Shota Yankee
Chapter 1
Konbawa minna-san. Perkenalkan, aku Yui. Ini fanfic pertamaku di fandom Vocaloid sebelumnya fandom Harvest Moon ._.
Fanfic ini kubuat malam-malam jadi maaf kalau banyak typo dan kalo fic nya jelek ._. apalagi terakhirnya gaje ._. dan maaf kalo bahasa Jepangku banyak ngawurnya XD
Yosh!
Disclaimer: Vocaloid bukan punyaku!
Len POV
DEESH! DUAG! BUK! BRUAGH!
"G-g-gawat bos! Kita harus pergi sebelum kita gugur #? dikalahkan sama si 'Shota yankee' ini!"
"Cih! Sebenarnya aku nggak mau dikalahkan sama cowok shota seperti ini, tapi… ya sudahlah!"
DRAP DRAP DRAP.
Orang-orang itu langsung kabur setelah aku menghajar mereka tadi. Apaan sih? Masa' segitu aja sudah kabur? Padahal aku belum mengerahkan semua kekuatanku!
Ah, maaf aku terlambat memperkenalkan diri! Halo! Aku Len Kagamine! Umurku baru empat belas tahun! Aku ini… yah… mungkin orang mengatakan aku adalah seorang yankee. Tapi yang kusebelin adalah orang-orang yang selalu memanggilku Shota Yankee. Sembarangan… padahal aku 'kan nggak shota!
"Pagi! Len-chan!"tiba-tiba seseorang menepuk pundakku.
"Jangan panggil aku 'Len-chan'! Aku 'kan bukan cewek!"seruku padanya.
"Apa boleh buat. Habisnya kamu manis kayak cewek sih~"
Orang ini namanya Oliver. Dia adalah cowok yang agak aneh. Kenapa aku bilang aneh? Karena dia memakai perban di matanya dan nggak mau menceritakannya ke yang lainnya. Lama-lama aku penasaran juga kenapa dia sampai diperban kayak gitu.
"Eh, Len-chan! Ke kelas yuk! Sepertinya kita hampir terlambat…"kata Oliver sambil memperlihatkan jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 07:42
"Iya! Ayo lari! Kita balapan siapa yang duluan sampai ke kelas!"
"Oke!"
Aku pun berlari dengan cepat mendahului Oliver. Fufufu~ X3
"Sialan kau Len! Kenapa bisa mendahuluiku seperti itu? !"teriak Oliver kesal sambil ngos-ngosan, sampai-sampai ia lupa memanggilku dengan embel-embel 'Chan' lagi.
"Gimana ya? Mungkin itulah kelebihan dari 'Shota Yankee!' "seruku sambil menghadap ke belakang , dan…
BRUGH! !
Aku menabrak seseorang!
"Ah! Maafkan aku! Kau nggak apa-apa?"kataku sambil membantu berdiri orang yang kutabrak tadi.
"A-a-ah… a-aku… t-t-t-t-tidak apa-apa…"kata orang itu sembari berdiri sendiri. Sepertinya dia menolak bantuanku. Ah iya, orang itu adalah seorang cewek dengan rambut pirang sebahu. Selain itu poninya juga panjang sampai menutupi matanya. Uuh… gara-gara poninya yang kepanjangan itu aku jadi nggak bisa melihat wajahnya secara keseluruhan deh… padahal kayaknya dia manis…
"A-a-ano…"panggilnya.
"Ng?"
"I-i-i-itu… a-a-a-aku ingin b-ber–m-m-maaf! T-tidak jadi!"tiba-tiba dia berlari dari hadapanku dengan cepat, sangat cepat. Ada apa ya? Sepertinya tadi ia ingin mengucapkan se-
"Len-chan! Siapa cewek tadi itu? Pacarmu?"
Suatu…
"Mana mungkin! Kau ini ada-ada saja Ol!"seruku kesal.
"Jangan emosi gitu dong Len-chan. Nanti kau kalah balapan denganku, lho!"tiba-tiba Oliver lari begitu saja.
Ha? Balapan? Apa maksudnya? Aku aja nggak pernah nge-set…
… Ah!
Yang itu ya!
Sial! Kenapa aku bisa sampai lupa? Pasti ini gara-gara aku memakan tuna yang kubenci saat sarapan tadi!
TING TONG.
Dan bel sudah berbunyi! Ukh! Kuso!
Aku pun segera berlari ke kelasku secepat mungkin.
…
..
.
DRAP DRAP DRAP DRAP DRAP
ZRAAAKK.
"O-okurete sumimasen!"seruku dan Oliver sambil membuka pintu kelas kami dengan ngos-ngosan.
"Kagamine-san, Oliver-san, kenapa kalian terlambat?"Tanya guru kami, Luka-sensei sambil melayangkan death glare-nya kepada kami berdua.
"I-itu karena saat kami berjalan Len berhenti tiba-tiba!"seru Oiver.
"Apa kau bilang? Itu 'kan karena kamu mengajakku ngobrol!"aku protes.
"Cukup. Untuk hari ini kalian kumaafkan. Duduklah di tempat kalian."kata Luka-sensei. Fiuh… syukurlah nggak dihukum… lucky~ XD aku segera duduk di bangkuku. Ng? Lho? Kok, cewek yang kutabrak tadi berdiri di samping Luka-sensei? Ah! Jangan-jangan dia murid pindahan, ya? Wah… nggak nyangka banget!
"Karena ada murid yang terlambat, akan kuulangi. Orang yang di sampingku ini adalah murid pindahan dari SMP Gotoku. Rin Nakajima."kata Luka-sensei memperkenalkan murid pindahan itu. Aku dapat melihat mulut Rin bergerak-gerak seperti mengucapkan sesuatu. Tapi nggak kedengaran!
"Nakajima-san, silakan duduk di samping Kagamine-san. Kagamine-san, angkat tanganmu."ucapan Luka-sensei membuatku kaget. Hueee? Di sampingku? ?
"Kagamine-san?"panggilan Luka-sensei membuatku terkejut dan segera mengangkat tangan kananku. Pasti setelah ini…
"Kagamine-san, antar dia keliling sekolah ya."
Tuh 'kan!
"E-eh… tapi Sensei… saya…"protesanku terhenti saat melihat Luka-sensei yang men death glare-ku. Aku segera mengalihkan pandanganku ke Rin di sebelahku yang memandangku.
"Um… namaku Len Kagamine… salam kenal ya… hehe…"kataku memperkenalkan diriku sambil tertawa sedikit. Dan apa reaksinya? Dia cuma diam… =.="
"E-ehm... ayo, aku antar kamu keliling sekolah! XD"seruku sambil menggenggam tangan Rin keluar kelas. Dan dia hanya diam.
.
.
.
"Ehm, jadi ini ruang ganti cewek, lalu…"aku menjelaskan beberapa ruangan ke Rin. Tapi dari tadi dia dieeeeeeem terus. Apa dia menyimak penjelasanku tadi?
"Rin?"aku mencoba memanggilnya.
"Apaan?"uh, jawabannya kok dingin gitu ya… perasaan tadi dia gugup-gugup gitu deh…
"Len?"
"Y-YA!"gheh, bikin kaget aja deh, manggil orang tiba-tiba gitu si Rin.
"Kamu… si shota yankee?"Tanya Rin dan kujawab dengan anggukan yang agak nggak ikhlas. Eh, dia liat gak ya? Matanya 'kan ketutup rambut?
"Sokka…"apa? Dia liat? Wahh hebat!
"Aku…"Rin menggantungkan ucapannya. Apa sih? Bikin penasaran aja!
"Aku 'Kuu Shoujo Yankee'…"#kuingatkan bahasa Jepangku ngawur XD
Kuu Shoujo Yankee? Apa itu? Kuu itu 'kan cool, terus shoujo cewek… maksudnya… cewek yankee yang cool? ? Astagfirullah, pede amat euy…
"… mukamu biasa aja?"
Hah?
"Umm… memangnya kenapa?"aku nanya.
"What the, kukira kamu gaul, nggak ternyata… kuper."sekarang dia malah menghinaku.
"Oke… aku kupeeeer banget. Jadi jawab pertanyaanku."kataku agak kesal gara-gara dibilangin kuper.
"Baiklah, 'Kuu Shoujo Yankee' adalah julukan yang anak buahku berikan padaku! Seharusnya, semua yankee tau tentang aku dan akan merasa ketakutan ketika bertemu denganku! Sudah?"Rin menjelaskan dengan singkat.
"Ooohh aku baru dengar. Emangnya kamu kuat apa? Sampai ditakutin segala…"aku balik menghina Rin si Kuu Shoujo Yankee.
"Mau dibuktikan?"Rin mengeluarkan dua jepit rambut dari kantungnya. Kemudian dia menyibak poninya dan menjepit poninya dengan jepit rambut tadi sehingga matanya terlihat. A-aku tidak bisa berbohong… aku merasa suatu bergetar di dalam diriku saat melihat matanya… apa ini?
"… nee."
Aku sedikit tersentak saat si Rin memanggilku."Jadi mau dibuktikan nggak?"Tanya Rin.
"E… etto… a-akan kucoba!"
"Hmmm… baiklah–"
To Be Continued.
