Can't Stop This Feeling [-1]
Kwon Hyunbin x Hwang Minhyun
1199 Words
note : demi merayakan momen super minhyunbin di MMA kemarin aku berniat bikin 2 atau 3 bagian tentang itu.
-1 itu artinya sebelum MMA hehe
happy reading!
Minhyun menatap layar ponselnya sambil tersenyum tipis. Jinyoung yang disebelahnya jadi merasa penasaran dan mengintip layar ponselnya Minhyun.
Hyunbinnie (love) :
Aku kangen tahu Hyung
Super kangen huhu TT
Hyuuung
Sampai ketemu nanti ya
I love you
Minyuni Hyung (love) :
Aku juga hehe
Sampai ketemu nanti
Dan ya aku juga mencintaimu
Jinyoung ikut tersenyum membacanya.
"Nanti mungkin bisa lebih dari tunjuk menunjuk kan Hyung?" godanya.
Pipi Minhyun memerah dan tentunya telinganya juga.
"Apa sih." timpal Minhyun. Walaupun dalam hati ia benar-benar sudah tidak sabar untuk melihat kekasihnya itu.
.
.
Red carpet baru saja selesai dan mereka kini tengah berada di ruang ganti. Minhyun memegang ponselnya dan menatap layarnya untuk kesekian kalinya. Saat ponselnya bergetar dan menunjukkan sebuah pesan masuk, Minhyun segera berdiri dan berpamitan pada manajernya.
"Hyung, aku mau ke toilet ya." ujarnya.
Namun manajernya hanya terkikik kecil. "Iya boleh, hanya sebentar tapinya, paling lama 20 menit oke?" ucap manajernya.
Minhyun terlihat bingung mendengarnya tapi ia tidak mempedulikannya dan membuka pintu.
"Ah iya, Minhyun-ah, aku tahu kalian saling merindukan satu sama lain tapi jangan lakukan hal yang tidak-tidak, oke?"
Minhyun menatap manajernya dengan wajah kaget bercampur malu. Wajahnya memerah dan telinganya juga tentu saja. Sementara manusia-manusia lain yang berada di ruangan itu sudah tertawa karena ucapan sang manajer.
Ia kemudian mengerucutkan bibirnya dan mendecak pelan.
"Apa sih Hyung..."
"Oh dan jangan merusak riasannya ya Minhyun-sshi" seruan dari stylist noona membuat wajah Minhyun memerah lagi. "Apa sih noona!" serunya malu.
Setelah itu Minhyun segera keluar sebelum digoda lagi oleh staf dan membernya yang lain. Dengan perasaan bahagia Minhyun masuk ke toilet yang katanya sedang dalam perbaikan itu. Tentu saja toilet itu tidak benar-benar rusak karena itu dilakukan sengaja agar dua sejoli yang bisa berduaan tanpa ada yang menganggu.
"Hai, babe."
Bruk.
Minhyun langsung menubruk dada bidang pemuda berambut pirang dihadapannya itu. Tangannya melingkar di pinggang pemuda itu, sementara kepalanya mendarat nyaman di celah lehernya.
"Hyunbiiiiin, aku kangeeeen..."
Hyunbin tertawa kemudian memeluk pinggang ramping Minhyun. Kepalanya ia sandarkan di kepala Minhyun dan bibirnya kini sudah menciumi pucuk kepala Minhyun penuh cinta.
"Aku juga kangen hehe."
Minhyun mendongakkan kepalanya. "Kangen saja?" tanyanya dengan imut. Hyunbin jadi tidak tahan untuk menyerangnya.
"Tentu saja aku super kangen berat sekali padamu sayang." jawabnya.
Wajah Minhyun tentunya sudah memerah lagi karena jawaban Hyunbin. Ia kemudian mengecup rahang tegas Hyunbin kilat.
"Aku juga super kangen berat." bisiknya.
Hyunbin gemas sendiri mendengarnya. Ia kemudian melepaskan pelukannya di pinggang Minhyun dan memegang pipi Minhyun lalu mencium bibir tipisnya.
Cup.
"Kenapa-"
Cup.
"Kau-"
Cup.
"Menggemaskan-"
Cup.
"Sekali?"
Minhyun merona lagi dibuatnya. Hyunbin benar-benar senang bisa bertemu lagi dengan kekasihnya setelah pertemuan terakhir mereka di acara AAA. Mereka tidak bisa bertemu lagi setelah itu karena Wanna One yang benar-benar sibuk dan JBJ juga yang sedang mengadakan fanmeet sampai waktu untuk bertemu pun tidak ada.
Cup.
"Karena-"
Cup.
"Aku-"
Cup.
"Merindukanmu."
Minhyun membalas kecupan Hyunbin dengan kecupan lagi. Minhyun masih tersenyum menatap Hyunbin yang tengah menatapnya juga. Walaupun sebenarnya Minhyun malu untuk melakukan ini tapi perasaan yang membuncah karena ia bisa bertemu dengan Hyunbin lagi membuat ketsunderean Minhyun hilang.
"Menggemaskan sekaliii." ujar Hyunbin sambil menguyel-uyel pipi chubby Minhyun. Minhyun sih hanya berhaha-hehe dengan tangan yang semakin mengeratkan pelukannya.
Hyunbin tiba-tiba mengangkat Minhyun keatas wastafel membuat Minhyun memekik pelan sebelum akhirnya pekikan itu diredam oleh ciuman dari Hyunbin.
Hyunbin memagut bibir Minhyun lembut dan Minhyun terlena dibuatnya. Tangan kiri Hyunbin memegang leher Minhyun dan menekannya agar ciuman mereka tidak terlepas. Sementara tangan kanannya merangkul pinggang Minhyun sembari meremasnya lembut.
Ciuman pun terlepas setelah beberapa detik.
Minhyun dengan mata rubahnya yang cantik menatap Hyunbin sambil tersenyum.
"I love you." bisiknya kemudian mengklaim kembali bibir tebal seksi milik Hyunbin dan membuat si pemilik bibir terkekeh kecil disela-sela ciuman mereka.
Tangan Minhyun kini udah menggenggam rambut Hyunbin lalu meremasnya lembut. Hyunbin sangat menyukai itu. Ia sangat suka ketika Minhyun meremas rambutnya saat mereka berciuman. Hal itu membuatnya tahu bahwa Minhyun menginginkannya sebanyak ia menginginkan Minhyun.
"Engh..."
Desahan pelan terdengar dari mulut Minhyun.
Hyunbin awalnya hanya ingin menghabiskan waktu dua puluh menit mereka dengan ciuman-ciuman ringan nan lembut. Tapi desahan itu membuatnya kalap. Nafsunya tiba-tiba muncul dan mulai menguasai pikirannya. Ciuman yang awalnya lumatan lembut kini berubah menjadi lumatan liar. Lidah Hyunbin sudah menginvasi mulut Minhyun dan dengan lihai ia menggoda rongga mulut kekasihnya itu sehingga menimbulkan desahan yang terdengar erotis.
"H-Hyunbin...nnhhh..."
Tangan Hyunbin yang awalnya hanya meremas pinggang Minhyun kini sudah berusaha untuk menelusup masuk ke kemeja hitam yang yang sedang Minhyun kenakan.
"Bin..nhhh..jangan..."
Minhyun menepuk-nepuk pipi Hyunbin berusaha menyadarkannya agar menghentikan tindakannya. Namun tangan Hyunbin masih belum menghentikan usahanya untuk masuk ke dalam kemeja Minhyun yang sudah dikaitkan dengan peniti ke celananya. Ia kemudian mencubit pinggang Hyunbin sekuat tenaga agar ia berhenti.
"Aw!"
Hyunbin melepas ciuman mereka, akal sehatnya kembali, kemudian ia menatap Minhyun sambil mengerucutkan bibirnya.
"Sakit tahu Hyung..." ujarnya.
"Habisnya kalau tidak dihentikan pasti akan berlanjut ke hal yang-" Minhyun menghentikan ucapannya kemudian menunduk dengan telinga yang memerah. Hal itu membuat Hyunbin terkikik kecil.
"Yang apa?" tanya Hyunbin sambil tersenyum jenaka.
"Yang itu pokoknya, tidak boleh sekarang, kita masih ada acara."
Hyunbin mengecup lembut bibir tipis Minhyun kemudian mengusap saliva dan lipstik sekitar bibirnya yang berantakan.
"Lipstikmu jadi berantakan." ujar Hyunbin.
Minhyun mengusap ujung bibir Hyunbin kemudian terkekeh kecil. "Lipstikmu juga."
Hyunbin memegang tangan Minhyun lalu mengusapnya lembut.
"Aaaah, aku benar-benar tidak sabar hari ini segera berakhir."
"Kenapa memangnya?" tanya Minhyun heran.
"Agar aku bisa pergi ke dorm Wanna One lalu kita akan cuddling bersama, atau mungkin kita bisa ke dormku dan melanjutkan yang tadi?" godanya.
"Kenapa kalau di dormku kita hanya cuddling?" tanya Minhyun heran.
Hyunbkn menyeringai kecil. "Oh jadi kau ingin kita melanjutkan yang tadi dormmu dan disaksikan langsung oleh anak-anakmu?" tanyanya.
Plak.
Minhyun memukul lengan Minhyun. "Anak-anak apa sih."
"Jinyoung, Daehwi, Jihoon, oke apalagi Jinyoung dia menempel sekali padamu, kalau aku tidak ingat kalian hanya ayah anak aku bisa cemburu berat tahu."
Minhyun mencubit pipi Hyunbin pelan. "Ih apa sih, memangnya aku tidak cemburu apa melihatmu dengan Yongguk dan Donghan mesra begitu? Ck."
Hyunbin mengecup bibir Minhyun lagi.
"Kau kan sudah tahu kalau Donghan itu orangnya memang touchy, siapapun pasti akan dicium atau dipeluk." timpal Hyunbin.
"Tapi kau mencium Donghan!" seru Minhyun kesal.
"Hyung, Donghan kan sudah punya pawangnya sendiri, masa sih aku menikung teman sendiri, lagipula aku sudah punya yang sempurna sepertimu untuk apa mencari yang lain coba." ujar Hyunbin.
"Kalau Yongguk sih dia kurang belaian Sihyun, dia sengaja supaya Sihyun cemburu, tahu sendiri kan Hyung Sihyun itu terlalu polos." lanjut Hyunbin.
Minhyun mengerucutkan bibirnya.
"Tenang saja sayangku, Kwon Hyunbin itu walau orang lain bilang seperti orang brengsek yang playboy dan yah super sangat brengsek, Hyung tahu sendiri kan bagaimana aku orangnya, trust me i love you, only you Hwang Minhyun."
Minhyun terdiam. Ia kemudian turun dari wastafel lalu merapihkan kemeja serta celananya.
"Hyung?"
"Sudah 20 menit, aku pergi duluan nanti kau menyusul." ujar Minhyun sambil berjalan keluar dari toilet tempat mereka berlovey dovey tadi.
Hyunbin merasa sedih karena Minhyun tidak menjawab ucapan cintanya.
Namun sebelum Minhyun membuka pintu ia berhenti dan membuat Hyunbin heran. Tiba-tiba berbalik dan menatap Hyunbin dengan wajah memerah.
"Sampai ketemu nanti di dormmu." ujarnya kilat kemudian menghilang sekejap mata. Hyunbin bahkan belum sempat membalas ucapannya. Ia hanya bisa tertawa.
"Menggemaskan sekali."
.
.
sampai ketemu di bagian 2
salam minhyunbin,
dinodeer.
