"Megumichi... Aku suka padamu, ayo pacaran!" Kata seorang pemuda tampan berambut pirang kepada gadis manis didepannya.

"TIDAK MAU." Tolak gadis manis yang tadi dipanggil 'Megumichi', lalu dia segera meninggalkan pemuda tersebut yang kini sedang memproses kata-katanya.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

"E-eh? Tu-tunggu! Megumichi!" Panggil pemuda itu setelah beres memproses kata-kata sang gadis, sayangnya sang gadis sudah menghilang entah kemana(bukan hantu loh!).

Hari-hari yang biasa untuk Hakutoku Megumi itu berubah semenjak dia mengenal Kise Ryouta, seorang model sekaligus pemain basket andalan Kaijo. Biasanya setiap hari dia hanya pergi kesekolah, melakukan tugasnya sebagai wakil ketua OSIS, pulang, dan mengulang kembali pelajarannya atau mengerjakan tugas sekolahnya. Namun sekarang dia memiliki kegiatan baru yaitu: Kabur dari Kise Ryouta dan serangan ganas para fansnya.

.

.

.

KISEKI NO SEDAI NO KOI MONOGATARI

Disclaimer: Kuroko no Basuke – Fujimaki Tadatoshi

Pairing: Kise x OC (Hakutoku Megumi)

Warning : Agak OOC

Chapter 1 : Sang Model dan Wakil Ketua OSIS

"Ohayougozaimasu Megumi!" Sapa seorang siswi riang pada Megumi.

"Ohayou Rika." Jawab Megumi singkat pada teman dekatnya. Diapun membuka loker sepatunya yang sekarang dipenuhi surat. Bukan... Bukan surat cinta, tapi surat ancaman LAGI. Dan Megumi hanya bisa menghela nafas kesal. Semenjak 2 minggu yang lalu dia sering mendapat surat seperti itu. Isi suratnya tidak jauh-jauh, yaitu: JANGAN DEKATI KISE-SAMA, atau JAUHI KISE-KUN, yang biasanya ditulis dengan tinta merah atau notes merah, bahkan kadang ada paku atau pecahan kaca didalamnya, Megumi sampai hafal dengan surat itu.

"Eeeh? Surat kaleng lagi?" Tanya Rika pada temannya

"Hhh... Begitulah... Ini benar-benar menyebalkan." Kata Megumi kesal, lalu ia mengambil semua surat itu dan membuangnya ketempat sampah.

"Sabar ya Megumi..." Kata Rika simpatik.

Disisi lain sekumpulan siswi berbisik-bisik dan tertawa mengejek kearah Megumi.

"Hihi... Rasakan itu! Makanya jangan mendekati Kise-sama!" Kata salah satu siswi yang merupakan fans fanatik Kise.

"Ih... Aku heran kenapa Kise-sama mau mendekati gadis kutu buku seperti dia!" Timpal siswi yang lain. Megumi yang mendengar itu hanya berusaha mengacuhkannya. Dia mengganti sepatunya dengan uwabakinya yang kemarin baru saja diganti karna hilang, lebih tepatnya dibuang. Pelakunya? Masih sama, fans fanatik Kise. Megumi tahu pelakunya, namun dia memilih diam, tapi karna kemarin dia sangat kesal uwabakinya hilang, tanpa pikir panjang dia mendatangi Kise yang sedang latihan basket, dan berteriak 'Atur fansmu!' sambil menunjuk wajah Kise, dan Kise hanya bisa cengong dibuatnya.

"Me-Megumi..." Kata Rika khawatir.

"Sudahlah, ayo kita kekelas." Ajak Megumi. Baru saja mereka akan pergi, tiba-tiba terdengar kegaduhan.

"Kyaaa! Kise-sama/kun!" Teriak para fans perempuan Kise.

"Yo, ohayougozaimasu minna..." Sapa Kise ramah.

'Harus cepat pergi darisini.' Batin Megumi, dan dia menarik tangan Rika agar secepatnya pergi dari tempat itu, tapi...

"Ah, Megumichi!" Panggil Kise, sambil berjalan menghampiri Megumi. Megumipun menengok dan 'Cling' dia menghadapi tatapan membunuh dari para fans fanatik Kise.

'Shi-shimatta... Tahu situasi dong, Baka Kise!' Teriak Megumi kesal (Dalam hati tentunya). Diapun memilih mempercepat langkahnya.

"Me-Megumi, Kise-san memanggilmu..." Kata Rika pelan.

"Abaikan saja." Jawab Megumi kesal.

"Aah! Megumichi! Tunggu! Megumichi!" Panggil Kise, namun sayangnya diabaikan oleh Megumi. Tanpa Megumi sadari Kise menatapnya dengan tatapan kecewa.

Istirahat

"Berhentilah mengikutiku Kise." Kata Megumi kesal karena sejak tadi Kise terus mengikutinya.

"Tidak mau. Kenapa Megumichi menghindariku terus sih? Apa karena kejadian itu?" Tanya Kise.

"Tidak juga. Lagipula penggemarmu bisa marah jika kau mengikutiku. Pergilah!" Jawab Megumi.

"Aku tidak peduli! Aku hanya ingin tahu alasan Megumichi menghindariku terus-ssu!" Kata Kise ngotot. Mendengar itu Megumi semakin kesal dan memutuskan untuk berbalik menatap Kise.

"Aku tidak suka padamu! Puas? Sekarang berhentilah mengikutiku!" Setelah itu Megumi mulai melangkah menjauhi Kise. Tapi langkahnya terhenti mendengar jawaban Kise.

"Aku tidak akan menyerah, sekalipun Megumichi sekarang menolakku, aku akan terus berusaha membuat Megumichi menyukaiku!" Tegas Kise dengan pandangan sungguh-sungguh. Mendengar itu, tanpa Megumi sadari wajahnya merona, dan entah kenapa dadanya berdebar sangat cepat.

'Apa-apaan ini?' Batinnya tidak nyaman dengan perasaanya saat ini. Namun dia segera mengalihkan pandangannya dan melanjutkan perjalanannya. Tanpa kedua orang itu sadari ada beberapa orang yang melihatnya.

"Hei, kau dengar itu?" Tanya sebuah sosok.

"Iya. Perempuan itu tidak bisa dimaafkan! Kita harus memberinya pelajaran!" Jawab sosok yang lain. Dan tanpa Megumi sadari, mulai sekarang hari-harinya akan bertambah buruk...

.

.

.

"-se! Kise! KISE!" dan 'Buagh!' sebuah tendangan mendarat pada Kise.

"I-ittai! Hidoi-ssu..." Kata Kise disertai ekspresi konyolnya.

"Siapa suruh mengabaikan panggilanku!" Kata Kaptennya (Kasamatsu) kesal.

"Gomen-ssu.." Jawab Kise lemas. Melihat itu Kasamatsu agak bingung, Kise yang biasanya cerewet dan –kelewat-aktif sekarang lemas begitu.

"Kau kenapa?" Tanya Kasamatsu akhirnya.

"Mau mendengar curhatku-ssu?" Kata Kise dengan tatapan lemas.

"Ukh... Sudah cepat cerita!" Perintah Kasamatsu, dan Kisepun menceritakan semuanya.

"...Begitulah-ssu. Walaupun aku bilang aku akan membuatnya menyukaiku, aku tidak tahu harus bagaimana-ssu..." Kata Kise lemas.

"Hmm... Memang langka sih kau ditolak perempuan, tapi aku penasaran kenapa kau terlihat begitu menyukainya..." Kata Kasamatsu.

"Sebetulnya sekitar sebulan atau 2 bulan yang lalu aku pertama kali mengenalnya, tadinya kupikir dia seperti perempuan yang lain, tapi ternyata dugaanku salah, dia berbeda. Waktu itu aku kelelahan karena dikejar-kejar para penggemarku, dan tidak bisa pergi kekantin..."

Flashback

"Fuuh... Akhirnya aku bisa bebas dari mereka..." Kata Kise lega. Tapi sekarang dia bingung karena perutnya sudah berteriak minta diisi sementara saat ini dia tidak bisa kekantin karena penggemarnya yang terlalu 'buas' itu. Saat ini dia berada dihalaman belakang sekolahnya yang sepi dan jarang dikunjungi orang. Diapun akhirnya memilih duduk menyender disebuah pohon yang rindang. Namun sekali lagi perutnya berbunyi. 'Ukh... Bersabarlah...' Batin Kise.

"Suara perutmu itu berisik sekali sih..." Kata sebuah suara.

"Hu-huaaa! Sejak kapan kau disitu?!" Kata Kise kaget.

"Sejak tadi, dan kedatanganmu itu mengganggu belajarku." Jawab Megumi dingin.

'A-apa-apaan dia ini?!' Batin Kise kesal.

"Maaf kalau aku mengganggu-ssu! Tapi aku tidak punya pilihan lain selain kesini-ssu!" Kata Kise sebal tanpa menatap wajah Megumi.

"Hmm... Sepertinya kau kelaparan... Mau bentoku?" Tawar Megumi tiba-tiba.

"Eh?" Kata Kise bingung.

"Aku membawanya kebanyakan, jadi masih ada sisa, tenang saja, ini bersih ko'... Tapi kalau tidak mau yasu-" Belum sempat Megumi menyelesaikan kata-katanya, Kise langsung mengambil bentonya dari tangannya.

"Aku mau-ssu!" Kata Kise. Dan diapun mulai memakan bento tersebut, sementara Megumi tersenyum kecil melihatnya, dan melanjutkan membaca bukunya. Diam-diam Kise memperhatikan Megumi.

'Gadis ini siapa ya? Kenapa dia mau memberikan bentonya pada orang yang tidak dikenal? Dan kalau dilihat-lihat...' Kise memperhatikan wajah serius Megumi yang sedang membaca. 'Rambutnya indah... Panjang dengan warna coklat yang lembut, dan sepertinya enak sekali disentuh. Wajahnya juga cantik, dan sepertinya dia pintar...' Batin Kise.

"Berhentilah memperhatikan seseorang seperti itu. Itu tidak sopan." Kata Megumi, ternyata dia sadar diperhatikan begitu intens oleh Kise.

"E-eh?! Go-gomen-ssu..."

"Hhh... Sudahlah. Kau sudah selesai?" Tanya Megumi.

"Ah iya, sudah-ssu... Terimakasih, makanannya enak sekali-ssu!" Kata Kise sambil tersenyum.

"Syukurlah. Kalau begitu kuambil ya wadahnya, aku harus kembali kekelas." Kata Megumi sambil merapihkan wadah bekalnya. Dan saat Megumi akan pergi, sebelah tangannya ditahan oleh Kise.

"Na-namamu siapa-ssu?" Tanya Kise.

"Hakutoku Megumi, kelas 1-A. Kau?" Tanya Megumi balik.

"Eh? Kau tidak tahu aku? Aku Kise Ryota kelas 1-C." Kata Kise masih disertai senyumnya,

"Hmm.. Kise kah? Baiklah, aku duluan ya..." Kata Megumi disertai senyum kecil yang cukup membuat Kise terpesona.

Setelah itu Kise berusaha mencari informasi tentang Megumi, dan dia baru sadar kalau Megumi adalah wakil ketua OSIS yang cukup terkenal akan kepintarannya. Setelah kejadian itu mereka sering bertemu dihalaman belakang (lebih tepatnya Kiselah yang selalu menghampirinya, entah minta diajari pelajaran atau sekedar mengobrol). Tapi 2 minggu terakhir ini Megumi berubah, dia mulai menghindarinya, Kise yang takut Megumi menjauh darinya memutuskan untuk menyatakan perasaannya, namun sayangnya Megumi malah semakin menjauhinya, yang lebih membuatnya bingung lagi, beberapa hari yang lalu Megumi tiba-tiba datang menghampirinya, Kise yang saat itu sudah senang mendadak harus kecewa lagi karna Megumi lagsung marah padanya tanpa menjelaskan apapun (bisa dibilang otak Kise terlalu lambat untuk menyadari apa yang terjadi pada Megumi).

Flashback Off

Kisepun mengakhiri ceritanya pada Kasamatsu dan menghela nafas panjang setelahnya.

"Aku ingin kami seperti dulu-ssu..." Kata Kise.

"Hhh... Jadi berawal dari bentokah? Hmph... Kalau begitu mudah saja kan?!" Kata Kasamatsu tiba-tiba sambil memukul punggung Kise, sementara Kise hanya mendesis kesakitan karna perbuatan kaptennya itu. "Kejar saja dia sampai dapat, kau bukan tipe orang yang mudah menyerah kan? Yosh! Ayo kita latihan lagi!" Lanjutnya sambil berlari kearah lapangan lagi.

'Terimakasih kapten...' Kata Kise sambil tersenyum, dan diapun memutuskan untuk bergabung dengan anggota tim lainnya untuk latihan kembali.

Dilain tempat, murid-murid seharusnya sudah pulang, tapi berbeda dengan Megumi, dia baru saja selesai dari rapat pengurus OSIS dan berniat untuk pulang sendirian, temannya Rika tidak bisa pulang bersamanya sekarang karena dia ada kencan dengan pacarnya, saat Megumi akan menukar uwabakinya dengan sepatu, tiba-tiba segerombol anak perempuan datang menghadangnya.

"Hakutoku Megumi-san? Bisa kita bicara?" Kata anak perempuan yang ditengah sembari tersenyum licik, sepertinya dia pemimpinnya.

'Sial...' Batin Megumi.

Megumipun dibawa ke halaman sekolah yang sudah sepi. Sesampainya disana...

"Jadi, ada perlu apa denganku?" Tanya Megumi dingin.

"Wah... Sasuga nona wakil ketua OSIS, nada bicaramu benar-benar menyebalkan ya..." Kata anak perempuan tadi, dan tiba-tiba dia mendorong Megumi hingga terjatuh sehingga tubuhnya sukses mencium tanah.

"Ukh..." Erang Megumi, punggungnya sakit karena membentur tanah.

"Berhentilah mendekati atau mencari perhatian dengan Kise-sama! Kami muak melihatnya!" Bentak anak perempuan itu. Mendengar itu Megumi menjadi semakin marah.

"Jadi hanya karna itu kalian melakukan semua ini padaku,hah?! Kuberi tahu ya! Idola kalian itu yang selalu mendekatiku! Dan yang lebih penting lagi, kami hanya teman, tidak lebih!" Megumi balas berteriak. Tiba-tiba ada 2 anak perempuan lain yang menahan kedua tangannya, dan Megumi dipaksa bersimpuh disitu.

"Apa katamu? Kise-sama yang mendekatimu?" Kata anak perempuan tadi dengan nada suara yang bergetar karena marah. "SADAR DIRI KAU!" Bentaknya, lalu ia melepas sepatu pantovelnya dan melemparnya keperut Megumi.

"Ukh!" Erang Megumi menahan sakit diperutnya.

"Rasakan itu!" Kata salah satu anak perempuan yang memegang tangannya. Megumi hanya bisa menatap mereka dengan penuh kemarahan.

"Jika kami masih melihatmu dekat-dekat dengan Kise-sama, maka kau akan mendapat yang lebih parah dari ini!" Kata anak perempuan itu, lalu dia mereka semua meninggalkan Megumi sendiri. Megumi berusaha bangun sambil menahan sakit diperutnya.

'Sial... Sakit sekali...' Batin Megumi. Ternyata memang benar, dia harus menjauhi Kise apapun yang terjadi. Perlahan air matanya berjatuhan.

Sudah satu minggu dari kejadian itu, apa yang dikatakan oleh anak perempuan itu benar, bahkan semakin buruk. Mulai dari buku dan baju olahraga yang hilang, sepatu yang berisi paku, bahkan kemarin Megumi harus pulang dalam keadaan basah karena disiram oleh air kotor bekas mencuci lantai. Namun Megumi berusaha menutupinya dengan mengatakan itu hanya 'kecelakaan' biasa. Dia tidak mau membuat masalah ini semakin besar. Sebetulnya dia ingin sekali melawan, tapi sialnya 'mereka' selalu main keroyokan, dan dia tidak sanggup melawannya. Berkali-kali Rika menyarankan untuk mengatakan yang sebenarnya pada Kise, namun Megumi menolak. Megumi tidak ingin Kise tahu akan hal ini.

'Toh, kalau dia tahu juga untuk apa?' Pikir Megumi.

"Megumichi!" Panggil Kise saat melihat Megumi lewat didepan gym, namun seperti biasa, Megumi mengabaikannya dan langsung berlari. Namun kali ini Kise berhasil menangkapnya.

"Megumichi! Kumohon jangan terus-terusan menghindariku! Ini tidak akan menyelesaikan apapun!" Kata Kise sambil memeluk Megumi erat dari belakang.

"Kumohon lepaskan aku Kise-san! Tolong berhentilah mengejarku!" Kata Megumi marah. Matanya mulai memanas. Dia meronta-ronta agar Kise melepasnya, sayangnya itu percuma.

"Aku tidak mau! Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau menjawab apa alasanmu menghidariku selama ini!"

"Sudah kubilang aku tidak suka padamu, Kise Ryota!" Bentak Megumi tanpa melihat wajah Kise.

"Kau berbohong! Aku tahu itu karna kau tidak pernah mau menatapku dan suaramu bergetar saat kau mengatakan itu! Aku serius menyukaimu Hakutoku Megumi!" Kata Kise tegas. Mendengar itu Megumi berhenti meronta, dan air matanya mulai berjatuhan.

"Kau benar-benar menyukaiku kan Kise-san?" Kata Megumi pelan sambil berbalik menatap Kise. "Kalau begitu aku minta satu hal, tolong jauhi aku." Pinta Megumi dengan air mata yang menetes. Kise yang melihat itu merasa dadanya sangat sakit.

"Baiklah jika Megumichi tidak mau mengatakan alasannya... Tapi aku akan tetap mencari tahu sendiri apa alasannya." Setelah menyelesaikan kalimat itu, Kise memeluk Megumi singkat.

"Dan sesuai permintaanmu, aku akan menjauhimu sekarang." Bisik Kise ditelinga Megumi sambil melepas pelukannya dan memberi Megumi senyuman lembut khas Kise, namun terlihat dengan jelas kekecewaan dimatanya.

"Baiklah, aku duluan ya, Hakutoku-san." Kata Kise sambil melangkah pergi meninggalkan Megumi yang masih mematung.

'Iya, begini lebih baik...' Kata Megumi dalam hati. Tapi entah kenapa air matanya tidak bisa berhenti.

Jam pelajaran sudah dimulai, tapi entah kenapa Megumi sangat malas untuk mengikutinya, ini pertama kalinya dia membolos. Dia sekarang berada dihalaman belakang, tempat favoritnya. Tiba-tiba...

"Ha-Ku-To-Ku-San..." Sebuah suara memanggilnya.

'Degg' Batin Megumi. Dan benar saja saat dia menoleh kebelakang, terlihatlah sekumpulan anak perempuan fans fanatik Kise.

"Ayo kita 'main'..." Kata 'pemimpin' di grup itu.

Kelas 1-C jam ini bebas karena guru yang mengajar tidak bisa hadir karena sakit, Kise yang bosan akhirnya memilih untuk keluar dari kelas dan bermain basket untuk menghilangkan perasaan 'galau' yang sedang dirasakannya. Diapun pergi ke loker sepatu untuk mengganti sepatunya, kebetulan dia melihat loker milik Megumi agak terbuka, karena penasaran diapun mendekatinya, dan betapa terkejutnya dia. Dia melihat sepatu megumi yang didalamnya terdapat paku payung, dan Kise membaca sebuah surat yang didalamnya berisi tulisan 'JAUHI KISE-SAMA' dengan tinta merah dan juga pecahan-pecahan kaca. Kise pun meremas kertas itu dengan kasar.

"Jadi karena ini... Bodohnya aku karena tidak menyadarinya." Kata Kise pelan, tapi nada suara dan tatapan matanya penuh dengan kemarahan. Diapun langsung berlari menuju kelas 1-A dan membuka pintunya tanpa permisi, tidak peduli bahwa sedang berlangsung pelajaran.

"Kyaa! Kise-kun!" mendadak kelas 1-A ramai dengan nama itu (terutama anak-anak perempuannya).

"Apa Megu- Eh, Hakutoku-san ada?!" Tanya Kise tanpa mempedulikan reaksi siswa dan guru disitu.

"Ah... Hakutoku-san? Aku tidak melihatnya semenjak jam istirahat selesai..." Jawab seorang siswi. Dan Kise langsung melesat pergi mencari Megumi keseluruh gedung, hingga keatap, namun tidak ditemukan.

'Sial... Kemana dia?!' Kata Kise kesal. Tiba-tiba dia teringat dengan halaman belakang tempat favorit Megumi dan langsung menuju kesana. Sementara Megumi saat ini...

"Wah, wah... Kemana suara dan tatapan galakmu itu wakil ketua OSIS?" Kata 'pemimpin' grup itu dengan nada mengejek sambil menjambak rambut panjang Megumi. Namun Megumi hanya menatapnya kosong.

"JAWAB!" Bentak anak perempuan itu lagi, kali ini sambil menamparnya. Namun Megumi masih tidak merespon.

"Sepertinya dia sudah menyerah Ayumi! Lihat dia tidak merespon apapun sejak tadi..." Kata anak perempuan tadi pada sang pemimpin grup yang ternyata bernama Ayumi.

"Sepertinya kau benar, nah..." Kata Ayumi, lalu ia mengambil gunting dari sakunya. "Aku ingin tahu apa dia masih bisa tenang jika rambutnya yang indah ini kugunting habis?" Kata Ayumi sambil tersenyum sadis. Mendengar itu Megumipun membelalakan matanya, tapi sebuah suara membuat mereka menghentikan 'kegiatan' mereka.

"HENTIKAN!" Bentak Kise. Dia benar-benar murka.

"Ki-Kise-sama..." Cicit para fansnya. Kise hanya menatap tajam pada mereka, dan matanya beralih pada Megumi yang sekarang menatapnya lemas, pipinya merah, dan ujung bibir kirinya sedikit berdarah, baju seragamnya juga kotor. Kise langsung menghampiri Megumi dan menggendongnya ala bridal style sambil memeluknya erat.

"Ki-Kise-sama... I-ini..." Kata Ayumi ketakutan.

"Cukup. Aku tidak mau dengar. Aku kecewa pada kalian semua karena berani melukai orang yang berharga untukku." Kata Kise dingin. Untuk pertama kalinya mereka melihat Kise yang seperti itu. Kise pun segera pergi dari situ dan membawa Megumi ke klinik.

Selesai mengobati luka-luka Megumi dan mengganti baju Megumi dengan baju olahraga, hanya ada keheningan diantara mereka. Saat Megumi akan membuka mulutnya untuk bicara, Kise memotongnya terlebih dahulu.

"Maaf." Kata Kise. Nada suaranya terdengar sangat menyesal.

"Eh?" Kata Megumi bingung sekaligus terkejut.

"Maaf karena aku tidak menyadarinya kalau penggemarku membuat masalah denganmu, maaf karena akar permasalahan ini adalah aku, maaf karena pada akhirnya akulah yang paling melukai Megumichi..." Kata Kise dan ia jatuh terduduk dihadapan Megumi.

"Itu tidak benar! Aku juga salah karena menutupi ini semua darimu, seandainya aku lebih terbuka padamu... Aku juga minta maaf Kise... Maaf ya?" Kata Megumi yang sekarang duduk dihadapan Kise, dan memberinya pelukan hangat yang dengan senang hati Kise balas pelukan itu.

"Aku berjanji, kali ini aku akan melindungi Megumichi..." Bisik Kise.

Esok Harinya

"Huaaah... Latihan hari ini melelahkan sekali-ssu!" Kata Kise lemas. Sekarang dia duduk di bench, bersebelahan dengan kaptennya sambil meminum sebotol air mineral yang langsung habis seketika.

"Siapa suruh kau kemarin bolos!" Kata Kasamatsu.

"Eeh... Tapi kan sudah kujelaskan alasannya-ssu!"

"Alasan, DI-TO-LAK!"

"Hidoii-ssu!" Kata Kise sambil nangis lebay. Tiba-tiba... 'Kruuuk'.

"Aaah... Aku lapar-ssu..." Keluh Kise.

"Nih." Kata seseorang sambil menyodorkan bekalnya.

"Aaah! Megumichi!" Kata Kise senang.

"Berisik! Ini ambilah, aku membuat bekal terlalu banyak hari ini, hitung-hitung sebagai tanda terimakasih untuk kemarin." Kata Megumi sambil memalingkan wajahnya yang agak memerah. Melihat itu Kise jadi tertawa.

"Aku baru sadar ternyata Megumichi itu tsundere ya..." Kata Kise dengan nada menggoda.

"U-Urusai! Siapa yang tsundere,hah?!" Bantah Megumi dengan muka merona.

"Ha'i, ha'i... Arigatou naa Megumichi..." Kata Kise tulus disertai senyumnya.

"Ukh... Sudahlah.."

"Oh iya, biar aku ulangi pernyataanku yang waktu itu, aku menyukai Megumichi, ayo kita pacaran!" Kata Kise to the point dan sengaja dengan nada yang keras.

"EEEH?!" Mendengar ucapan Kise, semua orang yang berada di gym pun langsung mengerubungi mereka berdua. Wajah Megumi benar-benar merah sekarang.

"A-Aku tidak mau!" Tolak Megumi (lagi).

"Eeh? Kenapa?" Kata Kise kecewa.

"Iya, kenapa Megumi, terima saja!" Kata Rika yang berada disitu.

"Ha-habisnya... Kise selalu dikelilingi para gadis cantik dan dia juga memperlakukan mereka dengan baik, mana mungkin aku bisa percaya dengan rasa sukanya?!" Kata Megumi sambil menunduk malu. Mendengar itu, Kise langsung menggenggam tangan Megumi.

"Sekalipun banyak gadis cantik disekitarku, bagiku hanya Megumichi yang nomor satu dihatiku-ssu." Kata Kise sungguh-sungguh. Mendengar itu wajah Megumi menjadi sangat-sangat merah mengalahkan tomat busuk(?) sekarang.

"Ukh... Te-terserah kau saja!" Kata Megumi sambil melepaskan tangannya dari genggaman Kise, dan buru-buru berjalan keluar gym karena tidak kuat menahan malu.

"Eh?! Apa itu artinya iya Megumichi?!" Kata Kise girang sambil mengejar Megumi.

"Terseraaah!" Jawab Megumi.

"Benarkah?! Berarti kita sekarang kita pacaran ya!"

"Mou! Urusai yo baka Kise!" Kata Megumi sambil memukul Kise.

"Aaah! Matte yo Megumichi! Megumichiii! Panggil Kise, yang lagi-lagi diabaikan oleh Megumi.

'Pasangan bodoh.' Batin semua yang ada di gym.

END?

Author's note:

Huaaaa! Akhirnya beres juga... Ini adalah collab fic with Sirius-san yang idenya kita dapet pas pusing mikirin UAS dan tugas yang menggunung.

(Lah terus apa hubungannya sama bikin fic?) Yaentahlah... xD *ditendang

Kita sengaja bikin fic dengan tema yang sama yaitu 'Kisah cinta Kiseki no Sedai' dengan chara yang sama, tapi cerita yang berbeda, hehe...

Gaje banget ya itu endingnya... hehehe gomenne minna... "-w-a *plakk

Masih ada 5 chap lagi...

Dan tokoh selanjutnya adalaaah... ng? Siapa ya? Liat nanti aja deh... Iya gak Sirius-san? *kedip-kedip* #dihajar XD

Terakhir... Review please! :3

P.S: Jangan lupa baca yang punya Sirius-san ya! *promo* #plakk