warning: ooc. ooc. ooc.


Nyaris sewindu kita bersama

Namun senyummu sendu, tawamu pilu

Inginku kau berucap, sayang

Apa aku bagimu?

Senoktah tangismu adalah laraku

Harusnya kau tahu, sayang

Karena nyaris sewindu..


Hening menyeruak

Kau terpaku pada senja

Sedangkan aku kembali menerka

Berjudi dengan realita

Inginku bertanya, sayang

Siapa semestamu?

Apakah aku?

Inginku teriak padamu, sayang

Siapa polarismu?

Iakah aku?

Netra kelabumu tak pernah terbaca

Jenuh aku denganmu

Inginku kau bicara

Sepatah, dua patah, atau satu titik pun tak apa.

Apa inginmu, lantas?

Beritahu aku!

Lelah aku menerka kelabu itu

Iakah lara, ataukah suka?


Sebab senja adalah jelmamu

Maka senja menjelma canduku

Aku, penggemar abadimu.

Apa mauku, lantas?

Inginku dirimu

Tanpa bantahan, tanpa batasan.

Inginku berseru

Kau milikku

Semestaku

Nirwana selalu jadi latar mimpi tentangmu.

Inginku katakan padamu

Namun kata menolak beranjak.


Nyaris sewindu, rupanya.

Senjaku, selamanya kau akan jadi canduku

Tak ada niat untuk menabur bilur

Kau bahagiaku, sentral duniaku.

Namun, Senjaku

Rasa akanmu kian luruh

Inginku teriak padamu

Aku masih mencinta, sungguh!

Semakin aku terpaku padamu

Kian sadarlah aku

Kita hanya saling menebar luka

Dengan kata dan frasa romansa.

Apa inginmu, Senjaku?

Katakan padaku!

Kian jauh aku menyakitimu

Namun melepasmu, Senjaku, aku tak bisa.


saya..gatau ini apa HAHAHA.

Ohiya, ini puisinya dari sudut pandang Miyaji dan Mayuzumi. Kenapa saya pake pair ini? Karena crack-pair itu cinta.

Kenapa judulnya terkesan alay? Karena saya memang alay.

Jadi..mind to review?