GUNGJEON UJEONG

-THE PALACE FRIENDSHIP-

.

.

Main Cast :

All Super Junior's members

.

Rated : T

Genre : Friendship, Drama, Fusion-Sageuk

Warning : Typo(s), bored, bad plot

Disclaimer : All Cast isn't mine but this story is mine! Don't copy anything without my permission!

.

LyELF

Enjoy Reading!

.

.

.

†_TPF_†

Abad ke-14 adalah masa pemerintahan seorang Raja Taejong yang memimpin dinasti Joseon. Generasi ketiga dari Raja Taejo—raja awal yang menyatukan tiga kerajaan menjadi nama Joseon. Setelah mengalami beberapa penurunan sistem pemerintahan pada raja kedua, kali ini wilayah Joseon kembali aman dan tentram di bawah tangan ulet raja Taejong.

Keramaian dan hiruk pikuk rakyat terlihat memenuhi sebuah pasar utama di wilayah Hanyang tersebut. Mereka sibuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian. Pasar ini juga menjadi salah satu jalur utama untuk menuju gerbang istana bagian utara. Jadi tak heran jika banyak pejabat pemerintahan, pengawal bahkan dayang yang melewati pasar ini untuk menuju istana.

Berbeda dengan suasana di luar istana yang selalu ramai dengan berbagai kegiatan, suasana di dalam istana terlihat tenang dan damai. Walaupun terlihat para pengawal dan dayang yang berlalu lalang namun ketenangan kawasan dalam istana masih sangat terjaga.

Begitu pula dengan suasana di pavilium Uiseong. Sebuah pavilium yang menjadi kediaman dari seorang putra mahkota yang kelak akan menjadi penerus dari raja Taejong. Beberapa dayang terlihat berdiri di depan pintu berlayar putih, tak ada sedikit pun suara yang mereka keluarkan.

Sedangkan di dalam ruangan, terlihat seorang namja paruh baya tengah membacakan beberapa hal dari buku yang di pegangnya untuk seseorang yang ada di balik tirai pembatas.

Seorang namja berumur 14 tahun yang memakai sajoeryongbo berwarna biru dengan motif lingkaran berbentuk naga tersulam dengan benang emas di bagian pundaknya dan beberapa sisi lain nya. Hanya melihat pakaian yang di kenakan nya saja sudah bisa di ketahui siapa anak tersebut.

Cho Kyuhyun, putra dari raja Taejong yang telah mendapat gelar sebagai putra mahkota kerajaan Joseon.

"Membosankan" gumam Kyuhyun sambil memainkan kuas yang ada di meja nya.

Dengan malas Kyuhyun memandang tirai putih yang membatasi antara dirinya dengan guru pengajar. Saat ini putra mahkota memang tengah mendapat pelajaran dari seorang guru sejarah. Dan seperti peraturan yang ada dalam buku kerajaan, harus ada pembatas yang membatasi saat pelajaran berlangsung.

Kyuhyun mengalihkan pandangan nya menuju jendela yang ada di belakang nya. Melihat keindahan halaman pavilium nya sendiri seakan mengabaikan guru yang tengah berbicara tentang berbagai macam sejarah sejak jaman shilla.

"Kasim Choi…" panggil Kyuhyun memotong pembicaraan guru nya.

Mendengar panggilan dari putra mahkota, guru tersebut memutuskan untuk terdiam dan menundukan kepala nya. Sedangkan namja lain yang berlutut di sudut ruangan bernama Choi Minho—pelayan setia yang selalu menemani dan mengurusi seluruh keperluan putra mahkota—itu mulai bersuara.

"Hamba di sini putra mahkota" jawab nya sopan.

"Apa sekolah kerajaan sudah berakhir sekarang?" tanya Kyuhyun tanpa mengalihkan tatapan nya dari jendela.

"Sekolah kerajaan akan berakhir sekitar 30 menit lagi" jawab Minho kembali.

Kyuhyun menghela napas berat. Sungguh ia bosan berada di dalam pavilium dan menerima pelajaran secara pribadi seperti ini. Dulu ia sempat mengecap pendidikan di sekolah kerajaan namun karena ada beberapa anak bangsawan yang berniat jahat pada dirinya membuat raja memutuskan agar putra mahkota mendapat pelajaran pribadi seperti saat ini.

"Aku bosan…" ungkap Kyuhyun jujur.

Mendengar penuturan yang sudah tidak asing lagi dari bibir putra mahkota, hanya membuat Minho dan guru di ruangan itu menunduk dalam.

Kyuhyun berdecak tak mendapat respon apapun. Dengan kesal ia beranjak berdiri, "Pelajaran kita sudahi saja guru. Aku mau ke area memanah" seru Kyuhyun.

"Baik putra mahkota" balas guru masih menundukan kepala nya dalam.

Minho yang melihat siluet Kyuhyun yang berdiri langsung ikut beranjak berdiri dan menghampiri putra mahkota tersebut. Ia segera membuka tirai pembatas dan mempersilahkan jalan untuk Kyuhyun.

"Sampaikan pada pangeran Kim agar dia segera menemui ku di area memanah setelah sekolah kerajaan berakhir" titah Kyuhyun pada Minho yang membungkuk hormat.

"Akan hamba sampaikan putra mahkota"

Kyuhyun berdecak mendengar ucapan formal itu. Dengan langkah kesal Kyuhyun berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia segera keluar pavilium dengan di ikuti Minho beserta tiga dayang dan empat pengawal lain nya.

.

.

Setelah berganti pakaian menjadi sebuah hanbok lebih simple walau masih menunjukan identitasnya sebagai putra mahkota, Kyuhyun segera beralih menuju area memanah. Satu hal yang cukup di gemari oleh putra mahkota itu. Beberapa kali meluncurkan anak panah dengan busur nya menuju papan sasaran di depan sana.

Zlaap!

Kyuhyun menunjukan seringaian nya saat anak panah nya berhasil mengenai titik merah di papan sasaran.

"Kemampuan putra mahkota semakin berkembang"

Kyuhyun langsung menoleh saat sebuah suara yang sudah tidak asing lagi baginya terdengar. Seorang namja menggunakan hanbok berwarna biru laut bercorak putih dengan ukiran cukup rumit dan indah sudah nampak di belakang Kyuhyun.

"Kibum hyung" seru Kyuhyun riang mendapatkan sosok pangeran Kim yang berstatus sebagai sepupu nya sendiri.

Kibum menunjukan killer smile nya lalu dengan elegan ia berjalan semakin mendekati Kyuhyun. Membungkukan badan nya hormat di hadapan putra mahkota membuat Kyuhyun menggembungkan pipi nya kesal.

"Anda memanggil hamba, putra mahkota?" ucap Kibum dengan formal, Kyuhyun berdecak kesal.

"Hyung…" panggil Kyuhyun dengan nada menegur dan pandangan tidak suka.

Bukan kah Kyuhyun sudah memanggil nya dengan sebutan 'hyung'? Itu berarti Kyuhyun enggan bersikap formal pada namja yang lebih tua satu tahun dari nya itu. Kibum tersenyum geli.

"Ada apa memanggil ku, Kyu?" Kibum mengulang pertanyaan nya secara informal membuat Kyuhyun tersenyum.

Tidak menjawab Kyuhyun justru memberikan busur yang sedaritadi di pegang nya pada Kibum. Sesaat Kibum mengernyit sebelum mengangguk dan menerima busur tersebut. Dengan santai Kibum juga mengambil anak panah yang di berikan Kasim Choi.

Pandangan Kibum mulai terfokus pada papan sasaran, mata nya memincing dan tangan nya mulai mengarahkan anak panah ke arah papan. Menarik anak panah yang sudah terkait di busur ke belakang sesaat dan segera meluncurkan nya dengan kekuatan yang sudah di kontrol.

"Selalu tepat" gumam Kyuhyun sambil menggelengkan kepala melihat keahlian hyung nya itu dalam hal memanah.

Walaupun memanah adalah salah satu kegemaran Kyuhyun namun ia harus mengakui Kibum lebih ahli dalam hal memanah dan ia masih harus banyak belajar agar bisa setara dengan saudara nya itu.

Kibum tersenyum lalu menyerahkan busur kepada Kasim Choi. Kyuhyun dan Kibum pun kini hanya memandang lapangan dengan beberapa papan sasaran yang berderet horizontal.

"Kau menyudahi pelajaran lebih cepat dari biasanya lagi eoh?" tanya Kibum memecah keheningan yang terjadi.

Kyuhyun tersenyum kecil lalu mengangguk, "Aku bosan" gumam nya.

"Jadi apa yang sekolah kerajaan berikan hari ini?" Pertanyaan yang hampir setiap hari Kyuhyun tujukan pada Kibum.

"Sastra" jawab Kibum singkat membuat Kyuhyun berdecak kesal.

"Aku ingin kembali ke sekolah kerajaan saja" Kibum tersenyum maklum mendengar penuturan dari sepupu nya itu.

Kibum yang menjadi putra dari adik raja sekaligus kakak sepupu Kyuhyun memang mengerti bagaimana perasaan Kyuhyun. Semua peraturan kerajaan dan tata krama yang selalu di junjung tinggi. Dan kebosanan dan kesepian yang selalu menjadi keluhan yang hampir setiap hari di dengarnya dari Kyuhyun. Tapi mau bagaimana lagi? Itu adalah kehidupan istana dan resiko menjadi seorang putra mahkota.

"Hyung bisakah sepanjang hari ini kau menemani ku?" tanya Kyuhyun sambil menatap Kibum penuh harap.

"Aku bisa menemani mu hingga sore. Malam ini abeoji ingin membicarakan satu hal dengan ku" jawab Kibum jujur.

Kyuhyun sedikit menghela napas walaupun ia sudah sangat bersyukur Kibum bisa menemani nya hingga sore berakhir. Hanya Kibum yang paling sering menemani nya dan Kyuhyun sedikit bergantung pada kakak sepupu nya itu. Ia tidak bisa membayangkan jika tidak ada Kibum, pasti ia bisa mati bosan.

"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Kyuhyun antusias membuat Kibum tersenyum geli.

"Apa tidak ada yang harus anda kerjakan putra mahkota?" Kibum justru balik bertanya.

Kyuhyun terlihat berpikir sejenak sebelum melirik kearah kasim Choi yang sepertinya ingin angkat bicara mengingatkan jadwalnya. Kasim Choi segera mengatupkan bibirnya saat mendapat tatapan tajam dari putra mahkota tersebut.

"Batalkan semua jadwal dan pelajaran ku hingga sore ini" titah Kyuhyun mutlak. Kasim Choi hanya bisa membungkukan badan nya walau sedikit menghela napas, "Baik putra mahkota" balasnya.

"Kyu…" Kibum menegur Kyuhyun yang mulai bersikap seenak nya.

Kyuhyun hanya menyengir lebar mendengar nada teguran itu. Dengan ekspresi di buat memelas ia menatap kedua onyx indah Kibum, "Hyung~"

"Kekanakan" gumam Kibum sambil menggelengkan kepala melihat sikap manja Kyuhyun yang sering tersembunyi di balik topeng tenang dan cool nya.

"Jadi?" tanya Kyuhyun lagi.

"Sebenarnya aku sudah memiliki janji untuk bertemu dengan Heechul hyung dan Siwon hyung" gumam Kibum kembali memandang lapangan memanah kembali.

Kyuhyun semakin melebarkan senyuman nya mendengar gumaman Kibum. Dua orang yang juga di kenal nya. Kim Heechul anak dari pejabat keuangan istana dan Choi Siwon anak dari panglima besar pertahanan istana.

"Jinja? Dimana?" tanya Kyuhyun semakin antusias.

Kibum menganggukan kepala nya, "Di Geongsul. Mereka pasti sudah berada di sana" balasnya.

"Kajja hyung kita ke sana. Sudah lama aku tidak bertemu Won-ie hyung dan Cinderella itu" ajak Kyuhyun penuh semangat.

Kibum menatap Kyuhyun sesaat sebelum tersenyum dang mengangguk menyetujui permintaan dari sang putra mahkota.

Tanpa membuang waktu mereka segera meninggalkan area memanah dan menuju sebuah tempat yang masih berada di kawasan dalam istana.

.

.

Kyuhyun tersenyum senang sambil menatap tiga orang yang berada di dekatnya. Saat ini dirinya sudah berada di sebuah tempat bernama Geongsul—sebuah pondok santai di dekat danau.

Mereka berempat tengah duduk di kursi yang mengitari sebuah meja bundar. Kibum tengah membaca sebuah buku dengan tenang. Di sebelahnya ada Siwon yang tengah sibuk dengan sebuah tongkat kecil yang Kyuhyun sendiri tak tahu apa itu dan terakhir ada Heechul, namja cantik yang tengah mencoret-coret kertas dengan kuas yang di basahi oleh tinta hitam.

Bisa di katakan mungkin hanya tiga orang itu yang menjadi teman dari Kyuhyun walaupun dia sendiri jarang bertemu dengan Heechul dan Siwon. Kibum lah yang mengenalkan kedua orang itu kepada nya.

"Hyung…" gumam Kyuhyun membuat tiga orang di hadapan nya menatap nya bingung.

"Apa kalian tidak bosan?" tanya Kyuhyun dengan ekspresi lesu. Melihat tiga orang di hadapan nya sibuk sendiri membuat Kyuhyun merasa kebosanan juga. Ia ingin melakukan sesuatu bersama-sama dan melepaskan nya dari rasa bosan.

"Aku justru bosan mendengar ucapan mu yang terus berkata bosan, putra mahkota" cetus Heechul kembali menorehkan tinta di kertas nya.

Kyuhyun menggembungkan pipi nya kesal.

"Jadi kau ingin melakukan apa, Kyu?" tanya Siwon dengan lembut.

Dan Kyuhyun juga memerintahkan pada ketiga orang itu untuk tidak bersikap informal saat sedang berkumpul bersama seperti ini. Ia jenuh dengan ucapan formal setiap bertemu dengan orang lain. Bersikap formal tak akan bisa membuat mereka akrab.

"Apa pun yang menyenangkan" jawab Kyuhyun asal.

Siwon terlihat berpikir sejenak sebelum memberikan usul, "Mau berkuda?" tanya nya. Kyuhyun segera menggeleng.

"Aku bosan berkuda" balasnya.

"Latihan pedang?"

"Bosan~"

"Bermain catur?"

"Sangat membosankan!"

Siwon meringis saat semua usulnya di tolak oleh Kyuhyun. Heechul memutar bola mata nya malas. Lihat? Kyuhyun terus mengatakan kata bosan berulang kali dan itu sedikit membuatnya jengah. Kibum hanya tersenyum geli dari balik buku nya.

"Sekali lagi kau mengatakan kata bosan, aku akan melemparkan tinta ini ke muka mu Kyu" tukas Heechul yang memang bermulut tajam. Sifatnya yang keras dan seakan tidak takut dengan siapa ia bicara sekarang.

"Mereka akan memenggal kepala mu jika kau melakukan hal itu pada putra mahkota, Heechul hyung" ucap Kibum mengingatkan tanpa mengalihkan tatapan dari buku.

"Aku tidak peduli" jawab Heechul asal. Siwon hanya bisa menggelengkan kepala mendengar pembicaraan tersebut.

Kyuhyun menghela napas lalu menopang dagu dengan kedua tangan nya yang bertumpu di meja.

"Aku bosan dengan semua kegiatan di dalam istana" gumam Kyuhyun pelan.

"Keluar saja dari istana" balas Heechul masih menorehkan gambar yang sudah mulai berbentuk seperti bunga di kertas nya.

Kyuhyun terdiam mendengar ucapan Heechul. Keluar istana? Beberapa kali ia pernah melakukan nya tapi tentu saja dengan pengawalan super ketat yang membuat nya sangat tidak nyaman. Ia pernah mencoba untuk kabur tapi entah mengapa para pengawal seperti memiliki banyak mata untuk mengawasi nya dan segera membawa dirinya kembali ke pavilium sebelum ia mencapai gerbang.

"Andai aku bisa" gumam Kyuhyun dengan tatapan sendu. Siwon dan Kibum sontak menghentikan kegiatan nya mendengar nada bicara dan tatapan sendu dari Kyuhyun.

"Tentu saja kau bisa. Kau hanya perlu keluar dari istana saja" balas Heechul yang terlihat acuh tak acuh. Ia serius menyelesaikan gambar berkualitasnya.

"Tidak akan di izinkan. Kalaupun mendapat izin pasti dengan kawalan super ketat" Kyuhyun menghela napas berat.

"Ya tidak perlu meminta izin. Kabur saja secara diam-diam~"

"Heechul hyung!"

Heechul tersentak saat Siwon dan Kibum berteriak sedikit keras untuk menegur. Namja berparas cukup cantik itu memadang sedih pada lukisan nya yang gagal. Karena terkejut dengan pekikan dua dongsaeng nya itu, secara tidak sengaja dirinya menarik garis salah yang fatal. Ia harus mengulang lukisan nya lagi jika begini.

"Ya! Kalian berdua kenapa berteriak? Lihat lukisan ku jadi seperti ini" decak kesal Heechul sambil menatap Siwon dan Kibum tajam.

"Jaga bicara mu hyung" ucap Siwon dengan nada lebih pelan.

Heechul mengernyit bingung mendengar penuturan itum, "Eoh? Memangnya apa yang ku katakan?" tanya nya seakan melupakan atau tidak sadar semua saran buruk kepada putra mahkota yang baru saja ia lontarkan.

"Heechul hyung…" panggil Kyuhyun membuat Heechul beralih menatap nya dengan kerutan bingung di dahi melihat ekspresi penuh harap dari putra mahkota tersebut.

"Apa maksudmu?" tanya Kyuhyun to do point.

"Mwo?" Heechul yang sepertinya benar-benar tidak sadar dengan ucapan sebelum nya menatap Kyuhyun dengan penuh tanda tanya.

"Bantu aku hyung. Jebal, bantu aku untuk keluar dari istana satu kali saja. Aku ingin keluar istana tanpa pengawal" pinta Kyuhyun sambil menangkupkan kedua tangan nya di depan dada.

Heechul membulatkan mata nya mendengar permintaan Kyuhyun sedangkan Siwon dan Kibum hanya menghela napas dan menyandarkan punggung nya pasrah di sandaran kursi.

Banyak orang yang mengatakan suasana di luar istana lebih menyenangkan dan bebas. Bahkan tidak jarang yang mengatakan tempat-tempat indah di luar sana. Sungguh aku ingin melihat dunia luar. Melihat bagaimana kondisi di luar istana dan sedikit menikmati kebebasan di luar sana. Bagai seekor burung dalam sangkar, aku ingin keluar dari sangkar satu kali saja dan berjanji akan segera kembali ke sangkar setelah puas terbang di angkasa menikmati keindahan dunia luar.

.

.

.

†_TPF_†

"Kyu, sungguh aku tak mendukung perbuatan mu yang satu ini" Kibum memegangi lengan Kyuhyun membuat sang putra mahkota itu menghentikan langkahnya.

Setelah kemarin Heechul terpaksa menceritakan mengenai jalan rahasia dan ide nya untuk kabur, hari ini Kyuhyun memaksa tiga hyung nya untuk melakukan rencana yang sudah di susun kemarin. Ia bertekad ingin keluar istana dengan cara yang di usulkan oleh Heechul.

"Benar Kyu. Aku juga tidak setuju jika kau harus kabur seperti ini" ucap Siwon juga.

"Kau bahkan berbohong pada Kasim Choi jika kau ingin tidur tapi nyatanya kau justru kabur. Ini tidak baik, Kyu" Kibum masih mengutarakan peneguran nya.

"Walaupun semua ini usulan ku tapi aku tak pernah bermaksud membuat mu kabur dengan cara ini. Aku hanya berkata asal dan jujur aku juga tidak setuju jika kau keluar" ucap Heechul serius.

Kyuhyun menghela napasnya mendengar seluruh penolakan itu.

"Hyung… hanya sebentar. Aku mohon temani aku keluar sebentar saja" pinta Kyuhyun memohon pada tiga hyung nya itu.

"Tapi…"

"Kita akan segera kembali. Aku hanya ingin melihat keadaan pasar dekat istana saat jam seperti ini dengan bebas" Kyuhyun memotong ucapan Kibum.

"Ini bisa berbahaya" Siwon mengingatkan.

"Ada kalian bersama ku. Aku sudah merasa aman hanya dengan kalian yang menemani ku" balas Kyuhyun masih tak ingin menyerah.

"Kami tidak bisa berbuat banyak jika terjadi sesuatu" seru Heechul membuat Kyuhyun menundukan kepala nya.

"Kita kembali ke pavilium mu saja nde?" ajak Siwon.

Kyuhyun masih setia pada posisi nya, bergeming di tempat memandangi tanah yang di pijaknya. Kedua tangan nya terlihat meremas baji berwarna biru cerah yang di kenakan nya. Entah mengapa hatinya merasa sesak, ada sebuah pemberontakan dalam dirinya yang menuntut agar ia melakukan apa yang di inginkan nya sekarang.

Sungguh Kyuhyun membutuhkan hiburan. Ia jenuh dengan semua yang ada di istana. Hatinya berteriak dan memohon agar ia tidak di lahirkan sebagai pewaris tahta namun apa daya takdir sudah di torehkan.

"Kyu…"

Kyuhyun melirik tangan Kibum yang sudah menyentuh tangan nya kembali. Kyuhyun memejamkan matanya sesaat dan mengatur deru napasnya sebelum mengangkat wajahnya menatap ketiga hyung yang ada di hadapannya.

Dengan tatapan tajam Kyuhyun menatap Kibum, Heechul dan Siwon.

"Sebagai putra mahkota…" ucap Kyuhyun tegas membuat tiga orang di hadapan nya sedikit terkesiap. Kibum bahkan melepaskan genggaman tangan nya. Ketiga nya sedikit mundur dan menundukan wajahnya sebagai tanda hormat.

"Aku memerintahkan kalian menemani ku keluar dari istana ini selama beberapa saat. Tidak ada penolakan!" titah Kyuhyun mutlak menggunakan kuasa nya sebagai seorang putra mahkota.

"Kami mengerti putra mahkota" balas tiga orang di hadapan nya yang sudah tidak bisa membantah apa pun lagi karena titah tersebut.

Kyuhyun tersenyum getir sebelum membalikan badan dan membenarkan posisi gat yang ia kenakan untuk menutupi sedikit wajahnya. Dengan langkah pasti Kyuhyun berjalan di depan ketiga orang yang masih terdiam di tempatnya.

"Dasar bocah keras kepala" gumam Heechul sambil menggelengkan kepala menatap punggung Kyuhyun yang sudah berjalan di depan sana.

Dengan terpaksa Heechul segera mengikuti langkah Kyuhyun dari belakang begitu pula dengan Siwon dan Kibum yang hanya bisa menghela napas pasrah.

Gerbang istana bagian barat menjadi tempat dari jalur masuk beberapa bahan makanan untuk dapur istana dan bahan obat bagi para tabib dan perawat istana. Pengawasan gerbang ini lebih fokus pada setiap barang yang keluar masuk istana. Jarang sekali gerbang ini di lewati oleh para bangsawan sebagai akses masuk ke istana.

Beberapa penjaga gerbang membungkukan badan nya saat melihat sosok Heechul. Anak dari salah satu pejabat keuangan istana itu memang sering lewat jalur ini di karena rumah nya yang lebih dekat dengan gerbang ini.

"Mereka teman-teman ku. Kami ingin keluar" ucap Heechul langsung.

Penjaga sedikit memperhatikan wajah dari Siwon dan Kibum yang terlihat berdiri santai di belakang Heechul. Tentu mereka tahu siapa kedua orang itu. Sontak penjaga tersebut membungkuk hormat untuk memberi salam pada Kibum dan Siwon. Namun tatapan dua penjaga itu terfokus pada seorang namja yang menundukan kepala nya dan wajahnya cukup tersembunyi karena gat yang di kenakan.

"Dia sepupu ku. Hari ini aku mengajaknya ke sekolah kerajaan untuk memperkenalkan nya pada guru Han" jelas Heechul melihat raut waspada di wajah kedua penjaga.

"Kami mengerti, silahkan" akhirnya dua penjaga itu mempersilahkan keempat orang itu lewat tanpa rasa curiga.

.

Keramaian kota langsung di rasakan oleh Kyuhyun ketika kakinya menginjak tanah bagian luar istana ini. Menoleh dan menatap tembok besar pembatas kota dengan istana sejenak sebelum tersenyum lebar.

"Akhirnya~" gumam nya senang.

Kyuhyun berjalan santai menyusuri perkotaan menuju pasar yang terletak di bagian utara. Dengan seksama Kyuhyun memperhatikan setiap orang yang berjalan di sekitarnya. Ada beberapa prajurit dan opsir yang terkadang membuat Kyuhyun menundukan kepala untuk menyembunyikan wajahnya. Selain itu, Kyuhyun mulai menghumbar senyuman manis dan ramah pada rakyat jelata yang sebenarnya memandang mereka dengan sebelah mata. Bagi mereka anak berpakaian bagus dari keluarga bangsawan hanyalah sekumpulan anak sombong dan angkuh.

"Annyeong" sapa Kyuhyun sambil tersenyum lebar pada seorang namja paruh baya dengan bakul sayuran di gendongan nya. Namja itu hanya tersenyum canggung lalu membungkukan badan nya sedikit dan langsung mengambil langkah seribu membuat Kyuhyun mengernyit bingung.

Kyuhyun semakin memperhatikan setiap orang yang ada di sekitarnya. Melihat bagaimana dan apa saja yang di lakukan oleh orang-orang itu. Dan entah mengapa baru kali ini, Kyuhyun bisa melihat dengan jelas kontras perbedaan di antara rakyat biasa dan kaum bangsawan.

Dari pakaian saja sudah terlihat jelas. Pakaian dari rakyat biasa hanya menggunakan hanbok sangat sederhana, bahkan hanya mengenakan jeogori dan baji saja dari kain biasa dengan warna kusam, pucat dan tanpa motif sedikit pun. Sangat berbeda dengan pakaian yang ia kenakan saat ini. Menggunakan hanbok lengkap dengan darumugi yang minimal terbuat dari kain rami dengan beberapa motif dan warna terang.

Kyuhyun hanya bisa tersenyum getir lalu menghela napas.

"Kyu…" Panggilan Siwon membuat Kyuhyun tersadar dari lamunan nya dan menoleh pada orang yang ada di sebelahnya itu.

Siwon sudah menunjukan dimple smile nya. Keduanya memang tengah berjalan santai saling berdampingan. Sebenarnya tak seorang pun dari rakyat biasa maupun kaum bangsawan yang berhak berjalan berdampingan dengan keluarga kerajaan seperti ini apalagi seorang ibusuri, raja, ratu dan putra mahkota. Bisa mendapat hukuman berat jika ada seseorang yang melakukan hal tersebut. Namun sekarang situasi nya berbeda. Kyuhyun yang memaksa Siwon berjalan berdampingan dengan nya dan tentu namja bertubuh tegap itu tak mampu menolak.

"Apa kau senang?" tanya Siwon.

"Heum! Sangat senang" seru Kyuhyun dengan senyuman lebarnya.

"Ah! Kenapa cepat sekali? Kita sudah sampai di pasar. Ayo hyung"

Kyuhyun menambah kecepatan nya berjalan bahkan seperti berlari kecil. Ia tak punya banyak waktu untuk berkeliaran di luar istana dan harus segera kembali. Siwon pun menambah kecepatan nya berjalan untuk mendampingi Kyuhyun.

"Anak itu berlebihan" gumam Heechul yang hanya berjalan santai di belakang.

Heechul menggelengkan kepala melihat seberapa antusias nya Kyuhyun membuat Kibum yang berjalan di samping nya tersenyum kecil.

"Apa menariknya dari pasar seperti ini? ck" gumam nya lagi.

"Pasar ini jauh lebih indah dari taman istana" ungkap Kibum membuat Heechul menoleh ke arahnya.

"Itu yang terpikirkan oleh ku saat pertama kali melihat pasar ini bersama eomma. Bahkan beberapa kali mengunjungi tempat ini masih membuat ku kagum" gumam Kibum lagi.

"Benarkah?" seru Heechul tak percaya. Seorang pangeran Kim yang terlihat tenang dan seakan tak memiliki rasa kagum yang besar akan suatu hal memuji pasar yang hampir Heechul lewati setiap hari nya?

"Heum!" Kibum mengangguk pasti.

"Bagai seekor burung yang biasa hidup di dalam sangkar, saat burung itu bisa keluar dan terbang melintasi langit. Burung itu pasti akan memuji langit yang ia lihat sekarang jauh lebih indah di bandingkan langit yang biasa ia lihat saat di dalam sangkar"

Heechul tercenung dengan penuturan tersirat bagaikan sebuah sastra dari anak yang lebih muda 2 tahun dari nya itu. Namun beberapa detik kemudian ia tersenyum geli lalu beralih menatap Kyuhyun yang tengah tertawa bersama Siwon di depan sana.

"Apa kau menjadi salah satu dari burung itu?" tanya Heechul menanggapi ucapan Kibum sebelum nya.

"Begitulah. Tapi aku masih beruntung karena bisa lebih sering bebas keluar dari sangkar. Berbeda dari burung itu, dia sangat sulit untuk bebas" Kibum menunjuk sosok Kyuhyun dengan dagu nya.

Heechul menutup mulut nya dan tertawa pelan.

"Bukankah kau sendiri yang sering memaksa keluar dari sangkar? Tidak akan melakukan apa tidak kau sukai dan rela melakukan apa pun untuk mendapat kesenangan mu?" tanya Heechul dengan nada mengejek.

"Tak ku sangka kau mengenalku lebih jauh yang ku bayangkan, hyung" balas Kibum sambil menunjukan seringaian nya membuat Heechul menggelengkan kepala.

Heechul dan Kibum pun menyudahi perbincangan. Tanpa mereka sadari jarak mereka dengan Kyuhyun dan Siwon lumayan jauh. Mereka mempercepat langkah masing-masing untuk menyusul kedua nya.

"Hyung!" pekik Kyuhyun tiba-tiba sembari menarik darumugi biru dongker Siwon yang ada di sebelahnya.

"Waeyo?" tanya Siwon heran.

"Itu…" Kyuhyun berucap ragu dengan tatapan fokus akan sesuatu di depan sana.

Siwon yang penasaran karena Kyuhyun tak kunjung melanjutkan ucapan nya, mulai mengikuti arah pandang putra mahkota itu.

Ada 2 anak dengan pakaian kusuh tengah mengendap-endap di sebuah kios penjual ikan yang sedang tidak di jaga penjualnya. Sambil melihat ke sekitar, dua anak itu mengambil beberapa ikan dan memasukan nya ke dalam plastik.

"Mereka mencuri?" tanya Kyuhyun pelan masih dengan keraguan nya.

Dan untuk pertama kali dalam hidup Kyuhyun, ia melihat proses pencurian dengan mata nya sendiri. Selama ini ia hanya mendengar kasus pencurian dari kasim Choi ataupun pengawal di dalam istana. Ia tak pernah melihat nya sendiri dan sekarang ia jelas menyaksikan aksi pencurian yang di lakukan oleh dua anak yang menurut Kyuhyun masih sepantaran dengan nya.

"Hyung, mereka mencuri!" pekik Kyuhyun cukup keras membuat beberapa orang menoleh pada nya.

Dua anak yang mencuri tadi mulai berlari dengan beberapa ikan hasil curian dengan ekspresi senang. Melihat itu Kyuhyun pun mengambil ancang-ancang untuk berlari mengejar namun niatnya tak terlaksana saat Siwon menahan nya.

"Kyu…" panggil Siwon sambil menggelengkan kepala nya membuat Kyuhyun mengernyit bingung.

"Hyung, kita harus mengejar mereka!" pekik Kyuhyun mulai kesal.

"Jangan, biarkan saja" balas Siwon dengan nada pelan membuat Kyuhyun tercengang mendengar nya.

"Bagaimana bisa di biarkan? Mereka mencuri!" bantah Kyuhyun sedikit berteriak.

"Bahkan mereka terlihat seumuran dengan kita. Bagaimana mungkin mereka sudah mencuri?! Itu perbuatan kriminal, hyung!" tambah Kyuhyun lagi.

"Inilah kehidupan di luar istana, Kyu" ucap Siwon membuat Kyuhyun termenung.

Kyuhyun berhenti memberontak dan terdiam di tempatnya. Ia menatap Siwon meminta penjelasan lebih.

"Abeoji sering mengatakan padaku, banyak hal kehidupan rakyat biasa yang tidak di mengerti oleh kalangan bangsawan apalagi kerajaan" Siwon kembali berucap berusaha memberi pengertian pada Kyuhyun.

"Mereka bisa melakukan apapun untuk mempertahankan hidup nya" tambah nya lagi.

"Maksudnya?" tanya Kyuhyun yang belum menangkap maksud ucapan Siwon.

"Aku sendiri tidak terlalu paham" jujur Siwon. Walaupun terkadang ayahnya sering membicarakan tentang kehidupan rakyat biasa, Siwon tetaplah anak dari kalangan bangsawan yang tak merasakan sendiri apa yang di dengarnya.

"Yang pasti kehidupan rakyat biasa jauh berbeda dengan kehidupan kalangan bangsawan. Sama seperti kehidupan bangsawan pasti memiliki banyak perbedaan dengan kehidupan keluarga kerajaan di dalam istana"

Kyuhyun tampak terkesiap dengan pernyataan terakhir Siwon. Sedikit banyak ia bisa membedakan apa yang berbeda dari kehidupan nya dengan kehidupan Siwon maupun Heechul selama ini. Sang putra mahkota itu mulai menundukan kepala nya.

"Ini bagian kecil dari kehidupan mereka. Kau lihat sendiri bukan?" Kyuhyun melirik Siwon yang mulai berucap kembali dengan ekor matanya.

"Bukan hanya kita yang melihat aksi pencurian itu. Orang di sekitar sini pasti juga menyadari nya tapi tak ada satu pun yang mencegahnya. Itu karena mereka tahu bahwa dua anak itu membutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup nya. Ini sudah menjadi hal biasa bagi mereka" ucap Siwon dengan senyuman manis nya berharap Kyuhyun mengerti. Ia menatap putra mahkota yang sudah ia anggap dongsaeng nya sendiri itu dengan tatapan sendu saat Kyuhyun mengangguk lesu.

"Ada apa ini?"

Siwon menoleh saat mendengar pertanyaan dari Heechul yang baru saja menghampiri mereka. Ia hanya bisa tersenyum kepada Heechul dan Kibum.

"Ayo kita pergi" Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Heechul dan memilih untuk melanjutkan langkahnya.

Heechul berdecak kesal karena di abaikan dan beralih menatap Siwon meminta penjelasan. Sedangkan Kibum yang juga heran memilih untuk mengikuti langkah Kyuhyun, tidak ingin ambil pusing.

"Tidak terjadi apa-apa, hyung. Dia hanya melihat suatu kejadian yang belum pernah di lihatnya" ucap Siwon membuat Heechul menghela napas lalu mengangguk pasrah.

Siwon dan Heechul pun mulai melangkah di belakang Kyuhyun dan Kibum. Mereka kembali menyusuri pasar dan sekedar melihat-lihat apa yang di tawarkan oleh penjual.

Seakan melupakan kejadian yang baru saja terjadi, Kyuhyun mulai tertawa pelan saat menyaksikan kejadian yang menurutnya lucu. Kyuhyun juga banyak bertanya akan hal yang asing bagi nya pada Kibum dan Siwon yang setia menjawab hal yang mereka tahu.

"Hyung menurut mu apa ibu suri dan ratu akan menyukai jika aku membelikan salah satu dari aksesoris di sana?" tanya Kyuhyun dengan ekspresi polos membuat Siwon terkikik geli.

"Mereka punya banyak aksesoris yang jauh lebih indah dari itu" Heechul yang menjawab nya. Kyuhyun terlihat berpikir sejenak sebelum mengangguk setuju.

"Chul hyung benar" gumam nya.

"Ah! Aku mau lihat tanaman hias di sana"

"Kyu, jangan berlari!" pekik Kibum saat Kyuhyun tiba-tiba berlari saat melihat kios yang menjual tanaman hias di depan sana.

Kyuhyun terlihat tak menghiraukan peringatan hyung nya. Ia tetap berlari agar segera mencapai kios tersebut. Baginya berlari seperti ini cukup menyenangkan. Jarang sekali ia bisa berlari bebas seperti sekarang. Jika di dalam istana ia harus menjaga setiap gerak gerik nya, dari cara berjalan hingga tertidur. Menjaga image nya di depan para pengawal dan dayang yang selalu mengikuti nya.

Bruk!

Jangan pernah mengindahkan peringatan dari orang yang lebih tua dari mu.

Itu yang Kyuhyun pelajari saat ini. Karena tak mempedulikan peringatan Kibum untuk tidak berlari membuat nya mendapat karma nya.

Kyuhyun menabrak seseorang yang baru saja keluar dari salah satu kios. Karena terlalu asyik berlari, dia tak menyadari sosok orang tersebut.

Untung ada Kibum yang sigap menopang tubuh Kyuhyun yang goyah ke belakang sehingga sang putra mahkota tidak jatuh terduduk. Berbeda dengan seorang namja yang di tabrak Kyuhyun. Namja dengan pakaian biasa itu harus rela jatuh terduduk dengan beberapa kertas miliknya yang berserakan di tanah.

"Gwenchana Kyuhyunie?" tanya Kibum cemas.

"Ah ne hyung, gwenchana. Gomawo" jawab Kyuhyun sambil menganggukan kepala membuat Kibum menghela napas lega.

"Cih"

Kyuhyun beralih menatap namja berparas cukup tampan namun juga cantik yang sudah berjongkok sambil memunguti kertas miliknya.

"Jeosonghamnida. Aku tidak sengaja menabrak mu tadi" sesal Kyuhyun tulus dan hendak ikut berjongkok untuk membantu namja itu namun Siwon menahan nya.

"Biar aku saja" ucap Siwon membuat Kyuhyun terdiam di tempat.

Tidak mungkin membiarkan seorang putra mahkota berjongkok dan memunguti kertas, itu sama saja seperti merendahkan derajat agung nya. Siwon mulai berjongkok di hadapan Kyuhyun dan memunguti kertas yang berserakan.

"Apa pangkat bangsawan mu lebih rendah di banding dengan nya?"

Siwon menoleh dengan kerutan bingung saat namja yang ada di hadapan nya berucap dengan nada pelan namun terdengar dingin dan meremehkan.

"Mwo?" gumam Siwon tidak mengerti.

"Kau rela menggantikan namja itu untuk mengambil kertas ini dan berjongkok di hadapan nya" ungkap namja asing yang Siwon perkirakan berusia tak jauh dari nya itu lagi.

Siwon terdiam sesaat mencerna ucapan itu sebelum menghela napas setelah mengerti arah pembicaraan ini. Intinya namja itu mengatakan derajatnya lebih rendah dari Kyuhyun. Hal itu memang benar ada nya membuat Siwon tak membalas ucapan itu.

Namja asing itu mulai berdiri begitu pula dengan Siwon. Kyuhyun sedikit salah tingkah saat namja yang di tabraknya tengah memperhatikan dirinya dari atas hingga bawah dengan intens.

"M-mianhae" gumam Kyuhyun pelan menyesali perbuatan nya.

Entah mengapa Kyuhyun mudah sekali mengucapkan kata maaf untuk namja yang tengah menatap nya itu. Sangat berbeda dengan sifat asli nya yang jarang sekali meminta maaf. Karena status nya sebagai putra mahkota membuat semua pemikiran dan perbuatan nya di anggap benar oleh lain nya tanpa ada yang berani membantah.

"Ya sepertinya derajat anak itu lebih tinggi dari kalian semua" ucap namja itu menyeleweng sambil menatap Siwon, Heechul dan Kibum bergantian.

Heechul dan Kibum mengernyit bingung namun juga memandang namja itu dengan tatapan tidak suka.

"Motif di hanbok bocah itu lebih rumit di banding milik kalian. Aah~ kaum bangsawan memang menyebalkan dan merepotkan" ucapnya lagi dengan nada mengejek.

Heechul membulatkan matanya mendengar ucapan yang menurutnya sebuah hinaan bagi kaum bangsawan. Ia yang memang mudah tersulut emosi mulai memberikan tatapan tajam pada namja dengan mulut menjijikan bagi nya. Apa orang ini sadar dengan siapa ia bicara saat ini? batin Heechul berulang kali.

"Jaga sikap dan bicara mu" desis Heechul dengan tatapan marah.

Namja di hadapan nya tersenyum mengejek membuat Heechul semakin berang. Tanpa mempedulikan tatapan marah dari Heechul, ia justru merebut kertas milik nya yang masih di pegang Siwon dengan kasar. Namja itu pun melangkah pergi.

"Tidak berpendidikan" tukas Heechul saat berpapasan dengan namja tersebut.

"Aku memang tidak berpendidikan. Tapi kalian… kaum bangsawan yang menyedihkan. Hanya bisa bersikap sombong dan angkuh. Mengambil keuntungan dari tenaga dan uang rakyat biasa"

Namja itu pun berlalu setelah mengucapkan kata penuh hinaan tersebut.

"Dia…" Heechul menggeram marah. Ia hendak menghampiri namja itu namun Kyuhyun menahan nya.

Kyuhyun menggelengkan kepala membuat Heechul berdecak kesal. Dengan tatapan sendu, Kyuhyun menatap punggung namja yang sempat di tabrak nya itu.

Kenapa orang itu terlihat benci dan tidak menyukai kaum bangsawan? Benarkah sikap bangsawan itu selalu sombong dan angkuh juga di cap buruk oleh rakyat biasa? Apa saja hal yang tidak ku ketahui dan di sembunyikan oleh kerajaan? Siapa namja itu sebenarnya?

Kyuhyun hanya bisa melontarkan semua pertanyaan itu dalam benaknya.

.

.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Suasana menjadi sedikit muram setelah kejadian tadi. Heechul yang masih terlihat kesal terus bergumam mengeluarkan unek-unek nya dan Siwon harus berusaha menenangkan namja cantik itu.

Sedangkan Kyuhyun jauh lebih diam sekarang. Terlihat sekali tengah memikirkan satu hal yang tidak di ketahui oleh yang lain. Kibum hanya bisa menghela napas pasrah dengan tingkah yang di tunjukan adik sepupu nya itu.

"Ukh!"

Kyuhyun meringis saat bahu nya tersenggol oleh seseorang yang tengah berlari terburu-buru. Ia goyah ke samping namun masih sanggup mempertahankan keseimbangan nya. Kibum, Heechul dan Siwon sedikit merutuk anak yang menyenggol putra mahkota tersebut.

"Jeosonghamnida" anak berambut coklat madu yang menyenggol Kyuhyun itu berhenti dan membungkukan badan nya pada Kyuhyun berulang kali sembari mengucap kata maaf.

Tak menunggu respon dari empat orang yang menatap nya bingung itu, namja mungil bersurai madu itu kembali berlari dengan ekspresi ketakutan.

Kyuhyun, Kibum, Siwon dan Heechul hanya bisa menatap kepergian anak itu dalam kebingungan.

"Hei tunggu! Berhenti, jangan berlari!"

Mereka berempat sontak menoleh saat mendengar sebuah suara teriakan. Mereka menatap seorang namja yang berdecak kesal menatap kepergian anak yang sempat menyenggol Kyuhyun tadi. Namja yang menggunakan hanbok di lapisi darumugi berwarna hijau terang itu terlihat mengatur napas nya yang sedikit memburu karena berlari.

"Yesung hyung?"

Kyuhyun menoleh saat Siwon menggumamkan sebuah nama yang asing bagi nya.

"Hei kepala besar!" Kali ini Kyuhyun beralih menatap Heechul yang tengah menyeringai ke arah namja yang berdiri tak jauh dari mereka itu.

Namja yang menjadi subjek tatapan itu terlihat kaget melihat beberapa sosok yang tidak asing lagi bagi nya.

"Eoh? Heechul hyung, Siwon-ie, Kibum-ie?"

Namja yang di panggil Yesung itu pun tersenyum lalu menghampiri teman-teman sekolah nya itu.

"Apa yang kalian lakukan di tempat ini?" tanya Yesung dengan senyuman menawan nya.

"Hanya berjalan-jalan" jawab Siwon membuat Yesung mengernyit namun tertawa kecil "tumben sekali" gumam nya.

"Kau sendiri sedang apa, hyung?" Kibum mulai bersuara.

Yesung menghela napas lalu menoleh ke arah namja mungil yang di kejarnya beberapa saat lalu.

"Mengejar seorang pengintip" jawab nya singkat sambil tersenyum geli.

"Mata-mata?" tanya Heechul dengan alis terangkat sebelah. Yesung menggelengkan kepala "Bukan" jawabnya.

Yesung beralih menatap Kyuhyun yang bagi nya terlihat asing. Ia memperhatikan Kyuhyun dengan seksama.

"Siapa dia?" tanya Yesung sambil terus menatap Kyuhyun yang juga tengah menatapnya dengan tatapan polos.

Yesung beralih kepada Siwon, Heechul dan Kibum yang tak kunjung menjawab pertanyaan nya. Sangat jelas terlihat tiga orang teman sekolah nya itu saling melirik satu sama lain membuat Yesung mengernyit bingung.

"Sebaiknya kita pergi minum teh" Heechul berucap sembari mulai melangkahkan kaki nya.

Kibum pun memberi kode pada Kyuhyun untuk berjalan kembali begitupula dengan Siwon kepada Yesung yang masih kebingungan.

.

"Uhuk… uhuk"

Yesung harus tersedak oleh teh hijau yang baru saja di minum nya saat Siwon memperkenalkan anak yang asing bagi nya. Dengan tatapan shock dan tidak percaya, Yesung menatap Kyuhyun yang hanya bisa menyengir canggung.

"Pu—putra mahkota?" ucap Yesung yang lebih mirip dengan bisikan super pelan. Kyuhyun hanya mengangguk sekali.

Kyuhyun sendiri tak mengerti kenapa Heechul, Siwon dan Kibum mengenalkan dirinya dengan identitas asli. Kibum mengatakan Yesung cukup dekat dengan ketiga nya dan bisa di percaya. Tapi tetap saja Kyuhyun tidak suka dengan respon Yesung yang terlihat terkejut itu dan bisa Kyuhyun pastikan setelah ini namja berkepala besar itu akan bersikap canggung pada nya.

Yesung masih menatap Kyuhyun bagai barang antik dan langka yang tak pernah di lihatnya. Jangan heran kenapa Yesung tidak mengenali Kyuhyun. Walaupun dia seorang bangsawan, dia jarang sekali berkeliaran di dalam istana. Ia hanya ke istana untuk bersekolah dan menghadiri acara-acara tertentu. Ia sempat melihat Kyuhyun tapi itu dari jarak jauh tidak seperti sekarang yang bahkan bisa ia tatap langsung mata indah putra mahkota itu.

"Jadi nama mu Yesung?" tanya Kyuhyun cukup canggung dengan situasi yang ada.

"Ah?" Yesung terkesiap mendengar suara Kyuhyun yang bertanya pada nya. Ia menghela napas lalu menegakan posisi duduknya lalu sedikit menundukan kepala nya. Kyuhyun hanya bisa tersenyum getir, benar kan dugaan nya?

"Nama hamba Kim Jong Woon. Hamba putra pertama dari pemimpin pemusik istana, putra mahkota" ucap Yesung formal dengan nada pelan mengingat mereka tengah berada di sebuah kedai teh yang biasa di kunjungi para bangsawan.

"Kami memanggilnya dengan sebutan Yesung karena suara dan kemampuan nya dalam hal bermusik" tambah Siwon menjelaskan.

"Aah~ bolehkah aku memanggil mu Yesung hyung juga?" tanya Kyuhyun mulai menunjukan senyuman manis nya untuk menghancurkan suasana canggung antara dirinya dan Yesung.

Yesung sendiri sedikit terkesiap dengan pertanyaan Kyuhyun. Ia terdiam sejenak sebelum menjawab.

"Putra mahkota—"

"Tolong jangan bersikap formal pada ku dalam situasi seperti ini" pinta Kyuhyun memotong ucapan Yesung.

Yesung terlihat ragu. Ia menggigit bibir bawahnya dan beralih menatap Siwon dan Heechul.

"Tak apa hyung" seru Siwon menghilangkan keraguan Yesung.

"Baiklah. Tentu saja boleh putra mahkota" jawab Yesung akhirnya.

Kyuhyun menggembungkan pipi nya kesal karena Yesung masih memanggilnya putra mahkota. Sedangkan Heechul dan Siwon sudah tertawa melihat kecanggungan di wajah Yesung dan ekspresi lucu Kyuhyun. Kibum yang sedaritadi diam hanya tersenyum kecil.

"Sudah ku katakan jangan bersikap formal. Panggil saja aku Kyuhyun. Aku lebih muda dari mu" decak kesal Kyuhyun membuat Yesung meringis.

"Ye Pu—maksudku K-Kyuhyun?"

Kyuhyun tersenyum saat Yesung mulai memanggil nama nya. Walaupun terlihat canggung dan ragu setidaknya Yesung mau memanggil nama aslinya tanpa embel-embel putra mahkota.

"Mulai sekarang kau adalah teman ku dan juga hyung ku. Jadi jangan sungkan lagi padaku, hyung~"

Yesung tercenung mendengar ucapan riang di tambah senyuman manis Kyuhyun. Dalam batin nya ia mempertanyakan bagaimana bisa putra mahkota menganggap nya sebagai teman bahkan bersikap seakrab ini? Apa putra mahkota memang orang yang selalu ramah seperti ini?

"Suatu kehormatan bagi saya" ucap Yesung yang kembali berucap formal membuat Kyuhyun menghela napas pasrah.

"Yesung hyung hanya perlu waktu untuk terbiasa dengan permintaan mu, Kyu" ucap Siwon sambil terkikik geli.

"Aku pun canggung saat pertama kali seorang putra mahkota meminta untuk bersikap informal" timpal Heechul sambil menggelengkan kepala.

"Ya… sepertinya hanya Bum hyung yang mudah dan terlihat biasa saja dulu" ungkap Kyuhyun memutar memori masa kecil nya.

"Karena dia sepupu mu dan memiliki derajat yang hampir menyamai mu" balas Heechul malas.

"Tidak ada hal derajat dalam pertemanan" tegas Kyuhyun membuat Heechul meringis menyadari kesalahan ucapan nya. Ia menyengir dan membentuk peace sign dengan jarinya. Kibum hanya bisa tersenyum mendengar pembicaraan tersebut.

Kyuhyun tak ingin memperpanjang pembicaraan. Ia beranjak dari kursi nya dan beralih duduk di kursi sebelah Yesung yang masih terlihat canggung. Kyuhyun bertekad untuk bisa mengenal dekat namja yang ada di samping nya itu.

"Jadi Yesung hyung juga pandai dalam hal bermusik seperti ayahmu ya?" Kyuhyun memulai membuka pembicaraan antara kedua nya.

"Tidak juga. Aku masih harus banyak belajar. Musik tidak bisa di pelajari dengan cepat. Tapi aku yakin pasti bisa melebihi kemampuan abeoji kelak" ucap Yesung sambil menunjukan senyuman menawan nya.

Kyuhyun pun ikut tersenyum menyadari perubahan dari Yesung ketika membicarakan masalah music.

"Aku percaya itu. Apa hyung tahu? Aku juga sangat tertarik dengan dunia musik" balas Kyuhyun lagi.

"Benarkah?" tanya Yesung sedikit tidak percaya namun mulai terlihat antusias. Tak pernah terpikirkan oleh nya jika putra mahkota tertarik dengan dunia yang di sukai nya itu.

"Ye, setiap mendengar musik istana saat perayaan tertentu selalu membuat hati ku tenang. Aku ingin bisa memainkan beberapa alat musik dan belajar bernyanyi dengan indah"

Akhirnya Kyuhyun dan Yesung mulai terlarut dalam pembicaraan mengenai musik. Mengenal pribadi satu sama lain dalam sebuah topik awal tentang musik yang semakin terlihat akrab.

Kibum, Siwon dan Heechul tersenyum melihat raut senang di wajah Kyuhyun. Mereka bertiga pun melakukan pembicaraan tersendiri seakan membiarkan Kyuhyun untuk mengenal Yesung begitu pula sebaliknya.

.

"Baiklah, kita berpisah di sini" ucap Yesung saat mereka tiba di pertigaan di kawasan utara yang tak jauh dari gerbang istana.

"Maaf aku tidak bisa mengantar hingga gerbang istana" tambah Yesung lagi sambil tersenyum.

"Gwenchana hyung, aku sudah sangat senang bisa bertemu dengan mu" ucap Kyuhyun dengan senyuman lebarnya.

Jika bukan karena rasa sopan, Yesung sudah ingin mengacak rambut Kyuhyun karena gemas. Ia hanya mengangguk tanpa melunturkan senyuman menawannya.

"Aku juga Kyuhyun-ie, semoga kita bisa bertemu lagi"

Lihat perubahan drastis yang terjadi pada diri Yesung? Dia terlihat sangat akrab dengan putra mahkota yang baru beberapa saat lalu ia temui. Menghancurkan dinding kecanggungan dalam waktu singkat.

"Tentu saja kita harus bertemu lagi Yesung-ie hyung" jawab Kyuhyun pasti membuat Yesung terkikik geli.

"Baiklah. Chul hyung, Siwon, Kibum-ah sampai bertemu besok"

Setelah mengucapkan salam perpisahan, Yesung pun beranjak pergi menuju arah kanan dari pertigaan itu. Kyuhyun masih belum melepaskan tatapan pada punggung Kyuhyun. Ia tersenyum senang.

"Hebat, kepala besar itu bahkan lebih cepat akrab dengan Kyu daripada yang ku perhitungkan, aku saja kalah" ungkap Heechul sambil menggelengkan kepala nya.

"Aku juga cukup kaget. Cepat sekali Kyuhyun akrab dengan Yesung hyung" timpal Siwon dengan tawa renyahnya.

"Kau terlihat nyaman dengan nya, Kyu" ucap Kibum membuat Kyuhyun menoleh. Ia menganggukan kepalanya.

"Yesung hyung tahu bagaimana memperlakukan seorang adik. Dia bilang dia juga mempunyai adik dengan sifat nya tak jauh berbeda dengan ku" ucap Kyuhyun sambil tersenyum manis.

"Itu yang membuatku nyaman berada di samping nya. Dia sungguh sosok hyung yang baik" tambah nya lagi.

Kibum tersenyum, jarang sekali sepupu nya memuji dan akrab secepat itu dengan orang yang baru di temui. Ia masih ingat saat pertama kali mengenalkan Siwon dan Heechul. Mereka membutuhkan waktu seminggu lebih untuk menghilangkan kecanggungan.

"Kalian harus sering membawa Yesung hyung untuk menemui ku mulai sekarang" pinta Kyuhyun yang lebih mirip sebuah titah. Ketiga nya hanya mengangguk menyanggupi permintaan putra mahkota.

"Baiklah bocah. Apa kau sadar ini sudah sore dan kau terlalu lama meninggalkan istana?" Heechul mulai berucap membuat Kyuhyun terkesiap.

"Kita kembali ke istana sekarang" ajak Siwon.

Tanpa membuang waktu mereka pun menuju gerbang istana yang sudah cukup terlihat.

"Pasti mereka sudah panik karena kehilangan putra mahkota nya" gumam Kibum saat membayangkan suasana istana terlebih pavilium Uiseong sekarang.

Kyuhyun hanya bisa meringis dan memutuskan untuk diam. Otaknya tengah bekerja mencari dan merangkai berbagai alasan logis untuk di lontarkan nantinya.

.

.

.

†_TPF_†

"Indahnya~" puji Kyuhyun pada benda langit yang berkelipan menghiasi langit malam.

Sang putra mahkota ini tengah memandangi hamparan langit malam yang indah dari jendela kamarnya. Udara dingin malam sedikit membuat bergidik mengingat saat ini ia hanya mengenakan sokgui dan baji berwarna putih sebagai pakaian tidurnya. Namun hal itu tak mengurungkan niatnya untuk tetap melihat indahnya langit malam dari pavilium nya ini.

"Di balik keindahan kerlipan bintang masih banyak keindahan benda langit lain nya yang tersembunyi di angkasa luas" Kyuhyun melontarkan sebuah sajak puisi dari salah satu pujangga terkenal di Joseon.

"Selain kupu-kupu cantik, masih ada banyak hal yang mengagumkan lain nya yang telah di ciptakan sang Penguasa" lanjutnya lagi.

Kyuhyun tertawa pelan entah karena hal apa.

"Aku mengerti sekarang" gumam nya lagi lalu menghela napas nya.

"Masih banyak hal yang tersembunyi dari penglihatan ku" ucap nya pada hembusan angin yang seakan menemani kesendirian nya di kamar itu.

Memory Kyuhyun mulai berputar kembali mengingat kejadian apa saja yang ia alami hari ini. Mulai dari memaksa dan memohon agar Heechul, Kibum dan Siwon mau menemani nya keluar istana, Kabur dari kamar dan keluar secara diam-diam hingga menemukan beberapa hal yang membuatnya kaget dan bingung. Walaupun ada perasaan senang dan bersyukur karena ia mendapatkan satu teman sekaligus hyung lagi hari ini—Yesung hyung.

Tatapan Kyuhyun berubah menjadi sendu saat tiba-tiba sosok namja asing yang berucap kasar tadi siang terbayang kembali di pikiran nya. Rasa penasaran masih saja menyelimuti hatinya.

Siapa namja itu sebenarnya? Apa alasan ia mengatakan hal seperti tadi? Kenapa tatapan mata nya begitu dingin dan tak bersahabat? Apa dia marah karena aku menabraknya? Aah~ tapi kenapa aku harus memikirkan namja itu? Aish!

"Semoga aku bisa bertemu dengan nya lagi" gumam Kyuhyun bagai sebuah lantunan doa.

Kyuhyun meringis saat ia mengingat kekacauan pavilium miliknya tadi sore. Semua pengawal dan dayang sibuk, panik mencari keberadaan putra mahkota nya. Mencari ke seluruh pavilium bahkan hampir ke seluruh halaman istana. Untung saja berita hilangnya putra mahkota belum sempat tersebar dan terdengar oleh raja, ratu dan ibu suri. Bisa gawat jika hal itu terjadi.

Kyuhyun terkikik geli saat melihat Kasim Choi, orang yang setia menemani dan mengurus segala keperluan nya itu menangis saat melihat sosok Kyuhyun kembali ke pavilium. Walaupun untuk pertama kali nya Kyuhyun harus rela mendengar ceramahan dari namja itu, ia merasa senang karena kasim Choi dan seluruh orang di pavilium nya sangat khawatir. Rasa cemas di wajah mereka bukan menunjukan sebuah ketakutan akan di marahi raja tapi sebuah rasa takut akan kehilangan seseorang yang berharga bagi mereka.

"Mianhae" gumam Kyuhyun dengan senyum jahil nya. Lain kali Kyuhyun harus membuat rencana lebih matang lagi jika ingin kabur sehingga tak membuat orang panik. Hei jangan berpikir Kyuhyun kapok untuk keluar istana, ia justru bertekad ingin melakukan nya lagi—hahaha

Tangan Kyuhyun mulai menarik daun jendela yang terbuat dari kayu mahoni dan menutup jendela itu rapat. Ia mulai membaringkan tubuhnya di futon hangat nya lalu menarik selimut untuk menyelimuti tubuhnya.

Memandang langit-langit kamar nya sejenak sebelum menutup matanya.

"Masih banyak hal yang harus ku pelajari" gumam Kyuhyun pada dirinya sendiri.

"Aku harus bisa melihat bagaimana keadaan 'dunia' yang sebenarnya sebelum aku naik tahta nanti nya" lanjut Kyuhyun lagi.

"Aku akan menjadi raja yang lebih baik daripada abeoji" tekadnya bulat.

"Menjadi raja yang baik untuk kerajaan dan seluruh rakyat ku nantinya"

Kyuhyun menghela napasnya lalu dengan senyuman yang terpantri di wajah tampan nya, Kyuhyun mulai memejamkan mata dan pergi ke labuhan mimpi.

Usahakan senyuman selalu menghiasi wajahmu kala kau menutup mata untuk tidur di malam hari dan membuka mata di pagi hari. Hal itu menjadi salah satu perwujudan rasa syukur atas apa yang kau terima setiap hari nya.

.

.

.

-To be Continued-

.

.

Note :

Fusion Sageuk = cerita berlatar sejarah yang di gabungkan dengan fiktif. Ada beberapa yang di ambil sesuai sejarah dan selebihnya hanya lah fiktif belaka.

Hanyang = Seoul saat jaman Joseon.

Sajoeryongbo = Salah satu pakaian resmi yang selalu di kenakan oleh Putra mahkota.

Abeoji = Sebutan untuk ayah, lebih sopan dari sebutan appa.

Baji = celana panjang yang merupakan bagian dari hanbok.

Gat = topi lebar khas bangsawan.

Jeogori = pakaian luar bagian atas dari hanbok. Pada pria jeogori lebih panjang dari milik wanita.

Darumugi = jubah besar yang biasanya di kenakan kaum bangsawan saat berpergian.

Sokgui = pakaian dalam bagian dari hanbok.

.

Annyeong~

Lye kembali dengan FF baru.

Entah kenapa tiba-tiba ingin mencoba genre baru, genre berlatar sejarah~ kkk

Lye newbie dalam genre ini jadi maklum jika aneh dan membosankan /bow/

Jadi adakah yang tertarik?

Kamsahanida~ ^^