Game Petaka
Disclaimer © Masashi Kishimoto
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu membuat iris amethyst milik gadis bersurai ungu kelam—menatap pintu, mengalihkan perhatiannya dari layar komputer yang memberi sedikit cahaya di kamar sempit, gelap dan suram tempatnya mengurung diri.
Gadis tersebut, Hyuuga Hinata. Seorang remaja hikikomori yang tergila-gila pada game. Dia sangat menyukai semua jenis game, mulai dari game RPG sampai game desktop offline yang klasik. Dengan kata lain, geemu otaku.
"Nee-sama! Waktunya makan malam!"
Mendengar suara cempreng dari mulut adiknya dibalik pintu kamar, Hinata berdecak pelan. "Aku tidak lapar, Hanabi! Kau makan duluan saja!"
Terdengar hentakan kaki serta dengusan pelan dari adiknya sebelum dia meninggalkan depan pintu kamar. Hinata menghela napas panjang seraya kembali mengalihkan perhatiannya pada layar komputer.
"Ng? File apa ini?" Hinata menatap layar komputernya heran. Padahal hanya sejenak dia mengalihkan pehatiannya dari komputer, layarnnya berpindah menampilkan windows explorer yang menyorot file di lokasi folder download. "Barusan aku tidak mengklik atau mendownload apa-apa. Apakah virus internet? Snake puzzle sword? Game nih kayaknya!"
Rasa ingin tahu membuatnya memutuskan untuk mengklik file tersebut. Layar komputer menjadi blank, tak lama kemudian layarnya menampilkan game snake yang umum seperti pada handphone jadul. Di pojok kanan bawah jendela game, terdapat persegi berbingkai ular hijau dengan ukuran hampir satu perempat layar, dalam bingkai tersebut, terdapat persegi-persegi kecil berwarna hitam dengan garis tipis berwarna putih sebagai pemisah.
"Tuh kan! Ini game portable!" seru Hinata, girang.
Game yang tidak terlihat menarik. Hanya game klasik, tetapi hal ini tidak membuat Hinata enggan memainkannya. Bukan Hinata namanya kalau tidak tertarik dengan game.
Hinata mulai memainkan game-nya. Dia mengendalikan ular hijau untuk memakan katak. Setiap ular tersebut berhasil melahap katak, satu persatu persegi hitam dalam bingkai akan terbuka secara acak yang menampilkan bagian-bagian dari sebuah gambar.
Seiring potongan-potongan puzzle atau persegi hitam yang terbuka, Hinata menyadari sesuatu. Gambar yang ditunjukan dalam bingkai adalah ruangan dimana dia sedang duduk. Dalam figur di tengah puzzle, seiring melengkapinya, itu adalah dirinya sendiri. Dengan tangan gemetaran, dia melanjutkan permainannya dan sang ular melahap tiga katak sekaligus hingga menampilkan tiga potongan terakhir.
Hinata menatap layar penuh ketakutan. Di gambar tersebut, dia melihat dirinya sendiri duduk menghadap komputer, dan tepat dibelakangnya–seorang lelaki tengah menyeringai sambil mengacungkan katana-nya.
Ketakuan, Hinata tidak berani untuk berbalik badan. Hal terakhir yang dirasakannya adalah benda tipis nan dingin yang melewati lehernya.
End
Glosarium
Hikikomori: orang yang menarik diri dari kehidupan luar dan biasanya memilih mengurung diri dalam kamar.
Geemu otaku: otaku game atau maniak game.
Katana: pedang
