Halo, saya Noctis. Sebagai seorang kakak yang baik hati, tentu saja saya rela meng-upload cerita yang dibuat oleh Zaritaz, adik saya yang paling lawak sedunia. Saya tidak dipaksa kok. Jadi, intinya ini cerita dibuat oleh Zaritaz dan bukan saya. Meskipun saya ganteng sih.

OK, happy reading~


Ragnarok Online © Gravity Co., Ltd.

Rogue Investigasi © Vegence


"Saya ingin menambah semaraknya gemericik zeny di kantong ini. Minta tambahan zeny pada Ayahanda? Tidak mandiri. Oleh karena itulah, setelah pergolakan batin yang membahana, saya putuskan untuk mengelola acara gosip-gosipan yang terkini, tertenar, dan tersensasional." - Zari


ROGUE INVESTIGASI

with Zaritaz Hyperion


GOSIPNYA NIH :

Zeras Hyperion Rebut Pacar Anak?

Prontera - Sebelumnya, dapat dikatakan naas bagi saya, Zari Hyperion, untuk menguak fakta di balik kabar burung yang melanda keluarga saya ini. Akan tetapi, tuntutan profesionalitas dalam sukma inilah yang mendorong saya untuk mengupas segalanya kepada Anda, setajam..DAGGER.

Zeras Hyperion, pimpinan knight yang selama ini dikenal gagah, mempesona, semerbak, dan berkharisma, akhirnya diterpa kabar kurang sedap. Baru-baru ini, para gadis di Prontera dibuat mabuk kepayang saat anak sulung Zeras, Noctis Hyperion (kakak saya tercinta) membuat pernyataan yang fenomenal di depan awak media. "Hubunganku dan Coltya mulai renggang.." kata Noct dengan mata berkaca-kaca bagai intan mulia. Kabar gembira bagi gadis-gadis Midgard ini menimbulkan pergolakan dalam batin kami, tim Rogue Investigasi. Adakah pihak ketiga? Siapakah dia?

Desas-desus mulai beredar. Banyak nama-nama yang dicurigai sebagai perusak hubungan itu terlontar. Mulai Ivia Silloin, Hans Rapad, Balein Lorishu, hingga Sutur si penjual barang. Akan tetapi, dari sekian banyak nama yang terdengar, ada satu nama yang mengganjal dalam batin kami. Nama ayah Noctis (sekaligus ayah saya) sendiri, Zeras Hyperion.

Kami pun menyelidiki seluk beluk hubungan mereka sedetail mungkin, sampai akhirnya, info yang kami cari itu datang juga.

Saya, Zaritaz Hyperion, melihat sendiri penyebab keretakan hubungan Noctis dan Coltya. Berikut laporan tajam langsung dari saya sendiri, Zaritaz Hyperion:

Malam itu saya bermaksud sungkem pada Ayahanda, Zeras, guna mohon restu untuk menjalankan misi di daerah Alberta. Saat saya buka pintu kamarnya itu, mata saya melebar seratus kali lipat. Dua orang insan sedang bermesraan dengan hangatnya di depan saya. Rambut pirang bagai iklan Pantene? Perawakan fragile bak Nikita Willy? COLTYA. Tak salah lagi. Akan tetapi, kejutan yang sesungguhnya berada di balik healer handal tersebut. Sosok yang sedang bermesraan dengan gadis tercantik sejagad Midgard itu tak lain ayah saya sendiri, ZERAS HYPERION. Ternyata dialah pihak ketiga yang selama ini kami cari-cari. "Zari.. Nak.. Ayah bisa jela.."

BRUK (ini suara Zari menutup pintu, pemirsa sekalian)

Saya tak kuasa melihatnya. Apa yang bisa saya lakukan? Ah Zari sudah terlalu bingung. Akan tetapi, Ayahanda selalu membuat keputusan yang tepat, bukan begitu pemirsa? Jadi Zari putuskan untuk berlari ke penjual barang terdekat dan membeli satu pack "alat pelindung terpecaya" bagi Ayah. Saya kembali secepatnya dan membuka pintu kamar Ayah saya untuk kedua kalinya. Pack pelindung tersebut saya lempar dan Ayahanda menangkapnya tanpa meleset (memang knight berkualitas, accuracy 100%). Zari hanya mengacungkan jempolnya dan berharap yang terbaik bagi pasangan baru tersebut.

Saya pun segera menarik diri dari ruangan yang beraroma romantis tersebut. Pintu saya tutup dengan elegan, dan saya membalikkan badan. Saya melangkah tegar menuju tangga. Lalu.. PETIR MENYAMBAR MENGGELEGAR MEMBELAH ANGKASA!

Kakak saya yang tercinta, Noctis Hyperion, berdiri dengan sekuntum bunga bewarna emas di genggamannya yang perkasa. Berikut cuplikan obrolan hangat kami:

"NOCT!"

"Hey, Zari! Kamu barusan menemui Ayah?"

"I-iya, aku m-mau pamit sebelum misi. Kamu ngapain? Mau kasih bunga buat Ayah?"

"Ah nggak, bunga ini buat Coltya. Aku cuman mau ngambil parfum Ayah yang semerbak itu buat aku semprotin ke bunga ini, biar bisa menyamai harumnya Coltya yang penuh cinta."

"Lho Noct, bukannya kamu bilang hubunganmu dan Coltya mulai.."

"Itu dia, Zari. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku nggak tahu kenapa Coltya mulai menjauh, tapi.. mungkin ini semua gara-gara aku. Mungkin aku terlalu banyak menggoda cewek ya, jadi dia jealous. Makanya aku mau menebus itu malam ini. Aku mau kasih surprise buat Coltya nih! Hehe.. Jangan bilang dia ya. Aku udah petik bunga ini di dekat Desa Bouquet. Sayangnya kurang wangi, kecipratan keringatnya rocker mungkin ya.."

"JANGAN NOCT!"

"Hah? Zari? Kenapa? Apanya yang ja.."

"Emm.. nggak, maksudku... Ayah lagi sibuk, nggak bisa diganggu, jangan masuk."

"Hm? Tapi kamu barusan masuk, kan?"

"A-a.. Nah! Justru aku diomelin Ayah gara-gara itu! Makanya jangan masuk!"

"Zari.."

"Noct."

(Noct mengangkat alisnya)

"Maaf ya, tapi.. sepertinya hubunganmu dan Coltya memang sudah.. benar-benar di ambangnya.."

"Ngomong apa kamu Zari?!"

"Ssssst!"

Saya mendorong Noct sekuat tenaga menuju pintu keluar. Saran saya untuk Noctis, lebih baik dia menikmati angin malam di gerbang prontera bersama Balein. Saat itulah, hal yang paling tidak diharapkan terjadi. Klendiana Lexington (pengawal Saintess, baru-baru ini menang penghargaan warga ter-ramah di Prontera) tiba-tiba menampakkan dirinya yang ceria itu.

"Noct! Gimana surprisemu buat Coltya? Sudah ka.. Lho?" ia berdiam sejenak. "Kok masih kamu pegang bunganya? Kenapa nggak dikasih ke Coltya?"

"Bunganya kurang wangi ah. Mau aku kasih parfum Ayah, tapi..nih, adikku berlagak aneh." jawab Noct.

"Lho Noct, ga ketahuan Coltya nih surprise nya?" tanya Klendiana.

"Hah? Nggak lah, kan aku belum nyamperin Coltya.." Belum selesai Noct menjawab, Klendiana terlebih dulu memotong setajam gergaji, "Lho, tadi aku lihat Coltya masuk ke rumahmu? Aku kira dia mau nemuin kamu..ta-"

"Coltya ada di dalam?!" Noctis berbalik memandang saya.

ITULAH MOMEN TERTEGANG YANG PERNAH SAYA RASAKAN.

Tatapan Noct berubah dingin, sedingin angin malam yang bertiup di Prontera malam ini. Saya hanya terdiam, pemirsa. Saya tak tahu harus berbuat apa. Seketika itu juga, Noctis berlari masuk ke rumah dengan cepat, secepat (lagi-lagi) angin malam yang bertiup di Prontera malam ini. Saya membatu. Klendiana menganga. Beberapa detik kemudian, saya mendengar suara pekikan kakak saya yang pedih, pahit, tajam menusuk kalbu.

"ZERAS HYPERION!"

.

.

.

.

.

...baiklah.

Pemirsa pasti bisa menebak apa yang terjadi. Menceritakan hal ini sebenarnya menyedihkan bagi saya. Singkat kata, terkupas sudah fakta miris di balik hubungan Noctis dan Coltya. Kabar miring yang menerpa Zeras Hyperion terkonfirmasi sudah kebenarannya. Saya, Zaritaz Hyperion yang sudah lelah, letih, lemas, dan tak berdaya pasca menguak semua fakta dalam hati ini, kini pamit undur diri.

SALAM DAGGER!


To be continued...


Sudah ya. Ini masih Noctis yang awesome itu kok. Agaknya cerita ini agak sedih. Soalnya based in real world juga, tapi ya sudahlah. Yang penting diriku yang unyuuu ini tetap eksis.

Mind to review? Biar Zaritaz senang gitu.

Thank you.