Summary: Based from JYJ's song-In Heaven.

Kyuhyun dan Sungmin bertengkar hebat pada hari penting bagi , hari di mana dia bisa menjadi pemimpin rapat di perusahaannya, sampai pada akhirnya Kyuhyun berteriak pada Sungmin kalau dia lelah bersama dengan namja berambut hitam itu dan berkata kalau dia akan lebih bahagia kalau Sungmin meninggalkannya.

Tapi bagaimana kalau akhirnya keinginan itu menjadi kenyataan? Bagaimana kalau akhirnya Sungmin benar-benar meninggalkannya...dan kali ini untuk selamanya? Dan apa yang akan dilakukan Kyuhyun kalau dia diberikan kesempatan untuk memperbaiki segalanya? Apa dia akan berhasil untuk menghindari kematian Sungmin? Atau tidak?

Pairing: KyuMin (KyuhyunxSungmin Super Junior)

Author: SparkyuMagnaeLover

Warning: Cerita ini diadaptasi dari lagu dan video musik In Heaven by JYJ, jadi jangan heran kalau ada beberapa alur dan ide cerita yang sama persis dengan manganya. Tapi sekali lagi aku katakan, ini adaptasi, bukan jiplakan. Aku hanya mengambil beberapa adegan dan ide, tidak semuanya. Lalu cerita ini mengandung Sho-ai atau boyxboy love, jadi bagi yang keberatan harap jangan membaca fic ini daripada kalian memflame saya. Dipastikan ada keOOCan pada beberapa karakter, dan (maybe) ada typos dan kesalahan kalimat dan tanda baca yang bertebaran. Mohon memaklumi semua kesalahan yang saya perbuat, karena ini adalah fic pertama aku. (Saya akan senang sekali kalau para readers rela memberikan saya saran dan kritik untuk meperbaiki fic ini nantinya).

Disclaimer: Semua tokoh di fic ini bukan milik aku, mereka semua berada di bawah kontrak dengan SM Entertaintment dan milik orang tua, keluarga, fans mereka masing-masing, dan Tuhan YME, oke?


"Aku hanya memintamu untuk menghabiskan waktu bersamaku lebih lama! Apa itu terlalu sulit untukmu? Demi Tuhan, Kyu, kau seperti menghindariku sepanjang minggu ini!

"Aku minta maaf, hyung, tapi tidak bisakah kau mengerti keadaanku sekarang? Aku sedang sibuk! Ini adalah kesempatan pertamaku untuk menjadi pemimpin rapat, dan aku harus menjawab kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya! Aku janji aku akan mendengarkan dan melakukan apa pun sesuai keinginanmu setelah semuanya selesai, oke?"

"Pembohong!" jerit Sungmin. "Apa kau sama sekali tidak peduli padaku? Apa kau tidak takut kalau aku akan meninggalkanmu karena kau seperti ini, Cho Kyuhyun?"

Dan itu adalah kata-kata yang menjadi batas terakhir kesabaran Kyuhyun.

"Oke!" pemuda berambut hitam itu membentak Sungmin, membuat namja manis bermata kelinci dan berambut hitam itu terdiam seketika. "Kalau kau ingin meninggalkan aku, tinggalkan aku! Aku lelah bersamamu, Lee Sungmin! Terserah kau mau melakukan apa sekarang, hyung! Kau mau meninggalkanku, mencari lelaki lain, atau mati sekalipun aku tidak akan peduli lagi padamu!"


Cho Kyuhyun sedang sibuk menjelaskan materi-materi rapat yang sudah dia persiapkan sejak sebulan lalu kepada semua orang yang berada di ruang rapat itu. Namja berambut hitam itu terlihat begitu tampan saat dia bersikap serius seperti itu, membuat dirinya dinilai sebagai salah satu orang yang paling tampan di kantor tempatnya bekerja, dan membuat dirinya menjadi target incaran banyak karyawan dan teman-temannya di kantor.

Saat Kyuhyun sedang sibuk-sibuknya menjelaskan materi yang dibawakannya tiba-tiba saja telepon genggamnya menyala dan bergetar pelan. Kyuhyun memandang sekilas layar telepon genggamnya dan melihat sebuah nama yang tertera di layar itu, nama orang yang meneleponnya.

Nama Sungmin.

Ya, Lee Sungmin, nama namjachingunya yang sudah dia pacari sejak dua tahun lalu, nama namja yang sudah dia abaikan selama satu bulan ini, dan juga nama namja yang bertengkar dengannya kemarin malam.

Kyuhyun menghela napas sebelum akhirnya memutuskan untuk mengabaikan saja telepon dari Sungmin itu. Bukan, bukannya dia tidak mau menjawab telepon namjachingunya yang imut dan mirip kelinci itu, hanya saja...sekarang bukanlah waktu yang tepat. Tidak sekarang, ketika dia masih berada di tengah rapat dimana semua manager perusahaannya mengharapkan penampilan terbaiknya. Kyuhyun tidak mau menghancurkan semua usaha keras yang sudah dia lakukan selama ini hanya untuk menjawab sebuah panggilan telepon.

Kyuhyun yakin Sungmin akan mengerti. Dia yakin namja berambut hitam yang lebih tua darinya itu akan mengerti kalau Kyuhyun bekerja sekeras ini adalah untuk dirinya. Kyuhyun ingin menjadi seorang lelaki yang bisa membuat Sungmin bangga. Dia ingin menjadi seseorang yang bisa dibanggakan oleh namja berambut hitam itu...dan sebentar lagi...sebentar lagi...dia akan mendapatkan semua pujian dan kehormatan yng dia inginkan. Sebentar lagi...Kyuhyun dapat memperlihatkan pada Sungmin kalau dia adalah seorang lelaki yang pantas untuk dibanggakan, pantas untuk dikagumi...

Pantas untuk menjadi seseorang yang Sungmin sebut sebagai seorang kekasih...dan pantas untuk mendapatkan cinta namja berambut hitam itu...

Ya...kalau dia boleh jujur, Kyuhyun merasa kalau sebenarnya dia tidak pantas untuk mendapatkan rasa cinta Sungmin. Sungmin adalah namja yang imut, baik, sopan, disayangi oleh semua orang, pintar...dia begitu sempurna! Bagi Kyuhyun, Sungmin bagaikan seorang malaikat, malaikat yang begitu suci hingga membuat Kyuhyun takut untuk menyentuhnya, takut kalau dia akan mengotori kesucian Sungmin.

Tapi sekarang...sekarang dia sudah menjadi orang yang semua orang dapat banggakan. Mungkin...mungkin ini tidak cukup untuk menyamakan derajat dia dengan kesempurnaan seorang Lee Sungmin tapi setidaknya...setidaknya sekarang dia bisa mendekat kepada Sungmin.

Sekarang Kyuhyun bisa merasa kalau dia pantas untuk menjadi namjachingu Sungmin...meskipun hanya sedikit...

Getaran telepon genggam Kyuhyun berhenti setelah beberapa menit. Kyuhyun kembali menghela napasnya ketika dia melihat layar telepon genggamnya yang perlahan-lahan menggelap itu. Dia tidak tahu kenapa tapi tiba-tiba saja dia merasa tidak enak, seperti ada sesuatu yang tidak baik akan terjadi sebentar lagi.

'Mianhae, Sungmin-hyung...' pikir Kyuhyun dengan sedih. 'Ketika aku pulang nanti...aku janji...aku berjanji kalau aku akan minta maaf padamu, hyung...dan akan melakukan apa pun untukmu...'

'Aku akan memperlakukanmu seperti seharusnya...sebagai namjachingu yang paling kucintai dibandingkan siapa pun di dunia ini...'


Sungmin memandang pilu layar telepon genggamnya ketika telinganya mendengar suara yang mengatakan kalau nomor yang ditujunya tidak bisa dihubungi. Tangan mungilnya gemetae ketika dia kembali menyimpan telepon genggam itu di saku jaket yang dipakainya.

Sejak kemarin, Sungmin sudah mencoba memanggil Kyuhyun berkali-kali tapi tidak sekalipun namja berambut hitam itu menjawab teleponnya atau meneleponnya balik. Sungmin berpikir...apa Kyuhyun benar-benar sudah tidak peduli lagi padanya? Apa namja berambut hitam itu benar-benar...tidak ingin memiliki hubungan apa pun lagi dengannya?

Bagi Sungmin...Kyuhyun adalah segalanya. Kyuhyun adalah sandaran hidupnya, penopangnya, napasnya, hidupnya, dunianya, surganya...segalanya! Bagi Sungmin, Kyuhyun adalah segala hal yang dia butuhkan dan inginkan untuk terus hidup. Dia...tidak peduli sebagai siapa, selama Kyuhyun ada di sampingnya, peduli padanya, dan mencintainya...

Tapi sekarang...saat Kyuhyun mengabaikannya dan tidak memikirkannya lagi...

"Apa kau...benar-benar lelah denganku, Kyu?" gumam Sungmin pelan. "Apa aku...benar-benar tidak berarti apa pun lagi untukmu sekarang?"

Sungmin perlahan-lahan berhajalan ke arah jalanan di hadapannya, sama sekali tidak peduli soal lampu lalu lintas yang masih berwarna hitam. Dia sudah tidak mempedulikan apa pun lagi...dan tidak merasakan apa pun lagi...

tiba-tiba sebuah mobil datang ke arah namja berambut hitam itu. Suara ban mobil yang mencapai telinganya membuat namja berambut hitam itu memandang kosong ke arah mobil yang melaju dengan cepat ke arahnya.

Sebuah senyum tersungging di bibir Sungmin. Dia tidak peduli lagi. Jika dia harus mati sekarang itu bukan masalah untuknya, karena walaupun dia hidup sekalipun...itu tidak berarti lagi. Kyuhyun tidak peduli lagi padanya, jadi...untuk apa dia hidup sekarang? Walaupun dia mati...Kyuhyun sama sekali tidak akan merasa sedih...kan?

Setetes air mata mengalir dari mata Sungmin ketika dia memejamkan matanya, siap untuk merasakan saat mobil itu menghantam tubuhnya. Senyum di bibirnya melebar saat bibir hitam itu terbuka dan membisikkan sesuatu...

"Selamat tinggal, Kyu..."bisik Sungmin pelan. "...Saranghae..."

CKIIITTT!

BRAAKKKK!

dan setelah itu, semua hal yang dilihat Sungmin hanyalah kegelapan...


Author note:

Hore~satu fanfic hasil dari creative writing class again! Kali ini tema tulisannya adalah 'Meaning behind a lyric'jadi kita disuruh buat bikin cerita dari satu lagu atau video yang kita suka! Tadinya sih mau pakai 'Promise you'atau 'Coagulation' nya Suju KRY tapi…nggak bisa, soalnya aku gak dapat idenya makanya akhirnya pakai lagu In Heavennya JYJ deh, karena aku tahu itu ceritanya apa, soalnya kan ada videonya :P tapi tenang saja aku ga akan memplagiat lagu itu dengan menjiplaknya habis-habisan kokkan tugasnya memang disuruh untuk meretell lagu itu dari sudut pandang yang berbeda.

Dan…karena lagu JYJ tadinya mau pakai pairing YunJae sih tapi…ya gitu deh…karakter cowoknya kesannya rada kekanakan dan di mata saya Yunho-oppa itu cowok yang dewasa dan tegas -ketawahambar- terpaksa saya lupakan, dan kenapa ga pakai pairing Changkyu ehm…ini karena karakter ceweknya rada dewasa dan Kyuhyun-oppa yang begitu manja kalau bersama para semenya itu mana bisa saya jadikan dia dewasa (salahkan kenyataan saya lagi tergila-gila dengan Infinite dan memikirkan Woohyun-oppa sebagai karakter cowoknya)dan setelah banyak pertimbangan…akhirnya saya milih KyuMin karena pas…semenya kekanakan tapi perhatian dan ukenya dewasa tapi kadang-kadang manja, iya kan? Jadi buat para para readersan please jangan bashing or anything karena aku pakai lagu JYJ untuk bikin pairing Suju. Ini hanya tugas sekolah saya, so any pairing or any song that I use it is alright, jadi mari saling menghargai saja, oke?

Terakhir, bolehkan saya meminta review dari readers sekalian? Mau saran, kritik, apa pun, akan saya terima dengan senang hati selama itu adalah untuk menuju perbaikan yang lebih baik.

Okay, meet again at (hopefully) the next chapter, bye bye ^^