=====Mata Yang Terkutuk=====
Author: Tatang Wirawan Edotukapsul
Disclaimer: Semua Charakter yang ada di Fanfict ini hanya milik Masashi Kishimoto !Ane Cuma minjem doank.
Pair: Sasuke, Naruto, Sakura, Ino , dll
Rate: T+
Warning: Alur cerita dan kata-kata yang seenak jidat Author, Typo, MissTypo, OC, OOC dan kekurangan lainya yang tak bisa di sebutkan satu per satu.
Author: Yeah, saya kembali mempersembahkan sebuah Fanfict karangan sendiri namun jalan + ide cerita minjem dari Anime Code Breaker dan beberapa sumber lain yang di padukan menjadi sebuah cerita yang abal nan Gaje.
SO HAPPY READING ALL FRIENDS….!
-PART 1-
Some one POV
Malam ini salju kembali turun dengan perlahan menari-nari di udara hingga pada akhirnya jatuk ke bumi. Suhu udara di luar pun kembali turun. Aku hanya dapat memandangi bulir-bulir salju itu dari balik kaca mobil yang tengah melaju. Aku Yamanaka Ino, gadis dengan sejuta pesona kini harus duduk bertopang dagu dalam sebuah taksi. Betapa membosankannya saat aku terjebak bersama 2 orang yang aku yakini adalah sahabatku. Aku duduk di kursi belakang bersama seorang pemuda dengan rambut yang seperti nanas, dia bernama Nara Shikamaru. Satu orang lagi pemuda bertubuh besar dengan rambut jabrik panjang sepunggung yang duduk di kursi depan dengan sekantong besar makanan ringan, dia bernama Akimichi Chouji. Kami bertiga tergabung dalam sebuah band amatir bernama INOSHIKACHOU. Ya, sebenarnya anggotanya ada 4 orang, tapi dia sudah turun sekitar 3 blok yang lalu. Aku akui dia pemuda yang overaktif dan banyak bicara untuk ukuran seorang cowo, tapi hal itu yang aku sukai darinya, dia bernama Uzumaki Naruto. Aku lebih suka dia ada di sini dan terus mengoceh walau aku tak mengerti apa yang dia katakan, tapi itu lebih baik daripada harus menggalau ria karena kesepian.
Kini taksi yang kami tumpangi mulai memasuki Tol dalam kota. Pemandangan pun berganti dari gedung-gedung menjadi pepohonan lebat yang tertutup salju berjejer rapi di sisi jalan. Sang sopir taksi pun mulai menambah kecepatannya. Saat ini yang aku bisa lakukan hanya menghela nafas seraya terus memandangi deretan pohon di sisi jalan. Disaat aku masih asik dengan kegiatanku, indara penglihatanku menangkap sebuah kilatan cahaya orange dari balik pepohonan jauh di depanku. Saat aku memfokuskan pandanganku untuk mencari sumber kilatan cahaya tadi, mataku secara tak sengaja menangkap sosok yang nampak seeperti seorang pria dengan rambut belakangnya yang mencuat layaknya pantat ayam tengah menyarungkangkan sebuah katana di punggungnya. Seolah dia menyadari aku yang tengah memperhatikannya, dia menatap balik kearahku dengan iris mata merah menyala dengan 3 buah titik berbentuk seperti tanda koma di masing-masing irisnya. Walau sekilas tapi aku merasakan bulu kudukku meremang saat aku melihat mata pria tersebut.
Aku yang menaiki benda bergerak dengan cepat mendekati tempat dimana sosok misterius tersebut berada dan melewatinya hanya dengan beberapa detik saja. Akan tetapi dalam beberapa detik yang singkat tersebut membuat aku dapat melihat apa yang tengah dilakukan pria misterius tersebut. Dua orang bahkan lebih tergeletak berselimbut api yang masih membara. Aku merasakan mulutku terbuka dan sepontan aku menututup dengan tangan kananku. Aku sungguh tak percaya dengan apa yang baru saja kulihat. Pria itu membakar orang hidup-hidup. Aku yang berada dalam sebuah benda bergerak kini telah melewatinya. Sepontan aku segera berbalik menatap kearah belakang melalui kaca belakang mobil untuk memastikan apa yang baru saja aku lihat. Benar saja pria itu masih berdiri disana. Aku terkejut saat secara tak sengaja aku melihat tangan kirinya berlumuran darah. Sepertinya dia juga tengah terluka parah. Butuh beberapa waktu untuk mencerna apa yang baru saja aku lihat.
"Pa…Pak sopir! Ce…cepat berhenti!" ucapku setelah berhasil menemukan suaraku yang serasa berat tertahan di tenggorokanku.
"Tapi naona sekarang ini kita tengah berada dijalan tol. Memangnya ada apa ?"
"Tadi aku melihat orang terbakar hidup-hidup di seberang sana!"
"Mungkin itu hanya halusinasi nona sa…."
"Cepat berhenti!" ucapku lagi setengah berteriak memotong kata-kata sopir taksi didepanku ini.
"Ba…Baiklah !"
Akhirnya sang sopir taksi pun mengalah juga dan mulai menepi ke sisi kanan seraya memperlambat laju mobilnya bersiap berhenti. Tepat setelah mobil berhenti, aku langsung membuka pintu dan keluar tanpa menghiraukan Shikamaru yang mengoceh. Aku berlari sekencang aku bisa kearah tempat pria misterius tadi berada. Tanpa basa-basi lagi aku melewati pagar pembatas jalan lalu menerobos semak-semak yang cukup rimbun.
Aku sungguh tak percaya dengan apa yang kini aku lihat. Didepanku sekarang ini tidak ada apa-apa selain tanah kosong dengan beberapa daun dan ranting pohon yang berserakan. Padahal aku yakin di sini tempat pria misterius tadi berada.N amun kenyataannya walau ada bekas hangus di tanah tapi aku tak melihat sedikit abu yang tersisa dari benda terbakar.
"Oi…Ino ! Sedang apa kamu di sana?"
Aku sedikit tersentak kaget saat seseorang memanggil namaku. Dengan segera aku berbalik untuk mencari sosok orang yang memanggilku. "Chouji ! " teriaku saat aku mengenali sosok gempal yang sedang berusaha menerobos semak-semak dan berjalan kearahku.
"Hoaaammm…! Merepotkan sekali kau ini, Ino!"
Belum selesai aku menetralisir kekagetanku yang di sebabkan Chouji, kini makhluk nanas alias Shikamaru sudah berhasil membuat jantungku hampir copot untuk yang keduakalinya. Oh, Kami-sama, aku hampir lupa akan keberadaan makhlukmu yang satu ini. Entah kapan dan dimanapun aku selalu tidak bisa menyadari hawa keberadaan Shikamaru. Sekarang dia tengah berjongkok sambil menguap ria di sampingku.
"Ah, Shikamaru! Kau ini selalu saja mengagetkanku." cibirku pada Shikamaru setelah aku kembali berhasil menemukan suaraku.
"Argh…Ino! Bisa tidak berteriak di dekat telingaku gak sih?"
"Ah kau ini…"
"Sudah-sudah jangan bertengkar. Memangnya ada apa sih Ino?"
"Huh…! Oh..Ano…Tadi disini aku melihat seorang pria misterius dan di depannya ada beberapa orang terbakar hidup-hidup" jawabku menjelaskan sesingkat dan sejelas mungkin apa yang tadi aku lihat.
"Huh kau ini bicara apa sich Ino! Mungkin kau lagi ngalantur ya?" Shikamaru malah mencibir apa yang aku katakan. "Mustahil Ino! Mana mungkin ada orang yang terbakar bisa tidak menyisakan bekas seperti abu sedikitpu. Lagi pula tanah di sini basah dan lembek. Walau pun ada bekas hangus di tanah mungkin saja itu bekas api unggun tunawisma beberapa hari yang lalu."
"Iya, benar yang di katakana Shikamaru Ino! Mungkin itu hanya halusinasimu saja karena kecapean." Perkataan Chouji menguatkan kata-kata Shikamaru seraya memegang bahuku.
"Ya…Ya…Baiklah." Aku tak mampu menyanggah apa yang di katakana kedua sahabatku ini. "Mungkin kau benar tadi itu hanya halusinasiku saja"
"Huh, kalau begitu ayo kembali sebelum kita ditinggal taksi! Merepotkan saja." Oceh Shikamaru yang ternyata sudah bersandar manis di pagar pembatas jalan saat mengomeliku. Aku dan Chouji pun segera menyusul dengan kembali menerobos semak-semak. Tapi aku yakin dengan apa yang aku lihat tadi itu bukan halusinasi belaka.
POV END
"Selamat pagi Pig !" ucap seorang gadis berambut pink sebahu seraya merangkul gadis berambut pirang panjang yang di ikat ekor kuda. Gadis berambut pink itu bernama Haruno Sakura.
"Selamat pagi juga…Forhead!" balas gadis berambut pirang yang tak lain adalah Yamanaka Ino seraya menyentil kening Sakura yang tengah merangkulnya dari sisi kanannya.
"Hei…! Sakit tahu!" rengek Sakura seraya mengusap-ngusap kening lebarnya dan melepas rangkulannya dari Ino.
"Se…Selamat pagi Sakura-san…Ino-san!" ucap gadis bersurai Indigo yang tengah berjalan kearah Sakura dan Ino. Gadis itu bernama Hyuuga Hinata.
"Ah, Selamat pagi Hinata!" Sambut Sakura ceria sedangkan Ino hanya sibuk berkutat dengan kegiatannya menukarkan sepatu dengan uwabakinya.
"Halo Ladies! Selamat pagi!" ucap riang seorang pemuda berambut Kuning jabrik seraya merangkul Sakura dan Hinata dari belakang. Pemuda itu bernama Uzumaki Naruto.
"Ah Na…Na…Naruto! Se…Se…Selamat pagi Juga!" balas Hinata susah payah dengan wajahnya yang merah padam.
"Naruto kau….!"
'DUAAKK'
"UGHHHH"
Sakura menyikut tepat di perut Naruto karena merasa risih dengan apa yang tengah dilakukan Naruto. Secara sepontan segera Naruto menarik lengannya untuk memegangi daerah yang terkena hantaman siku Sakura.
"Uhk…Sakura kau kejam sekali" rintih Naruto bersujud ria dilantai seraya memegangi perutnya yang sakit.
"Haaaaaaahhh….! Kalian ini…" guman Ino yang sendari tadi bersandar pada pintu lokernya dan memandangi pertikaian antara 2 makhluk berbeda gender di hadapannya.
"Ino! Kau kenapa? Apa kamu sedang tidak enak badan?" tanya Sakura dengan nada khawatir
"Ti…Tidak kok !.Aku hanya sedang galau saja" jawab Ino sekenanya.
"Bhahahahahah….Tidak biasanya ratu gossip sepertimu menggalau!" ejek Naruto yang tiba-tiba pulih dari cideranya sembari menuding kearah Ino.
"A…Ah….!"
Ino yang moodnya jelek sejak semalam tak mampu membalas ejekan hal itu membuat 2 orang lainnya tergelak tertawa. Ino yang benar-benar sudah tidak berselera menghadapi orang-orang gaje di depannya memutuskan untuk beranjak dari tempat itu dan menuju kelasnya. Tawa ketiga orang itu agak menarik perhatian orang-orang disekitar mereka. Ino agak mempercepat langkahnya agar dia dapat secepat mungkin sampai ketujuannya.
"Hei…Hei…Itu bukankan Yamanaka Ino ?" tanya seorang murid laki-laki pada orang di sampingnya saat Ino melewatinya.
"Ah…" murid laki-laki yang ditanya itu tak langsung menjawab melainkan mengikuti arah pandang teman disampingnya "Ah, benar Itu Yamanaka Ino" tambahnya cepat setelah mengenali sosok yang jadi titik pandang mereka.
"Bukankah dia sangat mempesona? Apalagi saat ia menyanyi" timpal salah satu murid laki-laki lain yang baru datang.
"Aku tak peduli bila seluruh dunia memusuhiku bila aku berhasil berkencan dengannya" ucap murid laki-laki lainnya PD.
"Huuuuuuhhhhhh…." Sorak murid-murid laki-laki lainnya.
Ino yang sedikit mendengar obrolan gaje para murid cowo di belakangnya semakin mempercepat langkahnya. Entah mengapa kejadian semalam membuatnya susah untuk tidur dan dia harus terjaga semalaman dengan bayangan si pria misterius terus terngiang di kepalanya. Ino baru bisa terlelap setelah fajar menyingsing dan ia hanya mndapatkan sekitar 2 jam untuk waktu tidurnya sebelum terbangun kembali untuk bersekolah. Sesampainya Ino dilantai dua dimana kelasnya berada langsung masuk kedalam kelasnya tanpa basa-basi lagi. Ino mendudukan diri di bangku biasa ia duduki sehari-hari yang berada di dekat jendela. Bangku Ino berada di deretan ke 3 dari depan di sisi kanan meja guru.
'TEEEEEEEETTTTTTTTTTTT…!'
Bel tanda masuk pun berbunyi diiringi dengan keriuhan yang di buat murid-murid lain yang berbondong-bondong masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Tak terkecuali untuk kelas Ino, beberapa murid mulai memasuki kelasnya dengan tergesa-gesa. Terlihat pula Sakura yang masuk bersamaan dengan Naruto dan Hinata. Sakura berjalan kearah bangku yng biasa ia duduki tepat di depan bangku Ino. Beberapa menit kemudian, sosok Pria jangkung dengan rambut putih yang berdiri tegak melawan gravitasi serta sebuah masker yang menutupi sebagian wajanya melenggang masuk dengan penuh wibawa.
"Selamat pagi Kakashi-sensei!" teriak semua murid di dalam kelas itu setelah sebelumnya di komandoi oleh sang ketua kelas.
"Selamat pagi anak-anak" balas pria yang di panggil Kakashi-sensei itu .Kakshi meneruskan langkahnya menuju meja guru yang berdiri kokoh di sebelah kiri kelas.
"Ekhem…! Sebelum kita memulai pelajarannya aku mau memperkenalkan seseorang yang mulai hari ini akan menjadi teman kita" ucap Kakshi setelah meletakkan tas dan beberapa buku yang super tebal di atas meja. Ia duduk bersandar di sisi meja menghadap kearah pintu kelas yang masih terbuka. "Nah, Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu !" tambah Kakashi memanggil sosok orang yang berada diambang pintu.
Sosok orang itu melainkan seorang pemuda dengan rambut hitam agak kebiru-biruan dengan bagian belakangnya mencuat keatas seperti ekor ayam serta mata onxy yang menatap tajam pada semua murid dengan hawa mengintimidasi.
"Namaku Uchiha Sasuke, salam kenal!" ucap pemuda itu singkat memperkenalkan dirinya.
Ino yang serasa de javu dengan sosok Sasuke hanya bisa terbengong ria menatap kearah sosok pemuda bermarga Uchiha tersebut. Akan tetapi hal itu berbanding terbalik dengan murid-murid cewek lain yang tengah cekikikan atas kehadiran teman baru mereka.
"Kyaaaa…..Uchiha Sasuke !sangat cool dan tampan" bisik seorang murid perempuan yang duduk di bangku ke 3 baris ke 2 dari kanan.
"Iya…Dan ada hawa-hawa misterius yang menguar darinya" timpal murid perempuan di samping kiri murid tadi "makin menambah nilai" tambahnya lagi.
Kelas pun agak bising dengan kehadiran teman baru mereka membuat Kakashi harus bertindak untuk menenangkan murid-muridnya itu.
"Sudah…Sudah…! Tenang semuanya, masih banyak waktu untuk mengenal Uchiha Sasuke lebiah dekat setelah jam istirahat tiaba" ucap kakshi menenangkan murid-muridnya "Nah, Sasuke! Kau bisa mempergunakan bangku kosong di sebelah sana!" tambah Kakashi pelan menunjuk kearah sebuah bangku kosong yang berada di deretan ke 5 baris ke 2 dari kiri.
Setelah menerima intruksi dari Kakashi, Sasuke pun berjalan kearah bangku yang ditunjukan Kakashi barusan. Ino yang menyadari kalau sosok Sasuke semakin dekat dengannya segera menundukan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya. Entah mengapa sekarang ini Ino tak mampu memandang wajah Sasuke yang memang tampan. Akan tetapi bukan ketampanan Sasuke yang membuat Ino tak mampu menatapnya, melainkan tatapan penuh hawa mengintimidasi dari iris onyx Sasuke yang membuat Ino tak mampu menatap wajah Sasuke. Sakura yang menyadari keadaan sahabatnya ini hanya bisa terkikik tartahan. Sesaat kemudian kelas tersebut menjadi hening saat Kakshi memulai pelajarannya dengan menulis di papan tulis didepan kelas.
-TO BE CONTINUE-
Author: Yosh! Akhirnya saya dapat mempost Fanfict ini, yeah di persilahkan bagi para pembaca untuk memberikan komentar , mengkritik dan saranya di kolom Review ya!.
