Present.@MillyFlos

Trip to Love

Cast:

CHANBAEK.

.

Happy Reading

"Hya! Byunbaek".

"Baekhyun?".

"Yakk.. Byun Baekhyun!".

"Ck, Wae!?". Baekhyun berbalik untuk menemui wajah seseorang yang sedari tadi terus memanggil.

Di saat Baekhyun tengah menahan amarahnya karna kesabarannya yang habis oleh makhluk yang nyatanya tengah tersenyum kesetanan menghadapnya.

"Chukkae".

"Hah?_".

"DI LARANG MENCONTEK SAAT KELASKU BERLANGSUNG, SILAHKAN KELUAR TUAN BYUN!".

"Saem_".

Sial, karna Baekhyun menengok kebelakang ia di tuduh mencontek oleh Ahn saem. Tapi sungguh ia tidak sudih untuk melihat jawaban orang lain jikalaupun ia sedang dalam keadaan terdesak sekalipun. Ia memang pintar jadi ia tidak perlu mencontek untuk ini.

Apalagi mencontek dari seseorang bernama Park Chanyeol.

"Dia mengerjaimu, Baek.. Dia memang seperti itu karna Park Chanyeol adalah seorang perusuh". Baekhyun setidaknya tidak mengumpat, karna ia tahu itu buruk untuknya jadi ia hanya sedikit membongkar kejelekan Park Chanyeol karna ia kesal setengah mati terhadap pria tinggi itu. Atau

Baekhyun, membencinya. Melebihi apapun.

"Sial, sial, sial_ ".

"Hya.. Byunbaek".

Baekhyun menatapnya dengan sangat sinis, karna ia memang benar-benar tengah kesal sekarang.

"Apa yang kau lakukan tadi!". Seorang Park Chanyeol bahkan bisa tersenyum mengejek saat Byun Baekhyun menatapnya penuh amarah.

"Memberimu angin segar".

"KAU GILA!!".

"Aku baik".

"Sinting!". Dan lagi, Baekhyun mendapatkan Smirk seorang Park Chanyeol hari ini.

Yang akan berlanjut di hari-hari lainnya.

"Aku tidak akan tertipu lagi, Park!".

"Benarkah?".

"Ya.. Kau terus meremehkanku, Kupikir kita tidak punya masalah satu sama lain".

"Kau tidak menyadari hal itu rupanya". Baekhyun muak melihat senyum itu setiap hari.

Bagaimana tidak! Setelah hari itu Chanyeol benar-benar menganggunya, padahal mereka tidak pernah akrab walaupun mereka berada di kelas yang sama dan Baekhyun juga cukup yakin dia bersikap baik selama ini.

Yang ia tahu tentang Chanyeol hanyalah seseorang yang sangat pendiam, dan hal itu tidak menganggunya sama sekali sejak enam bulan pertama mereka di kelas yang sama, tidak ada interaksi yang berarti antara dirinya dan Chanyeol.

Tapi sekarang, Baekhyun harus menyebutnya apa?

Musibah.

"Dengar, Kemarin kau mengunciku di gudang penyimpanan dan membuatku bolos seharian, lalu kau menuangkan soda di buku latihanku. Kau juga bla,bla,bla..".

"Kau sudah selesai?". Chanyeol bertanya sambil menguap, membuat Baekhyun yang tengah berbicara panjang lebar-pun ikut tersulut emosinya.

"Kau! BAJINGAN!!".

"Wow! Kau mengumpat?".

"Khusus untukmu, Brengsek!".

Chanyeol mendekati Baekhyun yang nyatanya siap meledak kapanpun.

Dia menaruh tangannya di pucuk Baekhyun, lalu mengusaknya. Baekhyun tentu saja membelalakkan matanya tak percaya.

Karna untuk pertama kalinya, Baekhyun melihat Chanyeol Tersenyum, dalam artian sebenarnya.

"Ck, Dasar bodoh!".

"MWOO???".

Untuk saat ini Baekhyun bersyukur karna nilainya tetap stabil, itu menguntungkannya dalam beberapa hal. Tidak! Nilai adalah yang terpenting untuk Baekhyun saat ini.

Tahu kenapa?

Ayahnya akan membiayai kuliahnya di universitas favoritnya, asalkan ia berhasil atau mungkin stabil dalam nilainya akhir-akhir ini.

Tapi sepertinya Baekhyun harus menelan semua itu karna satu nilai-nya yang bermasalah. Baekhyun mendapatkan nilai itu saat ia di kira mencontek padahal tidak.

Dan itu sangat kejam.

"Ayah, seseorang membuat fokusku pecah.. Dan aku mendapatkan nilai ini karna kecerobohanku". Siang itu Baekhyun mendapati ayahnya tengah selesai bicara dengan Ahn saem.

Perasaan Baekhyun tidak enak untuk ini, pasalnya ayahnya adalah orang yang keras dan selalu menyuruhnya untuk belajar, belajar, dan belajar_Itulah mengapa nilai Baekhyun selalu sempurna_dan karna Baekhyun mendapatkan nilai yang tidak memuaskan. Tuan Byun berulah seperti rubah yang licik.

Baekhyun tidak tahu jika Ahn saem sampai di ancam oleh ayahnya karna nilainya yang buruk.

"Kau tidak mungkin mendapatkan nilai sekecil ini".

"Aku tidak ingin ayah berbuat hal seperti tadi".

"Ini untuk kebaikanmu juga!".

"Tapi ini salah_".

"Kau juga sama saja, Ayah akan mempertimbangkan lagi apakah kau pantas di Harvard!?".

Oke, ini sudah sangat keterlaluan.

"Aku bisa tanpa itu". Sang ayah menatap anaknya dengan remeh.

"Kau tidak_".

"Aku bisa, aku akan mendapatkan beasiswa itu!".

PLAKK

"Kau bisa apa tanpa aku!".

Baekhyun tahu ini akan terjadi, ia senang akhirnya bisa menyuarakan pendapatnya selama ini.

Ia memang sedikit muak dengan tekanan yang ayahnya berikan karna Baekhyun harus menjadi yang terunggul, selama ini Baekhyun pikir ia akan bahagia selama ayahnya tetap bersamanya.

Tapi nyatanya tidak.

Baekhyun sangat menderita.

"Hiks!"

Baekhyun menekuk tubuhnya untuk bersandar di tembok koridor, yang untung saja. Sepi.

"Ck, Dasar bodoh!".

"Ah.. Waeyo? Kau ingin mengacaukan hariku lagi, kurasa tak perlu karna kau sudah melihatku kacau". Baekhyun tidak memperdulikan dirinya yang menangis di depan orang yang ia benci, ia hanya ingin menangis.

Menangisi dirinya yang menyedihkan.

PUK

Saat ini hanya Chanyeol yang melihat keadaannya yang terpuruk. Dan mungkin juga jika Chanyeol yang memeluknya.

Chanyeol memeluknya?.

"Aku melihatmu tadi". Baekhyun entah kenapa mengangguk. "Dan juga saat itu".

Entah apa yang terjadi ketika dua pasang mata itu bertemu, yang satu dengan ekspresi terkejutnya dan yang satu lagi hanya menatap datar.

"Aku hanya kebetulan lewat dan aku melihatnya".

"Semuanya?". Chanyeol yang mengangguk membuat Baekhyun tidak nyaman.

Jadi ia mendorong tubuh itu agar menjauh darinya.

"Katakan jika itu bukan kau, Baekhyun?!".

"Ayah.. maaf_".

"Dasar tidak berguna!!"

"Ayah..".

"Lebih baik kau mulai belajar untuk menutup nilaimu burukmu itu".

"ARRGGGGHH?!!".

.

.

.

TBC

Menuju part/2