Way to the Heaven

Author: Chocolite

Genre: Romance, Friendly, Family, Supranatural, Angst

Rated: T

Cast:

Lee Taemin

Choi Minho

Lee Jinki

Other

Pairing: 2Min

Summary: Taemin adalah anak aneh yang tak memiliki teman. Semua orang disekitarnya selalu mengejeknya dengan sebutan 'anak iblis'. Hanya ada satu orang yang mau berteman dengannya. Tapi Taemin selalu menjauhinya. Ada apa dengan Taemin? Mengapa semua orang menyebutnya 'anak iblis'? *bad summary*

Warning: Typo, gaje, BL (Boys Love), Yaoi, chapter kepanjangan, alur gak jelas, dll.

a/n: Annyeong~ Ini FF SHINee pertama akuuu ^^ Ngarep kalian suka. Yang jelas, ada sebagian yang terinspirasi dari film Doraemon :D *nyengir kuda ala Siwon*. Minta RnR buat semua yang baca :) *kayak ada yang baca aja*. Soalnya kenapa aku minta RnR? Kali aja ada yang minta lanjutin atau kagak usah dilanjut, jadi aku tau, nggak pake galau(?). Ah, ne~ Aku masukin banyak cast kok~ Nggak dari SHINee aja~ Ada EXO, B2ST, B1A4. Yaudahlah, authornya banyak bacot :D Happy Reading~

.

Chapter 1

.

Seorang namja manis sedang duduk di bawah pohon yang cukup lebat daunnya. Ia menatap sekelilingnya dengan wajah yang sangat dingin. Beberapa anak menjauhinya. Ia tak heran. Karena memang selalu seperti ini setiap harinya. Namja itu Taemin. Namja manis berambut putih dengan sebuah tanda lahir di keningnya. Semua orang heran padanya. Tanda lahir itu berbentuk segitiga dengan lingkaran didalamnya. Sementara mata Taemin memiliki warna yang berbeda dengan anak pada umumnya. Mata kanannya hitam dan terlihat indah. Sementara mata kirinya berwarna ungu terang dan terlihat sedikit menyeramkan. Bahkan ia pun tak tahu mengapa demikian.

Taemin POV

Aku menundukkan kepalaku saat melihat orang-orang berjalan menjauhiku. Semuanya nyata. Aku adalah anak iblis. Ah, tidak. Aku adalah anak malaikat yang sudah berubah menjadi iblis. Perkenalkan, namaku Taemin. Lee Taemin. Setelah melihatku, mungkin kalian sudah menilaiku, sama seperti apa yang teman-temanku –maksudku, orang-orang itu- fikirkan. Mereka berfikir bahwa aku ini anak iblis. Tapi mereka tak tahu apapun. Mereka tak tahu permasalahanku.

Apa kalian bertanya-tanya apa yang terjadi padaku? Begini. Kalian bisa menyebutku zombie, atau apapun itu yang dapat menjelaskan bahwa aku hidup kembali. Dan alasanku hidup kembali adalah eommaku. Aku adalah anak egois yang tak menginginkan semua ini. Apa kalian bingung? Hah. Aku pun bingung akan apa yang terjadi padaku.

Apa kalian percaya, bahwa di dunia ini ada acara tukar nyawa? Bukan. Bukan reality show tukar nasib atau jodoh-jodohan. Hmm, mungkin seperti acara itu. Tapi yang harus kalian garis bawahi adalah, reality show tukar nasib itu dibuat oleh manusia sementara tukar nyawa itu perjanjian dengan iblis. Kalian dengar itu? IBLIS. Ha! Dan itulah yang menyebabkanku dipanggil anak iblis. Akan kuceritakan pada kalian apa yang sebenarnya terjadi.

Taemin POV off

Flashback

.

Seorang yeoja tengah menangis menatap anaknya yang telah ia lahirkan. Anak laki-laki yang manis, yang diyakini jika tersenyum akan terlihat sangat tampan. Namun sayang, anak itu hanyalah raga tanpa nyawa. Tuhan telah membawa anak itu pergi sebelum dapat berucap sepatah katapun.

"Nona, sudahlah~ Anda sudah menangisinya lebih dari 1 jam~ Ini sudah menjadi sebuah takdir untuknya." Ucap seorang suster.

"Tapi suamiku ingin anak ini selamat~ Ia bahkan mengorbankan nyawanya 5 bulan yang lalu demi anak ini~ Aku mohon suster, selamatkan anak ini~ Aku tak memiliki siapapun lagi~" ucap yeoja itu parau.

Suster itu hanya menunduk dan berkata, "Mianhada~ Saya bukanlah Haneunim yang bisa mengembalikan nyawa seseorang~"

"Hiks~ Aku mohon~ Biarkan aku pulang sekarang dengan membawa anak ini~" ucap yeoja itu saat mengingat sesuatu.

"Tapi, keadaan anda tidak begitu baik. Saya khawatir akan ada sesuatu yang terjadi." Ucap suster itu.

"Kalau begitu, antarkan aku pulang." Ucap yeoja itu dengan nada dingin, membuat suster itu hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah administrasi diurusi, yeoja itu pun pulang dengan jasad anaknya. Saat tiba, seorang anak kecil menyambutnya ramah dan seorang penjaga anak ikut menyambutnya.

"Eomma~ Apa dia adikku?" tanya anak berumur 4 tahun yang diketahui bernama Lee Jinki itu.

"Ne. Suster, tolong bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya yeoja itu pada suster yang sedari tadi mengikutinya dari belakang. "Bisakah kau ikut aku ke perpustakaan milik suamiku? Dan kau, tolong bawa Jinki tidur lalu datanglah ke perpustakaan suamiku." Ucap yeoja itu pada penjaga anaknya.

"Baik, nyonya. Nah, tuan muda, ayo tidur~" ucap penjaga bayi itu.

.

Di perpustakaan

Krieeeeet. Pintu itu terbuka dan 2 orang yeoja masuk ke dalamnya. Suster tersebut memperhatikan seluruh sudut ruangan yang dipenuhi oleh buku-buku tebal dan kuno. Selain itu, tempat ini tampak kotor dan berdebu seolah tak pernah dimasuki. Yeoja yang menggendong jasad anaknya itu terduduk lelah dan menatap sekeliling. Ia seolah-olah mencari sesuatu.

Ditaruhnya jasad anaknya itu perlahan di lantai di tengah ruangan. Suster yang sedaritadi mengikutinya pun mulai heran dengan apa yang yeoja ini lakukan. Setelah menyimpan jasad anaknya di lantai, ia segera mengambil sebuah buku bersampul hitam dengan bentuk segitiga sebagai covernya. Ada lingkaran di dalam segitiga itu. Warna segitiga dan lingkaran itu ungu terang, dan dapat dilihat buku itu buku kuno dan menyeramkan.

Yeoja itu menunduk dan menghela nafas panjang. Ia mulai membuka buku itu dan membaca beberapa kata. Tak lama setelah itu, muncul bentuk seperti di cover buku di sekeliling jasad anaknya. Suster itu terlihat heran sekaligus kaget. Tak lama, pintu terbuka dan masuklah penjaga anak yang sudah menidurkan Jinki. Namun setelah menutup pintu, pintu itu tiba-tiba terkunci.

"Kemarilah~" ucap yeoja itu pada suster dan penjaga anak itu.

Setelah kedua orang itu mendekat, ia mendorongnya hingga kedua orang itu berdiri di sudut segitiga yang berbeda. Lalu muncul lingkaran di lantai yang mereka injak dan kaki mereka terkunci. Mereka tak dapat melangkahkan kakinya dan mulai ketakutan.

Yeoja itu menempati sudut yang belum terisi dan sama dengan apa yang terjadi pada dua orang itu, muncul lingkaran disana. Sebuah mantra ia lontarkan dan angin mulai berhembus kencang entah dari mana. Buku-buku beterbangan dan rambut mereka mulai bergerak bebas kesana-kemari. Kabut hitam pekat mengelilingi mereka, membuat siapapun yang melihatnya akan merinding.

Kabut itu mendekati yeoja yang membawa buku tersebut dan menatapnya garang. Sementara yang ditatap hanya balas menatapnya dingin. Kabut itu menghampiri dua orang lainnya yang tengah ketakutan lalu tertawa lepas. Setelah itu, ia mendekati bayi yang berada di tengah lingkarannya.

"Apa yang kalian inginkan?" suara itu membuat siapapun yang mendengarnya akan langsung ketakutan dan tak dapat berbicara huruf 'a' sekalipun.

"Kembalikan nyawa anak ini" ucap yeoja yang masih memegang buku itu

"Hahaha, Lee Jihyun~ 2 umpan untuk nyawa yang akan dengan mudah diambil untuk anak ini, atau 3 umpan untuk nyawa yang sempurna untuk anak ini." Penawaran kabut hitam pekat itu membuat Jihyun –yeoja yang memegang buku itu- sedikit terhenyak.

"Biarkan 1 umpan hidup selama 8 tahun untuk merawat anak ini sementara 2 umpan lainnya kau makan sekarang." Ucap Jihyun pada kabut hitam pekat tersebut.

"8 tahun untuk nyawa sempurna? Berapa lama aku harus kelaparan? Atau begini, aku memberi nyawa yang tidak seharusnya pada anak ini untuk 8 tahun dan 1 umpanku diijinkan merawatnya. Lalu setelah umpanku kumakan, anak ini akan hidup sempurna." Tawar kabut hitam pekat itu.

"Baiklah. Lalu, sekarang makanlah 2 umpanmu dan berikan anakku nyawa." Ucap Jihyun dan kepulan kabut itu menghilang, namun dapat dirasakan oleh suster yang kini mulai merasakan dadanya sesak.

Tiba-tiba darah keluar dari leher sang suster. Mulutnya mengeluarkan banyak darah, matanya mulai memutih, tubuhnya tergeletak begitu saja. Namun tiba-tiba tubuh itu terangkat dan hilang dengan bercak darah yang keluar. Penjaga anak itu menatapnya dengan tatapan siapapun-tolong-aku-!

Singkat waktu, kedua raga itu menghilang dan diakhiri dengan tangisan bayi manis yang kini mulai membuka matanya. Jihyun tersenyum lega. Ia mendekati anaknya. Sebuah tanda tercetak di dahinya. Tanda yang ada di lantai. Mata anak itu terbuka dan menampakkan warna ungu terang di mata kirinya, persis seperti warna di buku yang tadi di pegang Jihyun.

"Lee Taemin~ Selamat datang~"

.

.

Flashback Off

Taemin menutup matanya mengingat apa yang pernah ia impikan. Ya. Taemin dapat memimpikan apa yang akan terjadi dan apa yang telah terjadi. Ini adalah satu dari beberapa kekuatan yang diberikan iblis itu padanya. Jika ia sedang tersulut emosi, maka ia akan membuat benda di sekelilingnya rusak dengan mudahnya. Ia tak akan pernah merasakan rasanya sakit seperti anak lain. Ia tidak perlu mempelajari ilmu agama karena hanya akan membuatnya melemah. Lingkungan sekitarnya akan melakukan apa yang ia pikirkan. Bukankah itu enak? Tapi Taemin menganggap itu adalah siksaan baginya. Karena,

Taemin tak akan pernah merasakan rasanya surga.

.

.

Kriiiiing~~ Bel berbunyi tanda masuk kelas. Taemin beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju kelasnya. Di depan kelas, Do Kyungsoo sudah berdiri menunggunya. Ia tersenyum pada Taemin, namun bukan untuk mendekatinya, namun untuk mengejeknya. Taemin tak menggubrisnya dan beranjak masuk, meninggalkan D.O yang tengah bersiap untuk membuang air minumnya ke kepala Taemin. Dan akhirnya kepala hingga pundak Taemin basah akibat perbuatan D.O. Taemin berbalik dan menatap D.O dengan tatapan dingin. Pintu itu harus menghukumnya dan semoga secepatnya aku kering.

Tiba-tiba~~ BRAK! Pintu tertutup dan membuat D.O terbentur dan kakinya terjepit. Sementara tubuh Taemin dengan cepat mongering dan ia berjalan menuju tempat duduknya tanpa memedulikan teriakan kesakitan D.O dan tatapan aneh dari semua orang di kelasnya.

.

.

Pukul 13.00. Seorang namja bergegas menuju motornya dan melaju dengan cukup kencang. Namja itu Lee Jinki. Ia akan menjemput adiknya di sekolahnya. Sampai di gerbang sekolah, ia menemukan Taemin yang sedang menatapnya dingin. Dan tak jauh darinya ada D.O yang menatapnya penuh amarah sambil mengelus wajahnya. Jinki tersenyum kecil tanpa makna. Lalu Taemin pun menaiki motor Jinki dan menatap D.O –masih- dengan tatapan dinginnya. Jinki yang mengerti langsung menjalankan motornya meninggalkan D.O yang masih menatap mereka dengan kesal.

.

.

TBC