli ramen dari toko ia bergegas pulang.

Sesampainya di rumah ternyata ayah dan ibunya sedang duduk di ruang tamu bersama seseorang yang ia kenali yaitu Tsunade Senju yang menjabat sebagai kepala rumah sakit konoha.

" Apa yang dilakukan Tsunade Baa-chan di rumah? "pikir Naruto sambil melewati mereka dan Naruto mendengar.

" Kushina kau hamil." ucap Kepala rumah sakit itu.

" Benarkah,Tsunade-hime? berarti aku akan memiliki anak yang kedua." ucap Kushina dengan raut wajah senang.

Deg. Serasa jarum tiba-tiba menusuk telak di jantung Naruto yang mendengar percakapan tersebut yang sudah berada di kamarnya saat ini. Ia tak habis pikir apa yang membuat dirinya tak dianggap dan mengapa rasa sakit menjalar ke seluruh rubuhnya. Namun ia dapat meredakan rasa perih dengan menarik nafas dalam-dalam.

Mungkin aku akan...

Woah ini pertama kalinya aku buat Fanfiction jadi harap maklum bila ada kesalahan dalam segala sisi.

Mohon riview atau yang lain. Kuharap gk ada Flame ( memohon ). _