Rate : K
Cast : Park Jung Soo (as yeoja)
Choi Siwon (as Namja )
and other cast
Genre : Romance, Drama, Hurt
Disclaimer: Tuhan YME,Orang Tua member Super Junior, SM Ent,ELF dan cerita ini milik saya
Selamat Membaca
Hari ini aku memulai lagi, memulai berjalan dalam masa kata normal dalam langkah usahaku menerima cerita dan jalan hidupku, namaku Park Jung soo.
Hidupku tidak bisa dibilang baik. Sebenarnya sulit untuk berkata apa dan seperti apa.
Alur sebuah kehidupan akan selalu berjalan sesuai atau tidak dengan harapan, tergantung sekeras apa usaha untuk hidup itu juga bisa diibaratkan tulisan, atau mungkin hidup itu adalah penjabaran dari satu hal yang diselesaikan melaui sebuah proses. Proses seperti apa yang terjadi juga tergantung bagaimana akan menggambarkan kisah sendiri dan jangan lupa dalam kisah itu juga berbarengan bagaimana cara menggambarkan karakter ku dalam sejarah hidup orang lain.
Berkata - kata adalah suatu hal yang mudah, berkata ibarat mengutarakan suatu pendapat, tapi mungkin dalam penyelesaian maupun implementasinya akan berbeda. Oke, menjalani sebuah kehidupan hampir sama dengan menuliskan rentetan kisah kejadian dalam sebuah novel fiksi, dimana aku adalah sebagai pemeran utama sekaligus penulis ceritanya yang pastinya akan berusaha menulisakan guratan - guratan kata ataupun kalimat yang enak untuk dibaca. Tapi tunggu dulu, dalam menuliskan novel terutama kehidupan sendiri juga terdapat berbagai pemeran dalam hidup. Aku akan menjumpai berbagai karakter yang akhirnya cocok atau malah berbalik pendapat dengan diriku. Layaknya sebuah tulisan, hidup akan memiliki genre tersendiri. Kebanyakan orang pastilah banyak mencari genre romantisme dengan akhir happy ending.
Tapi coba deh dipikirkan lagi, apakah benar - benar ada siklus kehidupan yang dalam fasenya akan selalu berakhir happy ending?
Cenderung pasti akan ada cerita dimana sang pemeran utama atau mungkin sampingan akan merasa tak punya daya untuk cukup bahagia atau mungkin sekedar merasakan apa sih itu kata bahagia, bukankah bahagia itu tanpa syarat ya?.
Bahagia itu sebuah ekspresi dimana para pemerannya merasakan sebuah gejolak perasaan yang akan membuatnya mungkin tertawa, menangis, atau terdiam dengan penafsiran yang dimiliki.
Jalan ceritanya tidak ada yang tahu, sebab itu semua adalah implementasi penggambaran dari masing - masing orang dan tergantung cara untuk menceritakan kisah tadi.
Terasa janggal di hati tapi sulit untuk mengungkapkan, berkembang dengan begitu saja dan bersemi seperti bunga yang tumbuh di musim semi. kebanyakan dari cerita yang ditulis adalah siluet penggambaran kata yang seperti diketahui tidak selalu berakhir baik.
Ada fase dimana mungkin akan jatuh atau mungkin melambung setinggi - tingginya. Tapi jangan merasa khawatirlah semua orang akan mengalaminya sebagai cobaan atau mungkin kebahagiaan.
Begitu banyak orang juga yang pernah berkata " aku ga punya pilihan "
Ah masa ia, itu bohong belaka . Dalam setiap keputusan, sebagai pribadi yang bebas dapat berkata ia atau tidak.
Memutuskan ikut atau tidak, setuju atau tidak. Banyak opsi yang dapat di pilih dalam menjalaskan segala implementasi yang katanya tidak punyanya pilihan itu.
Ini adalah gambaran awal dari hidupku. Aku selalu berusaha bangkit dan pasti terjadi lagi. Aku bercerita seperti apa peliknya hidupku ini.
Hari ini aku terbangun dari waktu paling bahagia yang ku punya. Kebaahagianku hanya terjadi di waktu tidurku saja. Karna jika kubangun, aku kembali pada aktifitasku sebagai seorang mahasiswa yang hidup dengan sendiri.
"Aku telat, kurasa aku tidak datang kuliah pun mereka tidak akan bingung mencariku. Bahkan mungkin esok hari aku tidak akan ditanya mengapa aku tidak datang. Aku ada dan tidak mereka tidak peduli"
Kata – kata ku pada diriku barusan memang kenyataan, siapa aku ini buat mereka,hanya bahan cemoohan. Mereka tidak akan pernah bertanya aku dimana. Hari - hariku selalu punya cerita yang sama. Aku pernah berjanji pada oppaku satu – satunya yang telah pergi meninggalkan ku selamanya bahwa aku akan tetap hidup untuknya, bahwa aku akan tetap bertahan untuk bernafas selama Tuhan memberiku nyawa. Aku tak tahu sedari dulu yang kurasa hanya perih dalam hidup. Aku iri betapa indahnya hidup mereka, tidak hidup dalam bayang – bayang dosa kedua orang tuanya. Apa salahku? Kedua orang tuaku bukan pembunuh.
"kalau saja aku bisa memilih, aku hanya ingin mati Tuhan. Mungkin dengan itu aku jadi lebih baik. Aku tidak punya siapa pun dan apapun untuk ku perjuangkan, aku Cuma memiliki janji pada oppaku. TAPI MENGAPA KAU MENGAMBILNYA JUGA!".
Aku berteriak sebisaku. Aku hanya hidup sendiri, tidak tahu kemana aku harus meluapkan setiap luka hati ku sedari ku kecil dulu. Dikucilkan atas sebuah fitnah yang akhirnya membunuh orang tuaku, bahkan membuat oppa ku bekerja dan bekerja hingga tidak lagi peduli akan dirinya. Dia meninggalkanku, mati karna cintanya padaku.
.
.
.
Hari ini terpaksa aku harus pergi juga kekampus,aku akan jadi apa berjanji pada oppa bahwa aku akan ku putuskan untuk tetap menjalani kuliahku. Aku tetap berharap jika suatu hari nanti aku akan percaya, hanya saja aku tidak tahu kapan waktunya akan tiba.
Seperti biasa, aku berjalan di koridor kampusku melewati segerombolan yeoja yang kurang pekerjaan. Hari masih pagi tetapi mereka sudah mampu mengalahkan gosip – gosip yang ada di televisi,begitu setiap harinya. Dan saat aku melewati mereka, ku lihat mereka berbisik. Aku tak tahu pasti apa yang mereka dapat ku tebak, yang mereka bicarakan itu aku, yeoja aneh itu kata mereka.
Aku tak perduli, itu bukan apa – apa buatku. Setiap harinya ku lewati dengan rasa yang sama, tepatnya aku terbiasa dengan rasa sakit. Hingga hatiku pun mungkin tak mengenal lagi seperti apa bahagia itu. Lupakan saja, segalanya akan berjalan dan pasti akan baik – baik saja.
Hingga tak kusadari,seseorang memanggil namaku.
"Hei,jung kabarmu ? apa kau baik – baik saja?
Aku tak menemukanmu semalam?"
Apa dia sedang tidak waras, dia mencariku? untuk apa? Apa dia juga akan mengejekku sama seperti mereka. Apa mereka belum puas dengan segalanya yang mereka lakukan padaku
"aku tidak apa – apa, aku ada dan tidak bukan masalah buat kalian kan? Jadi buat apa menanyakanku?" aku pergi meninggalkan kebisuan dan kebingungan yang terlihat jelas pada guratan wajahnya yang tampan.
"Tunggu aku, kenapa kau meninggalkanku? Aku perduli padamu. AKU SELALU INGIN TAHU BAGAIMANA DENGAN PERASAANMU"
"Apa maksudmu? Aku rasa kau sedang berusaha mengerjaiku. Cara yang hebat. Kau mungkin berbakat menjadi Aktor Choi Siwon"
"Aku sunnguh perduli padamu, terserah apa katamu dan yang jelas mulai sekarang aku akan menghapus segala lukamu hingga kau mampu merasakan cintaku padamu"
Lalu ia memelukku dengan sangat erat, aku mendengar mereka berbicara heboh tentang ku dan dia. Aku masih tak percaya, seseorang sepertinya perduli bahkan mencintaiku. Aku takut ini adalah sebuah permainan. Kelak mungkin dia akan meninggalkanku dengan rasa sakit yang lebih memang ini waktunya, waktu untuk memghilangkan segal rasa sakitku.
Aku berharap jika memang ini waktunya dan dia orangnya, jagalah aku dan dia aku bahagia, bahagia bersama dia.
Mianhae,ini cerita teramat sedih dan jika readers berkenan tinggalkan jejak dan jangn lupa untuk koreksinya ya.
Akhir kata
Gomawo *bow 90 derajat
