I Promise You
Story by Yanti Sakura Cherry
Naruto by Masashi Kishimoto
Rated: T
Genre: Romance
SasuSaku AU
[For SasuSaku FanDay]
.
.
.
.
Enjoy~
Seorang gadis mungil berambut merah muda terlihat sedang berjalan di koridor sekolahnya sendirian. Di tangan sang gadis ada sebuah kotak berwarna biru dongker dan ada pita biru muda di atasnya. terlihat sederhana memang, tipikal hadiah untuk seorang laki-laki. Dan memang, hadiah yang ada di tangan sang gadis memang untuk seorang laki-laki yang sangat special untuk sang gadis.
Gadis itu tersenyum kecil saat membayangkan seperti apa reaksi pemuda itu nanti saat ia memberikan hadiah yang ada di tangannya ini pada pemuda itu. Apakah akan terkejut? Atau malah datar seperti biasanya?
Hanya memikirkannya saja sudah membuat hatinya berdebar keras. Menggelengkan kepalanya gugup, gadis bernama lengkap Haruno Sakura itu pun menghela napas pendek dan berusaha tenang.
Dia hanya ingin memberikan hadiah kecil untuk orang yang ia sayangi. Tapi kenapa rasanya segugup ini?
Menghela napas sekali lagi, gadis itu pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas pemuda yang ia sayangi tersebut.
Dan sampailah ia sekarang di kelas tiga dua, kelas pemuda itu. Menghembuskan napas pendek, Sakura pun melangkahkan kakinya memasuki kelas sepi itu karena ini waktunya jam makan siang dan hanya ada pemuda yang ia cari di kelas ini.
Melangkahkan kakinya pelan, Sakura pun berjalan gugup menuju bangku pemuda berambut biru dongker yang kini tengah serius sedang membaca sesuatu itu.
Tap!
Setelah berdiri tepat di depan bangku sang pemuda, Sakura pun memberanikan diri membuka mulutnya pada sang pemuda yang bahkan tak menyadari keberadaannya sama sekali tersebut.
"Ehm, Sasuke-nii?"
"Hn?" gumam Sasuke tanpa mengalihkan pandangannya.
"Apa kau ada waktu?" tanya Sakura gugup.
"Hn."
"ini untuk Sasuke-nii," lanjut Sakura seraya menyodorkan kotak yang ia bawa tadi pada Sasuke.
"Hn? Ini apa?" tanya Sasuke setelah mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca dan menerima kotak dari gadis di depannya tersebut.
"Ehm, anggap saja hadiah ulang tahun untuk Sasuke-nii. Walau sudah terlambat satu bulan sih, hehehe.." kekeh Sakura menggaruk pipi kanannya malu.
"Hadiah?"
"Ya. Maaf jika aku baru memberimu hadiah sekarang," jawab Sakura menunduk malu.
"Hm, baiklah. Terimakasih. Dasar," sahut Sasuke mengacak pelan rambut Sakura seraya tersenyum tipis.
"Ha'i."
"Kenapa wajahmu memerah, hm?" goda Sasuke saat di lihatnya wajah Sakura yang merah merona akibat ulahnya tersebut.
"E-eh?"
"Kau malu, eh?"
"Tidak kok! sudahlah jangan menggodaku terus. Dasar menyebalkan," gerutu Sakura memalingkan wajahnya malu.
"Hn, ya sudah. Kembalilah ke kelasmu, nanti kuantar kau pulang," kata Sasuke datar sembari memasukkan kotak pemberian Sakura ke dalam tas sekolahnya.
"Um, baiklah. Tapi memang Sasuke-nii tidak sibuk hari ini?"
"Hn, tidak! Kebetulan hari ini aku tak ada latihan apa pun,"
"Ya sudah. Lagi pula aku juga merindukan saat pulang bersama Sasuke-nii, hehe.." cengir Sakura manis.
"Hn, aku tahu. Maaf akhir-akhir ini aku terlalu sibuk," sahut Sasuke berdiri dari bangkunya dan mengecup pelan dahi Sakura.
Cup!
"Aku rindu Sasuke-nii," gumam Sakura pelan dan memejamkan matanya menikmati kecupan manis dari pemuda di depannya tersebut.
"Aku tahu! Ya sudah cepat kembali ke kelas," sahut Sasuke setelah melepaskan kecupannya pada Sakura.
"Um, sampai nanti."
"Hn." jawab Sasuke datar sembari memandang gadis manis yang berjalan keluar dari kelasnya tersebut.
"Tunggu saat ulang tahunmu nanti Saki. Aku bersumpah kau akan menyukai apa yang ku persiapkan akhir-akhir ini," lanjut Sasuke menyeringai tampan.
.
.
.
.
Beberapa Bulan Kemudian..
Terlihat seorang gadis mungil berambut merah muda tengah meringkuk nyaman di tempat tidurnya. Sebenarnya hari ini adalah hari ulang tahun sang gadis, namun entah kenapa hari ini ia tak ingin beranjak dari kasur empuknya.
Bahkan panggilan dari ibu dan kakak laki-lakinya tak ia hiraukan sama sekali. Ia hanya ingin tidur seharian ini, ia hanya ingin melupakan kesedihannya saat di hari bahagianya orang yang ia harapkan malah hilang entah kemana.
Sudah beberapa hari ini Sasuke tak menghubunginya sama sekali. Di sekolah pun mereka jarang bertemu, padahal biasanya pemuda itu akan mengiriminya pesan walau hanya sekali.
Dan hari ini pun Sasuke tak mengirim pesan atau ucapan apa pun untuk ulang tahunnya. Kemana pemuda itu sebenarnya? Apakah ia sudah tak peduli lagi padanya? Memikirkannya saja sudah membuat Sakura ingin menangis.
"Aaarrggghhh..." teriak Sakura kesal seraya menendang slimut yang di pakainya.
"Saku, turunlah kebawah. Ada paket untukmu," teriak Gaara kakak laki-lakinya dari ruang tamu di lantai bawah.
"Ya, lima menit lagi." teriak balik Sakura pada kakaknya tersebut.
Beranjak dari tidurnya Sakura pun melangkahkan kakinya malas ke dalam kamar mandi. Dirinya hanya mencuci mukanya dan menggosok gigi. Ia sedang malas mandi hari ini, dan lagi pula tak ada yang istimewa hari ini. Walau hari ini hari ulang tahunnya sekali pun.
Setelah mencuci mukanya dan menggosok gigi, Sakura pun keluar dari kamar mandi dan mengganti piyama yang ia pakai dengan kaos putih polos dan celana pendek di atas lutut berwarna merah muda.
Menyisir rambut dan mengikatnya asal, Sakura pun keluar dari kamarnya menuruni tangga menuju ruang tamu tempat kakaknya memanggilnya tadi.
"Nii-san sedang apa?" tanya Sakura heran saat di lihatnya kakak berambut merahnya itu sedang memegang sesuatu dan mengamatinya dengan wajah serius.
"Sedang memeriksa paket untukmu tadi," sahut Gaara menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang pada Sakura yang sekarang sudah duduk manis di sampingnya.
"Ini apa?"
"Entahlah. Buka saja," sahut Gaara datar.
"Baiklah," dan Sakura pun membuka kotak yang di pegangnya itu dengan antusias.
"Rekaman suara?"
Terlihat isi kotak tersebut adalah sebuah rekaman suara kecil dan ada sebuah kertas kecil di bawah rekaman suara tersebut. Kotak berwarna merah muda itu terlihat cantik dengan aksen bunga sakura dan ada sebuah pita merah di atasnya.
"Sudah dengarkan saja," timpal Gaara setelah melihat isi kotak untuk adiknya tersebut.
"Ada suratnya juga Nii-san,"
"Hn, bacalah."
"Um," angguk Sakura membuka surat yang berada dalam kotak tersebut dan mulai membaca isinya.
To: My Cherry
Otanjoubi omedetou sayang. Maaf beberapa hari ini aku mengabaikanmu. Sebenarnya aku selalu ada di sekitarmu, gomennasai jangan marah ya? Aku punya sesuatu untukmu.
Dengarkan baik-baik ne? Dan jangan menangis setelah mendengarnya.
U.S
"Ini dari Sasuke-nii, Nii-san," gumam Sakura pada Gaara setelah membaca isi surat yang ternyata dari Sasuke tersebut.
"Hn? Dari si ayam itu?" Gaara mengernyitkan alisnya heran tak menyangka ternyata teman ayamnya itu bisa bersikap manis juga pada adiknya.
"Hehe aku ingin mendengarkan ini dulu ya Nii-san, daa.." kata Sakura beranjak dari duduknya dan berlari menuju kamarnya dengan membawa kotak pemberian Sasuke di pelukkannya.
Menutup pintu dan duduk di tengah kasurnya, Sakura pun mulai mendengarkan isi rekaman pemberian Sasuke tersebut dengan hati berdebar.
Klik!
When the visions around you
Bring tears to your eyes
And all that surrounds you
Are secrets and lies
I'll be your strength
I'll give you hope
Keeping your faith that has gone
The one you should call
Was standing here all along
.
And I will take
You in my arms
And hold you right where you belong
Till the day my life is through
This I promise you
This I promise you
"Ini kan?" gumam Sakura menutup mulutnya terkejut saat di dengarnya suara Sasuke yang mengalunkan sebuah lagu yang menjadi favoritenya tersebut.
I've loved you forever
In lifetimes before
And I promise you never
Will you hurt anymore
I give you my word
I give you my heart (give you my heart)
This is a battle we've won
And with this vow
Forever has now begun
.
Just close your eyes (close your eyes)
Each loving day (each loving day)
I know this feeling won't go away
Till the day my life is through
This I promise you
This I promise you
"Jadi, Sasuke-nii mengabulkan permintaanku satu tahun yang lalu?" gumam Sakura lagi sembari masih mendengarkan rekaman suara Sasuke di tangannya.
Over and over I fall (over and over I fall)
When I hear you call
Without you in my life baby
I just wouldn't be living at all
.
And I will take (I will take you in my arms)
You in my arms
And hold you right where you belong (right where you belong)
Till the day my life is through
This I promise you baby
.
Just close your eyes
Each loving day (each loving day)
and know this feeling won't go away
Every word I say is true
This I promise you
.
Every word I say is true
This I promise you
Ooh, I promise you
"Sasuke-nii," kata Sakura masih menutup mulutnya terkejut setelah rekaman suara Sasuke berakhir.
"Suka dengan apa yang kau dengar, eh?"
Terlihat Sasuke yang telah berdiri bersandar di depan pintu kamarnya dengan pakaian santai, kemeja biru dongker dan celana jeans hitam dan sepatu kets berwarna senada dengan kemejanya.
"E-eh?"
Pemuda itu menyeringai tampan saat di lihatnya sang gadis merah muda tampak terkejut akan kehadirannya di kamar gadis itu. Masih menyeringai, Sasuke pun berjalan mendekat dan duduk di sebelah Sakura yang masih tampak terkejut akan kehadirannya tersebut.
"Kau menyukainya, hm?" tanya Sasuke sembari membelai pelan pucuk kepala Sakura sayang.
"Kukira Sasuke-nii melupakan hari ini," sahut Sakura yang matanya sudah berkaca-kaca ingin menangis.
"Ssttt, jangan menangis. Aku kan sudah minta maaf, oke?" kata Sasuke sembari menarik pelan tubuh Sakura ke dalam pelukkannya.
Grep!
"Aku rindu Sasuke-nii, hiks."
"Aku tahu! Maafkan aku. Aku juga merindukanmu, jadi berhentilah menangis." gumam Sasuke membelai pelan punggung kecil dalam pelukkannya tersebut.
"Um,"
"Dan maaf ya hanya lagu itu yang bisa kuberikan padamu. Tapi aku tahu, kau sangat menyukainya, kan?" lanjut Sasuke dengan seringai seksinya.
"Ya. Aku menyukainya,"
Sakura mendongak memandang Sasuke dan melepas pelukkan mereka sembari tersenyum manis.
"Hn, syukurlah. Aku tahu kau sangat menyukai lagu itu," gumam Sasuke membelai pipi kanan Sakura lembut.
"Hehe iya, arigatou ne Sasuke-nii. Aku sayang Sasuke-nii," sahut Sakura dan menghambur memeluk kekasih tampannya itu.
"Aku juga menyayangimu,"
"Dan sekali lagi, otanjoubi omedetou hime. Aku menyayangimu." lanjut Sasuke mengecup pelan pucuk kepala gadisnya.
Dan mereka tak menyadari jika perbuatan mereka sejak tadi di tonton oleh Gaara yang berdiri di depan pintu kamar adiknya itu. Awalnya ia hanya ingin memanggil mereka berdua untuk sarapan. Tapi saat di lihatnya Sasuke yang tengah menenangkan adiknya yang terlihat menangis, Gaara pun mengurungkan niatnya itu.
"Dasar ayam sok romantis," dengus Gaara geli beranjak pergi meninggalkan mereka berdua dengan seringai tipisnya.
.
.
.
.
END
A/N:
Happy SasuSaku fanday minna-sanXD
Hehe maaf ea kalo fict yan gaje dan ga ngefeel sama sekali, ini yan buatnya ngebut soalnya. Dan ini bukan songfic lho ea. Yan sengaja ngebuat Sasu nyanyi lagu itu karena yan lagi keranjingan dengerin lagu itu:')
Sumpah itu lagunya nyes banget, kalo kalian pengen ngefeel coba cari lagunya Nsync *This I promise You* itu lagu lama sih sejak yan umur 8 / 9 th maybe, dan judul fict ini yan ambil dari lagu itu juga:)
Okay dech semoga suka ea n di tuggu saran dan reviewnya, sekali lagi Happy SasuSaku fanday guys:D
