Disclaimer : Bleach nya bukan punya saya, tapi punya Lord Kubo~

"Hei…"

Terdengar suara feminim yang lembut, sedang memanggil seorang laki-laki berambut merah panjang yang tertidur di sebuah matras usang.

"Hei bangunlah…"

Ingin sekali laki-laki itu membuka matanya, namun rasa lelah sudah menguasai tubuhnya terlebih dahulu.

"BAGUN ANJINKK!!!"

Perempuan itu sudah tidak sabar dan menampar laki-laki itu dengan menggunakan bantal lain yang ada di sampingnya dengan keras, sehingga membuat laki-laki itu langsung terbangun dengan posisi duduk sambil memegang kepalanya yang sakit.

"Ett, gak usah ngegas apa! Aku ini kelelahan karena sudah dikejar-kejar oleh para Vandenreich sialan itu kemarin, kau seharusnya sudah mengetahuinya Rukia!"

"Kau pikir yang kelelahan disini hanya kau saja Renji? Ah sudahlah. Ayo cepat kita sarapan, kita akan segera berangkat ke Ibu Kota."

Perempuan bernama Rukia itu menarik lengan Renji untuk keluar dari tendanya, selama perjalan Renji bertanya-tanya untuk apa mereka pergi ke Ibu Kota, sementara kemarin saja mereka sudah pergi ke Hueco Mundo untuk mencari beberapa informasi.

"Kenapa kita harus pergi ke Ibu Kota? Apakah ada sesuatu yang penting disana?"

"Ya itu benar, Yhwach sudah memilih Ksatria baru. Karena hal ini, para Quincy membuat perayaan di Ibu Kota untuk merayakannya, kita harus melihatnya. Urahara-san bilang kemungkinan Ksatria ini akan bisa merepotkan kita."

Setelah Rukia menjelaskannya, tak lama kemudian mereka sampai di sebuah lapangan yang tak jauh dari tenda istirahat. Lapangan itu memang sudah lama digunakan untuk tempat memasak sekaligus tempat untuk makan bersama di sebuah matras jerami yang besar, tetapi baru kali ini ada banyak orang di lapangan untuk makan bersama.

Karena biasanya mereka selalu makan di tenda mereka masing-masing.

Saat Rukia dan Renji sudah membawa mangkuk mereka sendiri yang berisikan sup sayur, mereka berdua pun ikut duduk bersama para Shinigami yang tersisa.

"Ada apa ini, tak biasanya? Apakah ada rapat?" Renji memulai pembicaraan terlebih dahulu, sambil minum kuah sup sayurnya.

Urahara tersenyum ceria ke arah Renji sambil mengibas-ngibaskan kipas putihnya. "Kau benar Abarai-san~" Lalu Urahara berdiri sambil melihat ke sekeliling orang-orang yang kini sedang memperhatikan dirinya. "Baiklah mungkin diantara kalian ada yang masih belum menghabiskan makanannya, tetapi aku akan menjelaskan apa alasan dibalik aku memanggil kalian dalam rapat ini dan rencana yang akan kita jalankan sehabis sarapan."

Seluruh orang berwajah serius sambil mendengarkan pengumuman yang akan dibawakan oleh Urahara sendiri.

"Seperti yang kita tahu, kemarin kita sudah mengirim beberapa regu untuk pergi ke Hueco Mundo, mencari bantuan sekaligus informasi. Salah satu informasinya adalah Raja Yhwach sudah memilih Ksatria baru untuk--"

Sebelum Urahara menyelesaikan penjelasan nya, Renji meninju dengan keras ke matras jerami sehingga menimbulkan suara yang cukup keras.

"Jangan pernah sekalipun kau menyebut orang itu dengan sebutan 'Raja'!"

Beberapa Shinigami hanya terdiam, kebanyakan dari mereka setuju dengan perkataan Renji.

"Baiklah, baiklah~ Uhum, akan ku ulangi lagi." Urahara pun menutup kipasnya, sambil menatap serius kepada para Shinigami yang sedang duduk dengan tegap di depannya. "Yhwach sudah merekrut seorang Ksatria yang kita semua tidak tahu dari mana dia berasal, bahkan semua informasi yang kita dapatkan tidak ada yang menyebutkan tentang hal itu. Sepertinya Ksatria ini cukup kuat, mengingat bahwa dia akan menjadi tangan kanan Yhwach itu sendiri."

Saat mendengar penjelasan dari Urahara, beberapa Shinigami mulai bergumam. Wajah mereka begitu resah, sudah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Di tengah kerusuhan tersebut, ada seorang Shinigami berambut pirang mengangkat tangan kanannya untuk bertanya soal penjelasan tersebut.

"Anu, apakah anda tahu seperti apa Ksatria ini?"

"Sayang sekali, kita juga tidak mendapatkan informasi tentang hal itu Kira-san." Urahara menjawab pertanyaan dari Shinigami Kira Izuru sambil menundukkan wajahnya, sehingga topi hijau putih nya bagaikan menutup kedua matanya karena bayangan dari topi itu. Tetapi tiba-tiba ekspresi Urahara berubah ketika dia membuka kipas putihnya dengan cepat di depan wajahnya, sambil tersenyum lebar kepada para Shinigami yang ada di depannya. "Maka dari itu kita akan membuat regu yang terdiri dari 5 orang, menyusup ke Ibu Kota untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya~"

Para Shinigami itu terdiam sambil memandang satu sama lain, penasaran siapa yang akan dikirim ke Ibu Kota untuk menjalani misi ini.

Salah satu Shinigami berkacamata hitam yang bernama Tetsuzaemon Iba mengangkat tangan kanannya untuk bertanya. "Jadi siapa yang akan pergi kesana? Apakah anda sudah memutuskannya?"

Urahara tersenyum lebar, sambil mengibas-ngibaskan kipasnya di depan wajahnya. "Hai~ Aku sudah memutuskannya. Orang yang akan pergi ke Ibu Kota adalah Kuchiki Rukia, Abarai Renji, Kira Izuru, Hinamori Momo dan Hisagi Shuuhei. Jadi, apakah diantara kalian semua ada yang keberatan?"

Hening, sepertinya diantara para Shinigami maupun dari orang yang disebutkan tidak ada yang keberatan.

Melihat tidak ada jawaban dari para Shinigami yang tersisa, Urahara pun menutup kipasnya yang ada di tangan kanannya sambil menepuk-nepuk kipas itu di telapak tangan kirinya.

"Baiklah, bagi nama yang sudah disebutkan tadi mohon berkumpul di tenda ku dalam 10 menit. Rapat dibubarkan."

Setelah rapat dibubarkan, beberapa Shinigami mulai melakukan aktivitas mereka masing-masing.

Saat Rukia ingin pergi menuju tempat pencucian untuk mencuci mangkuk bekas sup sayurnya, tiba-tiba Renji menyenggol Rukia yang juga ikut pergi ke tempat pencucian.

"Ada apa?" Tannya Rukia, penuh tanda tanya.

"Bukankah besok kau ada janji untuk bertemu dengan kedua adik Ichigo?"

Mendengar pertanyaan dari teman masa kecilnya itu membuat wajah Rukia termenung, selama ini dia tak bisa menerima kenyataan yang ada.

Tak terasa kini sudah 5 tahun, itu benar. Sudah 5 tahun lamanya sejak kejadian dari "The Thousand Blood War", sudah 5 tahun lamanya kekalahan dari Soul Society, sudah 5 tahun lamanya Yhwach menjadi Raja dari ketiga dunia dan sudah 5 tahun lamanya sang 'Shinigami Pengganti' menghilang setelah peperangan itu berakhir.

Tidak ada yang tahu kemana atau dimana Shinigami berambut orange itu berada, bahkan keluarga dan teman dekatnya pun tidak mengetahuinya.

Kebanyakan dari mereka bahkan menganggap bahwa sang Shinigami Pengganti gugur dalam perang, mereka beranggapan seperti itu karena Ichigo terakhir kali terlihat saat bertarung melawan Yhwach bersama dengan mantan Kapten Divisi Lima, Aizen Sousuke. Tetapi, Rukia, Renji dan teman-temannya yang lain (1) masih percaya bahwa dia masih hidup di suatu tempat.

Dampak dari perang tersebut sudah merugikan kedua belah pihak.

Dari pihak Yhwach, dia kehilangan sebagian dari pasukannya akibat gugur dalam perang dan akibat ego dari Yhwach itu sendiri. Walaupun begitu, Yhwach tetap mengumpulkan pasukan entah dari pihak Manusia, Shinigami maupun dari Arrancar.

Dari pihak Soul Society tak jauh berbeda. Yamamoto Genryuusai Shigekuni, Ukitake Jushiro, Kyoraku Shunsui, Unohana Retsu, Sasakibe Choujirou, Kotetsu Kiyone dan Sentarou Kotsubaki telah gugur dalam perang tersebut.

Sedangkan Kenpachi Zaraki, Kurosuctsuchi Mayuri, Komamura Sajin,(2) Hitsugaya Toshiro, Muguruma Kensei, Otoribashi Roujuurou, Kusajishi Yachiru, Kurotsuchi Nemu, Matsumoto Rangiku dan Kurosaki Ichigo telah di anggap hilang tanpa jejak karena mayat mereka sekalipun tak pernah ditemukan.

Bukan hanya itu, para Vizard (3), grup dari Xcution dan bahkan Kurosaki Isshin Pun hilang tanpa jejak. Bahkan Urahara kesulitan untuk mencari mereka.

Rukia menggeleng-gelengkan kepalanya, menyadarkan dirinya sendiri dari pikirannya. Rukia pun membalasnya hanya dengan tersenyum kecil ke arah Renji.

"Yah, aku akan pergi mengunjungi mereka. Aku hanya ingin mengetahui keadaan mereka saja sekaligus memberi mereka beberapa oleh-oleh." Rukia tetap mempertahan kan senyum palsunya dengan terpaksa, tidak ingin teman masa kecilnya itu khawatir kepadanya.

Tetapi Renji mengetahui hal itu, dia pun membalasnya dengan senyum percaya dirinya seperti biasanya.

"Kalau begitu aku ikut denganmu."

"Eh, kenapa?" Wajah Rukia kaget setelah mendengar perkataan Renji.

"Memang kenapa? Tidak boleh? Lagipula aku hanya ingin menemanimu dan aku juga kangen dengan adik-adik nya Ichigo."

Mendengar hal itu membuat hati Rukia sedikit tenang, memang tidak ada yang bisa tergantikan dari seorang Abarai Renji. Dia selalu tahu bagaimana cara membuat perasaannya bisa lebih baik. Itulah kenapa dia mencintainya.

Setelah mencuci peralatan makan mereka, Rukia dan Renji pergi menuju tenda Urahara untuk persiapan pergi ke Ibu Kota.

Sesampainya di sana, di dalam tenda tersebut sudah ada Urahara, Hisagi Shuuhei dan Hinamori Momo yang sedang berdiri mengelilingi sebuah meja bundar yang diatasnya ada beberapa peralatan dari Soul Society.

"Kau terlambat Abarai, Kuchiki." Ucap Hisagi sambil tangan kirinya memegang pinggangnya.

"Sabar sajalah Hisagi, lagipula Kira juga belum ada disini." Renji hanya membalasnya dengan santai sambil ikut bergabung berdiri didekat meja tersebut bersama dengan Rukia.

Rukia mengambil beberapa peralatan untuk melihatnya sejenak, lalu bertanya kepada Urahara. "Apakah peralatan ini yang akan kita bawa untuk pergi ke Ibu Kota? Kau mendapatkannya dari mana?"

Urahara menyembunyikan wajahnya dengan kipas putih favoritnya, sehingga tidak ada yang mengetahui seperti apa ekspresinya sekarang.

"Jawaban pertama : Benar, peralatan ini berasal dari Soul Socie-- maksudku Ibu Kota. Peralatan-peralatan ini pasti akan berguna untuk pelarian kalian saat dikejar oleh Pasukan Vandenreich. Jawaban kedua : Alangkah baiknya kalau kau tidak mengetahuinya, Kuchiki-san~"

Setelah mendengar penjelasan Urahara, Rukia hanya menghela nafas sambil menaruh kembali alat yang digenggamnya ke meja. Dia tahu bahwa tak ada gunanya berdebat dengan mantan Kapten Divisi Dua Belas itu.

Tiba-tiba pintu tirai tenda terbuka, memperlihatkan seorang Shinigami berambut pirang sambil menggendong sebuah tas selempang berwarna biru. Tas itu mirip sekali dengan tas dari Divisi Empat.

"Maaf aku terlambat, aku tadi pergi ke tenda Hanatarou-kun untuk meminjam beberapa peralatannya. Sebenarnya ini hanya untuk jaga-jaga saja, karena lawan kita ini adalah Quincy." Setelah menjelaskan situasinya, Kira pun ikut bergabung di sisi meja bundar tersebut.

"Bagus sekali keputusanmu Kira-san~" Urahara lalu menutup kipasnya dan memasukkannya ke dalam sakunya.(4) Kini ekspresinya berubah menjadi lebih serius. "Baiklah semuanya sudah hadirkan? Aku sudah memasukkan peralatan yang kalian butuhkan ke dalam tas ini, ku berikan masing-masing satu untuk kalian. Aku juga sudah membuat jubah ini untuk menutupi wajah kalian dari para Quincy. Ingat! Kalian harus menyembunyikan reiatsu seminimal mungkin dan jangan buat kerusuhan. Tugas kalian hanya memperhatikan sambil mencari informasi, mengerti?"

"Dimengerti!" Para Shinigami muda itu menjawabnya dengan berbarengan dengan penuh semangat.

Mereka pun bersiap sambil menggendong tas hitam di punggung mereka dan menutupnya dengan jubah coklat agar menutupi tas tersebut sekaligus tubuh mereka agar tidak diketahui.

Setelah persiapan mereka selesai, Urahara menghunuskan pedangnya ke depan untuk membuka gerbang Senkaimon(5) menuju tempat yang sekarang disebut dengan "Ibu Kota", bersamaan dengan lima kupu-kupu dari neraka keluar dari gerbang tersebut.

"Kami berangkat Urahara-san." Rukia berpamitan kepada Urahara, mewakili dari keempat temannya.

Urahara hanya mengangguk, sambil melambai-lambaikan tangan kanannya tanda perpisahan. "Hati-hati dijalan, ku doakan agar kalian selamat~"

"Terima kasih Urahara-san."

Setelah itu, mereka berlima memasuki gerbang tersebut secara bergilir. Tak lama kemudian gerbang itu tertutup dan menghilang tanpa jejak.

Ekspresi Urahara kini berubah dari senang menjadi cemas, ia hanya menutup kedua matanya dari sela-sela bayangan dari topi hijau putihnya itu.

"Ku doakan agar kalian kembali dalam keadaan hidup."

(1) Tahukan yang mana temennya? (Gw males nyebutinnya, pikir aja sendiri :'v)

(2) Anggap aja Komamura disini gak berubah jadi rubah ekor sembilan yak /eh. Jadi di cerita ini dia masih berwujud Komamura Taichou yang kita kenal :v

(3) Tentu saja kecuali Kensei dan Rose. Tapi di cerita ini Shinji selamat dan kembali ke teman-teman Vizardnya.

(4) Maksudnya disakuin di yukatanya atau apalah itu aku gak tahu sebutannya apa :'v

(5) Anggap aja Urahara bisa ngelakuinnya--

Author note's :

Ini cuma iseng, jadi besar kemungkinan bakal lama updatenya atau gak di lanjutin :'v

Jadi tolong Review karena saya masih nob dan mungkin ada yang mau mengutarakan pendapatnya karena ku baru nonton Bleach saat Arc Fullbring :v

/Baru niat baca manganya--

Salam anak orang--