~ Only Hope ~

' haaahh,,' helaan napas yang terdengar berat

Tampak seorang gadis sedang memandang langit dari jendela kelas sambil menopang dagu, raut wajah yang terlihat sedu seperti lelah akan sesuatu. Rambut indigonya tergerai lurus sedikit jatuh ke depan, mata almaytesnya tak bersinar, terdiam tak menghiraukan betapa riuhnya suasana di sekitarnya.

" Hinata ! " suara seorang gadis bersurai pink menyenggol sikunya, membuyarkan lamunannya.

Hinata hanya menoleh ke arahnya tanpa menjawab.

" kau kenapa ? Dari tadi melamun terus. " tanya nya

" tidak apa-apa, sakura-chan. "

" heemm,, ya sudah kalo gitu. Kalo kau ada masalah cerita saja ke aku ya hinata, kitakan sudah lama bersahabat. " lanjutnya

" huum... " ku hanya mengangguk.

" …... " hening

Perhatiannya teralih ke sebuah buku yang tadi hanya di pegangnya. Di buka dan di bacanya buku itu dengan serius, seperti berharap apa yang ada di dalam buku itu dapat ia rasakan juga, sebuah buku yang menceritakan tentang perjuangan seseorang untuk mendapatkan cinta orang yang di sukainya. Dia berharap bisa melakukan seperti yang ada dicerita itu, berusaha untuk mendapatkan cinta orang yang di sukainya juga, tapi ia terlalu takut untuk memulainya.

Perhatiannya lepas dari buku yang dari tadi dibacanya, kini matanya menangkap seorang pria bersurai kuning, mata biru shapire dan berkulit Tan berhampirinya. Tidak tepatnya bukan menghampirnya, tapi mengampiri gadis yang duduk di sebalahnya.

" Sa-kuraaa -chan ! " teriak seorang laki laki melambai sambil berlari dan duduk di depan meja hinata dan sakura.

' selalu saja gitu. ' batin laki-laki itu setelah sampai disana. Di liriknya sekilas hinata yang tampak tak peduli ke hadirannya. Rasa kecewa muncul karena tak dapat respon darinya.

" dasar Dobe,, tak perlu teriak seperti itu tau ! kuping ku bisa budek nanti. " dengus kesal sakura

" hehehhe,, gomensai, sakura-chan. " gumamnya.

' apa dia membenci ku. ' di liriknya lagi hinata yang masih sedang membaca buku dan masih tak menghiraukan keberadaanya.

" lalu,, ada apa naruto? Kalo kau kesini hanya untuk minjam PR, aku tidak mau. " jawab sakura ketus.

" eehh,, a..ano sakura chan, pppssssttssttst. " lanjutnya sambil berbisik ke sakura, semburat merah muncul di wajah tampannya, tanpa menyadari seorang gadis indigo menatap nya heran, seolah berusaha mencari tahu apa yang di bicarakannya.

" hahahahahahha,,,,, baik lha kalo gitu. " jawab sakura terlihat senang.

" ya sudah kalo gitu. Sampai bertemu nanti ya sakura-chan,,, bye." jawabnya berteriak sambil berjalan keluar kelas. Sakura hanya membalas nya dengan tersenyum.

' Haaahh,, ayo lha Hinata kamu gak papa, Oke. ' menegarkan dirinya sendiri.

Skip Time

. . tong. Suara bel sekolah terdengar, semua siswa satu persatu meninggalkan gedung itu dengan semangat, berbeda dengan hinata, dia masih sibuk memasukkan buku buku ke dalam tasnya.

SREEKK,, suara kursi tergeser, sesosok cowok bersurai kuning menghampiri hinata.

" hei hinata ! " sapanya

" I..iya naruto-kun, heemm... a..ada aapa ? " menoleh kearahnya.

" kau akan pulang ? apa neji akan mengantarmu ? " tanyanya

" eh,, I..iya naruto kun, tapi neji nii tidak bisa mengantarku, karena ada jadwal les. "

" Ooo.. begitu ! Ya sudah kalo begitu kita pulang bersama saja, hinata. " tiba tiba tangannya mengandengnya.

Blush,,, rona merah langsung muncul di wajah Hinata.

Mereka berjalan menelusuri lorong sekolah yang sudah sepi. Tangan mereka masih bergandengan. Suasana canggung menyelimuti mereka. Hinata mencoba mengendalikan detak jantungnya yang tidak normal itu. Sedangkan naruto yang tidak menyukai suasana itu memulai mencairkan suasana

" Hinata ? " panggilnya

" I..iya, kenapa naruto kun ? "

" kau sahabatnya sakura chan kan ? " tanyanya

" huumm,, " hanya menganguk

" aku mau tanya sesuatu padamu. Kau kan sahabatnya pasti kau tau semua tentang dia. "

" kau ma..mau tanya apa naruto kun ? " tanya hianta penasaran.

" heemm,, begini hinata, kau tau tidak apa yang di sukai sakura chan, heemm,,, misalnya benda, warna atau makanan yang dia suka. "

Deg.

Hinata tiba tiba berhenti jalan dan melepas gandengan tangan naruto. Tubuhnya kaku, dan hatinya serasa seperti ribuan pisau menancap tepat di jantunga. Sesak, perih, sakit itu lha yang ia rasakan saat ini. Matanya menatap naruto yang berdiri di depannya dengan tatapan penuh kecewa, sakit dan terluka. Ia berusaha untuk menahan air matanya agar tak jatuh.

" Hinata kau kenapa ? " tanya naruto khawatir melihat hinata yang tiba tiba terdiam.

" tidak apa apa naruto kun. " ia tersenyum yang di paksakan

' ternyata memang benar. ' batin naruto menatap hinata dengan pandangan sulit di artikan sambil tersenyum kecil.

" haaahh ituu,, sakura chan suka sekali warna Pink, makanan kesukaannya itu takoyaki dann,, heemm,, aku kurang yakin benda apa yang di sukainnya. "

" Oohh gitu ya,,, Arigataou hinata sudah memberitahukannya. "

" Huumm,, " hinata mengangguk dan tersenyum tulus walau hatinya terasa sakit.

' aku harus kuat, aku harus bisa,,, hinata baka bukannya kau sudah tau kalo naruto kun suka sakura chan kenapa selalu begini, Kami sama tolong kuat kan aku, jangan biar kan air mataku jatuh,, jangan kami sama,, tidak apa apa aku sakit, tapi setidaknya aku bisa membantu naruto kun walaupun itu menyakiti ku sendiri, jadi tidak apa-apa, aku pasti bisa. ' batinnya meyakinkan dirinya.