Annyeong~ haha ini dia cerita yang aku publish , semoga mengerti jalan ceritanya (?)

Rated : T

Genre : hurt/comfort, romance

Pairing : ChanBaek and Other

Cast : EXO

OOC STORY, GENDERSWITCH

THIS FICTION IS REAL FROM AUTHOR IMAGINATION, NO PLAGIATING

HOPE YOU ARE LIKE IT ^^

DON'T LIKE DON'T READ

THIS IS MY LIFE

.

.

.

Aku menginjakkan kakiku yang ramping pada lantai bangunan yang asri dan bersih, kulihat papan besar berwarna hijau dan bertuliskan "WELCOME TO SM HIGH SCHOOL" dengan ukiran yang menarik. Hah.. akhirnya kutempuh juga hidupku sampai tingkat sekolah yang cukup tinggi dan elit dengan eksistensi yang besar dikalangan remaja. Aku pun menuju papan putih dan mencari namaku pada table yang disediakan. Dan yap! Kutemukan nama "Byun Baekhyun" dengan nomor absen ketujuh pada kelas 1-B. kemudian kupandang sekeliling penghujung sekolah, yang mana kelasku?

"hei, kau anak baru kan? Kau tersesat?" sapa orang dibelakangku. Sentak aku kaget, kupandang wajahnya yang cukup cantik dan rambut coklatnya yang dikuncir hingga sebahu. Hm sepertinya ini kakak kelas ku. Aku pun mengangguk , perempuan itu tersenyum lembut.

"baiklah, namamu siapa? Biar aku antar kau ke kelasmu" Tanya kakak itu

"byun Baekhyun, aku kelas 1-B"

"ah! Ikuti aku" ajak perempuan itu. Aku pun mengikutinya dan berjalan disampingnya. Kucuri pandang melihat baju yang ia kenakan danterdapat name tag bertuliskan "XI LUHAN" . oh namanya Xi Luhan, nama yang cantik

"Kau dari mana, Byun?" Tanya kakak itu, aku pun gugup

"a-ah aku dari Bucheon" singkatku

"oh ahaha, aku dari Beijing, China. Oh iya namaku Xi Luhan. Panggil saja Luhan" jawab kakak Luhan, oh ternyata ia dari China

"hehe, aku byun Baekhyun, panggil saja Baekhyun"

"kkkk kau kan sudah memberi tahu namamu"

"ahaha iya" tawaku gugup

"nah! Itu kelas mu" tunjuk Luhan ke arah ruangan didepan ku

"arraseo~ khamsahamnida Luhan Eonnie" kataku sambil membungkukkan badanku

"kkkk tak usah se-formal begitu, santai saja. Ne cheonma~" katanya sambil tersenyum. Wah ia ternyata baik sekali

"ppai! Nikmati hari mu!" katanya sambil pergi meninggalkanku. Aku membalasnya dengan anggukan dan senyum

Kulihat pintu berwarna putih itu. Kubuka kenop pintu dan…

KRIIIEEETTT

YAK!

SEMUANYA MELIHATKU!

"e-eh maaf aku terlambat" kataku kepada laki-laki yang sedang member arahan tentang sekolah ini

"arraseo.. duduklah" katanya. Aku pun segera mengambil tempat duduk yang satu-satunya kosong. Tepat disampingnya ada seorang perempuan cantik dengan rambut hitam terurai panjang dan bando birunya.

"boleh aku duduk disini?" kataku padanya. Ia pun menoleh dengan matanya yang membulat lucu

"e-eh? Ah iya silahkan.." katanya sambil memindahkan barangnya dari tempat mejaku ke mejanya. Aku pun duduk

"gomawo"

"cheonma" katanya sambil tersenyum

Lalu, aku pun menghadap ke depan dan memperhatikan papan tulis. Dijelaskan bahwa mentor kelasku bernama "Kim JoonMyeon" atau panggilannya "Suho". Oh ternyata kakak laki-laki tadi bernama Suho. Ia pun menjelaskan kembali denah sekolah dan peraturan yang ada.

Seketika ada yang menyenggol ku

"hei, kenalkan. Namaku Do Kyungsoo" kata perempuan sebangku ku sambil mengulurkan tangannya. Aku pun terdiam, dan menjabat tangannya

"aku Byun Baekhyun. Salam kenal"

"ne! salam kenal juga!" katanya sambil tersenyum lembut. Namanya kyungsoo. Sepertinya dia anak yang polos

"kau berasal darimana?" Tanya Kyungsoo

"aku? Dari Bucheon" jawabku singkat

"mwo? Aku dari Goyang. Kkk ternyata kita saling dekat ya"

"ah iya hehe" jawabku sambil terkekeh

Semenjak perkenalan hari itu, aku terjalin persahabatan dengan Kyungsoo. Kami selalu belajar bersama, tertawa, dan curhat. Aku semakin mengenal Kyungsoo. Ia anak yang sangat baik, mampu memasak enak, namun ia polos. Aku senang berteman dengannya

TUESDAY, 09:00 AM KST

aku sudah bersekolah disini 2 minggu. Aku cukup nyaman. Semenjak masa orientasi, aku mulai berkenalan dengan teman sekelasku. Terdapat kelompok perempuan yang menyukai kakak kelas tampan, ada yang sejenis (?) denganku menyukai Girlband GIRLS' GENERATION, ada pula kelompok laki laki pembuat onar dan selalu ingin eksistensi dan ada yang kelompok laki laki yang biasa saja

hari ini aku malas sekali dengan mata pelajaran bahasa. Huft membosankan~ aku berniat untuk tidur sejenak. Walaupun guru tua itu sedang mengajar

PLUK

"hei, bangun! Aku pinjam penghapus!" ah pasti ini kerjaan Park Chanyeol yang menyebalkan. Ia selalu saja mengangguku

"ya! Bisakah kau tidak melemparkan pensil ini? Sakit tahu!" oceh ku padanya. Ia hanya cengar cengir saja

"hehe maaf, habis kau ku panggil tidak menoleh" jawabnya santai. Huh sejak kapan ia memanggilku.

Aku pun memberinya penghapus

TEP

aku pun terpaku pada tatapannya yang lembut dan lama menatapku. Tanganku masih terjerat pada tangannya yang hendak menerima penghapus ku

DEG DEG

Aku segera melepaskan tanganku dan menunduk, ber pura pura menulis sesuatu

Mengapa jantungku berdetak?

Aku masih luput dalam pikiranku

"baek.."

"….."

"baekkie…"

"….."

"YA! BYUN BAEKHYUN!"

"N-NE?!" aku tersentak saat laki laki itu memanggilku

"hah.. kau ini dipanggil tidak menjawab. Mana pensilku?"

"p-pensil?" tanyaku heran

"ya, pensil yang tadi dilempar oleh Chanyeol" jawabnya

"ah iya, sebentar" aku pun mencari pensil itu. Hah benar benar membuatku gugup. Pikiranku masih terngiyang oleh tatapan Chanyeol tadi

"sudah ketemu?" tanyanya. Aku pun mendapatkan pensil dibawah kakiku

"ini pensilmu, mianhae Kris" kataku sambil menyerahkan pensil Wu Yi Fan atau kerap dipanggil Kris

"ya, tak apa" jawabnya singkat, ia pun kembali canda tawa dengan teman sebangkunya.

Disinilah persahabatan aku dimulai, dengan satu wanita dan sepasang pria konyol.

Selama satu semester ini aku selalu bersama sama dengan tiga kawanku. Kyungsoo, Chanyeol, Kris.

Namun ada beberapa hal yang tak ingin terjadi

Aku menyadari bahwa aku menyukai Chanyeol. Tapi aku tahu, Chanyeol mempunyai yeojachingu. Aku mulai untuk tidak menyukainya. Hah.. terkadang aku suka menjadi stalker melihat percakapan chanyeol dengan yeojachingu nya bernama Sooyoung. Sooyoung gadis yang cantik, sepertinya ia ramah dan seru, walau aku belum pernah bertemu dengannya.

Namun suatu hari…

"woah~ rumahmu nyaman sekali, Krisus!"

"ya! Jangan menyebut nama itu, kyungsoo!" dengus kris

"hehe aku kan hanya bercanda~"

"ya! Byun Baekhyun! Sedang apa kau?!" bentak Kris

"ya! Berikan aku bercinta dengan tembok rumahmu ini! Hah.. dingin hehe adem..(?)habisnya diluar panas sekali, padahal kan musim panas sudah berlalu" kataku sambil memeluk tembok rumah kris. Haha inilah kebiasaanku semenjak aku dan yang lain belajar bersama untuk test kesenian

"hah, terserahmu lah" katanya sambil berlalu masuk ke dalam dapur

Inilah kebiasaan kami dirumah Kris, sederhana namun asri dan nyaman. Rumahnya tidak jauh dari sekolah, bahkan berjalan kaki saja bisa. Hari ini aku bermain karena tak ada pekerjaan rumah. Terasa surga~

"ini minumannya, kalau kalian lapar ambil saja dibelakang" kata kris. Ia pun menuju kamarnya untuk mengganti pakaian

"yiha! minuman orange juice!" Chanyeol langsung beranjak dari sofa dan menaruh gitarnya. Chanyeol suka sekali bermain gitar, aku senang mendengar alunannya hihi

"itu punyaku!" kata kyungsoo. Astaga minuman saja rebutan -_-

"hih, sama saja!" chanyeol pun masa bodoh dan meneguk orang juice hingga setengah gelas, kemudian ia memainkan gitarnya kembali dan mengalunkan "billionaire" dari Bruno Mars.

"Chanyeollie~ ajarkan aku memainkan lagu itu~" bujuk Kyungsoo, aku hanya menatap kyungsoo heran

'memangnya dia bisa bermain gitar?' batinku sambil meneguk minuman

"ah, memangnya kau bisa? Pakai saja gitar milik Kris, di dalam kamarnya" bantah chanyeol

"aniya~ aku mau gitar yang chanyeol pegang saja"

"huh, nih ambil" chanyeol pun menyerahkan ke kyungsoo. Kyungsoo pun mengambilnya senang hati, dan mulai memetik senar. Aku baru tahu kalau kyungsoo pandai juga bermain gitar.

"baek, kau tidak ikutan huh?" Tanya Chanyeol sambil meraih orange juice nya

"e-eh? Hehe aku tidak bisa bermain gitar! Sakit jariku waktu diajarkan oleh ahjussi"

"kau bisa bermain alat music apa?" Tanya chanyeol lagi

"yeah.. aku tak bisa apa apa, paling hanya bermain pianika haha" jawabku santai. Sungguh aku tidak pandai bermain alat music apapun. Chanyeol pun mengangguk saja. Ia pun menuju kamar Kris, ternyata Kris sedang mengalunkan lagu dengan gitar listriknya. Tiba tiba Kyungsoo mengikuti Chanyeol.

Sejak itu aku mulai sadar..

Kyungsoo menyukai Chanyeol

Dadaku terasa sesak sekali

Tapi aku berusaha untuk tidak terlihat sedih

"Ya! jangan tinggalkan aku!" kataku mengikuti mereka ke kamar kris

Kulihat kyungsoo hendak duduk disamping Chanyeol, aku hanya menatapnya dan segera duduk di lantai saja sambil memainkan ponselku

'lebih baik aku tidak melihat mereka'

"ehem.. ehem.. haha ada yang mencoba modus(?)"Kris mendeham, aku pun mendongak dan melihat chanyeol dan kyungsoo sedang berhadapan, dekat sekali. Dan kupikir chanyeol sedang mengajari kyungsoo. Tapi aku sadar tatapan kyungsoo bukanlah kea rah gitar, melainkan ke wajah chanyeol. Ia pun tersenyum senyum

Ugh..

"ehem, ya ada yang mencoba curi-curi pandang" timpalku tiba tiba

Lebih baik aku mengalah, lagipula untuk apa berharap. Harusnya aku mendukung mereka, aku kan hanya seorang teman

Kris pun menghampiriku

"kau tahu bahwa kyungsoo menyukai Chanyeol?"

"eh? Em.. ah iya tentu saja haha" jawabku canggung

"haha kukira hanya aku saja yang tahu"

"haha tidak" jawabku sambil tersenyum kaku

Memang seharusnya begini, kan?

Hari sabtu, kami sedang mengadakan belajar praktik bersama guru sebuah perfilman. Kami disuruh untuk membuat sebuah video klip music. Tentu saja aku sekelompok dengan Kyungsoo , Chanyeol dan Kris. Kami akan membuat video klip dengan lagu Christina Perry berjudul "A Thousand Years". Aku sebagai sutradara, Kris sebagai Produser. Chanyeol dan Kyungsoo sebagai main artist. Aku tidak mempermasalahkan tentang mereka berdua. Karena aku sudah tak ada perasaan lagi kok

"hei hei, Chanyeol dan Kyungsoo terlihat serasi saat berakting"

"iya iya, mengapa mereka tidak pacaran saja?"

"sst! Chanyeol kan sudah punya yeojachingu!"

"ah iya, lupa haha"

Percakapan yang kudengar dari temanku si Ahreum dengan Hyeri. Ckck dasar penggosip

"CUT! Next scene ! kita istirahat dulu!" kataku layaknya bak sutradara

"iya nyonya sutradara~" goda Kyungsoo

"yasudah kamu ganti pakaian ne? jangan lupa dengan celana basic dalam mu! Nanti celana dalam mu terlihat!" teriak ku seenak jidat

"ya! Byun Baekhyun! Jangan teriak teriak juga!" sahut kyungsoo sambil membekap mulutku, lalu ia melepasnya

"ahahahaha! Makanya jangan teledor! Hahaha"

"huh! Emm.. kau tahu tidak? Rasanya bergandengan tangan Chanyeol membuatku gugup! Kau yang membuat scene itu ya? tapi.. tak apalah hihi"

"ah? Eum iya biar hasil video kita bagus!" jawabku

"yasudah, gomawo teman baikku ini~~" katanya sambil mencubit pipiku dan berlari kabur

"appo! Huh.." aku pun mengelus pipi kananku yang memerah. Karena bosan, aku pun meminjam kamera SLR untuk memotret sesuatu

"gomawo, Nickhun~ nanti aku kembalikan~" kataku sambil meraih kameranya

"ne, aku mau makan siang dahulu!" jawab nickhun dan meninggalkan ku`

Aku pun memotret beberapa hal yang membuatku menarik. Awalnya aku ingin masuk ekstrakulikuler fotografi, namun entah kenapa malas karena senior seniornya galak -_-

Aku pun memotret beberapa orang yang sedang tertawa dan makan siang. Hehe ini akan menjadi kenangan~

Tak sengaja aku memotret Chanyeol sedang di tangga. Chanyeol pun menghampiriku

"pinjam kameranya" katanya

"ya! barusan aku meminjam dari nickhun!"

"yasudah, pinjam sebentar.."

"ne" aku pun memberikan kamera tersebut

JEPRET

Mwo? Chanyeol memotret ku?

"YA! untuk apa memotretku?!" protesku sambil menghalangi mukaku dan berjalan kea rah Chanyeol

JEPRET

JEPRET

JEPRET

"ya! hentikan!" aku pun menutupi lensa kameranya, ia pun tersenyum

DEG

'eh? Kenapa lagi?'

"haha mukamu lucu, baekkie" kata Chanyeol

"e-eh? Yah yang benar saja! Sini kembalikan!" aku pun langsung mengambil kamera dan membelakangi Chanyeol. Sungguh aku malu, entah kenapa dadaku bergemuruh deg-degan. Aku pun hendak memotret sekitar agar tidak terlihat canggung

"makan siang kan? Ayo kita ke yang lain" tawar Chanyeol

"em.. aniya~ kau saja" tolakku

"arraseo" jawabnya dan meninggalkanku. Aku pun melihat punggung lebarnya semakin menjauh dan aku duduk di tangga.

Apa aku bisa berharap kembali?

TO BE CONTINUED