Brother-in-law
.
A fanfiction by cbmascots
Chanbaek / Kaisoo / Hunhan
.
.
Kaki jenjang yang dibalut celana jeans santai itu tak berhenti melangkah maju dan kemudian berbalik lagi sedari tadi. Surai coklat madu yang diikat ekor kuda itu pun mulai berantakan, dan tambah berantakan lagi saat dia mengacak rambutnya kembali mendengar dentuman pintu yang cukup keras.
Ditolak lagi gumam Baekhyun dalam hati, ia kemudian menghampaskan tubuh mungilnya ke ranjangnya. Meraih ponselnya dan mengetikkan balasan untuk temannya diseberang sana,
Dia ditolak juga...
Hanya tiga kata tersebut yang dapat Baekhyun ketik, tak lama sang teman pesan –yang sangat- singkatnya, 3 balasan berturut.
Jongdae
Aku sudah menduganya. Kkk
Bahkan lelaki semacam Joohyuk pun ditolak.
Sebenarnya bagaimana tipe adik ipar bagi kedua kakakmu itu, Baek
Baekhyun terkekeh sebentar sebelum ia mengetik balasannya,
Mereka mempunyai kriteria yang sangat tinggi, bahkan melebihi tinggi badanku:(
Selepas menekan send pintu berwarna putih gading tersebut diketuk. Tanpa menebaknya Baekhyun sudah tau kalau itu pasti Jongin, kakak tertuanya. "open the door, dear" dan tebakannya jarang sekali salah. Suara tenang dibalik pintu adalah milik Kim Jongin. Lelaki bersurai hitam dengan kulit kecoklatan dan tinggi badan kurang lebih 180 cm.
"kalian menolaknya lagi. Itu berarti kalian melanggar peraturan appa. Dan kalian patut dihukum" saut Baekhyun mencoba sedingin mungkin, dibalas dengan hembusan napas kasar dari pria diluar kamarnya.
Ah, aku lupa menjelaskan apa yang sedang terjadi disini. Jadi tadi Joohyuk atau Nam Joohyuk atau ketua club basket di sekolah Baekhyun atau lelaki yang pernah menjadi model salah satu majalah Korea dengan pose topless adalah lelaki ke 20 (kalau Baekhyun tidak salah hitung) yang mengajaknya berkencan, dan menjadi lelaki ke 20 juga yang mendapatkan tolakan secara mentah dari kedua kakak laki-lakinya, Jongin dan Sehun. Tidak hanya tolakan mentah, bahkan bisa saja membawa pulang memar di bagian wajah atau nyeri di bagian perut jika mereka terus bersikeras.
Banyak sekali alasan mengapa mereka terus menerus menolak lelaki yang mau mengajaknya kencan. Mulai dari alasan klasik seperti 'dia bukan lelaki yang cocok untukmu, dear' sampai alasan yang tidak masuk akal seperti, 'oh god, dia bahkan meminum vodka 6 kali sehari'. Maka dari itu, Baekhyun yang lelah dengan kelakuan kedua oppa tersebut memilih untuk melaporkannya kepadanya appanya. "biarlah appa yang menilai apakah mereka pantas untuk uri Baekkie atau tidak" titah sang ayah, dan Baekhyun menganggapnya sebagai sebuah PERATURAN. Dan peraturan tersebut telah dilanggar lagi oleh kedua oppa-nya.
"YAH! Sehun. Come here!" panggil Jongin yang tengah bersender di pintu kamarnya, bersebrangan dengan kamar Baekhyun. Sehun datang dengan muka malasnya. Dia pasti yang harus meminta maaf pada Baekhyun karena telah menimbulkan bekas kebiruan di pipi namja yang dia lupa namanya itu. "Baekhyun, bersikaplah dewasa dan keluar dari kamarmu sekarang juga. Kau tau aku tidak perlu minta maaf padamu karena aku tak bersalah".
Ucapan Sehun tersebut mendapatkan delikan dari hyungnya. Lelaki bertubuh jangkung itu memutar bola matanya dan bersiap meminta maaf pada adik bungsu yang manja itu sebelum,
Tiitt tiitt
Oh god, mimpi buruk itu muncul. Sehun menatap Jongin dengan tatapan bagaimana ini, sedangkan Jongin terus menyuruhnya meminta maaf sambil memohon pada tuhan semoga Baekhyun tidak mendengar suara klakson pertanda kepulangannya. Namun Tuhan tidak berpihak pada Jongin dan Sehun, mereka mulai mendengar samar Baekhyun yang terisak dari dalam sana. Sebuah tangisan yang murni dibuat buat.
"Byun Baekhyun kumohon berhenti berakting menangis, dan tunjukan senyum 1000 watt mu itu pada ayah, oh lord take her to hell for awhile" Sehun tidak tahan tidak mengeluarkan sumpah serapahnya saat mendengar deritan gerbang terbuka. FUCK YOU LEE AHJUSSI.
Suara tangisan buatan itu makin menggelegar bahkan sekarang mereka dapat mendengarnya secara jelas. Dan mungkin uang Jongin lah yang harus menyumpal mulut gadis kecil itu agar berhenti mengeluarkan isakan, "Baekhyun aku akan membelikanmu persediaan ice cream untuk dua bulan dan memberikanmu 3 lusin strawberry shortcake juga bergalon galon strawberry yoghurt malam ini juga setelah kau berhenti mengeluarkan suara tangisan menjijikkan itu"
Mereka berpikir dengan berhentinya suara menjijikkan dari mulut adik bungsunya itu membuat mereka bebas dari neraka. Dari sedikit celah di pintu Baekhyun menyembulkan kepalanya, lengkap dengan mata yang sedikit memerah dan hidung yang disumbat tissue. Baekhyun memperlihatkan senyum lebarnya lalu membuka mulutnya, "aku mau semua yang oppa tawarkan ada di kulkas sebelum appa menginjakkan kakinya didepan mataku" mata Jongin jelas membulat. Apa yang ia katakan? Sebelum appanya sampai dihadapannya? Dalam hitungan detikpun appanya bisa saja sampai dihadapan mereka saat ini.
"kau gila, huh? Apa strawberry yang kau makan setiap hari itu telah masuk ke otakmu. Sehingga kau tidak dapat berfi..." omongan Sehun terputus saat menoleh dan mendapati siapa yang berada di sampingnya dengan senyum cerahnya. "Malam anak-anakku..."
.
.
.
Gemerlap malam kota Seoul selalu menjadi pemandangan paling mengagumkan bagi seorang laki-laki dengan surai coklat kehitaman dengan tinggi yang menjulang dan penampilan stylish. Park Chanyeol namanya, Chanyeol panggilannya. Laki laki itu kini tengah duduk di trotoar di sebrang sebuah club besar dengan 3 kaleng coke berjejer disampingnya dan kamera yang tergantung di lehernya. Ia sedang mencari angle yang bagus saat seseorang membanting pantatnya begitu saja disampingnya.
Setelah mendapatkan foto tersebut, ia menoleh dan mendapati teman yang tidak terlalu dekatnya sedang mengelus sakit pipi mulusnya. "coke?" Chanyeol menawarkan sekaleng cokenya pada laki laki disampingnya karena prihatin. "thanks, yeol?" Chanyeol menarik sudut bibirnya "ya, walaupun tidak begitu dekat. Kau boleh memanggilku begitu"
Keheningan menerpa kedua lelaki tersebut sampai Chanyeol kembali mendapati memar kebiruan di pipi Joohyuk, kalau tidak salah itu namanya. "whats wrong?" tanya Chanyeol kemudian, tetapi lelaki di sampingnya hanya meringis sedikit sambil menarik sedikit sudut bibirnya, "nothing" elaknya lalu menenggak habis coke pemberiannya. "whats wrong with your face then" tanya Chanyeol masih bertanya. "bekas perjuangan" jawabnya singkat.
Hanya dengan melirik sedikit ia bisa melihat wajah kebingungan Chanyeol, "semua orang harus berjuang untuk mendapatkan kedudukan besar kan? Itu yang aku lakukan. Berjuang mendapati hati seorang putri seperti Baekhyun dengan melewati kedua kakaknya yang ganas" Chanyeol bersumpah ia menyesal bertanya seperti itu pada Joohyuk, karena sumpah demi kerang ajaib dia terlalu sibuk untuk mendengarkan curhatan patah hati seorang lelaki.
Untung Kris, sahabatnya muncul disaat yang tepat. Dia kemudian izin meninggalkan Joohyuk dan satu kaleng coke yang belum diminumnya. "sejak kapan kau dekat dengan Joohyuk?" tanya Kris saat mereka berdua melenggang pergi meninggalkan lelaki mengenaskan itu. "dia yang mendekatiku, bodoh. Dan dia sedang patah hati i guess". Kris terdiam sebentar sampai akhirnya ia menyadari sesuatu yang mungkin membuat model majalah Korea itu terlihat mengenaskan. "lagi lagi karena Baekhyun".
Chanyeol terkisap mendengarnya, Kris juga menyebutkan nama yang sama dengan yang Joohyuk sebutkan tadi. "Baekhyun? Who the hell is he or she?' Kris tertawa mendengarnya, "she is princess in our school. Omfg you dont know her?" Chanyeol tidak merespon sedikitpun. Wajar dia tidak tau karena dia terlalu sibuk dengan pelajaran dan kameranya. "beralihlah dari dunia kacamu, yeol. Kalau saja kau melihat dia. Kau juga pasti akan terpesona, dan pasti akan berakhir seperti Joohyuk juga" Kris melihat tampang Chanyeol dari samping dan kembali berkata, "but you look goddamn suit with her".
.
.
.
Pagi itu terdengar suara berisik dari lantai atas kediaman keluarga kim, tepatnya kamar Baekhyun. Setelah kemarin puas mengadukan semua perbuatan kedua oppanya kepada sang appa, Baekhyun kini pusing setengah mati mencari sesuatu di nakas juga lemari baju di kamarnya. Tatapannya beralih pada sprai putih di kasur queen size miliknya dan juga gaun tidur pink kesayangannya yang dinodai berkas darah, goddamn mengapa dia lupa dengan siklus menstruasinya. Beginilah susahnya tinggal bersama tiga orang laki-laki, dia tidak bisa meminta pembalut kepada salah satu dari mereka ketika stoknya habis tentunya.
Dia mengintip sedikit dibalik tirai kamarnya, suasana perumahan disekitarnya masih sepi. Berarti dia masih bisa keluar dan membeli pembalut di supermarket 24 jam dua blok dari rumahnya. Baekhyun mengambil coat yang dia percaya panjangnya dapat menutupi bagian belakang gaun tidurnya. Dia menuruni tangga perlahan, lalu keluar rumah dengan selamat.
.
.
.
Chanyeol sampai di depan sebuah supermarket 24 jam dan langsung memarkirkan sepeda putih gadingnya itu. Kalau tidak atas permintaan eomma nya pasti sekarang dia masih terbenam di selimutnya dan melanjutkan mimpi indahnya. Sungguh ia ingin cepat cepat membeli barang barang pesanan ibunya dan melanjutkan mimpi indahnya.
Supermarket itu terlihat sangat hening, hanya ada satu pegawai yang bertugas memegang meja kasir, dua lainnya sedang mencatat total penjualan kemarin, dan seorang yeoja yang berdiri di depan stan coklat. Chanyeol rasa cuaca pagi ini tidak cukup dingin untuk memakai coat tebal.
Lelaki berambut gelap itu lalu segera melancarkan aksinya, mengambil beberapa cup ramen instan, dua box susu, dan berakhir di stan coklat yang sempat didiami oleh yeoja tadi. Setelah mengabsen pesanan ibunya kembali, dia lalu berjalan santai ke meja kasir.
.
.
.
"oh tidak ini bahaya" batin Baekhyun. Dia memasukkan kembali kedua tangan mungilnya ke dalam kantong coat dalam dalam dan tetap saja tidak ada hasilnya. "semuanya 23 ribu won" Baekhyun mendongak ke arah yeoja yang baru saja mengucapkan total belanjaannya tadi, "ah baik. Tunggu sebentar" ucapnya mencoba tenang. OH TUHAN DIA BENAR BENAR LUPA MEMBAWA DOMPETNYA.
Lelaki yang sedari tadi mengantri di belakang Baekhyun terus terusan meghembuskan nafasnya kasar. Keranjang yang tadi dipegangnya telah berpindah ke meja kasir. "bagaimana? Bisa kau bayar sekarang?" Baekhyun kembali merogoh kantong coatnya dalam dalam dan tak mendapatkan apapun didalamnya. "se-sebentar" ucapnya.
.
.
"belanjaan anda 27 ribu won" ucap sang kasir kembali sembari tersenyum malu melihat pelanggannya yang sangat tampan. Chanyeol mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya lalu menatap yeoja didepannya yang masih dengan kegiatannya, merogoh kantongnya.
Chanyeol kemudian memberi uang sejumlah 50 ribu won kepada sang kasir yang sedari tadi tersenyum melihatnya, "kembaliannya untuk belanjaan dia" telunjuk Chanyeol berhenti pada Baekhyun yang kini mendongak dan menatapnya dengan tatapan penuh terimakasih. "sepertinya dia lupa membawa dompetnya" lanjutnya.
Kasir itu kemudian mengambil struk pembelian dari mesinnya dan menyerahkan belanjaan Chanyeol, begitu dengan belanjaan Baekhyun kemudian. Lelaki bertubuh menjulang itu langsung keluar dari supermarket, tidak sabar melanjutkan mimpi indahnya. Sebelum tangannya di tahan oleh tangan yang terasa sangat lembut itu, dia menoleh dan mendapati yeoja ber-coat tebal tadi,
"a-ak-aku... itu... ak-aku..." Chanyeol terkekeh melihat pipi berisi wanita itu merah sampai ke telinganya, "apa?" tanya Chanyeol mencoba menahan kekehannya. "itu... hm... te- terimakasih, terimakasih banyak" yeoja bercoat tebal di depannya itu membungkuk dalam sambil terus mengeluarkan kata 'terimakasih' sebanyak yang dia bisa.
"hey, its okay" balas Chanyeol pada yeoja yang masih belum menghentikan aktivitasnya tadi, "kau tak perlu seperti ini" lanjutnya. Rona merah pada pipi gadis itu belum juga hilang, Chanyeol yang gemas lalu menangkup kedua pipi yang berisi itu dan mencubitnya gemas, "u r welcome, nice to help you. Aku pergi dulu ya"
.
To be continue
Hai...
Kenalin ya aku author baru di belantika per-ff-an chanbaek (?)
Semoga kalian ngerti sama alurnya ya, dan masalah keluarganya Joonmyeon, Jongin, Sehun, sama Baekhyun nanti bakal di jelasin di chapter selanjutnya. Dan para pairing kaisoo dan hunhan juga muncul di chapter lain. Intinya Chapter ini Cuma untuk perkenalan aja. Maaf kalo ada typo yaa.
Selamat menikmati
