Author : Park HyeRa
Title : Love Share Remake
Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Lee Donghae and other Super Junior member
Pairing : KyuMin, YeWook and HaeHyuk
Rated : T
Genre : Romantic
Disclaimer : FF is really mine. Ide cerita adalah pemilik pengarangnya. Saya mengubah beberapa dari jalan ceritanya saja. Sedangkan untuk castnya, saya cuma minjem nama.
Warning : Genderswitch untuk beberapa cast, typos, ga sesuai EYD, OOC, abal-abal, gaje, DON'T LIKE DON'T READ, DON'T COPAS, DON'T PLAGIATRISM, NO BASHING AND NO FLAME!
Summary : Sungmin bersama dengan teman masa kecilnya, pindah ke sebuah asrama yang terkenal menyeramkan. Ditempat inilah kisah cintanya dimulai.

CHAPTER 1

"Ini tempatnya?" tanyaku ragu.

Namja disampingku mengambil secarik kertas di saku celananya. Lalu mencocokan dengan alamat yang tertera di dinding asrama tersebut. "Sepertinya memang ini tempatnya."

"Sepertinya asrama ini menyeramkan."

Ia mengangguk. "Wajar kan, harga sewanya saja terbilang sangat murah."

"Apa tidak ada tempat lain, eoh?"

"Ahniya. Hanya asrama ini yang letaknya paling dekat dengan sekolah."

Aku menghela nafas panjang, kemudian mengetuk pintu asrama yang sepertinya angker tersebut.

KRIEK

"Pintunya tidak terkunci. Apa kita masuk saja?" tanyaku pada namja yang sedari tadi bersamaku.

Dia pun mengangguk. "Kajja!" ujarnya sambil menarik tanganku.

Aku memegangi tangannya dengan erat. Kami pun berjalan-jalan memutari asrama tersebut, berharap bertemu dengan seseorang.

"Minnie, sepertinya di sana ada orang. Bagaimana kalau kita kesana?" ucapnya sambil menunjuk ruangan yang terletak diujung lorong.

"Undwae. Bagaimana kalau ternyata itu hantu?"

"Tidak ada hantu di dunia ini, Minnie. Ayolah kita kesana!" jawabnya sambil menyeretku.

Selangkah demi selangkah kami lalui, akhirnya kami pun sampai didepan pintu tersebut. Suara-suara berisik yang terdengar membuatku semakin merinding. Namja yang sedari tadi bersamaku menelan ludahnya, bersiap untuk membuka pintu itu. Dan...

"OMOOO!" teriak kami bersamaan.

"Apa yang kalian lakukan? Dasar namja pervert!" ucapku dengan nada sinis.

"Lepaskan yeoja itu!" ucap namja disampingku tak kalah sinisnya sambil menunjuk ke arah seorang yeoja cantik yang ketakutan dengan 2 namja lain memegangi tangannya.

"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya seorang namja berambut blonde yang baru saja datang.

"Mereka sepertinya akan memperkosa yeoja itu," kataku sambil menunjuk ke arah yeoja tersebut.

"Mwo? Kalian ini ada-ada saja!" ucapnya sambil memukul kepala namja-namja itu satu per satu.

"Appo!" teriak mereka sambil memegangi kepalanya.

"Tadi aku dan Hangeng hyung hanya ingin mendandaninya untuk penyambutan kalian," kata namja tampan bertubuh tegap itu.

"Selain itu dia ini 100% namja! Tapi, mungkin jika dia seorang yeoja aku akan memacarinya." ucap namja yang dipanggil Hangeng itu dengan tertawa kecil.

PLETAK!

Satu pukulan lagi mendarat di kepala Hangeng.

"Rasakan! Itu akibatnya jika kau bicara yang tidak-tidak padaku!" kata namja yang kami kira seorang yeoja itu dengan nada kesal.

"DIAM! Jangan bertengkar lagi! Kalian seharusnya memberi salam pada penghuni baru asrama kita," ujar namja berambul blonde tadi.

"Ne, baiklah. Kim Heechul imnida. Aku penghuni kamar 02," kata namja yang mirip yeoja itu ramah.

"Choi Siwon imnida. Aku penghuni kamar 04."

"Aku penghuni kamar 03. Tan Hangeng imnida."

"Sedangkan aku sendiri pemilik asrama ini, Kim Jong Woon imnida. Tapi kalian bisa memanggilku Yesung. Aku tinggal di kamar 01."

Aku pun tersenyum, "Ne. Senang bertemu kalian. Lee Sungmin imnida. Dan ini adalah teman masa kecilku, Lee Donghae."

Donghae pun hanya tersenyum kemudian membungkukan badannya. "Senang bertemu dengan kalian," ujarnya ramah.

"Kamar kalian di ruang bertuliskan nomer 06 dan 07. Oh ya, ada satu orang penghuni lagi disini, dia tinggal di kamar 05. Pulangnya selalu tengah malam. Nanti akan kukenalkan dengan kalian jika bertemu dengannya," ucap Yesung.

"Ne," kataku sambil mengangguk.

"Kajja, sekarang kita bantu mereka membereskan kamarnya!" ajak Yesung pada Siwon, Hangeng dan Heechul.

"Ne," jawab mereka serentak sambil pergi membawa barang bawaan aku dan Donghae yang kutinggalkan diluar asrama.

"Gomawo, semuanya!" kataku sambil tersenyum senang.

Setelah selesai merapikan kamar, kami semua makan bersama. Tak kusangka, ternyata penghuni asrama ini sangat baik dan menyenangkan. Karena lelah, aku pun tidur lebih dahulu sedangkan yang lainnya bermain game di kamar Yesung hyung.

.

.

.

Entah berapa lama aku tertidur. Aku merasa seperti ada hembusan nafas menerpa wajahku. Aku pun mencoba membuka mataku, dan...

"OMO! KAU SIAPA? CEPAT PERGI DARI KAMARKU!" teriakku terkejut mendapati seorang namja tak ku kenal berada di kamarku.

BRAK!

Tiba-tiba saja pintu kamarku terbuka menimbulkan suara yang sangat keras. Donghae, Yesung, Siwon, Hangeng dan Heechul mendobrak pintu tersebut. Nafas mereka tak beraturan, sepertinya mereka datang kemari dengan tergesa-gesa karena mendengar suara teriakanku.

"Gwenchana?" tanya Donghae mencemaskanku.

Aku tersenyum kearahnya, "Gwenchana."

"Wae, Min?" tanya Siwon.

"Ada namja kurang ajar tiba-tiba masuk ke kamarku," kataku sambil menatap tajam pada namja tak dikenal itu.

"KYU!" Heechul berteriak sambil memberikan tatapan sinis pada namja jangkung itu.

Tetapi, namja tersebut tak bergeming. "Wae, hyung? Kenapa kau menatapku seperti itu? Tadi saat aku menuju kamarku, aku melihat kamar ini terbuka. Ya, aku langsung saja masuk dan ternyata di dalam ada yeoja itu," katanya polos sambil menunjuk ke arahku.

"Dasar, tidak sopan! Kau ini seharusnya tidak masuk seenaknya ke kamar orang. Apalagi..."

"Aissh. Yesung hyung, berhentilah mengoceh! Aku lelah, ingin tidur. Selain itu, kalian tak usah cemas. Aku tidak akan melakukan apapun pada yeoja ini. Dia bukan tipeku, dadanya rata!" potongnya sambil menyeringai kearahku.

"Mwo? Apa kau bilang? Dasar namja pervert!"

BLAM!

Suara pintu ditutup dengan keras. Kulihat Heechul, Yesung dan Siwon hanya menggelengkan kepalanya.

"Dasar anak itu, semakin lama tingkah lakunya semakin tidak sopan!" ucap Yesung.

"Oppa, memang dia itu siapa?" tanyaku padanya.

"Namanya Cho Kyuhyun. Dia namja penghuni kamar 05 yang tadi aku sebutkan itu."

"Apa memang tingkah lakunya seperti itu?" tanyaku lagi.

Yesung menggeleng, "Ahni. Aku yakin dia itu namja yang baik. Mungkin ada suatu hal yang membuat dia menjadi tidak sopan seperti itu."

"Selain itu, dia tidak banyak bicara dengan kami. Dia selalu pulang larut malam. Kami bertemu dengannya hanya saat sarapan saja," ujar Heechul menambahkan.

"Memang apa yang dilakukannya sampai pulang selarut itu?" kali ini Donghae yang bertanya.

"Yang aku tahu, dia kerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya sendiri," jawab Hangeng.

DEG! Entah kenapa tiba-tiba saja ada rasa iba muncul dibenakku. Aissh, aku cepat-cepat menghapus perasaan itu. Ingat Lee Sungmiiin, dia sudah menghinamu kalau dadamu ini...

"Minnie?" ujar Donghae membuyarkan lamunanku.

Aku melirik kearahnya,"Wae?"

"Tidurlah, ini sudah pukul satu malam. Besok kita harus ke sekolah," katanya ramah.

Aku pun mengangguk,"Ne."

"Kalau begitu, kami pergi. Selamat malam. Jangan lupa kunci pintunya," Yesung mengingatkanku.

"Ne. Selamat malam."

.

.

.

AUTHOR POV

Matahari mulai menampakkan diri, seorang yeoja berdiri mematung sambil memperhatikan sebuah gedung yang terlihat tua dan agak menyeramkan.

"Katanya di asrama itu banyak hantunya."

"Sering terlihat arwah yeoja bergentayangan karena bunuh diri disana."

"Aissh, kenapa semua perkataan teman-temanku terus menempel dikepalaku? Ayolah wookie, tak ada hantu di dunia ini," yeoja itu menyemangati dirinya sendiri.

Walaupun terlihat agak ketakutan, yeoja itu memberanikan diri memasuki gedung asrama tersebut. Lalu mengetuk pintunya beberapa kali. Tak lama kemudian, pintu itu pun terbuka.

"Nuguya?" seorang namja yang membuka pintu itu bertanya padanya.

"Anyeonghaseyo. Kim Ryeowook imnida."

"Oh, ne. Kau penghuni baru asrama ini kan? Kim Jong Woon imnida. Tapi, kau bisa memanggilku Yesung. Aku pemilik asrama ini. Kajja, silahkan masuk."

Yeoja itu mengikuti kemana perginya namja tersebut. Sampailah mereka di sebuah ruangan yang cukup besar. Disana beberapa orang namja serta seorang yeoja sedang berkumpul bersama. Suasana hening seketika. Mereka menatap pada yeoja yang baru datang itu.

"Dengarkan semuanya, kita kedatangan penghuni baru lagi. Namanya Kim Ryeowook," ucap namja bernama Yesung yang sedari tadi bersama Ryeowook.

"Anyeonghaseyo. Kim Ryeowook imnida. Tapi, kalian bisa memanggilku Wookie. Senang bertemu kalian," kata yeoja itu lembut sambil menundukkan kepalanya."

Setelah yeoja itu memperkenalkan diri. Namja dan yeoja lainnya pun ikut memperkenalkan diri mereka satu per satu.

"Wookie, kau menempati kamar 08. Karena hanya itu kamar yang tersisa. Letaknya ada di ujung koridor ini. Ini kuncinya," kata Yesung sambil memberikan kunci padanya.

"Ne. Kalau begitu aku mau merapikan barang-barangku dulu."

"Ahniya. Biar kita membereskannya bersama-sama," ucap Sungmin ramah.

"Tapi Minnie, kita kan harus ke sekolah. Coba kau lihat, sekarang sudah jam berapa," ujar Donghae mengingatkanku.

"Kalau begitu biar aku sendiri saja yang membantumu. Kebetulan aku tidak ada kuliah hari ini. Bagaimana?" Yesung menawarkan dirinya.

Ryeowook sedikit ragu tapi ia pun akhirnya mengangguk, "Ne. Gamsamhamnida, oppa."

RYEOWOOK POV

Kami berdua berjalan menuju kamar baruku yang terletak diujung lorong. Kamarnya lumayan besar dan cukup bersih. Tetapi, tetap saja menyeramkan...

"Oppa," panggilku memecah keheningan diantara kami berdua.

Dia melirik ke arahku dan wajahnya itu err... tampan. "Wae?" tanyanya.

"Di sini tidak ada hantu, benarkan?" tanyaku polos.

Yesung oppa menatapku dengan tatapan heran. Sepertinya aku salah bertanya hal itu. Mungkin di matanya sekarang, aku ini bodoh karena melontarkan pertanyaan seperti anak umur 5 tahun. Wookieee, ingatlah tak ada HANTU di dunia ini!

"Ada," ucap Yesung oppa menyadarkanku dari lamunan.

GLEK! Aku sangat terkejut mendengar jawabannya. Tubuhku pun merinding seketika. Apa aku tidak salah dengar. Yesung oppa menjawab ada hantu di rumah ini? Atau mungkin dia hanya bercanda. Aku melirik kearahnya, wajahnya datar. Sepertinya yang dia katakan tadi bukan lelucon.

"Oppa, jangan bercanda! Di dunia ini mana ada hantu," kataku.

Dia pun menhentikan pekerjaannya membawa kardus-kardus itu ke kamarku, kemudian menatapku lekat. "Kau tidak percaya?" ujarnya. "Disini banyak terdengar suara aneh. Selain itu, di luar jendela kamarmu sering terlihat arwah yeoja bergentayangan," tambahnya lagi.

Aku merasa bulu kudukku berdiri saat itu juga. Tubuhku gemetaran. Ingin rasanya aku menangis dan berlari keluar dari rumah ini sekarang. Tetapi seperti halnya patung, aku tak bisa bergerak sedikit pun. Jujur saja, hal yang paling aku takuti di dunia ini itu adalah HANTU!

"Aaa... akuu... ttaakuut..." ucapku gemetaran.

Yesung oppa diam beberapa saat sambil melihat ke arahku, kemudian ia tertawa. "Aku cuma bercanda! Tidak ada hantu disini. Tapi, kalau memang takut kau bisa tidur dikamarku," ucapnya sambil tersenyum mesum.

"Aissh, dasar namja pervert! Pergi sana! Aku tak butuh bantuanmu!" teriakku.

BLAM! Aku menutup pintu dengan keras tepat di depan wajahnya. "Aissh, sial! Aku dikerjai!" batinku. Tak terasa setetes air mata jatuh membasahi pipiku. Biarlah orang mengataiku cengeng karena menangisi masalah sepele.

"Wookie-sshi, buka pintunya!" dia berteriak sambil memukul pintu. Tetapi, aku terlanjur kesal padanya. Aku pun membiarkan pintu itu tetap terkunci. "Mianhae, Wookie-sshi. Mungkin leluconku keterlaluan. Tapi jangan seperti ini," ucapnya lagi. Hatiku bergetar, ingin rasanya membuka pintu tersebut. Hanya saja, seluruh pikiran dan tubuhku tak mengizinkan. Yesung oppa melanjutkan kata-katanya, "Satu lagi, aku tidak berbohong soal hantu. Jika kau sendirian di kamar itu, mungkin mereka yang akan menemanimu."

GLEK! Aku menelan ludahku. Dalam seketika, suasana berubah menjadi hening. Kata-kata Yesung oppa, terus berputar di otakku. Dan itu berhasil membuatku merinding hebat untuk ke dua kalinya. Aku melihat sekeliling. Waktu masih menunjukkan pukul 11 siang. Aku menghela nafas lega. Mana ada hantu berkeliaran siang bolong begini. Tiba-tiba saja...

BRAK! PRANG!

.

.

.

TBC

Aku adalah author baru dan ini FF pertama aku.
Baguskah atau ada yang masih kurang?
Atau mending di hapus aja?
Review please :)
DON'T BE SILENT READERS