One Hell of a School

Prolog

A/N: OK! Dari judulnya pasti sudah bisa ditebak soal sekolah! Tapi jangan salah, bukan para Goldies yang udah om-om tua yang udah hamper ompong yang jadi guru!#ditembak.*Hidup lagi*Hehe…okay! Silahkan baca dan seperti biasa dan ngak capek-capeknya saya ulangi kalimati ini terus menerus:"Mohon reviewnya!"

Ngapain masi baca Author Note-nya ? Baca ficnya sana!(maksa banget).


"Oi, yang bener nih?"

"Iya bener."

"Ngak bohong?"

"Tanggal 1 Aprilnya sudah lewat koq!"

"Yee…Kalau ngak tanggal 1 April memangnya ngak boleh bohong?"

"…."

"Halah! Biasa juga bohong koq!"

Berkat kalimat terakhirnya, dan juga mulutnya yang tak bisa didiamkan, Milo menerima hantaman keras bola rugby dilempar dengan kekuatan penuh oleh sang dewi kita tercinta. Dan berakhir terkapar mengenaskan disudut pope chamber yang megah.

"Uhum…kuulangi ya!"

"Diulangi mulu dari tadi, kayak radio rusak!"

Deathmask pun tanpa ba-bi-bu lagi menemani Milo terkapar di sudut ruangan.

"Ada lagi yang mau protes?"Suara sang dewi terdengar sangat amat membahayakan. Bahkan lebih mengerikan dari jeritan Hades yang maskaranya dicolong Aphrodite. Mereka pun menggeleng dengan kecepatan cahaya.

"Bagus."Amarah Athena mereda."Seperti yang telah kukatakan, kalian akan bekerja menjadi guru di sekolah yang baru kubangun, agar Saint-ku bukan hanya kuat tetapi juga pintar."

Dan dari sanalah mulai penderitaan para Goldies yang baru. Menghadapi murid-murid yang nakal bak ayam lepas. Hanya Zeus yang tahu apa yang menanti mereka berikutnya. Mereka masih belum mengetahui kemalangan dan nasib buruk yang akan menimpa mereka.


Nantikan penderitaan-eh pengalaman baru yang akan mereka alami di chapter berikutnya.

Pendek ya prolognya? namanya juga prolog...Haha