Konnichiwa minna-san ^^/bow/ saya author baru. jadi saya masi perlu banyak belajar.
saya membawa fanfic. Mau apresiasiin pikiran yang muncul tadi. Meskipun rasanya gak genah gini yah inilah ff saya. Selalu gak genah. Wkwk. Sebenarnya juga gak srek pake judul itu. Yah tapi saya bingung mau pake apa lagi#plakk xD
Untuk kesekian kalinya saya minta maaf jika tidak memuaskan dan membosankan. Semoga anda menyukainya(amin^^). PERHATIAN! Banyak typo(s) bertebaran. EYD gak genah.
Happy Reading^^
Tittle : My Teacher is My Husband
Cast : Kim Jaejoong, etc.
Genre : Humor(?)/Drama/school life
Rating : T (?)
Disclaimer : mereka milik Tuhan YME , dan keluarga mereka. saya hanya meminjam nama mereka. ^^
Hari ini dimulainya KBM di Shinki senior High School.
Yang mana pelajaran pertama kali ini di kelas X-1 adalah kimia.
Suara derap langkah kaki menandakan bahwa guru itu sudah dekat dengan kelas mereka.
Masih terasa ini adalah tahun ajaran baru.
Kim Jaejoong bersama teman-temannya segera diam sebelum guru itu memberi cap tidak baik kelasnya itu.
X-1.
Bersama temannya Junsu yang ada disebelahnya dan Changmin dibelakangnya.
Guru itu sudah berada di tengah pintu kelas.
Ia melanjutkan langkahnya menuju meja guru untuk meletakkan buku-bukunya. Kesan pertama yang didapatkan guru itu.
'Kejam'.
Namun pikiran lain muncul didalam benak seseorang yang kini tengah terpaku pada gurunya.
Terlintas di benaknya sebuah kata 'tampan' daripada 'kejam'.
Ck.
Ia letakkan buku yang ia bawa.
Ia mulai kedepan papan tulis untuk memperkenalkan dirinya.
Sosok tinggi tegap dengan setelan pakaian yang cukup formal, memiliki mata musang dan bibir hati membuatnya tampak mempesona dikalangan para yeoja.
Huft... sepertinya akan sulit mendekati guru itu.
"Perkenalkan aku adalah Jung Yunho, guru kimia baru di sekolah ini. cukup panggil aku 'Yunho Son'" ucapnya memperkenalkan diri pada murid-murid barunya.
"ada yang mau di tanyakan?" lanjutnya.
Semua murid tak mempunyai nyali untuk bertanya.
"berapa umur anda Yunho son?" seketika teman-teman namja cantik itu menoleh menatapnya.
"umur ku, 24 tahun, ada yang ingin di tanyakan lagi?" ucapnya kembali bertanya.
namja cantik yang kita tau namanya adalah Jaejoong itu kembali mengacungkan tangannya dan melotarkan pertanyaan(lagi).
"dimana Yunho son tinggal?" ucap jaejoog singkat.
Disisi lain Yunho hanya merasa lucu pada murid barunya yang satu ini.
"aku tinggal tak jauh dari sekolah ini. jalan kearah utara. hanya 1KM dari sini" ucapnya menjawab pertanyaan
jaejoong.
"baiklah, pertama, aku ka mengabsen kalian lalu perkenalkan diri kalian "
"Cho Kyuhun" ucap guru tampan itu.
seketika teman sebangku changmin itu berdiri dan memperkenalkan dirinya.
Semua di absen hingga akhirnya giliran namja cantik itu.
"Kim Jaejoong" "annyeong.. Jaejoong imnida" ucapnya seraya membungkukkan badannya.
Ia kembali duduk.
Hingga akhirnya Yunho, selesai mengabsen murid-murid dan mengetahui namanya.
Hanya sekedar mengingat nama dan wajah.
Pelajaran dimulai.
Guru tapan itu mulai menerangkan sejarah atom dan teori-teori dari beberapa ilmuan penemu atom.
Namun sejak tadi sepertinya yang namja cantik perhatikan bukanlah papan tulis, tapi sang guru yang tengah menerangkan itu.
Ck.
sebenarnya apa yang ia pikirkan?
Hembusan angin sore menerpa lembut wajah namja cantik itu.
"kau senang?" ucap namja tampan itu lembut.
Ah.
Namja cantik itu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan namja tampan itu.
Cup.
"kita akan bersama selamanya" ucapnya setelah mengecup sekilas bibir cherry itu.
Wajahnya nampak memerah sekarang.
Wkwk. Malu eoh?
namja cantik itu memberanikan diri menghadap kekasihnya.
Perlahan wajahnya mendekat dengan wajah kekasihnya itu.
Cup.
"Kim Jaejoong!" ucap lantang seseorang didepan namja cantik itu.
Membuat sang namja cantik itu terbangun.
"joongie, bangun" bisik teman sebangkunya itu.
Namja imut itu ingin mengingatkan jika Yunho Son ada didepannya.
"biarkan dia Junsu-ssi, " ucapan guru tampan itu membuat nyali junsu menciut hingga ia hanya bisa menuruti kata-kaa gurunya itu.
Mata namja cantik itu mengerjap lucu.
"Kim Jaejoong, jika kau tak segera bangun maka kau akan di hukum lari 20 kali mengelilingi lapangan sepakbola disekolah ini" kecam sang guru pada namja cantik itu.
Namja cantik itu segera bangun dan mengangkat wajahnya.
Ia tersentak saat mendapati guru tampan itu sudah berada didepan wajahnya.
'kau dihukum push-up 50 kali karna tidur saat jam pelajaranku'
Peluh membasahi seragam putih itu.
Nafasnya menderu lelah.
"joongie, apa yang kau lakukan tadi?" tanya namja imut itu pada sahabatnya.
"maksudmu apa suie?" ucapnya berbalik bertanya.
Junsu mendesah pendek.
Sahabatnya itu tidak tau atau pura-pura tidak tau?
"kanapa tadi kau mencium Yunho Son?" bisik junsu ditelinga namja cantik itu.
Mata namja cantik itu menatap horor sahabatnya itu.
"apa maksudmu suie? Aku tidak pernah mencium siapapun" ucap Jaejoong histeris.
Oh mom.
Tidak mungkin ia mencium gurunya sendiri.
"bagaimana bisa kau tidak ingat? Kau beruntung hanya changmin, kyuhyun dan aku yang mengetahuinya" ucapnya sembari memutar matanya kesal.
"tapi jika aku menciumnya kenapa dia tidak bilang apa-apa? Bukankah itu artinya aku tidak melakukannya?" elak jaejoong.
Ia memang tidak tau apa yang terjadi ketika ia dialam mimpi.
"terserah kau mau percaya atau tidak" junsu menyerah untuk perdebatan ini.
ia berfikir mungkin jaejoong tidak sengaja melakukannya.
Tapi apa mungkin mencium seseorang tanpa disengaja?
Bisa saja.
TENG TENG TENG~~
Bel tanda pulang berbunyi.
Mereka segera berhamburan keluar kelas untuk pulang setelah guru yang mengajar pelajaran terakhir sudah pergi.
Jaejoong dan junsu berpisah di gerbang karna jalan ke rumah mereka berdua berbeda arah.
Rumah jaejoong memang tidak begitu jauh dari sekolah itu.
Hanya butuh waktu 15 menit dengan berjalan kaki ia sampai disekolah maupun di rumahnnya.
Ia sampai dirumahnya yang sederhana.
Namun keluarga jaejoong bisa dibilang cukup mampu dan tidak kekurangan.
Apalagi dia adalah cucu dari pewaris perusahaan Kim Corp.
Tidak mungkin mereka kekurangan.
Pada hari berikutnya saat pelajaran Guru Tampan itu sepertinya membuat namja cantik itu canggung setelah beberapa hari apa yang junsu, changmin dan kyuhyun katakan padanya.
Ia berusaha menghilangkan rasa canggungnya itu.
~~SKIP~~
"ingat,jangan lupa mengerjakan PR kalian" ucapnya memperingati murit-muritya.
Kemudian guru itu pergi dari ruang kelas XI-2 itu.
"hei, bukankah guru tadi lebih mengerikan dari Yunho Son?" ucap salah satu dari mereka berempat.
" . dulu aku kira Yunho son guru yang paling galak disini" cerocosnya tak peduli.
"teman-teman, aku mendengar isue, bahwa Yunho Son akan pindah!" ucapnya keras membuat seisi ruangan itu terdiam.
Terutama namja cantik itu.
Ia tidak akan bisa melupakan guru yang ia anggap paling tampam didunia ini pergi dari sekolahnya.
Apalagi sekarang ia tak diajar oleh guru tampan itu.
Tiba saat isue itu menjadi kenyataan bahwa Guru tampan itu pindah mengajar.
Beberapa siswa yang mengagumi guru itu menangis karna bak ditinggalkan orang yang disayanginya.
Mungkin mereka menyadari jika Jung Yunho yang mengajar mereka adalah guru yang mempuyai sikap lembut yang belum pernah mereka temui saat mereka sekolah.
Tak terkecuali namja cantik itu.
Ia sedih karna tidak akan bertemu Guru tampan itu lagi nantinya.
Namun apa yang bisa ia perbuat untuk terus mempertahankan guru itu disekolah ini?
ini sudah keputusan guru tampan itu untuk pindah karna mempunyai beberapa alasan.
Hari setelah kepindahan guru itu, ia menjadi sediki lesu.
Seperti tidak ada semangat untuk belajar.
Dan hari berikutnya.
Seperti biasa ia terlihat lesu.
Dan suatu ketika ia mejadi semangat kembali saat sahabatnya changmin mengatakan bertemu dengan guru tampan itu di jalan.
"benarkah? Kau tau rumahnya dimana?" ucapnya antusias.
Sedangkan junsu hanya memudar kedua bola matanya karna ia tau apa yang akan sahabatnya akan lakukan nanti.
Changmin hanya mengangguk.
"kau mau kuantarkan?" tawar namja jakung iu pada sahabatnya.
Ia mengangguk dengan semangat.
Tak berselang lama mereka pun pulang.
"kka! Pergi kerumah Yunho son" ajak changmin.
Merekapun berjalan kearah utara dari sekolahnya menuju kediaman gurunya.
Setelah 20 menit berjalan dari sekolahnya, mereka sampai di gedung bertingkat.
Mereka masuk. Namja cantik itu hanya mengekor di belakang changmin.
Tiba didepan pintu coklat Apartemen itu.
Changmin memencet bel pintu.
Tak berselang lama bukan seorang namja yang muncul dari balik pintu itu, namu seorang yeoja.
"changmin" ucapnya terkejut.
"apa dia pacarmu?" bisik yeoja cantik itu pada changmin.
Changmin hanya mengeleng.
"dia pacar yunho hyung. Ini rahasia nuna. Jangan berbicara hal bodoh nanti, ara?" balasnya berbisik.
Sementara itu Jaejoong yang merasa terabaikan hanya berdeham sedikit keras.
"silakan masuk" ucapnya mempersilakan mereka berdua masuk.
Changmin segera masuk dan diikuti jaejoong dan duduk di sofa ruang tamu.
"akan ku panggilkan Yunho. Tunggu sebentar" ucapnya lalu berlalu dari hadapan mereka.
"siapa yeoja itu?" tanya jaejoong pada namja jakung itu.
"dia kakak yunho son" ucapnya menjawab.
Namja cantik itu menghembuskan nafas lega.
Yeoja itu bukanlan kekasih guru tampan itu.
"tapi kenapa kau akrab sekali dengannya?" ucap namja cantik itu bertanya.
"aa...aaku teman adik yunho son sejak masih kecil. Jadi aku mengenalnya" ucapnya menjelaskan pada namja cantik itu yang sebenarnya adalah kebohongan. Wkwk.
"selamat siang changmin" ucap suara khas itu pada changmin.
Langkahnya terhenti saat ia menangkap sosok yang selalu terbayang difikirannya.
Nunanya Yoonji hanya berkata jika ada changmin yang bersama temannya.
Ah!
Ia lupa jika Changmin bersahabat baik dengan namja cantik itu.
Tunggu?
Apa yunho jatuh cinta dengan muritnya sendiri?
Oow. Wkwk.
Dan changmin mengetahuinya.
Sepertinya tak ada rahasia antara kakak beradik itu.
Mereka saling mengetahui satu samalain.
Namja cantik itu segera berdiri dan memberi salam pada gurunya itu.
Lalu yunho pun duduk di seberang mereka berdua.
"bb..bagaimana kabarmu" ucapnya gugup.
"aku . ah .. kabarku baik" ucap sang namja cantik yang sama gugupnya karna tepat didepannya adalah pria yang ia sukai.
"aish.. kenapa kalian kaku sekali?" changmin langsung mendapatkan pukulan kecil dari namja cantik itu.
Yunho yang melihat itu hanya merasa lucu dengan tingkah mereka berdua.
"ishh." Rutuk namja jakung itu kesal.
Kenapa ia mendapat pukulan?
Bukankah yang ia katakan itu benar?
"kenapa kau tidak sopan," rutuknya kesal.
"tidak apa-apa, changmin sudah terbiasa dengan ku" ucapnya menjelaskan.
Membuat namja cantik itu menatapnya heran.
Yoonji datang membawa tiga gelas minum lalu menaruhnya diatas meja.
"silahkan minum, tidak usah sungkan, aku senang jika kau bisa menjadi adikku" ucapnya dengan tersenyum manis.
Ia berlalu dari hadapan mereka bertiga.
Hening.
Tak ada yang bicara.
"aku ingin menemui yoonji nuna, kalian bisa saling mengobrol" ucap namja berwajah kekanakan itu memecah keheningan.
Lalu ia berdiri dari duduknya dan meninggalkan dua orang itu di ruang tamu.
Di dapur changmin langsung menghampiri nunanya yang ternya sedang menguping dibalik diding dapur.
"nuna, aku ingin bicara sebentar" ucapnya berbisik.
Lalu ia mendekatkan mulutnya pada telinga nunanya itu.
"hoh? Benarkah?" ucapnya antusias.
"ini rencanamu?" lanjutnya lirih.
Changmin hanya mengangguk.
"nuna bisa membantu rencanakukan?" pertanyaan namja jakung itu mendapat anggukan dari yeoja cantik itu.
Kembali keruang tamu.
Dua orang itu masih terdiam.
"apa pelajaranmu ada yang sulit? Mungkin ada yang bisa ku bantu" ucap namja tampan itu memecah keheningan.
"tt-tidak. Tidak ada" ucapnya seraya menundukkan wajahnya dalam karna tak berani menatap namja tampan dihadapannya itu.
Ia meremas kedua tangannya gugup.
"apa yang membuatmu kemari jaejoong-ssi?" ucap namja tampan itu.
Apa yang harus kulakukan? Pantaskah aku mengatakannya pada guruku sendiri? Batinnya. Ia bingung untuk menuturi egonya atau hatinya.
TBC
Jyahaha! /ngakak bareng chamii/ xD. Wkwk ini padahal mau aku bikin oneshoot. Tapi karna masih ada feel jadi aku buat twoshoot. Wkwk. Terimakasih yang uda mau baca, RCL ya. Wkwk. Tapi nak ga mau yo dah. Gapapa. Yang penting no bash!. Wkwk. Maafkan saya jika jelek. Wkwk.
Baiklah, sampai jumpa di part end.
Papai. Siya next.
