ALLAHU AKBAR!
ALLAHU AKBAR!
ALLAHU AKBAR!
LAILLAHA ILLALLAHU ALLAHU AKBAR!
ALLAHU AKBAR! WALLILLAH ILLHAM!
Suara takbir terdengar di seluruh pelosok Jepang. Semua tim SEES kini sudah semakin dewasa dan berkuliah di Tokyo bersama senpai mereka yaitu Mitsuru dan Akihiko. Mereka juga tinggal di rumah Mitsuru yang mewah dan memiliki banyak kamar layaknya hotel.
Idul Fitri Denganmu atau Tanpamu?
Tahun ke dua, Idul Fitri Ke tiga -sejak Minato tertidur setelah pertarungan melawan dewi malam. Apakah ini lebaran yang ke 3 kalinya dia lewatkan? karena seseorang yang berarti baginya ingin Lebaran bersamanya dan menantikan senyumnya yang sudah lama ia nantikan.
Persona © Atlus
Rating :T
Genre :Angst/ Humor/ Romance/ AR(?)/AU(?)
.
Sabtu, 18 Agustus 2012.
Yukari tidak bisa tidur. bukan karena suara takbir tersebut melainkan mengingat seseorang yang masih tertidur pulas hanya karena melindungi dunia. Dengan mata coklat Hanzel-nya yang menatap kelangit, Yukari ingat bahwa ini tahun ketiganya tidak bisa merayakan Idul Fitri bersama orang yang di sayanginya karena kini dia tak sadarkan diri di rumah sakit Iwatodai yang berada jauh dari Tokyo.
"Besok waktunya kita merayakan Lebaran ya, Minato-kun..." ucapnya dengan senyum sambil tetap memandang kelangit dan memanggil nama seseorang. "Bagaimana kabarmu di rumah sakit? Apa kau masih tertidur?" tanyanya lirih, namun tak ada yang menjawab.
Kosong, hanya kau sendiri yang berada dikamar tersebut.
.
"Aku harap... kau baik-baik saja disana karena... aku merindukanmu..." ucapnya lagi seraya menghapus setetes air matanya yang tak sengaja jatuh dan sedikit membasahi pipinya, "Apalagi... ini Lebaran yang ke tiga kalinya kami lewati tanpamu...". Dia lalu duduk, membuka pintu jendela di samping tempat tidurnya untuk memandang Bulan sabit yang menghiasi langit malam sambil mendengarkan Takbir yang masih berkumandang di malam hari sampai besok pagi.
"Apa kau ingat Minato-kun saat pertama kalinya kita merayakan Idul Fitri?" tanyanya pada Bulan sabit, membayangkan wajah seseorang yang tersenyum padanya, bukan wajah Author ataupun Reader. "Kita pergi ke Masjid untuk Sholat bersama dan setelah itu bertemu dengan teman-teman untuk saling memaafkan." Lanjutnya dan sebuah petasan meluncur dan meledak di langit malam.
CIUUUUUT
JTAR
JTAR
Membuat langit malam semakin indah, tanda bahwa orang-orang juga senang dengan datangnya Idul Fitri. "Andai kau melihat kembang api ini, kau pasti berkata 'Malam ini berisik sekali ya,membuat orang tidak dapat tertidur nyenyak saja' dengan nada mengantuk sambil menguap di depanku yang membuatku tertawa, hihihi..." ucapnya sambil tertawa yang menandakan dia mulai gila, walau hati kecilnya merasakan sakit mengingat hal tersebut.
Diapun menutup pintu jendelanya dan kembali berbaring diranjangnya sambil menghadap langit-langit atap. "Namun kini... kita tidak bisa merayakan Lebaran bersama lagi seperti pertama kali dulu..." Yukari kini mulai menangis, "Kenapa Minato... hiks... kenapa kau harus melakukan hal bodoh seperti itu... hiks..." dan kemudian menangis sedalam-dalamnya di dalam bantal agar orang-orang tidak mendengar isak tangisnya.
Walau itu tak akan berarti apapun.
.
Tidak beberapa lama, Yukari berhenti menangis dan menghapus air matanya yang kini membasahi ke dua pipinya tersebut sambil menatap langit-langit atap. "Kau tahu Minato, seandainya kau tidak terbang meninggalkanku sendirian, mungkin kau tak akan tertidur sendirian di rumah sakit..." tiba-tiba Yukari terdiam, berusaha melupakan kejadian saat Minato terbang kearah 'Kematian' agar bisa menyelamatkan dunia dengan cara memakai tubuhnya sebagai Segel.
Yukari lalu membalik tubuhnya menghadap ke sisi kanan. "Minato... apa benar menurutmu Tuhan itu ada? Jika ada... yang aku inginkan hanya satu... yaitu, bisa bertemu denganmu kembali..." perlahan-lahan menutup matanya, agar bisa bermimpi bertemu dengannya. Bukan Ayahnya atau Tuhan, hanya dia yang ingin dia temui –Arisato Minato.
ALLAHU AKBAR!
ALLAHU AKBAR!
ALLAHU AKBAR!
LAILLAHA ILLALLAHU ALLAHU AKBAR!
ALLAHU AKBAR! WA LILLAH ILHAM!
Sambil mendengar suara Takbir yang merdu.
Karena senandungan itulah yang membuatmu damai
.
Minggu 19 Agustus 2012
Tok Tok Tok
Kamar pintunya di pukul seseorang dengan kerasanya, berusaha membangunkan sang gadis yang sedang tertidur terlelap sehabis menangis.
"Takeba bangun! Waktunya kita bersiap berangkat sholat" ucap seorang wanita bernada lembut namun tegas.
Yukari dengan lemasnya membuka matanya. "Iya Mitsuru-senpai, aku sudah bangun!" jawabnya dengan lemas sambil pergi ke WC untuk mempersiapkan diri sebagai umat muslim yang akan melaksanakan Sholat Idul Fitri.
"Baiklah, kami tunggu di ruang tamu!" ucap gadis yang di panggil Mitsuru tadi yang kemudian pergi ke ruang tamu.
Dengan langkah yang kau gerakan
.
"Yuka-tan kok lama bener?" tanya seorang laki-laki berjenggot tipis.
"Sabar sedikit napa?" ucap seorang kakek-kakek beruban yang ternyata masih mudah.
"Benar junpei-kun, kau harus sabar..." lanjut gadis berambut hijau lumut pada laki-laki berjenggot tipis tadi yang di panggilnya Junpei.
"Iya-iya Fuuka benar, kau juga Akihiko-senpai..." ucap Junpei pada kakek beruban yang sebenarnya masih muda dan di panggilnya Akihiko saat mendengar ucapan gadis tadi yang di panggilnya Fuuka.
"Apa maksudmu?" tanya Akihiko dengan nada jengkel.
"Sudah-sudah, kalian seperti anak kecil saja" ucap seorang anak kecil pada Junpei dan Akihiko.
"Ken-san benar" ucap seorang cewek berambut pirang pendek saat mendengar ucapan anak kecil tersebut yang di panggilnya Ken.
Tiba-tiba seekor anjing menggongong pada semunya, menandakan minta di manja namun tidak dapat di mengerti semuanya kecuali gadis berambut piang tadi.
"Koro-chan mengatakan apa Aigis?" tanya Fuuka pada gadis berambut pirang pendek dengan nama Aigis.
"Koromaru bilang 'aku ingin di elus', katanya" ucap Aigis yang mengartikan perkataan anjing yang bernama Koromaru. Aigis bukanlah manusia, dia hanyalah android yang sama seperti Astro boy yang ingin menjadi manusia seutuhnya.
"Begitu" jawab Mitsuru.
"Oh~" respon semua yang mengerti perkataan Koromaru dan langsung mengelus kepalanya.
"Oh ya, kejutan buat Yuka-tan siap belum?" tanya junpei.
"Sudah siap, tapi jangan beritahu dia dulu" ucap Mitsuru.
Tak berapa lama kemudian Yukari turun dengan jilbab berwarna merah mudah yang menutupi rambut dan lehernya, walau dalam keadaan sedih karena merayakan Lebaran tanpa kekasihnya tersebut. "Maaf semua, membuat kalian menunggu lama" ucapnya pada semua yang menunggunya.
"Tak apa, kalau begitu kita cepat ke tempat orang-orang memulai Sholat" ucap Mitsuru dan mereka akhirnya pergi ke Masjid, kecuali Koromaru yang di suruh oleh Mitsuru untuk diam di rumahnya.
Dengan lemasnya kau pergi
.
Merekapun sampai di masjid Agung(?) dan segera Wudhu lalu mencari tempat yang cocok buat Sholat berjamaah. Beberapa menit kemudian Sholatpun dimulai. Di akhir sholat tersebut, Yukari berdoa kepada Allah SWT agar Minato bangun dan merayakan Idul Fitri bersama dirinya dan juga teman-temannya lagi seperti dulu. Setelah selesai Sholat, mereka menuju tempat yang ingin mereka tuju kecuali Yukari yang ingin kembali dengan alasan tidak enak badan.
Sesampainya di rumah Mitsuru, dia akhirnya di sapa Koromaru di depan pintu. "Hai Koro-chan..." ucap Yukari sambil tersenyum dan mengelus Koromaru agar hatinya yang sedih sedikit terobati.
Namun itu hanya sebentar saja.
.
Yukari kini mngganti pakaiannya lalu keluar rumah lagi. "Jaga rumah ya Koro-chan!" meninggalkan Koromaru di rumah tersebut. Dia kemudian berjalan menuju stasiun dan pandangannya tertuju pada toko bunga, membeli sebuah bunga krisan. Lalu menuju stasiun kereta lagi, sambil melihat semua orang saling memaafkan dan juga melihat keramaian di sepanjang jalan.
Setelah sampai di stasiun, dia menunggu. Menunggu kereta yang akan mengantarnya pergi ketempat di mana sang pangeran tidur menunggunya agar bisa merayakan Lebaran berdua saja.
JES JES JES
TUT
JEEEEESSSSS
Keretapun datang dan berhenti di depannya, menunggu sang Cinderella menaikinya. Dia duduk di sisi kanan dekat jendela, agar bisa melihat orang-orang berpacaran –walau itu sangat menyakitkan untuk dia lihat.
Kau tidak bisa membedakannya
.
1 jam lebih telah berlalu, dia turun dari kereta, karena sudah sampai tujuan. Kalau tidak turun dari kereta lalu untuk apa dia naik kereta terus jika sudah sampai ke tujuan? Kecuali jika dia tertidur dan tak sadarkan diri, namun Yukari bukanlah Minato yang suka tidur dimana saja dan kapan saja.
Di pikirannya hanya tertuju untuk segera sampai di rumah sakit, untuk bisa melihat wajah seseorang yang di anggapnya penting. Setelah sampai di tujuan, dia mencari kamar sang pemuda tersebut tempati dan membukanya. Namun dirinya terkejut, saat melihat isi ruangan tersebut yang ternyata...
"Kosong?" hanya itu yang terucap di bibir kecilnya yang manis, dengan membelalakan mata coklat Hanzelnya karena heran atau terkejut? Walau ke dua alasan itu tidak berarti baginya karena ruangan yang di masukinya, kosong.
Dimana seseorang yang ingin dia temui?
