Tittle : star
Main cast : jung ilhoon, im hyunsik, lee minhyuk, yook sungjae, peniel shin
other cast : lee changsub, jung minjoo, seo eunkwang, and others
Genre : romance, school life, friendship
Pairing : ilsik/hoonsik
Rating : T (for now)
Length : chapters
Note : this fanfics is mine. I'm sorry if you don't like it, i'll try to make it better! Thanks, happy reading~
warning! : typo(s), YAOI, OC
.
.
.
.
-star-
Chapter 1
"satu.. dua.. tiga.."
ucapnya sambil menatap langit. Tangannya terjulur ke atas seolah akan menggapai langit. Matanya berbinar menatap benda bercahaya di atasnya. Berkilauan dan mempunyai 10 sisi. Orang-orang biasa menyebutnya, bintang. Hanya hamparan rumput belakang rumahnya yang luas dan angin yang berhembus yangmenemaninya menikmati malam itu. Setidaknya begitulah menurutnya. Tanpa menyadari kehadiran sosok di sampingnya.
"empat.. lima..."
sambung sosok di sebelahnya. Ia terkesiap, lalu menoleh ke samping. Matanya melebar begitu menyadari kehadiran makhluk lain di sampingnya. "YA! Apa yang kau lakukan disini?!" teriaknya pada sosok di sebelahnya. Orang itu hanya berdecak pelan lau menjawab "apa kau tidak lihat aku sedang bersantai?" jawabnya tenang. "t-tapi m-maksudku, mengapa kau bersantai di sini? Di sebelahku? Aisshh kau mencari kesempatan denganku hah?!" ujarnya percaya diri.
Jung ilhoon. Namja yang sedang bersantai di atas hamparan rumput sambil menghitung bintang itu merupakan tetangga dari dari sosok namja di sampingnya, im kecil, keduanya bertetangga. Well, mungkin jika kalian tidak melihat sikap ketus ilhoon pada hyunsik kalian bisa menganggapnya sebagai sahabat. Sahabat sejak kecil. Setidaknya mungkin itu yang kalian pikirkan. Mereka selalu terlihat bersama. Tapi siapa sangka jika mereka menganggap satu sama lain sebagai rival. Ah, tidak. Mungkin hanya ilhoon yang melihat hyunsik sebagai rivalnya. Rival yang selalu bersama sejak kecil. Well, takdir kah?
Ck! Im hyunsik atau yang biasa di panggil hyunsik itu tersenyum mendengar nada percaya diri orang di sampingnnya. "ck! Kau ini. Kau tidak lihat ini halamanku juga?"tanyanya
"Yah! Aisshh" kesal ilhoon sambil mengacak rambutnya frustasi.
Kenyataan bahwa rumahnya bersebelahan dengan rumah rivalnya sendiri itu membuatnya kesal. Hey, bahkan halaman rumah mereka menyatu! Dan itu membuat namja yang suka menghitung bintang itu sering naik darah.
"haah~ kau baru menyesalinya sekarang eoh?" tanya hyunsik sambil menghela napas.
Ilhoon terdiam, 'aisshh benar juga. Yah! Jung ilhoon, neo pabboya!' pikirnya sambil mengetuk-ngetukan tangannya ke kepala.
"wae? Kau baru berpikir kalau kau ini bodoh? Huh, kau baru menyadarinya eoh?" tanya hyunsik dengan seringaian di bibirnya. Ilhoon memicingkan matanya, "isshh namja sialan ini.." desisnya.
Hyunsik hanya tersenyum menang.
"Kau sedang melihat rasi bintang apa eoh?" tanya hyunsik mengalihkan pembicaraan.
"umm.. cassiopeia" jawab ilhoon yakin.
"ppfffftttt~" hyunsik menahan tawanya.
" Yah! wae?!" tanya ilhoon.
Ah, tidak. mungkin lebih tepat di sebut sebagai sebuah bentakan dari pada sebuah pertanyaan.
"ck! apa kau tidak pernah mempelajari ilmu astronomi eoh?" tanya hyunsik sambil tertawa kecil.
"huh?" ilhoon hanya mengerjapkan matanya bingung.
"Kau yakin kita sedang berada di bawah rasi cassiopeia?" tanya hyunsik sambil menolehkan kepalanya menghadap ilhoon. Anak terakhir keluarga jung itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Haahh~ kau ini! kau tahu? rasi bintang cassiopeia hanya terlihat saat kita menghadap ke utara. rasi itu berada di sebelah utara. sedangkan sekarang, kita menghadap ke selatan. itu berarti kita sedang membelakangi cassiopeia. Dan kau lihat rasi bintang di sana? itu adalah andromeda" jelas hyunsik sambil menunjuk beberapa bintang yang tersusun di langit, di atasnya.
ilhoon hanya mengerjapkan matanya lucu.
"kau mengerti eoh?" tanya hyunsik yang hanya di jawab anggukan oleh ilhoon.
"Aisshh sebenarnya apa isi otak 'ding-dong' mu itu?!" ujar hyunsik sambil menekankan jari telunjuknya ke dahi ilhoon.
"Yah! Yah! jauhkan tanganmu dari ku!" bentak ilhoon sambil menjauhkan tangan hyunsik darinya.
Berbicara soal kecerdasan. well, jika di bandingkan dengan prestasi hyunsik, prestasi yang di dapat ilhoon memang berada sangat jauh di bawahnya. hey, salahkan otaknya yang polos dan sedikit 'ding-dong' itu. berpikir mengenai hal itu, Hanya membuat ilhoon merasa iri kepada rivalnya. banyak yeoja dan namja berstatus uke di sekolahnya yang menaruh perasaan pada hyunsik. Eyes smile yang indah, pandai memainkan alat musik, tubuh atletis, suara yang indah dan tinggi, ramah, pintar, tampan dan beribu alasan lainnya yang menjadikan hyunsik adalah namja yang populer dan berkharisma di sekolahnya. sedangkan dirinya? oh ayolah! ilhoon juga termasuk siswa populer di sekolahnya. 'jung ilhoon yang polos', 'jung ilhoon yang manis', 'jung ilhoon yang menggemaskan'. well, setidaknya ituah julukan yang di berikan para namja berstatus seme di sekolahnya untuknya. hey, bagaimanapun juga ia adalah seorang namja! ia juga ingin di perebutkan oleh para yeoja dan namja berstatus uke di sekolahnya. well, jung ilhoon, tidakkah kau berpikir itu mustahil? Haah~ Ia dan rivalnya, sangat bertolak belakang bukan? ck! memikirkannya saja sudah membuat ilhoon kesal.
Ilhoon bangun dari tempatnya kemudian membersihkan beberapa rumput yang menempel di baju dan celana belakangnya. Ia menoleh, lalu menatap sosok di sebelahnya. Hyunsik sedang tersenyum sambil memejamkan matanya. Ilhoon berdiri sambil terus menatap wajah rivalnya itu.
'senyumnya begitu damai' pikirnya.
Yah! jung ilhoon tak sadarkah kau sedang memuji rivalnu sendiri?! haah~
melihat hyunsik yang tersenyum seperti itu membuat hatinya menghangat. Entah kenapa ia jadi ikut tersenyum melihat wajah damai hyunsik, hatinya berdesir.
Hyunsik membuka matanya tiba-tiba. ia bisa melihat wajah ilhoon yang tersenyum padanya.
'Tunggu dulu, tersenyum?' pikirnya.
Hyunsik mengerutkan dahinya bingung. sedetik kemudian seriangaian terpatri di bibir tipisnya.
Ilhoon terkesiap, ia mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu tersadar.
'aisshh mengapa aku bisa tersenyum seperti itu?! Yah! dasar idiot!' gerutunya dalam hati.
Hyunsik bangun dan berjalan mendekati ilhoon.
"Kau tersenyum padaku eoh? wae? apa kau mulai terpesona dengan ketampanan ku?" ujar hyunsik -masih dengan seringaian di bibirnya.
"Yah! Yah! Aisshh bicara apa kau ini?! lagi pula aku hanya tersenyum sendiri. apa tidak boleh hah?!" bentak ilhoon.
"Aisshh tidak usah mengelak seperti itu! kau sudah tertangkap basah jung!" seru hyunsik sambil berlalu meninggalkan ilhoon. sepertinya ia akan kembali ke rumahnya eoh?
Baru beberapa langkah, hyunsik berbalik dan menatap ilhoon yang masih mematung di tempatnya. sebuah ide terlintas di otaknya, ia tersenyum.
"Yah kau!" panggilnya pada ilhoon. "-selamat malam! mimpikanlah aku dalam tidurmu!" ujar hyunsik sambil mengedipkan sebelah matanya.
Ilhoon membelalakan matanya, " Yah! im hyunsik kau cari mati eoh?!" bentaknya.
hyunsik tertawa kecil. "jung ilhoon" panggilnya -lagi.
"-jaljayo~ sweet dreams baby~" ujarnya lantang.
warna merah mulai muncul di kedua pipi ilhoon, lalu menjalar menuju kedua telingnya.
ia malu!
ia kesal!
ilhoon menghirup napas dalam lalu menghembuskannya perlahan. ia tahu hyunsik sedang menggodanya. ilhoon menatap hyunsik yang juga tengah menatapnya dengan senyum konyol di wajahnya. 'baiklah, kau harus sabar jung ilhoon' batinnya.
Merasa tak mendapat reaksi apapun dari ilhoon, hyunsik membuka mulutnya lagi.
"well, thanks for tonight chagiya~" goda hyunsik -untuk yang kesekian kalinya.
"YAH! IM HYUNSIK ENYAH KAU!" teriak ilhoon sambil menghentak-hentakkan kaki nya ke tanah. Hyunsik hanya tertawa kecil mendengarnya.
'How cutie he is?' pikirnya.
.
.
.
.
.
.
namja itu membuka kelopak matanya, ia mengerjapkan matanya berulang kali untuk membiasakan cahaya yang memasuki matanya. tangannya terjulur ke atas untuk menutupi matanya dari cahaya mentari yang menyilaukannya.
"eunggghhhh~"
ia mengeliat kecil lalu bangun dari tempat tidurnya. Hyunsik -namja itu berjalan menuju sudut kamar tempat ia menggantungkan bathrobenya, ia membuka kaos tipis semalam yang di kenakannya, lalu mengambil bathrobe dan masuk ke kamar mandi. ia menatap bayangan dirinya di cermin.
'wajah yang tampan, abs yang terpahat sempurna, senyum yang indah, ck! im hyunsik kau benar-benar perfect!' pikirnya sambil tersenyum.
aisshh im hyunsik, percaya diri sekali kau! memuji diri sendiri eoh? ck!
setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit di kamar mandi, hyunsik keluar dengan bathrobe dan sebuah handuk kecil di tangan kanannya untuk membersihkan rambut basahnya. ia berjalan menuju lemari pakaiannya lalu melemparkan bathrobenya begitu saja. ia mengambil seragam sekolahnya lalu memakainya, kemudian berjalan menuju sebuah cermin berukuran sedang di sudut kamarnya, Ia menata rambut hitamnya.
"perfect!"
ujarnya tersenyum saat merasa penampilannya sudah terlihat cocok untuknya.
Hyunsik berjalan menuruni tangga menuju ruang makan, hanya ada eommanya saja di sana. ia mengambil sepotong sandwich lalu berlalu dari sana.
"hyunsik-ah~"
panggilan sang eomma membuatnya menghentikan langkahnya.
"-kau tidak sarapan dulu eoh?" lanjut sang eomma.
"anni eomma, aku sarapan di sekolah saja"jawab hyunsik sambil melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar.
"aisshh anak itu!" sang eomma hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya itu.
Hyunsik melangkahkan kakinya menuju motornya, namun beberapa detik kemudian ia menghentikan langkahnya saat matanya menangkap sesuatu. jung ilhoon, rivalnya itu sedang duduk di atas cup mobil nunanya, sepertinya ia sedang menunggu nunanya yang akan mengantarkannya ke sekolah eoh?
sebuah ide jahil terlintas di benaknya.
aisshh im hyunsik, apa otakmu telah berubah menjadi pabrik ide jahil eoh? ck! tak bosan-bosannya kau menggoda tetanggamu yang polos itu! haahh~
Hyunsik melangkahkan kakinya menuju tempat rivalnya yang hanya beberapa langkah saja dari rumahnya. hey rumah mereka bersebelahan dan halaman mereka menyatu, ingat?
merasa ada yang mendekatinya, ilhoon menolehkan kepalanya. matanya memicing sebal melihat 'sosok' yang datang menghampirinya. sedangkan yang di tatap sebal seperti itu hanya melengkungkan senyumnya.
"Yah! apa yang kau lakukan di sini?!" ketus ilhoon.
hyunsik hanya berdecak pelan, "aisshh apa aku tidak boleh mengunjungi rumah tetanggaku eoh?" tanyanya.
"haahh~ kau pikir aku tidak tau apa yang sedang kau pikirkan huh?!"
seru ilhoon sambil menggembungan pipinya. hyunsik hanya tertawa mendengarnya.
"eoh? kau juga di sini hyunsik-ah?"
hyunsik menolehkan kepalanya saat mendengar sebuah suara yang menyebut namanya.
"Ahh, ne~ aku ingin menjemput ilhoon untuk berangkat bersamaku nuna~" jawab hyunsik pada orang yang menyebut namanya tadi. orang itu -jung minjoo hanya menganggguk. sedangkan seseorang yang berada di antara hyunsik dan minjoo hanya mengerjap-ngerjapkan matanya kaget.
Mwo?! dia tidak salah dengarkan? berangkat ke sekolah bersama rivalnya?! ohh what the hell is going on here?! huffttt~
"Jadi kau tidak jadi berangkat bersamaku ilhoon-ah?" tanya minjoon sambil menatap sang adik.
"eoh? a-aniya~ nuna aku tetap berangkat bersamamu~" ujar ilhoon sambil melengkungkan sebuah senyum yang, aneh?
"benarkah? tapi hyunsik sudah menjemputmu~" ujar minjoo bingung.
"Yah! bukan kah semalam kau berjanji akan berangkat bersamaku ilhoonie?" ujar hyunsik sambil mengedipkan sebelah matanya.
Ilhoon melebarkan kedua matanya, lalu menatap tajam hyunsik dengan tatapan diam-atau-ku-bunuh-kau. sedangkan hyunsik membalas tatapan tajam ilhoon dengan tatapan coba-saja-kalau-kau-bisa.
"jadi bagaimana ilhoon-ah?" tanya minjoo memecah keheningan yang tercipta akibat perang 'tatapan mata' itu.
"tentu saja aku jadi berangkat denganmu nuna~ semalam aku tidak berjanji apa-apa dengannya, iya kan hyung?" ujar ilhoon sambil menyikut pelan tubuh hyunsik.
wait, apa?! hyung? ilhoon memanggil hyunsik dengan kata 'hyung'?
ohh ayolah, bukanah itu wajar? mengingat hyunsik yang lahir 2 tahun sebelum ilhoon lahir. soal mengapa ilhoon yang sering memanggil hyunsik tanpa kata 'hyung'? ck! ilhoon hanya menganggap hyunsik sebagai rivalnya ingat? ia tidak peduli tentang usia hyunsik yang 2 tahun lebih tua di atasnya. ilhoon hanya akan memanggil hyunsik dengan kata 'hyung' jika berada di hadapan guru sekolahnya, keluarganya, dan keluarga rivalnya itu.
"mwo? ilhoon-ah bukankah semalam kita sudah berjanji untuk berangkat bersama? kau melupakan janji kita eoh?" lirih hyunsik dengan muka yang ia buat pura-pura sedih.
haahh~ actingmu bagus sekali im!
"a-ah semalam? aku tidak berjanji apa-apa padamu hyung!" ujar ilhoon sambil mencoba tertawa kecil.
ilhoon menatap hyunsik dengan tatapan cepat-pergi-atau-kau-akan-mati. hyunsik tersenyum menyeringai. kemudian ia memasang muka sedihnya -lagi. eoh, mungkin jika tidak ada nunanya ilhoon akan muntah karena melihat ekspresi muka hyunsik yang di buat se-sendu mungkin.
"Yah! kalian ini seperti anak kecil saja! sudahlah, ilhoon-ah kau berangkat bersama hyunsik saja. aisshh, aku pergi!"
ujar minjoo sambil berlalu. "Y-yah nuna kau tega sekali pada adikmu ini! aisshh!" ilhoon mengacak rambut coklatnya. haahh~
ilhoon membalikan tubuhnya menghadap sosok di belakangnya. "YAH! ADA APA DENGAN OTAK MU IM HYUNSIK! TIDAK BISA KAH SEHARI SAJA KAU TIDAK MERUSAK HARI KU?!" teriak ilhoon marah.
"ck! kau ini, jangan marah-marah seperti itu! kalau kau terkena darah tinggi lalu mati bagaimana?haahh~ aku bahkan belum sempat merasakan tubuhmu!" ujar hyunsik sambil berlalu kembali ke rumahnya.
BLUSH~
rona merah menjalar di kedua pipi ilhoon. semakin lama, semakin memenuhi wajah bulat ilhoon. waja itu terlihat merah sekarang. sangat merah.
Ia malu? hell no! Hey, ia marah sekarang. emosinya sudah ada di ubun-ubun, dan ia siap meledakkannya kapan saja.
"IM HYUNSIK MATI SAJA KAU!"
teriak ilhoon kesal. ia mengucapkan sederet sumpah-serapah untuk hyunsik, seperti 'im hyunsik mati saja kau', 'im hyunsik ku bunuh kau', 'im hyunsik akan ku kirim kau ke neraka', dan kawan-kawannya.
.
.
.
.
.
.
ilhoon berjalan di sepanjang koridor sekolahnya, melody senior high school. setelah selesai mengengucapkan sumpah serapah karena kejadian tadi pagi, ia berjalan menuju halte bus yang berada beberapa blok dari perumahannya. menunggu bus yang akan mengantarkannya ke sekolah. aisshh jika saja im menyebalkan itu tidak datang, mungkin ia sedang duduk manis di mobil ferari kakak tercintanya.
Tunggu dulu, bukankah hyunsik bilang ia akan mengangantarkan namja imut itu ke sekolah? ck! Big no! itu hanya akal-akalan otak jenius hyunsik untuk menggoda rivalnya yang manis itu. haahh~
"ilhoon hyung!"
merasa namanya di panggil, ilhoon menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya.
"eoh? sungjae-ah? wae?"
ujarnya pada sosok yang memanggilnya tadi -sungjae. Yook Sungjae, atau yang biasa di panggil sungjae, merupakan classmate sekaligus tablemate ilhoon. ia lahir satu tahun setelah ilhoon. jadi wajar jika ia memanggil ilhoon dengan kata 'hyung'. mereka berada di grade pertama senior highschool sekarang.
"kau baru datang hyung? tak biasanya eoh?" tanya sungjae.
"umm, itu karena.." ilhoon terdiam, pikirannya melayang pada kejadian tadi pagi.
"-itu karena tadi pagi aku di ganggu oleh seorang IBLIS sungjae-ah!" ujar ilhoon menaikan nada bicaranya.
"eoh?" sungjae mengerjapkan matanya bingung. "-mana ada iblis di pagi hari seperti ini hyung? aisshh IQ mu itu berapa sih hyung? ck!" ujarnya sambil berdecak pelan.
"Yah! aisshh bocah sialan, bukannya menghibur malah menghinaku seperti itu!" gumam ilhoon sebal.
"haahh~ sudahlah, ayo ke kelas hyung!"ujar sungjae sambil menarik pergelangan tangan ilhoon.
.
.
.
.
.
.
BRUKK
ilhoon menjatuhkan pantatnya di kursi kelas paling ujung dekat jendela -yang di ikuti oleh sungjae tentunya.
bell tanda pelajaran dimulai sudah berbunyi sejak tadi. jadi tak heran jika seluruh penghuni grade 1-A melody senior high school sudah berada di tempatnya masing-masing.
ilhoon mengeluarkan headset dari kantong baju seragamnya lalu memakaikannya pada kedua telinganya. ia menyambungkan ujung headsetnya pada ponselnya.
"haahh~ hyung kau ingin mendengarkan musik lagi eoh? Yah! ini masih pagi hyung, apa salahnya mendengarkan penjelasan songsaengnim?" sungjae hanya bisa menghela napas melihat kelakuan hyungnya itu.
"aisshh kau ribut sekali! jangan bersikap seperti anak pintar begitu! aku tahu kapasitas otakmu sungjae ah!" sahut ilhoon sebal sambil memakaikan sweater hitam yang di bawanya pada tubuhnya. "-lagipula sekarang hanya pelajaran shin songsaengnim kan? ck! guru idiot itu, melihat mukanya saja aku sudah malas!" sambungnya
sungjae hanya mendelik kesal mendengarnya. "Yah! Hyung, kau seenaknya saja menghina gurumu! setidaknya dengarkan lah penjelasan shin songsaengnim sebentar!" gerutunya.
"ck! seperti aku tidak tahu apa yang kau pikirkan saja! kau hanya memperhatikan wajah shin idiot itu kan? huh aku yakin itu! mana mungkin kau mendengarkan penjelasannya dengan kapasitas otakmu yang di bawah rata-rata itu?!" sahut ilhoon -sadis? ck!
"Yah! Yah! berhenti menghinaku! bagaimana dengan otakmu yang juga sangat jauh di bawah rata-rata itu eoh? ck! pantas kau hanya bisa menghitung bintang!" sungjae menaikan nada bicaranya.
Mereka menjadi pusat perhatian sekarang. Oh, ayolah hal seperti ini sering terjadi sebelumnya. Para siswa melody senior high school lainnya yang menatap keduanya dengan pandangan aneh, bingung, lucu, menarik, dan -lapar? haahh~
"Yah! aisshh anak ini!" geram ilhoon.
"Wae, eoh? kau pikir kapasitas otakmu itu seberapa besar hyung? menghapal lagu hymne melody senior high school saja kau tidak bisa! apalagi untuk-"
Tok Tok Tok
suara ketukan pintu masuk kelas yang nyaring itu membuat seluruh siswa di dalamya –termasuk sungjae dan ilhoon menoleh ke arahnya.
"-Yah! aisshh dasar idiot! kau pikir ini rumah eoh? kalau ingin masuk, masuk saja! tidak usah mengetuk pintu dengan keras seperti itu!" kesal sungjae. suara ketukan pintu tadi sukses menghentikan ucapannya pada ilhoon. hey, ia paling tidak suka ucapannya dipotong begitu saja. apalagi dengan hal konyol seperti tadi.
Tok Tok Tok
lagi. Suara ketukan pintu itu terdengar lagi. sungjae mendelik kesal ke arah pintu masuk grade 1-A -kelasnya itu. aisshh tak tahukah kau yook sungjae, jika saja daun pintu itu hidup mungkin ia sudah berlari ketakutan melihat wajah seram-mu itu?
ilhoon hanya mengerjapkan matanya bingung. hey, tablemate-nya itu marah hanya karena suara ketukan pintu? ck!
Tok Tok Tok
Oke, sudah cukup.
Sungjae menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.
"Yah! sialan! masuk kau! apa kau tidak dengar kata-kata ku hah? kau tidak punya telinga eoh? sudah ku bilang jika kau-"
ceklek~
sungjae menghentikan bentakannya. Tatapan kesalnya di gantikan oleh tatapan berbinar miliknya. Matanya menatap 'sosok' yang tadi membuka pintu kelasnya tanpa kedip. seolah ia memusatkan seluruh perhatiannya pada sosok itu. Darahnya berdesir saat melihat wajah tampan sosok tadi.
ck! ilhoon hanya berdecak pelan melihat ekspresi sungjae. 'for the god's sake! he's like an idiot with that expression!' pikirnya.
Sungjae mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Hey! kalian tidak lihat songsaengnim sudah datang?! cepatlah kembali ke meja kalian masing-masing!" ujar sungjae tegas.
Yah! Yah! ada apa dengan bocah yook ini? bersikap tegas dan disiplin di hadapan songsaengnim -sosok yang tadi mengetuk pintu, eoh?
"haahh~ dia mulai"
ilhoon membuka playlist lagunya, menekan tombol 'play', lalu menambahkan volume suaranya.
Ia sudah malas jika sungjae sudah bersikap seperti ini di depan songsaengnim. pada seluruh songsaengnim eoh? hell no! sungjae hanya akan bersikap menyebalkan -menurut ilhoon, seperti itu pada saat pelajaran bahasa inggris. Salahkan dirinya yang terpesona pada shin songsaengnim sehingga bersikap tegas dan disiplin di hadapannya untuk mendapat perhatian.
wait, shin songsaengnim?
yeahh, shin peniel atau yang biasa di panggil shin songsaengnim oleh para siswa melody senior high school. anak kedua dari tuan shin -kepala sekolah sekaligus pemilik melody senior high school. sungjae memang sangat terpesona dengan guru muda berusia 20 tahun itu. Shin songsaengnim adalah guru bahasa inggris yang baru masuk tahun lalu ke melody senior high school setelah 3 tahun berada di negri paman sam -tepatnya di chicago untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu universitas disana. Wajahnya yang tampan, garis rahangnya yang tegas, dagunya yang kotak, dan tatapan matanya yang lembut membuat banyak siswa di melody senior high school itu jatuh hati padanya, -termasuk sungjae.
ilhoon mengadahkan kepalanya. tatapannya menatap dua 'sosok' di depan kelasnya datar. Dimana tablematenya -sungjae sedang berdiri di depan kelas bersama shin songsaengnim sambil memperagakan sebuah dialog yang ada di buku tebal berjudul 'english for us' yang tadi di bagikan shin songsaengnim pada seluruh siswa –termasuk dirinya. Ia hanya menatap malas buku berisi bahasa asing di hadapannya itu. Sedangkan tablematenya sedang berbicara bahasa asing dengan semangat sambil sesekali tersenyum disana. Berbeda sekali dengannya bukan? bahkan ilhoon bisa melihat kedua pipi sungjae yang merona karena bisa berhadapan langsung dengan guru pujaan hatinya itu.
ck! dasar idiot!
-TBC-
Haahh~ okay, what do you think about the 1st chapter? I hope you like it haha
Author sengaja buat ff dengan main castnya member btob dan pairingnya hoonsik, cuz i think there's only a few fanfics about them. So, i try to make it. Dan author berharap, dengan ff ini, akan semakin banyak para fujoshi/fundanshi di luar sana yg suka sama hoonsik couple^^ mungkin ga akan terlalu banyak konflik di chapter-chapter awal, cuz ilhoon and hyunsik, they both still feel 'nothing' each other. if they already feel 'something', there'll be some conflic. Hehe~ ok, i dunno what should i say again, so, see you in the next chap^^
Mind to review? I need your comments ^_^ your comment is my spirrit
