Hola! JJ lagi disini! Nah ini Cerita Hwang yang ke yang 11, tapi yang 10 kedepan blum di uplod kesini, bakal panjang kalo diuplod sekaligus XD

Ini masih dalam proses pengetikan di chapter 5 (temen Hwang sampe ngamuk belum rilis2 itu chap 5) XD
Cerita ini Hwang persembahkan untuk Hon Hwang yang termesum *dikeplak hon* XD

Long Tian adalah Saya! Yu Fei adalah Yuu!

Hai, Dozo reading!

SELURUH CERITA INI ADALAH FIKSI, DARI NAMA DEWA ATAUPUN YANG LAIN!

Seluruh cerita ini adalah milik Saiya! *tepak XD


~Wo Ai Ni~

Chapter 1

(Disuatu hari di langit, tepatnya di kerajaan langit yang sering disebut Kahyangan, banyak para dewa dewi yang menempati tempat disana, Dewa Perang, Dewa Tumbuhan, Dewa Air, Dewa Petir dan lain – lain. Aku dan seorang temanku termasuk dalam salah satu Dewa Dewi yang bertempat tinggal disana, walau aku sebenarnya adalah Dewa Cuaca, tapi karena sikap ku, kami mendapat julukan Dewa Jahil)

Long Tian : Namaku Shen Long Tian.

Yu Fei : Namaku Yu Shui Fei.

Long Tian : Eh! Gara – gara kamu nih, aku jadi mendapat julukan itu.

Yu Fei : Eh! Kenapa kamu menyalahkan aku, lagipula setiap aku mengajakmu, kamu tidak menolak, dan bahkan mendukung sekali.

Long Tian : Karena itu jangan mengajakku lagi.

Yu Fei : Kalau aku tidak memberitahumu, kamu yang ngambek dikira aku main rahasiaan denganmu. =.=#

Long Tian : Iya kah? Hmm…(mikir)

Yu Fei : Dasar pikun (mempercepat jalannya)

Long Tian : Eh! Eh! Jangan tinggalkan aku, tega sekali sih. =3=

Yu Fei : Kau yang jalannya kelamaan.

Long Tian : Sehabis ini kita kemana?

Yu Fei : Aku sih tidak ada kerjaan. Jadi mau mencari ide – ide jahil lagi. Hehehe..

Long Tian : Aku ikut!

Yu Fei : Apa kamu tidak ada kerjaan?

Long Tian : Ada sih. Aku diperintahkan Paduka untuk mengawasi cuaca di daerah Timur bersama Dewa cuaca lain.

Yu Fei : Nah, kau ada tugas. Kalau kamu tidak menjalankan tugasmu nanti Yang Mulia marah.

Long Tian : Tapi aku malas kalau bekerja bersama orang lain, apalagi dengan Dewa lain.

Yu Fei : Bekerja bersama orang lain itu bukannya akan mempermudah pekerjaanmu menjadi lebih cepat. Aneh kamu.

Long Tian : Aku tidak nyaman saja.

Yu Fei : Sudah ah, terserahmu. Aku tidak tanggung kalau kamu kena hukuman nanti. Hohohoho..

Long Tian : Iiih, Yu, kau jahat sekali sih! #.#

Yu Fei : Mwahahahaha.. (ngacir sejauh mungkin)

Long Tian : Ih, aku ditinggalkan sendiri ==#

Ahhh! Aku malas kerja hari ini! Lagipula kenapa sih aku harus bersama Dewa lain, apa paduka tidak tahu karena kejahilan Yu, aku juga jadi ditakuti Dewa – dewa lain. =3=

Zhi Long : Shen Long! (menghampiri Long)

Long Tian : Ah, ayah Zhi Long, ada apa mencariku?

Zhi Long : Hari ini kamu akan memantau cuaca didaerah Timur kan?

Long Tian : Ehm. (angguk)

Eh! Ayah tahu darimana? (kaget)

Zhi Long : Anak bodoh (jitak kepala Long)

Semalam kamu kan baru memberitahu ayah!

Long Tian : Aduh..Aduh.. (mengelus2 kepalanya)

Tapi kan tidak perlu memukul kepalaku! =3=

Zhi Long : Sepertinya semakin lama daya ingat mu menjadi kurang (Geleng2)

Long Tian : Bukannya daya ingatku kurang, malah karena daya ingatku terlalu tinggi, maka aku hanya teringat hal yang penting (pede)

Zhi Long : Sudah salah, masih saja membela diri. Mana ada hal seperti itu. #

Long Tian : Ehehehehe..

Zhi Long : Kamu masih bermain dengan Dewa Jahil itu ya?

Long Tian : Maksud ayah Yu Fei?

Zhi Long : Siapa lagi yang dikatakan Dewa Jahil selain kamu dan dia.

Long Tian : Ayah kenapa sih? Kelihatannya tidak senang sekali dengan Yu Fei.

Zhi Long : Haahh, bagaimana lagi ayah harus memberitahumu.

Long Tian : Ayah, aku mau berteman dengan siapapun itu terserahku bukan?

Zhi Long : Bukannya ayah melarangmu berteman dengan siapapun, tapi pikirkanlah tingkatan kalian.

Long Tian : Tingkatan? Semua Dewa itu sama kan, dia Dewa Air, dan aku Dewa Cuaca. Jadi tingkatan apa?

Zhi Long : Haahh, ayah bingung, mengapa ayah mempunyai anak yang bodoh sepertimu! (memegang kepalanya)

Long Tian : Apa maksud ayah? #

Zhi Long : Begini dengarkan ayah, kita para Dewa mempunyai tingkatan yang berbeda – beda, dia hanya Dewa Air, yang akan bergerak jika Dewa Cuaca menyuruhnya untuk menurunkan hujan ataupun menangani banjir.

Long Tian : Wah, kalau begitu Yu Fei dibawah kendaliku. Hehehe.. (menyeringai)

Zhi Long : Bukan itu maksud ayah, dengarkan kata – kata ayah hingga selesai. (tarik telinga Long)

Long Tian : Aduh, aduh, Iya, Iya lepaskan telingaku. Aduh.

Zhi Long : Huh.. (lepas)

Long Tian : Ayah, kenapa sih sedikit – sedikit pasti memukulku.

Zhi Long : Karena kamu tidak serius mendengarkan.

Long Tian : Baik akan kudengarkan, tapi jangan memukulku lagi. Sakit tahu. #

Zhi Long : Kalau begitu dengarkan baik – baik. Kita bukanlah Dewa biasa yang mengawasi Cuaca, tapi kita adalah turunan Naga Langit, bisa dibilang kita adalah Dewa Naga Langit.

Long Tian : Eh?

Zhi Long : Kita tidak termasuk dalam jajaran tingakatan Dewa karena kita adalah Dewa Tertinggi dibawah dari Raja Langit dan Permaisuri. Karena itu ayah rasa kamu tidak pantas untuk bergaul dengan Dewa Air seperti dia yang hanya di tingkat 5 dalam jajaran Dewa.

Long Tian : Ta..Tapi kami sudah bersama sejak kecil…

Zhi Long : Tidak ada yang peduli selama apa kamu bersama dia. Karena kamu harus mempersiapkan diri untuk menjadi penerus ayah.

Long Tian : Penerus? Tapi aku kan baru beberapa ratus tahun ayah? Wawasanku juga belum luas. Bagaimana bisa menggantikan ayah!

Zhi Long : Karena itu kamu harus terus belajar, jangan main dengan Dewa Jahil itu.

Long Tian : Ayah! Kalau secepat ini menjadi penerus ayah, aku tidak mau menerimanya!

Zhi Long : Lancang, kamu mau membantah ayah?

(tiba – tiba saja)

Yu Fei : Long? Kamu kenapa berteriak seperti itu? (dibelakang Long)

Long Tian : Eh? Yu Fei? (menengok belakang)

Zhi Long : …

Yu Fei : Paman. (membungkuk)

Zhi Long : Apa kamu pantas memanggilku paman?

Yu Fei : ! (kaget)

Long Tian : Yu, Ayo kita pergi, pergi (mendorong Yu langsung)

Yu Fei : Ke..kenapa? (bingung)

Long Tian : Tidak apa, Tidak apa.

Yu Fei : Lalu bagaimana tugasmu?

Long Tian : Iya, nanti ku laksanakan. Sudah jangan banyak bicara.

(Long dan Yu meninggalkan Zhi Long)

Zhi Long : Kamu tidak bisa melarikan diri dari takdirmu Long.

(Setting berpindah ke taman lain. Dimana Long menarik Yu)

Yu Fei : Duh, berhenti! Aku sudah lelah tahu.

Long Tian : Oh, maaf, maaf.

Yu Fei : Hah..hah…hah… Pikirkan aku dong yang kecepatan larinya tidak sebanding denganmu. (ngedumel)

Long Tian : …

Yu Fei : Kau ini kenapa? Tumben diam saja.

Long Tian : Hmm, tidak. (geleng)

Yu Fei : Lalu kenapa diam saja? (heran)

Long Tian : … (melihat Yu)

"Zhi Long : Kamu tidaklah pantas untuk bergaul dengan Dewa dengan tingkatan rendah seperti dia!"

Yu Fei : Hoyyy! Apa diwajahku ada sesuatu? (mengibaskan tangannya)

Long Tian : Ke..kenapa? (baru sadar)

Yu Fei : Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kenapa kamu diam saja melihati ku? Apa akhirnya kamu menyadari kalau aku cantik?

Long Tian : Jangan mengatakan hal yang aneh – aneh deh.

Yu Fei : Apa maksudmu dengan aneh – aneh? #

Long Tian : Apa tadi kamu mendengar pembicaraanku dengan ayahku?

Yu Fei : Tidak. (geleng)

Yang aku dengar hanya teriakanmu yang tidak ingin menjadi penerusnya, itu saja.

Long Tian : Yang sebelumnya tidak kan?

Yu Fei : Tidak. Memangnya kamu membicarakan apa? Tentang aku ya?

Long Tian : Ah, Ge Er saja kamu.

Yu Fei : Cih, sepertinya tidak senang sekali sih nih orang. #

Long Tian : Aku ingin bertanya satu hal. Apa kamu pikir angka 5 itu rendah?

Yu Fei : Hah? (bingung)

Long Tian : Sudah jangan banyak bingung. Jawab saja.

Yu Fei : Hmm, 5 tidak rendah ko, bukannya itu angka yang berada ditengah – tengah? Bisa dihitung tinggi dan bisa dihitung rendah juga sih.

Long Tian : Kalau 2 dan 5 bisa bersama kan?

Yu Fei : Hah? (bingung kedua kalinya)

Long Tian : Jangan kebanyakan bingung, sudah jawab saja sih. #

Yu Fei : Kamu yang tidak jelas bertanya, kenapa aku yang tetap diomeli sih =3=

Aku jawab semampuku yang tidak mengerti pertanyaanmu ya, kurasa bisa, kan yang memisahkan 2 dan 5 hanya 3 dan 4, itu tidak jauh.

Long Tian : Ah, sudah kuduga kamu akan menjawab itu, jadi aku lega.

Yu Fei : Apa sih maksudmu?

Long Tian : Tidak apa, hanya mau mengetesmu saja, sudah ya, aku akan menjalankan tugasku dulu. (pergi meninggalkan Yu)

Yu Fei : Ih, dia hanya mengerjaiku, seenaknya saja, awas saja akan kubalas nanti kau! (teriak)

Long Tian : Wahahahhaa!

Yu Fei : Huh! (ngambek)

(Setelah itu Long pergi ke tempat pertemuan dengan Dewa yang akan menjadi partnernya dalam tugas kali ini)

Long Tian : … (cuek)

Xu Qu : Long Tian, perkenalkan dialah Dewa yang akan menemanimu dalam tugas kali ini.

Long Tian : Sebenarnya aku tidak perlu teman kok dalam tugas ini.

Xu Qu : Tunjukkan sopanmu, Long!

Zhi Ling : Sudahlah Tuan Xu Qu, saya telah tahu bagaimana sikapnya.

Xu Qu : Oh begitukah, maafkan ketidaksopanan dia. (membungkuk)

Zhi Ling : Dewi Long Tian, perkenalkan namaku Dewa Zhi Ling.

Long Tian : Tidak perlu memperkenalkan namamu, aku tidak tertarik untuk bekerja sama denganmu.

Xu Qu : Long!

Zhi Ling : Tuan Xu Qu, saya dapat mengatasi Dewi Long Tian. Anda dapat meninggalkan kami berdua.

Long Tian : Eh!

Xu Qu : Kalau anda berkata seperti itu. Saya permisi. *

Zhi Ling : Terima kasih * (*saling membungkuk)

(Xu Qu meninggalkan Long Tian dan Zhi Ling)

Long Tian : Hey, apa maksudmu dengan mengatasi ku hah? Apa kamu pikir kamu lebih hebat dariku? (kesel)

Zhi Ling : Itu hanya agar Tuan Xu Qu meninggalkan kita berdua. Apa kamu mau ayahmu mendapat laporan tentang sikapmu lagi?

Long Tian : Egh! |||

Zhi Ling : Karena itu aku mengatakannya. Kalau kamu tidak mau banyak bicara lebih baik kita mulai menjalankan tugas kita.

Long Tian : "Apa dia sebenarnya memikirkan aku?"

Hmm.. ano…

Zhi Ling : Ada apa lagi?

Long Tian : Te…terima kasih…

Zhi Ling : Terima kasih untuk apa? Aku tidak melakukan apapun ko.

Long Tian : Hmm… (memperhatikan Zhi Ling)

Zhi Ling : Ayo jalan, semakin cepat memulai, akan semakin cepat selesai.

Long Tian : Baiklah…

(Long Tian dan Zhi Ling memulai tugas mereka, sedangkan Yu Fei di taman bunga)

Yu Fei : Ah, bosannya, hanya karena aku Dewa masih tingkat 5 dan aku hanya bergerak jika ada perintah dari Ayah Long Tian, maka aku tidak ada kerjaan. Bagaimana aku bisa meningkatkan tingkatanku!

Yu Fei : Hmm…

Kalau tidak ada Long, memang rasanya kesepian. Tapi semua dewa sedang menjalankan tugasnya seperti Long, siapa yang harus aku kerjai? Apa yang harus aku lakukan?

(Tiba – tiba ada suara yang didengar oleh Yu Fei)

"Yu Fei, jika kamu merasa tidak ada yang dapat kamu lakukan. Bagaimana kamu kalau memainkan sebuah irama dengan Seruling yang aku berikan?"

Yu Fei : Long? (mengeluarkan serulingnya)

Hmm, mungkin selain aku tidak akan kebosanan, aku juga bisa membuat Long senang. (mulai meniup Serulingnya)

(Wuiihh! Tiupan Seruling Yu Fei sangat indah sampai membuat saya sang Author jatuh dari tangga *di uber hon* Tiupan seruling Yu Fei yang sangat hancur dan amburadul *aura gelap dari hon* sampai membuat seorang Dewa terusik karenanya)

? : =Ctik!= (muncul perempatan jalan (?) di kepala seseorang)

(Selama beberapa saat Yu Fei masih memainkan Serulingnya. Hingga ada kepulan debu yang datang pada Yu Fei. Kepulan debu itu menjadi sesosok Dewa dan dengan secepat kilat )

? : Heiii! ### (merebut serulingnya dari Yu)

Yu Fei : Uh. Hah? (bingung)

? : Tipe jenis irama apa yang kamu mainkan tadi, hah? #

Yu Fei : Ehmm.. aku hanya memainkan irama yang aku ingat saja.

? : Jangan katakan kamu hanya asal tiup saja tadi.

Yu Fei : Enak saja, aku kan katakan aku memainkannya dengan irama yang aku ingat, tentu aku tidak asal tiup. Lagipula kau ini siapa sih? Kembalikan serulingku! (mencoba mengambilnya)

? : Aku tidak akan mengembalikkannya sebelum kamu memperbaiki irama meniupmu dulu! (meninggikan tangannya)

Yu Fei : Hah? Kenapa harus? Ini kan tidak ada hubungannya denganmu. Kau ini siapa sih? Ngajak berkelahi ya?

? : Kau ini sudah menyinggungku dengan meniup seruling ini dengan asal.

Yu Fei : Aku tidak peduli, cepat kembalikan serulingku!

? : Sudah kukatakan takkan kukembalikan kalau kamu tidak bisa meniup seruling ini dengan benar. Perkenalkan namaku Hu Yue Feng, aku adalah Dewa Alat Musik. Dengan kemampuanmu yang dangkal itu dengan alat musik, kamu secara tidak langsung telah mempermalukan diriku.

Yu Fei : Hah? Mempermalukanmu bagaimana, aku tidak pernah punya hubungan dengan Dewa Alat Musik sepertimu, yang penting cepat kembalikan

Serulingku itu!

Yue Feng : Takkan kukembalikkan.

Yu Fei : Ikh! Aku sama sekali tidak mencari ribut denganmu, kenapa kamu Mengusikku hah? (marah)

Yue Feng : Kalau kamu tidak mau ku usik lagi. Kamu harus menunjukkan kalau kamu benar – benar sedang memainkan sebuah irama. Aku akan mengajarimu, setiap hari datanglah ketempatku. Sampai kau bisa meniupnya dengan benar, aku sita serulingmu. (mulai pergi)

Yu Fei : Oy, kenapa kau seenaknnya menyita serulingku. (kejar)

Yue Feng : Karena permainanmu masih jelek.

Yu Fei : Itu tidak bisa jadi alasan. Cepat kembalikan!

Yue Feng : Tidak mau!

Yu Fei : KAU JAHAAAATTT!

(Yu dan Feng lari estafet *dihajar Yu dan Feng*. Yu Fei mengejar Yue Feng. Sementara itu Long dan Zhi Ling memulai tugas mereka mengawasi cuaca di daerah Timur)

Long Tian : …

Zhi Ling : …

Long Tian : Setelah disana kita berpisah saja ya.

Zhi Ling : Memangnya kenapa?

Long Tian : Daerah Timur ini kan luas, kalau kita berpencar tugas kita akan lebih cepat selesai.

Zhi Ling : Kalau seperti itu pekerjaan tidak akan selesai dengan tuntas, lebih baik lama daripada nanti harus datang membetulkan lagi kan.

Long Tian : Jadi kamu mengejekku dan mengatakan pekerjaanku tidak tuntas gitu?

Zhi Ling : Aku tidak mengatakan seperti itu.

Long Tian : Sudah ah, kalau begitu kita pisah disini (langsung terbang berpisah dari Zhi Ling)

Zhi Ling : Dewi Long!

(Long Tian sudah keburu jauh)

Long Tian : "Cih, dia baru saja mengenalku, dan mereka sudah berani mengatakan tentang pekerjaanku? Aku tidak seburuk itu kok!" #

(Lalu setelah menjauh dari Zhi Ling, tiba – tiba)

? : Mati kau! (menyerang Long Tian)

Long Tian : Apa? (kaget, menengok kebelakang sambil menangkis)

Ukh! Siluman Harimau!

Siluman Harimau: Kalau aku bisa membunuh satu Dewa / Dewi lagi dan memakan mereka, aku bisa menjadi siluman terhebat. Khukhukhu..

Long Tian : Kau ingin memakanku? Jangan bercanda! (mendorong senjatanya)

Siluman Harimau : Huh (terdorong)

Kamu Dewa yang cukup hebat!

Long Tian : Kamu jangan meremehkanku!

Siluman Harimau : Kalau begitu aku beruntung. Kamu akan jadi santapanku!

Long Tian : Tidak akan!

(Long Tian dan siluman harimau pun bertarung dashyat dilangit, sampai terasa dampaknya pada manusia dan Dewa Dewi yang berada di dunia manusia)

S : Hah? (melihat kelangit)

Ada pertempuran?

(Kembali ke pertarungan Long Tian dan Siluman Harimau, setelah beberapa lama bertarung tanpa hasil, tanpa disangka Siluman Harimau memiliki kekuatan tersembunyi yang tidak diketahui Long yang tiba – tiba diluncurkan oleh Siluman Harimau)

Siluman Harimau : Lihat apakah kau bisa menangkisnya, Makan Ini!

Long Tian : Hah! (kaget)

Ukh!

(Long Tian terkena telak serangan Siluman Harimau dan terperosok jatuh ke hutan yang berada dibawahnya)

Long Tian : Akh! (terbanting ketanah)

Uhuk..Uhukk..Uhukk.. sial…

(Tiba – tiba Mulut Long Tian di tutup seseorang)

Long Tian : Hah! (kaget)

S : Sstt.. jangan bersuara.

(Berpas-pasan saat itu, Siluman Harimau mendatangi Hutan itu bermaksud mencari Long Tian, namun tidak ketemu)

Siluman Harimau : Hah? Kemana Dewa itu? Mungkinkah dia sudah melarikan diri!

(Siluman Harimau tersebut menghilang dari hutan tersebut.)

S : Huff… akhirnya siluman itu pergi. (melepas tangannya)

Kamu… (menengok ke Long)

Eh? (kaget)

Long Tian : Ukh…

(Ternyata Long tidak sadarkan diri karena lukanya)

S : Lukanya harus segera di obati.

(Ternyata di saat itu, Yu Fei dan Yue Feng yang masih kejar - kejaran di Kahyangan)

Yu Fei : Kembalikan Serulingku!

Yue Feng : Tidak akan!

Yu Fei : Kem… Akh!

(Tidak sengaja Yu Fei terjatuh, tetapi disekitar Yu Fei tidak ada apapun)

Yu Fei : Adududuh…

Yue Feng : Kamu ini ceroboh sekali sih. (berhenti, menengok ke Yu Fei)

Yu Fei : Hei, enak saja, ini juga baru pertama kalinya tahu aku terjatuh.

Yue Feng : Jangan membela diri.

Yu Fei : Kau ini… (mulai kesal)

Tapi… (tenang)

"Apa ada sesuatu yang buruk terjadi?"

Yue Feng : Kenapa kamu diam?

Yu Fei : Hmm.. aku merasa tiba – tiba ada ke khawatiran. (bangun)

Yue Feng : Khawatir? Kita sebagai Dewa harusnya tidak akan ada ke khawatiran.

Yu Fei : Tapi temanku saat ini sedang menjalankan tugasnya? Mungkinkah terjadi sesuatu padanya, aku akan menyusulnya. (langsung berbalik)

Yue Feng : Hei, tunggu, perasaanmu itu kan tidak terbukti. (menahan Yu Fei)

Yu Fei : Lepaskan aku. (menepis tangan Yue Feng)

(Saat Yu Fei menepis tangan Yue Feng, ternyata itu adalah tangan yang sedang memegang Seruling Yu Fei, maka tak sengaja saat Yu Fei menepis, Seruling itu pun lepas dari tangan Yue Feng, terbanting ketanah dan pecah menjadi dua)

Yu Fei : Hahh… (syok)

Yue Feng : Ah, maaf Serulingmu, akan kuganti dengan yang baru. (mengambil pecahan seruling Yu Fei)

Yu Fei : Aku… harus segera menyusul Long! (mau berlari lagi)

Yue Feng : Oy, kau tidak boleh turun ke bumi tanpa perintah kaisar langit! (langsung menahan Yu Fei)

Yu Fei : Pasti terjadi sesuatu pada Long, itu adalah Seruling pemberian Long, pasti benar – benar terjadi sesuatu padanya! Lepaskan aku!

Yue Feng : Seruling itu pecah karena kamu menepis tanganku tadi, tidak ada hubungannya dengan temanmu sekarang, kau ini begitu khawatir.

Yu Fei : … (Mulai tenang)

Yue Feng : Lagipula kalau kau turun ke bumi tanpa perintah Kaisar, kamu bisa dihukum berat oleh Beliau.

Yu Fei : Aku..hanya khawatir padanya… (tertunduk)

Yue Feng : Kamu sangat mengkhawatirkannya, kalian sudah berteman lama?

Yu Fei : Sudah lama sekali, kami selalu bermain berdua, dan bersama…

Yue Feng : Oh, kalau begitu mengenai serulingmu, nanti akan ku ganti dengan

yang ba… (menengok ke pecahan seruling yang masi dilantai)

Eh?

(Ternyata Pecahannya menjadi asap yang menyerupai naga dan menghilang)

Yu Fei : Long…

Yue Feng : Hahh? Seruling itu…

Yu Fei : Sudah ku katakan itu seruling pemberian temanku.

Yue Feng : Siapa nama temanmu?

Yu Fei : Shen Long Tian, yang sekarang sedang menjalankan tugas mengawasi daerah Timur.

Yue Feng : Shen Long Tian? Anak dari Dewa Naga Zhao Zhi Long?

Yu Fei : Iya.

Yue Feng : Kamu berteman dekat dengannya?

Yu Fei : Kami memang sudah dari kecil bersama.

Yue Feng : Apa kamu tidak merasa ada yang aneh saat kamu bersama Dewi Long?

Yu Fei : Tidak. (geleng)

Eh? Darimana kamu tahu Long itu Dewi?

Yue Feng : Dewi Long itu terkenal kedinginannya itu dan karena dia adalah anak dari Dewa Zhao, dari penghujung atas langit hingga bawahnya tidak ada yang tidak mengenal Dewi Long.

Yu Fei : Wah, segitu terkenalnya, lalu apa kau tahu aku?

Yue Feng : Tidak. Siapa kau?

Yu Fei : Oh langit, kenapa kau menciptakan aku yang tidak terkenal seperti ini! (berteriak pada langit) *harusnya dia teriaknya pada author *ditebas Yu*

Yue Feng : Karena aku memang tidak mengenalmu. Oh ya, ngomong – ngomong… aku terpikirkan cara agar kau segera bisa meniup serulingmu.

Yu Fei : Egh! Ke masalah itu lagi? Kamu sudah memecahkan serulingku, masih saja memintaku untuk memperbaiki cara meniupku, toh yang memberi seruling saja suka tiupanku. (protes besar)

Yue Feng : Memangnya kalau kemampuan meniupnya berkembang Dewi Long tidak akan senang?

Yu Fei : Hmm.. Long akan senang ya?

Yue Feng : Iya, lagipula aku sebagai Dewa Alat Musik merasa malu kalau ada alat musik digunakan oleh mereka yang tidak bisa menggunakannya, hanya membuat sakit telinga.

Yu Fei : Jadi kamu ingin mengatakan kalau tiupanku tadi menyakitkan telingamu? (menyipitkan matanya)

Yue Feng : Yah kurang lebih.

Yu Fei : Kalau begitu… (mendekati dirinya dengan Yue Feng)

Yue Feng : Mau apa kau?

Yu Fei : BIAR KUBUAT TELINGAMU SAKIT SEKALIAAAANN!

(teriak pas ditelinga Yue Feng)

Yue Feng : Uwaaaaaa!

Yu Fei : Huh… (langsung kabur)

Yue Feng : Dewi itu… #### (mengelus - elus telinganya)

(Setting kembali ketempat Long yang lukanya sudah diobati)

S : Yup, untung lukanya tidak terlalu dalam.

Long Tian : Ukh.. (perlahan membuka matanya)

S : Apakah kamu baik – baik saja?

Long Tian : U..ukh.. (penglihatannya masih kabur)

Di..dimana ini…?

S : Kamu ada dihutan Lóng bǎohù daerah Timur.

Long Tian : O..oh…

Si..Siluman Harimau itu! (Sontak bangun)

A..aw… (memegangi perutnya)

S : Perlahan, lukamu masih masih parah…

Long Tian : Hah..hah…hah..

Oh iya, aku terkena serangan Siluman Harimau itu ya.. Lalu kemana Siluman itu? (melihat ke S)

Ngomong – ngomong kamu siapa?

S : Ah, maaf memperkenalkan diri, namaku Lin Sen Lin, Dewa yang melindungi hutan ini.

Long Tian : Oh, Dewa yang berada didunia manusia?

Sen Lin : Apa ada yang aneh dengan itu?

Long Tian : Tidak.

Sen Lin : Lalu kamu?

Long Tian : … (melihat Sen Lin)

Sen Lin : ? (bingung)

Hmm.. apa benar – benar tidak ada yang aneh? o.o

Long Tian : …

Nama hutan ini Lóng bǎohù?

Sen Lin : Iya.

Long Tian : Artinya Pelindung Naga kan?

Sen Lin : Hmm.. iya. (angguk)

Long Tian : Berarti kamu pelindungku.

Sen Lin : Hah?

Long Tian : Namaku Shen Long Tian. Aku Dewa Naga Cuaca. Dan sesuai nama hutan ini berarti kamu yang menjadi pelindungku kan?

Sen Lin : Anda adalah Dewa Shen Long? Maafkan atas kelancangan saya tadi! (langsung membungkuk)

Long Tian : Kamu mengenalku?

Sen Lin : Tidak ada Dewa yang tidak mengenal anda. Namun hanya rupa anda yang tidak diketahui.

Long Tian : Oh… jadi kamu ini tidak tahu aku ini Dewa atau Dewi?

Sen Lin : Maksud Anda?

Long Tian : tadi kamu memanggilku dengan "Dewa" kan?

Sen Lin : Iya (angguk)

Long Tian : Jadi aku ini benar – benar tidak dikenali ya, ahahaha..

Jangan kamu salah sangka, aku ini seorang "Dewi" bukan "Dewa"

Sen Lin : Anda…perempuan? (terkejut)

Long Tian : Yap, kamu tertipu dengan rupaku? Ahahah.. aduh..aduh…

Sen Lin : Mohon anda jangan banyak bergerak.

Long Tian : Oh, ya. Ini.. apa kamu yang mengobatiku?

Sen Lin : Iya, karena anda terbanting kesini setelah pertempuran dengan Siluman Harimau itu.

Long Tian : Oh, ternyata sesuai nama hutan ini, kamu melindungiku. (senyum)

Sen Lin : Saya hanya mengobati anda, dan itu hanyalah nama dari hutan ini, saya hanyalah pelindung hutan ini, bagi Dewa yang berada di Bumi seperti saya ini, mana pantas menjadi pelindung anda.

Long Tian : "Sama seperti yang ayah katakan…"

"Zhi Long : Dewa Dewi yang berada dibumi, berbeda dengan Dewa Dewi yang berada di kahyangan, apalagi kamu sangat tidak pantas untuk bergaul dengan mereka yang berada di Bumi."

Long Tian : Hmm… (manyun)

Sen Lin : Anda kenapa Dewi Long Tian?

Long Tian : Tidak, aku hanya berpikir mengapa harus ada perbedaan tingkatan ya walau sesama Dewa Dewi? Bukankah yang berada di Kahyangan dan di Bumi juga sama – sama Dewa Dewi yang diperintahkan Kaisar Langit? Mengapa harus ada pergaulan sesama tingkatan Dewa Dewi?

Sen Lin : Itu adalah peraturan yang sudah lama di tetapkan, tidak ada yang mengetahui harus menggunakan peraturan seperti itu.

Long Tian : Mungkin itu karena keegoisan dan kesombongan Dewa Dewi dari golongan atas yang tidak mau bergaul dengan Dewa Dewi golongan bawah.

Sen Lin : …

Long Tian : Tenang, tenang, kalau bersama ku, kamu tidak perlu merasa golongan mu mau ditingkat mana, aku tidak masalah untuk berteman

dengan Dewa Dewi manapun selama mereka mau berteman denganku. Hehe.. (senyum)

Sen Lin : … (melihati Long Tian)

Mengapa anda…begitu baik…?

Long Tian : Eh? (melihat Sen Lin)

Sen Lin : Saya tidak pernah melihat Seorang Dewi yang sangat bersahabat seperti anda, kebanyakan memang Dewa Dewi yang datang kesini datang dengan kesombongan mereka, dan sangat tidak berteman.

Long Tian : Karena itu aku bilang aku berbeda dengan mereka. Toh yang penting aku hanya perlu tahu nama untuk berteman, aku tidak bertanya lebih. Tadi namamu siapa?

Sen Lin : Lin Sen Lin…

Long Tian : Hmm, namamu menandakan kamu benar – benar seorang Dewa Hutan ya. Penuh dengan pohon.

Sen Lin : Begitulah…

Long Tian : Hmm, aku tidak boleh berlama – lama disini. (bangun [dari rebahan menjadi duduk])

Sen Lin : Perlahan Dewi. (membantu Long berdiri)

Long Tian : Waah, kamu Dewa yang baik, terima kasih. (Senyum)

Akan kusampaikan kebaikanmu ini pada Kaisar Langit nantinya.

Sen Lin : Eh, anda tidak perlu repot seperti itu.

Long Tian : Tidak apa, kan ini bisa memberikanmu kesempatan untuk menjadi Dewa di kahyangan, benarkan?

Sen Lin : Te…Terima kasih banyak Dewi.

Long Tian : Tidak perlu seformal itu denganku, cukup panggil namaku.

Sen Lin : Saya tidak berani.

Long Tian : Hmm, semua selalu saja seperti itu. (ngambek)

Sen Lin : Dewi Long?

Long Tian : Tidak apa, ya sudah aku harus kembali.

Sen Lin : Kalau begitu apa saya dan anda dapat bertemu lagi?

Long Tian : Hmm, jika takdir mengijinkan, walau kita berada dekat belum tentu dapat bertemu, kalau kita berada jauh mungkin saja kita dapat bertemu, takdir lah yang menentukan. Selamat Tinggal. Terima kasih telah mengobatiku (menghilang)

Sen Lin : DEWI…Shen…Long… (melihat ke langit)

"Long Tian : Aku bukan Dewi yang mempermasalahkan golongan kok, tenang saja, cukup aku tahu namamu dan itu cukup bagiku untuk berteman denganmu."

Sen Lin : …

Baru aku pertama bertemu dengan Dewi yang begitu baik seperti beliau…

Dewi Shen Long…

† † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † † †

PERLU DIINGATKAN SEKALI LAGI! SELURUH CERITA INI ADALAH FIKSI, DARI NAMA DEWA ATAUPUN YANG LAIN! Jika ada kesamaan itu adalah ketidaksengajaan!

Chap 1 end! TBC to Chap 2! plis comment! Sannkyuu! XD