Chapter 1
Title : The Truth About Me
Author : Ruby Kim
Cast : Park Chanyeol (Chanyeol) X Byun Baekhyun (Baekhyun)
Genre : Romance and Hurt/Comfort
Disclaimer : Cast bukan milik saya, cerita asli milik saya. This story is pure fiction, nothing related to real life.
Length : Chaptered
Rated : T
Summary : Baekhyun tidak pernah menyadari bahwa dia memiliki tetangga yang sangat tampan dan lajang tapi dibalik keramahan dan keceriaannya ada rahasia besar yang tersembunyi. Semakin mereka dekat semakin banyak rahasia yang terungkap "Jangan beritahu Baekhyun tentang hal ini, aku tak mau dia tahu apa yang kuderita." Apakah Baekhyun akhirnya tahu tentang rahasia besar itu?
ChanBaek is here! YAOI!
Warning : This story contains relationship between man and man (Boys X Boys). Genderswitch for Mothers. Do not read it if you do not like it. Please click back.
Author's Note : Annyeong! Aku kembali lagi dengan FF baru. Aku tahu ada dua FF milikku yang belum selesai dan aku malah mempublish FF baru. Tapi aku benar-benar suka ending FF ini, aku pernah mempublishnya tapi aku hapus karena kuanggap kurang sempurna. Aku sudah mengeditnya dan mengubah ceritanya walaupun sebenarnya ini cukup mirip dengan yang sebelumnya dengan judul yang sama. Apa ini disebut repost? Entahlah. Aku mulai disibukan dengan kelulusan jadi kuharap kalian memaklumi jika aku terlambat update. Terimakasih! Hope you like it!
.
.
.
.
.
Pagi menyambut dengan hangat.
Suara kicau burung begitu merdu dan penuh keceriaan, sinar matahari dengan nakal mengusik tidur seorang pria.
Pria itu memiliki rambut coklat dan mata yang cantik, jangan lupakan suara indahnya yang terkadang bisa berubah menjadi bencana, begitu melengking. Bibir tipisnya begitu menggoda tapi kau tidak akan tergoda saat bibir itu mulai mengeluarkan komentar pedas dan kata-kata tanpa ujung, simpulkan saja dia cerewet, tapi sebenarnya dia pria baik dan perhatian.
Kembali ke sinar matahari, sepertinya dia berhasil mengusik pria cantik itu.
Matanya bergerak dan bibirnya bergumam lirih, dia membuka matanya dan menghalau cahaya matahari dengan tangannya, dia menguap dan mengusap matanya, melirik jam dengan malas. Dia belum terlambat ke sekolah jadi ada waktu untuk bermalas-malasan sejenak, meraih smartphone-nya dan melihat ada beberapa pesan masuk.
Setelah selesai, dia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, kita biarkan pria bernama Byun Baekhyun ini membersihkan dirinya untuk pergi ke sekolah.
Dia sekarang sudah duduk dibangku SMA kelas 3 di sekolah ternama Seoul, salah satu siswa beruntung yang bisa masuk sekolah itu.
Sebenarnya hidupnya biasa-biasa saja, tidak ada sesuatu yang menarik dan aneh terjadi selain dia menjadi 'korban' model percobaan grup designer karena paras cantiknya atau eyeliner-nya disita oleh guru entah berapa kali atau mungkin bahan bully-an kedua sahabatnya.
Tapi mungkin hari ini akan terasa berbeda baginya.
#Baekhyun Side
Aku keluar dari kamar mandi, memakai seragamku dengan santai lalu merapikan rambutku. Aku duduk didepan cermin dan memakai riasanku, tentu saja eyeliner yang sangat kusayangi itu.
Orang-orang sudah mengenalku sebagai 'namja eyeliner' karena keberanianku memakai eyeliner disekolah walaupun sering dimarahi dan disita oleh guru yang pada akhirnya bosan untuk melakukan kedua hal itu karena sifat keras kepalaku.
Mereka bilang aku terlihat lebih cantik dengan eyeliner, aku sendiri tidak tahu bagian mana yang mereka sebut cantik dari pria sepertiku yang sudah jelas tampan
Saat sedang merapikan seragamku tiba-tiba saja aku mendengar suara gitar.
Aku diam mematung sambil memasang telinga, suara gitar itu terdengar dari arah luar, padahal setahuku apartemen sebelah tidak ada penghuninya dan tidak ada yang bisa bermain gitar didaerah sini.
Awalnya bulu kudukku merinding, tapi kupikir hantu tidak mungkin keluar dipagi hari seperti ini apalagi bermain gitar. Tidak akan ada yang takut pada mereka jika mereka ada dibawah sinar matahari.
Aku menghampiri jendela, membuka tirai yang menutupi dan melihat seorang pria sedang memainkan gitarnya dibalkon apartemen sebelah. Aku tak bisa melihat wajahnya karena dia memunggungiku, dia memakai topi dan jaket seolah pagi hari yang panas ini terasa dingin.
#Author Side
"Baekhyun! Kau mau sampai kapan dikamar?! Cepat turun dan sarapan!" teriakan nyaring yang nyaris membuat kaca pecah menyadarkan Baekhyun, suara eommanya yang bernama Heechul itu sepertinya menurun pada anaknya.
"Sebentar!"
Dia kembali menatap pria itu yang masih memainkan gitarnya tanpa bernyanyi, Baekhyun menggeleng pelan sambil berpikir mungkin dia pria aneh.
"Cepat turun! Atau eomma yang naik!" teriakan itu terdengar sangat mutlak, Baekhyun menghela napas kesal. Baekhyun menjauh dari jendela, dia mengambil tasnya dan segera turun ke bawah setelah melirik pria itu sekilas.
"Eomma, apartemen sebelah ada yang menghuni?" tanya Baekhyun penasaran "Dilantai ini semuanya dihuni, kau saja yang tidak tahu" jawab Heechul kesal.
"Cepat habiskan sarapanmu. Appamu sudah berangkat karena kau lama" kata Heechul, ayah Baekhyun yang bernama Hangeng itu sangat tidak sabaran jika anaknya sudah berias "Tapi aku tidak tahu apartemen sebelah ada yang mengisi" kata Baekhyun.
"Memangnya itu penting? Kau harus segera berangkat, kau akan terlambat" kata Heechul menarik anaknya untuk memakai sepatu "Tapi sekolahku hanya beberapa blok dari sini" rengek Baekhyun "Aku tidak mau mendengarnya, cepat jalannya ya, ini bukan karpet merah atau catwalk, kalau harus lari" kata Heechul, dia sudah hafal sekali kebiasaan anaknya yang berjalan seperti model yang berlegok dicatwalk.
"Kalau lari nanti aku berkeringat dan eyelinerku luntur" keluh Baekhyun, Heechul memberikan deathglare terbaiknya membuat Baekhyun melangkahkan kakinya menuju sekolah, walau sambil menghentak dan menggerutu kesal.
Baekhyun melihat ke arah balkon dimana pria tadi bermain gitar tapi tidak ada siapapun disana bahkan pintunya tertutup rapat. Baekhyun akhirnya berlari ke sekolahnya, beberapa menit lagi bel sekolah akan berbunyi "Eyelinerku! Eyelinerku!" gumam Baekhyun, dia takut sekali eyelinernya akan luntur, jika sudah luntur akan susah memperbaikinya dikelas.
Baekhyun menggeleng keras, itu benar-benar sebuah mimpi buruk.
Baekhyun mempercepat larinya dan dia sampai ke sekolah tepat sebelum bel masuk berbunyi.
"Kesiangan lagi tuan eyeliner?" suara menyebalkan itu menyapa indra pendengarannya, Baekhyun menatap kesal pada pria yang tengah tersenyum mungkin lebih tepat menyeringai padanya.
"Hampir, aku hampir kesiangan Kkamjong" kata Baekhyun, pria yang dipanggil Kkamjong itu merengut "Namaku Kai bukan Kkamjong" kata Kai berjalan berbarengan dengan Baekhyun.
"Kai? Tidak ada yang bernama Kai disini, ada juga Kkam dan Jongin jadi Kkamjong" ledek Baekhyun, Kai meninju pundak Baekhyun sebal "Menyebalkan, kupastikan eyelinermu akan hilang hari ini" ancam Kai "Andwae!" Kai tertawa lalu mengacak rambut Baekhyun "Akh! Kau merusak tataan rambutku" keluh Baekhyun mempoutkan bibirnya.
"Dimana Kyungsoo?" tanya Baekhyun "Dia sedang ada urusan" jawab Kai merangkul bahu Baekhyun, mereka ini sebenarnya sahabat dekat tapi karena Kai sangat jahil mereka sering ledek layaknya adik kakak.
"Hei, kau melamun?" tanya Kai meremas bahu Baekhyun, Baekhyun menatap Kai yang wajahnya begitu dekat dengannya membuat orang-orang terpekik melihatnya.
"Kau menyadarinya ya?" tanya Baekhyun, dia menunduk dan kembali termenung.
"Ayolah, ceritakan padaku"
"Nanti saja saat istirahat kalau Kyungsoo ada disini, aku akan menceritakannya" kata Baekhyun "Katakan saja padaku, nanti biar aku yang menceritakan pada kekasih imutku itu" bujuk Kai.
Mereka sudah bersahabat sejak SMP, Baekhyun, Kai dan Kyungsoo. Soal kedekatan mereka tak perlu ditanyakan lagi. Tapi sejak kelas 1 SMA Kai mengatakan dia menyukai Kyungsoo, Baekhyun menyuruhnya untuk menyatakan perasaannya dan akhirnya Kai dan Kyungsoo berpacaran tapi sampai sekarang Baekhyun belum punya kekasih.
Banyak yang menyangka bahwa Kai adalah kekasih Baekhyun dan Kyungsoo jadi Kai punya dua uke, memang terlihat memungkinkan karena Kai terkenal sangat yadong tapi hal itu tidak pernah terjadi. Terutama karena Baekhyun dan Kyungsoo yang galak itu, Kai pasti akan babak belur jika berpacaran dengan keduanya.
"Aku tidak tahu ada yang menghuni apartemen sebelah apartemenku"
"Lalu?" tanya Kai penasaran, mungkin saja Baekhyun melihat hantu atau penghuni apartemen itu sangat seksi dan senang bertelanjang.
"Ada seorang pria yang bermain gitar dibalkonnya, dia menarik perhatianku" lanjut Baekhyun "Ah... jadi kau jatuh cinta?" Kai kecewa dengan apa yang dia dengar.
"Aku tidak jatuh cinta! Bahkan kami belum saling kenal" sergah Baekhyun "Bagaimana rupanya?" tanya Kai bosan "Aku tidak melihat wajahnya tapi sepertinya dia masih muda, dia tinggi dan atletis, permainan gitarnya sangat bagus, well kurasa dia tampan" jelas Baekhyun.
"Ya berarti kau jatuh cinta" kata Kai manggut-manggut "Sudah kubilang aku tidak jatuh cinta, aku hanya tertarik saja" bantah Baekhyun.
"Tertarik itu tanda jatuh cinta, masa sih kau tidak pernah mendengar istilah cinta pada pandangan pertama? Kau kuno sekali" kata Kai yang dihadiahi pukulan dikepalanya.
"Yak! Sakit bodoh!"
"Siapa yang kau sebut bodoh?! Kau lebih bodoh dariku!" balas Baekhyun kesal "Sudah kukatakan aku tidak jatuh cinta, aku bahkan belum melihat wajahnya" lanjut Baekhyun semakin lama suaranya semakin pelan "Pantas saja sampai sekarang kau belum pernah punya pacar" komentar Kai yang dihadiahi pukulan lagi dari Baekhyun.
"Sampai kapan kau akan tetap virgin?"
Baekhyun terbelalak kaget mendengarnya "Yak! Jaga mulutmu!" seru Baekhyun kesal, ditendangnya Kai dan didorongnya sampai dia terjatuh.
"Aku benci padamu"
"Ya... ya... aku juga menyayangimu"
Dengan menghentakkan kakinya Baekhyun pergi meninggalkan Kai, orang-orang yang melihatnya sudah biasa dengan pertengkaran Baekhyun dan Kai terutama jika tidak ada Kyungsoo, pertengkaran mereka akan berakhir seperti ini.
Baekhyun tidak bisa tenang sama sekali selama jam pelajaraan, dia selalu saja teringat namja yang bermain gitar dirumah sebelah. Entah kenapa pikirannya selalu melayang ke pria itu, sebenarnya siapa dia?
"Melamun lagi kan?" Baekhyun tersentak kaget dan menatap tajam pada Kai yang duduk didepannya saat jam istirahat "Berisik Kkamjong!" tukas Baekhyun.
"Aku jadi penasaran seperti apa pria yang sudah berhasil membuat hati es-mu mencair" Kai langsung menghindari sumpit yang dipukul ke arahnya "Tapi itu berarti kau punya kemungkinan punya pacar kan? Bukankah kau mau punya pacar?" tanya Kai, Baekhyun terdiam mendengarnya.
Dia memang ingin punya pacar tapi dia tidak tahu apapun tentang pria itu.
Bagaimana jika pria itu sangat jorok? Seperti suka megorek kotoran hidung atau buang gas sembarangan? Iuhhh... Atau mungkin namja itu yadong seperti Kai? Dia tidak mau tubuhnya dimanfaatkan pria itu.
"Aku tidak tahu Kai, aku belum mengenalnya dan kau sudah membicarakan masalah pacaran? Apa kau gila!" kata Baekhyun kesal "Baiklah, aku tidak akan membahasnya lagi"
"Bagus karena aku tak ingin membicarakannya lagi"
"Apa yang kalian bicarakan? Aku tidak mengerti" kata Kyungsoo menatap keduanya bingung "Baekhyun jatuh cinta pada tetangga barunya" kata Kai "Yak! Kau bilang tidak akan membahasnya lagi?!" sentak Baekhyun "Jatuh cinta?" tanya Kyungsoo.
"Aku membahasnya dengan Kyungsoo kan? Kau tidak perlu ikut-ikutan" kata Kai "Geez Kai, aku ingin sekali mencekikmu" Kai hanya tertawa dan menepuk-nepuk kepala Baekhyun "Mianhe, baiklah aku tak akan membahasnya lagi"
"Kita bahas nanti saja" kata Kai pada Kyungsoo yang mengangguk mengerti "Tapi semoga kau bisa bertemu dengannya dan kalian punya kelanjutan yang baik"
Kyungsoo tersenyum melihat reaksi kedua pria idiot itu saat mendengar perkataannya.
*The Truth About Me*
"Aku menyesal sudah memberitahu Kai, dia benar-benar menyebalkan" kata Baekhyun pada dirinya sendiri, dia baru saja pulang sekolah. Hari sudah sore dan Baekhyun merasa sangat kelelahan, dia mengetuk pintu apartemennya tapi tak ada yang membukanya "Eomma?" Baekhyun membuka pintu tapi terkunci dari dalam.
"Baekkie? Kau baru pulang? Ibumu pergi tadi siang" kata seorang wanita paruh baya yang tinggal didepan apartemen Baekhyun "Benarkah? Apa eomma menitipkan kuncinya?" tanya Baekhyun "Sepertinya dia lupa, mungkin sebentar lagi dia pulang" jawab wanita itu masuk ke apartemennya.
"Bagaimana ini?"
Baekhyun mencoba membuka pintu apartemennya lagi tapi tetap tidak terbuka "Kenapa ibu tidak memberikan kuncinya?" gumam Baekhyun sebal.
"Ada apa?"
Baekhyun menoleh dan melihat seorang pria dengan paras tampan tengah berdiri didepan apartemen disebelah Baekhyun, dia sangat tinggi dengan wajah tampan dan serangkaian gigi indah layaknya di iklan pasta gigi tapi telinganya terlihat lebih lebar dari ukuran normal, Baekhyun mengerutkan keningnya melihat rambut pria itu yang berwarna merah mencolok. Tapi dia berani bersumpah jantungnya langsung berdetak tak karuan melihat pria tampan itu.
"I-Ibuku pergi dan tidak memberikan kunci apartemennya padaku jadi aku tak bisa masuk" kata Baekhyun hati-hati, dia takut tetangga sebelahnya ini orang jahat "Kapan dia akan pulang?" tanya pria itu lagi "Mungkin nanti malam" jawab Baekhyun, dia memperhatikan lengan pria itu yang terlihat kekar dan tubuhnya sangat atletis.
"Bagaimana kalau kau menunggu diapartemenku? Daripada kau menunggu disitu sampai malam" Baekhyun menatap pria itu dengan curiga "Ibumu mengenalku, kau saja yang tidak tahu. Namaku Park Chanyeol dan aku bukan orang jahat" kata Chanyeol setelah melihat Baekhyun curiga "Baiklah, aku akan menunggu bersamamu"
Baekhyun mengikuti pria bernama Chanyeol itu ke dalam apartemennya, apartemen Chanyeol tidak jauh berbeda dengan milik mereka hanya saja banyak alat musik dan kertas berserakan dimana-mana.
"Kenapa banyak kertas disini?" tanya Baekhyun memungut salah satunya, kertas yang diambilnya berisi kata-kata seperti lirik lagu "Aku salah satu guru ditempat kursus musik, aku sering membuat laguku sendiri. Jadi jika aku tiba-tiba ada ide aku akan langsung mengambil salah satu kertas disini dan menulisnya"
Chanyeol memunguti kertas-kertas yang menghalangi jalannya begitupun Baekhyun "Hyung tinggal sendiri?" tanya Baekhyun penasaran "Ya, aku baru pindah dari rumahku beberapa tahun yang lalu"
"Tapi kurasa aku tak pernah melihatmu" kata Baekhyun duduk didepan meja sementara Chanyeol mengambil minum untuk mereka "Kau saja yang tidak pernah menyadarinya"
"Ya, aku tidak begitu peduli keadaan sekitar" kata Baekhyun menerima minuman yang diberikan Chanyeol "Kau masih bersekolah kan? Memangnya boleh memakai eyeliner? Seperti wanita saja"
Baekhyun mempoutkan bibirnya kesal "Ini membuat mataku lebih cantik dan bulat" kata Baekhyun merajuk, Chanyeol tertawa mendengarnya "Dasar bocah"
"Kau sendiri kenapa rambutmu berwarna merah seperti itu? Memangnya anak-anak kursus itu tidak takut melihatnya?" balas Baekhyun kesal "Ini? Ini style-ku yang sangat keren, semua orang menyukai rambutku ini"
"Kau tidak kuliah?" tanya Baekhyun, pria ini cukup narsis rupanya "Aku kuliah di salah satu universitas Seoul jurusan kesenian" jawab Chanyeol mengambil gitarnya.
"Aku pernah mendengarmu bernyanyi, kau tahu lagu Beautiful yang soundtrack EXO Next Door?" Baekhyun langsung memasang wajah tidak suka "Aku tidak bisa bernyanyi" kata Baekhyun "Kenapa kau berbohong? Kau pernah bernyanyi dikamarmu dengan kencang sampai terdengar kesini, well... suaramu sangat bagus" kata Chanyeol mulai memainkan gitarnya.
"Aku tidak suka bernyanyi didepan orang lain, orang-orang hanya menyukai suaraku" kata Baekhyun menunduk "Ayolah, aku bukan orang-orang itu" balas Chanyeol tersenyum.
Baekhyun merona mendengarnya, entah kenapa dia merasa sangat gugup "Baiklah, tapi hanya satu lagu" kata Baekhyun menyetujui. Chanyeol memainkan intro-nya dengan lembut dan perlahan, dia menatap Baekhyun yang tengah menggigit bibirnya ragu.
Hello, you came to me
Giving me your shy scent
In my hazy dream
You were shining, dazzling
With a fluttering heart, without knowing
I went to you, step by step
And I stayed by your side
My heart melts at your smile
When our eyes meet
My heart pounds
Oh remember my smile in your heart
Think about it several times a day
Oh words I want to say you to
You're beautiful
Thank you for meeting me
I see you, always the same
Your thick scent that waited for me
Deeply rings in me
With this mysterious and strong attraction
I want to spread my wings toward you
My heart melts at your smile
When our eyes meet
My heart pounds
Oh I'll sing for you on your spring day
Think about it several times a day
Oh this is what I think of you
You're beautiful
When you're glad to see me
My heart flutters
It's like walking on a cloud
Like magic, I'm taking one more step to you
The season of you and me has come again
Can you remember this?
Oh yeh all right
I'm so lucky to have met you
If we meet again, I want to tell you
Fly to you, stay by my side
You're beautiful
(Baekhyun - Beautiful)
"Wow... suaramu benar-benar indah"
Wajah Baekhyun merona mendengarnya "Terimakasih" Chanyeol terlihat sangat takjub mendengar suara Baekhyun "Bagaimana jika sesekali kau membantuku ditempat kursus? Suaraku sebenarnya lebih bagus untuk rap"
Baekhyun tertawa, ternyata Chanyeol tidak seperti yang dia bayangkan "Jika aku sedang tidak sibuk, aku akan datang bersamamu" kata Baekhyun "Tentu, aku sangat menghargainya"
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka, Chanyeol membuka pintu dan melihat Heechul dengan tas belanjaannya tersenyum padanya.
"Baekhyun ada didalam? Aku mendengar suaranya tadi" tanya Heechul "Ya, masuklah" Heechul masuk ke dalam dan melihat anaknya yang langsung merajuk "Baekhyun, maaf eomma lupa menitipkan kunci tadi, kita pulang sekarang"
Baekhyun cemberut pada ibunya tapi tidak mengatakan apapun "Ayolah, berhenti merajuk, kau sudah mengganggu Chanyeol" kata Heechul "Tidak apa-apa, aku yang menyuruhnya masuk" kata Chanyeol menarik Baekhyun untuk bangun.
"Maaf ya jika dia merepotkanmu" kata Heechul "Dia tidak merepotkan, aku senang dia menemaniku, suaranya sangat indah" balas Chanyeol merangkul bahu Baekhyun "Aku sudah lama tidak mendengarnya bernyanyi, aku senang jika kalian bisa akrab" kata Heechul mengulurkan tangannya pada Baekhyun, Baekhyun menerimanya.
"Kalau begitu kami pulang dulu, maaf sudah mengganggumu" kata Heechul "Baiklah, kapan-kapan datang lagi ke sini Baekhyun" kata Chanyeol menatap Baekhyun yang terpaku dalam diam, dia seolah terhipnotis tatapan Chanyeol.
Kedua sudut bibir Chanyeol tertarik menampilkan senyuman menawan yang begitu mempesona, Baekhyun dapat merasakan wajahnya memanas. Baekhyun menunduk lalu mengangguk pelan, pintu apartemen Chanyeol tertutup didepan wajahnya dan Heechul menariknya pulang.
"Jadi, bagaimana menurutmu?"
Baekhyun menatap ibunya bingung "Apanya?" balas Baekhyun, Heechul terlihat tersenyum menggoda "Tentu saja Park Chanyeol, wajahmu merona tadi" goda Heechul.
Baekhyun langsung memalingkan wajahnya "Dia biasa saja" Heechul tertawa mendengarnya "Biasa saja? Kau yakin tidak akan mengatakan bahwa dia tampan?" Baekhyun langsung mendelik kesal "Eomma! Berhenti menggodaku!"
"Aku sangat setuju jika kau menyukainya" lanjut Heechul mengibaskan tangannya centil "Eomma! Aku tidak menyukainya" balas Baekhyun kesal.
"Kita lihat saja nanti"
Heechul cekikikan melihat Baekhyun yang merajuk sambil menghentakan kakinya menuju kamar.
"Dasar anak muda"
.
.
TBC
.
.
.
Mind to Review and Comment?
Please, Don't be a Silent Readers
