Colour

TaeKook / VKook

Cast :

Jeon Jungkook (GS)

Kim Taehyung

Author : Tian Yerin a.k.a Wulan Titin

Genre : Random

Disclaimer :

Cast(s) belong to god, their entertainment, and their parent but the story line belong to mine

.

.

.

HAPPY READING

.

.

.

Jingga. Kala itu langit berwarna jingga. Sebelum taburan bintang menghiasi langit malam, disana banyak burung walet yang berterbangan kesana-kemari. Menjajahi langit senja sebelum masuk ke sarang mereka di tebing tebing kian menjulang itu. Disertai deburan ombak yang semakin riuh juga belaian lembut udara yang menyapa nyiur di tepi pantai.

Kalian percaya bukan bila semua yang hadir dimuka bumi ini memiliki pasangan? Seperti hadirnya malam sebagai pasangan bagi siang ataupun bulan untuk matahari. Sebab Sang Kuasa sangat adil dan begitu memikirkan semua ciptaan-Nya. Terkadang 'pasangan' itu tidak mentah-mentah hadir untuk kita. Dengan usaha dan sabar, 'pasangan' yang sudah digariskan akan datang bila waktunya sudah tepat.

Seperti saat ini, tepat disana, saat suatu waktu mempertemukan 2 takdir dibawah satu atap berwarna jingga.

.

.

Seorang laki-laki , tengah duduk nyaman menyesap cocktail selagi matanya menatap ke arah objek yang sedari 10 menit lalu menarik perhatiannya.

Seorang gadis _ramping, tinggi, bersurai hitam legam sebatas pinggul_ berdiri dibibir pantai. Kakinya bersentuhan dengan air, surainya menari-nari tersapu angin, wajahnya tampak fokus menatap lautan biru nan luas dihadapannya. Tangannya terulur. Menjatuhkan sesuatu dan membiarkannya dibawa ombak. Kembali ke laut lepas.

Objek yang sang lelaki tengah amati dengan seksama tersebut berbalik. Gadis itu menatap lurus kedepan. Poni ratanya mempermanis tampilan sang gadis meski dengan ekspresinya yang kosong. Ada debaran debaran halus disana saat melihat sang gadis. Sungguh kesan awal yang membuat sang lelaki merona.

Sang gadis terdiam sekitar 5 menit. Saat lamunanya buyar ia menoleh ke kanan, tepat ke arah sang lelaki itu berada. Sontak saja, sang lelaki yang ditatap, membalikkan tubuhnya dengan segera. Ia sungguh malu. Benar-benar 'malu'.

Sang gadis hanya melirik lalu melangkahkan kakinya menjauh dari pantai. Urusannya disana sudah selesai.

Sang lelaki kembali berbalik, mencari objek yang sedari tadi asik menyita waktunya. Tapi karena terlalu sibuk dengan debarannya, ia tak mendapat apa yang dicarinya lagi. Ya. Sang gadis sudah pergi dari sana.

Puk

Sang lelaki menolehkan pandangannya kebelakang. Ada yang menepuk bahunya. Si penepuk itu duduk disebelahnya dengan nyaman, menyilangkan kakinya sembari menyesap cocktail yang ia bawa dari bar terdekat.

Penepuk itu melirik sang lelaki yang kini tengah mengamati pantai dengan seksama. Seperti mencari-cari sesuatu disana.

"Taehyung, mencari sesuatu?"

Taehyung, nama sang lelaki yang matanya sedari tadi sibuk bergerak kesana-kemari.

"Kau tidak mau memberitahu kakak tampan mu ini Tae?"

"Jin hyung, tadi aku melihat seorang gadis, sungguh manis, aku rasa aku menyukainya hyung"

Jin _si penepuk_ tersenyum. Cukup dengan menatap mata sang adik, ia tahu bahwa telah terjadi sesuatu yang menarik bahkan itu menyita waktunya selama 15 menit. Bukan hal yang sulit bagi dirinya melihat perubahan ekspresi di diri adiknya yang sudah selama hampir 20 tahun hidup berdampingan dengannya.

Taehyung berhenti mencari. Sorot matanya menjadi lebih teduh. Ia menghembuskan nafasnya perlahan dan bibirnya kembali menyunggingkan senyuman.

"Bila berjodoh, kau akan berjumpa dengan gadis itu lagi. Percayalah"

Jin menepuk kembali pundak sang adik , memberi semangat. Kemudian mereka memfokuskan pandangan , menatap kearah sunset dengan tenang , seolah menghipnotis mereka agar enggan memalingkan wajahnya dan pancarannya begitu menyejukkan mata sesiapa pun yang melihatnya.

Senja kini telah berganti malam. Matahari telah kembali ke peraduannya dan sang rembulan sudah beranjak menggantikan sinar hangat sang mentari bagi bumi. Udara yang sempat hangat kini beralih menjadi dingin menusuk. Taehyung mengeratkan jaketnya dengan susah payah lalu berdiri, menatap sang kakak sebelum mulai melangkahkan kakinya menjauhi pantai.

"Kita sebaiknya kembali. Esok kita sudah masuk semester baru lagi bukan? Aku tak mau membuat kesan buruk diawal perkuliahan"

Jin tersenyum mendengar penuturan sang adik. Ia pun berdiri, membawa 2 gelas cocktail kosong, dan mulai mengekori Taehyung. Sempat beberapa kali Jin memanggil nama Taehyung, namun Taehyung berpura-pura tidak mendengarnya, membuat sang kakak menjadi jengkel dan berteriak sembari berlari mengejar dirinya.

Tak butuh waktu lama, mereka sampai di bar dimana mereka membeli cocktail dan Taehyung menyapa bartender disana. Taehyung memang lelaki yang sangat ramah terhadap siapapun, begitu pun dengan Jin. Kakak beradik ini tampak seperti kembar dari sisi sifatnya. Sama-sama ramah, sama-sama baik hati, sama-sama pemaaf, sama-sama royal, sama-sama murah senyum, dan masih banyak lagi.

"Terimakasih. Seharusnya biarkan saja pelayan kami yang mengambilnya kesana"

Jin dan Taehyung menggeleng bersamaan. Jin lalu meletakkan gelas yang sedari tadi digenggamnya. Matanya menatap ke arah bartender sekaligus pemilik bar itu.

"Tak apa. Sekalian kami juga lewat bar ini. Omong-omong aku suka cocktail disini. Kali lain kami akan membeli cocktail mu lagi bila berkunjung"

Taehyung menarik tangan Jin, mengajaknya untuk lekas ke mobil dan beralih pulang. Perjalanan mereka akan cukup memakan waktu dan bila terlalu malam, mungkin mereka akan sampai dirumah pada pagi hari. Entah jam 1 atau jam 2 pagi. Ini semua berkaitan dengan kemampuan menyetir Jin yang bagi Taehyung sangat payah , sangat lamban. Bukannya Taehyung tidak bisa menyetir, tapi akan dipastikan bila Jin akan menyumpah-serapahi dirinya bila ia menyetir. Dan Taehyung masih sangat sayang pada telinganya yang berharga.

Jin dan Taehyung berjalan beriringan menuju parkiran yang tak jauh dari pantai. Diperbatasan gerbang, Taehyung tercenung. Ia menangkap objek yang sempat ia cari.

Jin terdiam dan mengikuti arah pandang Taehyung. Ia pun merangkul pundaknya dan menarik sang adik untuk masuk ke mobilnya. 'Sudah tak ada waktu' , batin Jin.

CKLEK

Suara pintu mobil terkunci. Jin menatap sang adik yang masih sibuk menatap ke arah objek berharganya. Tatapannya penuh dengan rasa penasaran. Walaupun ia duduk dengan manis, tapi tak dapat dipungkiri bila ia sangat ingin keluar dan mendekatinya.

"Kau tahu kan Tae ini sudah cukup malam?"

Taehyung hanya berdehem tanpa melepaskan pandangannya dari fokus utama miliknya. Gadis itu. Ia tampak menaiki mobil dan tak lama mobil itu bergerak menjauh dan meninggalkan area parkiran dengan cepat.

"Hyung. Aku rasa aku benar-benar tertarik padanya. Gadis itu. Aku ingin mengetahuinya"

Pandangan Taehyung kini sepenuhnya kepada sang kakak. Jin melirik sedikit untuk melihat raut wajah adiknya.

"Berdoalah. Siapa tahu esok gadis pujaanmu itu akan ada dihadapanmu"

"Kau benar hyung"

Taehyung menjulurkan tangannya ke arah radio. Ia menyalakan dan memutar channelnya sampai akhirnya berhenti ketika ia mendengar lagu yang nyaman untuk pendengarannya.

'Euphoria'

Bagaikan mewakili perasaannya serta apa yang telah ia lewati hari ini. Lagu yang ia sukai. Jin pun juga menyukainya. Selera musik mereka tak jauh berbeda. Mendengar lagu itu, membuat keduanya berdendang bersama-sama.

"You are the 'cause of my euphoria"

.

.

.

To Be Continued

.

.

.

I'm back with my new FF

This one is fresh not remake again haha

Hope you'll enjoy it

Btw, jangan lupa fav dan komennya yah

Klo mau request pemeran juga boleh

Akan saya pertimbangkan ^^

Terimakasih sudah membaca dan meninggalkan jejak

See you on my next chapter guys