Mark You As Mine (The Sun And His Moon)

Author : MINnaelf99

Genre : Romance

Main Cast : Cho Kyuhyun & Lee Sungmin

Other cast if needed

Warning : Typos/Newbie/Abal/Yaoi/BoyxBoy/

KyuMin is belongs to each other and this story is belongs to me, so they are all belongs to me *slapped

RnR please ? ^w^


Chapter 1

"Hei anak muda. Kemarilah sebentar kalau kau tak keberatan" ucap seorang Pria Tua yang ditemui Sungmin pagi ini saat ia dalam perjalanan menuju sekolahnya.

"eh? Aku? Uhm.. ada apa?" Sungminpun mendatangi Pria tua itu dan menunjukan ekspresi bingung dan hati hatinya. Jaga jaga mungkin pria ini mau mencuri.

"Duduklah sebentar. Aku hanya meminta waktumu sekitar 15 menit saja. kau takkan terlambat bukan?" ucap pria tua itu dan meminta Sungmin untuk duduk di sebelahnya. Taman itu terlihat sepi karena masih sangat pagi, dan sepertinya rencana Sungmin untuk makan dulu di kantin gagal karena harus mendengarkan pria tua itu bicara dulu.

Setelah Sungmin menuruti pria itu untuk duduk di sampingnya, Pria tua itu memandang lekat lekat wajah Sungmin dan mengibakan rambut belakang Sungmin yang sedikit panjang. Lalu ia menarik sedikit kerah baju bagian kanan Sungmin. Ia terlihat sedang memandangi daerah perpotongan leher sungmin dengan pundaknya.

Sungmin terkejut dan berusaha menjauh mundur dari pria tua itu. akhirnya pria tua itu ikut menjauh dari tubuh Sungmin dan menghela nafasnya, lalu memandang Sungmin dengan prihatin.

"uhm..mianhae, sebenarnya ada apa? Kenapa kau melihat leherku tadi?" Sungmin sedikit merinding dan memegangi bekas tempat yang disentuh pria tua itu tadi.

"mian membuatmu terkejut. Kau pasti sangat takut sekarang, Tapi ketahuilah aku sedang tak berbuat jahat kepadamu." Pria tua itu kembali tersenyum dengan ramah, terlihat kedua lesung pipinya yang dalam.

"Sebelumnya kuperkenalkan diriku, namaku Park Jung Soo atau lebih dikenal dengan nama Leeteuk. Aku hanyalah seorang karyawan biasa dan mempunyai suami dengan 2 anak." Leeteuk tetap tersenyum dengan kedua lesung pipinya. Sedangkan Sungmin mengerutkan dahinya, ia memandang Leeteuk dengan tatapan aneh dan berpikiran kalau sepertinya dia harus periksa kuping.

"ma..maksudmu? uhm.. mian kalau pertanyaan ini aneh. Kau namja bukan?" Sungmin bertanya dengan sangat hati hati takut menyinggung pria yang terlihat ramah kepadanya ini.

"hahaha. Ya benar, aku ini namja dan memiliki suami yang juga namja. Baiklah aku tak ingin membuatmu lebih bingung lagi. tapi boleh aku tahu dulu siapa namamu dan berapa umurmu sekarang?" ucap Leeteuk lagi dan ia menyamankan posisi duduknya.

"Lee Sungmin. 17. Jadi bisakah kau menjelaskan maksud dari semua ini Tuan Park?" Sungmin terlihat makin tak sabaran kepada Leeteuk yang semakin membuatnya bingung ini.

"baik. Syukurlah kau sudah dapat mengetahui ini sebelum umurmu 20 tahun nanti. Begini, apa kau pernah melihat 'tanda' yang ada pada bagian perpotongan leher dengan pundakmu, tepatnya sedikit hampir menyentuh tengkukmu?" Leeteuk kembali menanyakan pertanyaan. Dan akhirnya kali ini Sungmin mulai mendapatkan jawaban dari semua tanda tanyanya.

"euhm. Iya aku tahu. Kata ibuku tanda ini sudah ada padaku dari saat aku lahir. Walau aku tak pernah melihatnya karena tempatnya di dekat tengkukku tapi aku bisa menyentuhnya karena sedikit menimbul. Apa kau tahu tanda apa itu?" Sungmin menjelaskan apa yang ia tahu. Tanda itu memang selalu membuatnya penasaran sejak dulu, ibunya bilang mungkin hanya tanda lahir. Tapi ia merasa ada sesuatu yang aneh pada tanda itu walau ia sendiri tak pernah melihatnya.

"bentuk tandamu adalah bulan. Dan bentuknya seperti ini.." Leeteuk menarik sedikit kerah bajunya seperti apa yang ia lakukan kepada Sungmin dan menunjukkan tanda yang sama persis dengan milik Sungmin pada daerah yang sama juga.

"eh..? jadi bentuknya seperti ini.. euhm, sebenarnya tanda apa ini? Kenapa aku dan kau punya tanda yang sama?" Sungmin semakin tertarik pada pembicaraan ini. Ia semakin dekat dengan jawabannya.

"kkk~ kau semangat sekali Sungmin-ssi. Tapi sepertinya kau takkan merasa senang setelah mengetahui tanda apa yang kau miliki" Leeteuk tersenyum penuh arti kepada Sungmin yang semakin penasaran saat ini.

"begini, tanda itu adalah tanda spesial untuk para 'uke' yang terpilih oleh dewi bulan. Tanda itu dibuat oleh dewi bulan dengan menggigit daerah itu, setelah darah segar itu membeku terbentuklah bentuk bulan disana. Tanda bulan itu adalah penarik nafsu laki laki, Tanda itu membuat libido seorang namja beralih ke tingkat maksimal saat melihatmu. Tanda itu akan bekerja disaat kau menginjak usia ke 20. Disaat itulah hidupmu takkan pernah tenang lagi" Leeteuk terlihat sangat serius saat ini, Sungminpun terlihat sangat tegang mendengar penjelasana Leeteuk.

Sempat Sungmin mengira ia bercanda dengan membawa bawa kata dewi bulan. Tetapi mata Leeteuk tak mengisyaratkan kebohongan apapun. Ia terlihat takut saat ini, mungkinkah ia harus menjadi seorang budak Homosex nantinya? Tanda yang ia memiliki itu adalah penarik nafsu laki laki bukan?

"a...pa?" Sungmin sangat takut saat ini. Detak jantungnya bertambah cepat dan mulai bekeringat dingin.

"dewi bulan membuat tanda seperti itu hanya kepada seorang yang terlahir dengan wajah dan tubuh yang sempurna. Lihatlah wajahmu, sangat imut bukan? Dan bentuk tubuhmu yang mungil tapi berisi itu. rambutmu juga sangat halus. Kau memiliki poros tubuh yang sempurna. Dan bukan aku ingin memamerkan, tapi kau juga dapat melihat wajah dan tubuhku sendiri." Leeteuk terlihat sedikit menegapkan posisi duduknya agar Sungmin dapat melihatnya.

Memang benar, wajah Leeteuk terlihat sangat cantik meski ia sudah berumur, tubuhnya juga masih sangat bagus untuk ukuran umurnya. Lesung pipinya juga menambah titik berat kata 'sempurna' pada tubuhnya.

Sungmin menelan ludahnya. Benar apa yang dikatakan Leeteuk. Dan dia semakin takut untuk membayangkan kehidupannya kelak saat ia berumur 20 nanti.

"Tetapi tentunya setiap tanda yang terbuka itu pasti memilikki penangkal untuk menutupnya kembali" Kata kata Leeteuk membuat Sungmin kembali bersemangat dan berharap penuh pada kata kata Leeteuk barusan.

"Apa penangkalnya?" Sungmin langsung bertanya kepada Leeteuk yang ia yakini sekarang adalah orang yang dekat dengannya karena memiliki nasip yang sama.

"lebih tepatnya siapa penangkalnya? Tugasmulah untuk mencari si penangkal itu. dia juga memiliki tanda yang diberikan dewi bulan, tetapi tanda yang berbeda untuk para 'seme', tandanya berbentuk matahari pada lapisan dalam pupil matanya. Tanda yang tentunya sangat mencolok. Warna matanya pasti coklat muda dan memerah pada bagian lapisan dalam pupilnya karena adanya tanda itu. Hanya namja dengan tanda seperti itu yang dapat menangkal tanda milikmu." Leeteuk kembali menjelaskan dengan panjang lebar. Tentunya ini adalah bagian terpenting yang harus Sungmin ingat.

"tapi dimana aku dapat menemukan Namja dengan tanda seperti itu? pasti sedikit sekali orang di dunia ini yang diberi tanda seperti itu oleh dewi bulan bukan?" Sungmin terlihat sedikit murung kembali. Tetapi inilah takdirnya sekarang. Ia perlu menjalaninya demi keselamatan dirinya sendiri.

"entahlah. Tapi didalam kasusku, suamiku sekarang adalah namja yang memiliki tanda matahari pada lapisan dalam pupilnya. Dan ternyata dia adalah seorang yang sering berada di sekitarku, hanya saja aku tak menyadarinya. Mungkin kau juga akan menemukkannya cepat atau lambat karena para 'seme' takkan jauh dari 'uke'nya. Itulah menurutku" Leeteuk melipat tangannya. Ia merasa harus membantu namja yang nasipnya sama dengan dirinya.

"euhm.. ada yang ingin kutanyakan.. kenapa kau menikahi penangkal tandamu? Bukankah kalian sesama namja? Dan.. euhm apa kedua anakmu adalah anak angkat?" Sungmin kembali berhati hati saat melontarkan pertanyaan semacam ini. Hal seperti ini masih asing dalam hidupnya.

"ah~ begini.. jika kau sudah menemukkan penangkalmu, dan saat dia bersedia untuk melindungimu, itu artinya kau juga bersedia untuk menjadi miliknya dan menuruti semua perkataannya. Karena kau adalah 'uke'nya. Hidupmu sudah pasti akan berakhir dengan namja penangkal tandamu. Jika kau menikahi yeoja bersiaplah diserang jutaan namja yang sedang berada disekelilingmu. Silahkan membayangkan sendiri. Dan untuk soal anakku. Mereka benar benar anak yang kukandung didalam rahimku. Dewi bulan memberikan rahim pada setiap uke pilihannya" Jawaban Leeteuk membuat Sungmin bergidik ngeri dan lumayan terkejut, ia akan mengandung juga kelak.

"aih.. kejam sekali... kenapa hidupku harus berakhir seperti itu juga? Kau pasti sangat menderita sekarang.." Sungmin memandang prihatin kepada sahabat barunya ini.

"hahahaha.. tidak sama sekali. Justru aku sangat bahagia sekarang tinggal dengan suami yang kucintai dan kedua anakku yang mulai tumbuh remaja sekarang. Hidupku sangat menyenangkan" jawaban Leeteuk sangat diluar dugaan Sungmin.

"kau lihat tandaku barusan bukan? Apa yang berbeda dari tanda itu dengan milikmu?" Leeteuk melanjutkan perkataannya.

"euhm.. apakah milikmu tak menimbul?" Sungmin berpikir sejenak dan menebak-nebak.

"ya. Kau benar.. miliku sudah tak menimbul karena suamiku telah menutupnya. Saat umurku 20 tiap hari aku dikejar-kejar sekelompok namja gila yang memandang lapar tubuhku. Tapi tibatiba Kangin muncul dan menyelamatkanku. Ia bilang sudah lama ia menyukaiku dan ternyata ia adalah pasangan hidupku. Lalu lama kelamaan saat aku mulai mencintainya tanda miliku mulai tidak menimbul dan sudah tak pernah ada namja bernafsu lagi di sekitarku." Leeteuk menceritakan sedikit kenangan masa lalunya yang pahit dan berakhir manis sampai saat ini.

"nama suamimu Kangin?" Sungmin kembali bertanya dan hanya diikuti anggukan dari Leeteuk.

"kau sangat bahagia.. tapi bagaimana denganku? Apakah aku akan menemukan penyelamatku? Apakah ia bersedia membantuku? Apakah aku bisa mencintainya juga?" Sungmin sedikit menunduk. Ia tak dapat membayangkan hidupnya bila ia harus berakhir sebagai budak para homosex nantinya.

"Tenanglah Sungmin-ssi. Dewi bulan tidak sejahat yang kau kira. Ia memberikan tanda seperti ini kepada uke pilihannya. Itu artinya kita ini spesial, dan ia ingin kita merasakan kisah yang membahagiakan seperti aku saat ini. Percayalah kau pasti akan bahagia nantinya" Leeteuk mengusap lengan Sungmin dan tesernyum lembut kepadanya.

Sungmin membalas senyumnya dan berdiri dari kursi taman itu.

"jeongmal gomawoyo Tuan Park. Aku beruntung sekali bertemu denganmu.. kuharap kita dapat bertemu lain waktu. Aku sudah harus pergi ke sekolah sekarang. Jaga dirimu Tuan Park, Sampai jumpa" Sungmin membungkukan badannya dan tersenyum sekilas sebelum akhirnya meninggalkan Leeteuk untuk pergi ke sekolah.

'kenapa ini harus terjadi kepadaku? Hidupku akan sangat berat kelaknya. Kuharap aku dapat menemukanmu segera penyelamatku..' batinnya selama perjalanannya menuju sekolah.

.

.

.

-3 tahun kemudian-

.

.

"Minnie-ah, tolong masukan ini ke dalam dokumen A. Hari ini aku akan sangat sibuk, tolong kerjakan semua yang ada disini ya" ucap namja tinggi dengan mata bulat dan rambut yang sedikit ikal kecoklatan.

"Baik Kyuhyun-ssi. Tak perlu mengahwatirkan hal disini, biar aku yang mengurusnya. Kau pergi saja dulu." Ucap Sungmin sambil mengambil kertas laporan dari tangan namja tinggi tadi yang bernama Kyuhyun.

"tak perlu seformal itu. kita kan sudah 3 bulan bekerjasama, panggil saja dengan cukup namaku. Aku merasa tak enak karena lebih muda darimu minnie-ah" Kyuhyun tersenyum dengan bibir tebalnya kepada Sungmin, sekertaris pribadinya.

"akulah yang tidak enak kalau memanggilmu hanya dengan nama. Bagaimanapun kau adalah bosku" Sungmin membalas senyuman Kyuhyun dan bibir plumnya itupun melebar mengikuti otot senyumnya.

"dasar kau ini" Kyuhyun mengacak rambut Sungmin, kebiasaannya yang mulai ia lakukan saat Sungmin membuat hatinya gemas.

"aish.. jangan mengacak rambutku!" Sungmin kembali membenarkan tataan rambutnya sambil mempoutkan bibir plumnya itu. membuat Kyuhyun semakin gemas.

"ah iya.. besok umurmu 20 kan? Bagaimana kalau kita makan malam. Anggap saja itu kado dariku karena aku tak sempat membelikanmu apa apa minnie-ah. Kau tau kan kita sangat sibuk, apalagi menyambut tahun baru ini." Kyuhyun membenarkan jas kerjanya, sebentar lagi ia akan menemui kliennya.

"ah ne.. benar. Jinjja? Terimakasih banyak. Akan ku terima dengan senang hati Kyuhyun-ssi" Sungmin tersenyum manis menerima ajakkan bosnya itu.

"hahaha. Baiklah aku pergi dulu ya. Tolong telpon aku jika ada yang penting terjadi" Kyuhyun segera meninggalkan ruang kerjanya dengan Sungmin untuk menemui kliennya. Ia sangat sibuk.

Sungmin membenahi kemejanya sebentar lalu teringat akan perkataan bosnya barusan. Dan ia langsung tertunduk lemas saat menyadarinya.

"benar... besok.. umurku 20... eo.. eottohke? Aku belum menemui penyelamatku hingga kini" Sungmin memeluk lututnya yang terasa lemas. Ia tak tahu apa yang akan terjadi besok kepada dirinya.

Apa yang akan terjadi padanya besok?

Apakah ia akan berakhir menjadi budak homosex?

Siapa penangkal tanda milik Sungmin?

TBC~


HAI ! MINnaelf99 is back with new FF yang tak jauh jauh dari appa dan eomma saya. KYUMIN ! *Tarik bendera KYUMIN

Lalu saya minta maaf untuk para reviewers yang meminta sequel. Author tidak membuat sequel dari FF Tie My Shoes, Tie My Heart. Karena mau bikin sequel juga saya bingung ceritanya mau gimana... *sweatdrop

Dan seperti sebelumnya, FF ini terinpirasi dari kehidupan nyata saya. Beberapa waktu yang lalu Author tibatiba dipanggil guru taekwondo anak sd di sekolah author dan dia bilang author punya tanda penarik pria dan semacamnyalah. Gak author tanggepin serius sih, abis takutnya becanda. Buat apa juga kan dipikirin. Eh jadi kepikiran FF deh :3 kkk~

Yaa mudah mudahan FF ini berkenan di hati para Reviewers sekalian. Author mengharapkan review dari anda sekalian, bagaimana cerita ini? Apakah menarik? Dan adakah kekurangan yang perlu saya tangani? Mohon reviewnya :D

Gamshahamnida~ *bow 180 derajat *patah tulang *gak update lagi - gaplokin aja nih kata terakhir

Sampai jumpa di next Chapter ! :D

-MINnaelf99-