Live High

.

Author: EXOflakes (hyepark)

.

Main Cast: Park Chanyeol & Byun Baekhyun

Support Cast: Kim Minseok

.

Genre: Romance & Fluff (maybe)

.

Rating : T

.

Disclaimer:

Cerita ini berasal dari pemutaran otak saya sehingga cerita ini milik saya sepenuhnya *apalah. Chanyeol dan Baekhyun adalah milik Tuhan yang dititipkan kepada orang tuanya yang sekarang diasuh oleh SM Entertaiment yang sebentar lagi salah satu dari mereka yang lebih tinggi akan menjadi milik saya /oke ini ngaco/

.

Summary:

Baekhyun senang menggambar tentang kisah-kisah manis di otaknya dan Chanyeol pun merealisasikan hal tersebut.

Warning! GS fanfiction! Cerita kependekan! Typo dimana-mana!

Chapter 1: Meet a Stranger

25 November 2015

Awan hitam menguasai langit, rintik-rintik hujan berjatuhan perlahan, membuat jalanan kota Seoul basah. Udara dingin menusuk kulit, membuat jalanan sepi. Mungkin semua orang lebih memilih bergelung dalam selimut, mendapatkan kehangatan.

Tetapi tidak dengan Baekhyun, dia melangkahkan kakinya—menyusuri jalanan kota Seoul. Payung dan mantel bulu cukup untuk melindunginya dari hujan serta udara dingin.

Ia terdiam beberapa saat di halte bus, menunggu bus mengantarkannya menuju cafe milik Minseok. Sudah lama sekali dia tidak pergi ke cafe milik sahabat baiknya itu. Kesibukannya membuat ia sama sekali tak memikirkan hal-hal kecil yang dulu sering ia lakukan, seperti mengunjungi cafe milik Minseok dan pergi ke toko roti milik Park ajjumha.

Bus berhenti tepat di hadapannya membuat Baekhyun bergegas memasuki bus itu. Ia tak perlu berdesak-desakkan seperti saat ia pergi ke kampusnya. Bahkan ia bisa masuk ke bus dengan tenang dan nyaman.

Baekhyun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru bus. Ia tak mendapati orang lain di dalam kecuali supir bus itu sendiri.

"Apa orang-orang sangat tidak menyukai udara dingin? Sepi sekali," gumam Baekhyun sembari mendudukkan dirinya di salah satu kursi di dekat jendela.

Baekhyun memandang ke luar jendela tatkala bus itu mulai melaju kembali. Walau Baekhyun melihat pemandangan di luar jendela seakan di-blur oleh embun, ia tetap menikmatinya.

Jari-jari Baekhyun perlahan menari di permukaan kaca jendela bus itu. Ia mulai menggambar hal-hal yang muncul di pikirannya.

Dimulai dari seorang gadis yang memegang bunga dengan tangan kanannya, lalu seorang pria yang menggenggam tangan kiri gadis itu.

Baekhyun tersenyum ketika selesai menggambar di kaca jendela bus. Entah mengapa, hal-hal manis terbayang di pikirannya. Dia membayangkan seseorang yang akan menggenggam tangannya erat, memeluknya, mencintainya dengan sepenuh hati.

Oh mungkin Baekhyun terlalu berlebihan sekarang. Mungkin ini juga efek tugas-tugasnya yang selalu menumpuk sehingga tak memberinya kesempatan untuk sekedar mencari seseorang yang bisa menemaninya.

"Kau menggambarnya dengan manis," Baekhyun menoleh ketika mendapati seseorang tengah duduk di sampingnya. Ia menatap ke arah jendela—lebih tepatnya ke gambar Baekhyun—lalu tersenyum.

Baekhyun ikut tersenyum, "Eo? Anio. Aku hanya bosan," kata Baekhyun sedikit gugup. "Aku pikir tidak ada orang di bus ini selain aku dan supir bus."

"Aku Park Chanyeol," orang tersebut mengulurkan tangannya di depan Baekhyun. Sesaat Baekhyun terdiam, lalu perlahan dia membalas uluran tangan tersebut, "Byun Baekhyun."

"Aku pikir tak ada orang yang menyukai cuaca dingin seperti ini. Bahkan adikku sendiri lebih memilih tidur ketimbang menemaniku pergi." Chanyeol terdiam sejenak ketika menyadari Baekhyun memperhatikannya, "Kau mau ke mana?" tanya Chanyeol membuat Baekhyun tersadar.

"Eo aku? Aku hanya ingin mengunjungi cafe sahabatku. Sudah lama aku tak mengunjunginya karena tugas kuliah. Kau sendiri?"

"Aku tidak tahu. Aku baru saja sampai."

"Sampai?"

"Aku baru saja pulang dari China. Aku kuliah di sana. Tetapi orang tuaku menyuruhku pindah."

Baekhyun hanya mengangguk samar.

"Kau anak yang penurut." Komentar Baekhyun singkat, mengalihkan pandangannya ke arah jendela lagi. Entah mengapa sesuatu dalam dadanya sedikit menganggu ketika menatap manik mata Chanyeol.

"Tidak juga, terkadang aku egois dengan adikku. Eum…" Chanyeol memandang Baekhyun sejenak, lalu ikut menatap ke luar jendela, "Aku tak tahu harus ke mana jadi, apa aku boleh ikut denganmu?"

"Tentu." Sahutnya singkat tanpa mengalihkan pandangannya.

"Gamsahamnida."

Baekhyun menoleh ke arah Chanyeol dan saat itu pula, ia mendapati senyuman manis terukir indah wajah Chanyeol—membuat parasnya yang tampan semakin mempesona.

Dan saat itu pula, sesuatu di dalam dada Baekhyun kembali menganggunya.

.

.

.

.

A/N: OMO! (tutup mata) Aku pikir ini permulaan yang cukup—sangat-sangat—biasa saja. Tolong dimaklumi kalau aku ini newbie di dunia per-fanfiction-an (walau udah mulai belajar nulis dari satu tahun lalu.) /what?/abaikan/

Need review, setidaknya ini menambah semangatku dan tahu kesalahanku dimana. Reviem juseyo~ /bbuing bbuing/ sekali lagi abaikan/