Terkadang jarak antar benci dan cinta sangat tipis. Maka janganlah terlalu mencintainya karena kau akan membencinya dalam waktu seperkian detik, dan begitu sebaliknya janganlah terlalu membencinya karena dalam waktu sekejap pula ia akan ada dipikiran dan hatimu. Maka kepercayaan kepada pasangan sangat penting dalam suatu hubungan.

"Kau tahu Kurosaki Ichigo…..Aku…..MEMBENCIMU"gadis mungil itu berteriak,lalu pergi menjauh.

Pria yang mendengar teriakkan gadis itu hanya bisa tertegun,lalu hanya menatap sendu kepergian gadis yang dicintainya.

Skip time 3 years later

"Kurosaki san" seorang pria berambut hitam memanggil pria yang berada agak jauh didepannya dan pria itupun menoleh

"Ya" seorang pria tampan berambut orange, memakai jas putih dan stetoskop yang masih menggantung di lehernya,wajahnya sedikit kusut.

"Sorry gw sedikit telat Ichigo" jawab pria sambil mengatur nafasnya karena berlari mengejar pria yang diketahui bernama Kurosaki ichigo

Ichigo mendelik kearah temannya kerutan di dahinya bertambah karena mellihat kelakuan temannya itu.

"Sorry tadi macet gila,padahal gw tadi berangkat lebih pagi lho " jawab pria itu sambil berusaha tetap sejajar langkahnya dengan Ichigo

"Iya gw juga tahu Suuhei, makanya jangan pake mobil klo lo emang buru-buru, lalu lintas sekarang kan parah" jawab Ichigo sambil melihat status pasien yang ada di tangannya

" Iya,,,,iya,,,.O ya kita offer shift, lo tahu kan gw yang gantiin lo shift d ruang VK1?"

"Iya gw juga tahu. Lagian ini udah terlalu TELAT klo mau dibilang offer shift kau pikir ini jam berapa Hisagi-san". Ichigo mendelik kesal pada teman kuliahnya itu.

"Iya…gw tahu ini jam berapa dan udah telat 2 jam buat offer shift" pria berambut hitam yang diketahui bernama Hisagi Suuhei hanya bisa menghela nafas.

Mereka berdua masuk ke ruangan dokter muda, ruangan khusus yang disediakan oleh pihak rumah sakit Karakura Hospital. Tersedia di setiap ruang inap, di setiap ruang lantai yang tersedia di Karakura Hospital. Pemandangan para calon dokter maupun residen2 yang berseliweran di Karakura Hospital merupakan pemandangan umum yang bisa dilihat mengingat gedung fakultas kedokteran Universitas Karakura berada di sebelah rumah sakit dan bahkan ada juga gedung yang menyatu dengan gedung rumah sakit. Hal ini lumrah terjadi karena fakultas kedokteran memiliki kerja sama dengan rumah sakit agar mahasiswa kedokteran bisa langsung terjun praktik ke pasien untuk mempertajam skill mereka, apalagi mengingat jumlah pasien rumah sakit yang banyak, karena Karakura Hospital merupakan salah satu rumah sakit rujukan nasional.

"Semua pasien udah gw periksa jam 07.00 tadi, inget-inget yang gw bilang tadi status pasien nya jangan lupa, termasuk yang tadi gw periksa, jangan sampe lo kena damprat prof gara-gara lo telat trus ga periksa pasien tadi pagi." Ichigo berbicara sambil membereskan barangnya.

"Iya…iya, ga perlu lo ingetin sampe tiga kali, lo sekarang lepas3 kan? istirahat sana, lo pasti blom sarapan kan?"Hisagi berkata dengan nada sedikit mengusir

"O ya pasien yang solutio plasenta4 itu bagian gw, buat case study gw, dah inform concent5 sama pasiennya dan dia setuju lagian kemaren juga udah setuju."

"Hmm"Hisagi hanya berguman sambil mengangguk sambil terus mempelajari medrec6 pasien

Ichigo terus berjalan ke kantin sambil melihat jam tanganya

'Kurasa belum terlalu siang untuk sarapan' batin Ichigo sambil melangkahkan kakinya kearah kantin.

Beberapa suster dan rekan sejawatnya menyapanya, Ichigo hanya menjawab sapaan mereka dengan senyuman dan jawaban seperlunya.

Ketika sampai di kantin, Ichigo memesan makanan dan duduk di pojok dekat dengan jendela, Ichigo mulai makan tanpa memperdulikan pandangan para gadis baik suster maupun dokter taupun tatapan dari sebagian dokter pria, ia sudah mulai terbiasa dengan tatapan seperti itu sejak mulai praktik lapangan sebulan yang lalu. Ya siapa yang tidak kenal Kurosaki Ichigo dokter muda yang berhasil menjadi assisten dosen prof. Yamaji dekan fakultas kedokteran dan juga direktur rumah sakit karakura diusianya yang sangat muda untuk ukuran untuk menjadi seorang assisten dosen, berterima kasih lah berkat prestasi dan kerja keras nya selama ini sehingga ia bisa mencapai posisinya yang sekarang. Sebenarnya ia sangat lelah, menjadi asisten dosen*baca=mengajar*, praktik lapangan, dan juga menjadi dokter bantu di klinik ayahnya, memang dari hal itu ia tak perlu lagi mencari nafkah, apalagi untuk membiayai kuliahnya yang yah kalian sendiri tahu biaya pendidikan dokter seberapa besar, mengingat ia mendapatkan beasiswa dari Universitas ditambah lagi Ichigo sudah memiliki tempat tinggal dan kendara pribadi, yah memang apartemenya tidak terlalu mewah, kendaraan pribadinya pun hanya motor Honda CBR, yang setia mengantarnya 2 tahun ini. Ia terlalu lelah karena mungkin ia memiliki segala yang orang lain inginkan tapi Ichigo merasa bahwa ia hampa, ia butuh seseorang untuk tertawa, dan menemaninya, yah memang bukan hal sulit untuk seorang Kurosaki Ichigo untuk mendapatkan kekasih, tapi hatinya telah terisi oleh orang lain hanya saja seseorang itu pergi meninggalkan kehampaan di hati Ichigo

Sebuah lagu mengalun lembut di speaker kantin membuat Ichigo menghentikan aktivitas makannya dan tertegun. Lagu yang mengingatkannya 3 tahun yang lalu ketika ia masih menikmati indahnya cinta dari seorang gadis mungil, galak, cerewet, manis dan aneh. Gadis termanis dan tercantik yang pernah ia kenal, yah mungkin saja banyak gadis yang lebih dari dirinya tapi mata, hati dan pikiran Ichigo hanya tertuju padanya ia telah dibutakan oleh cinta setiap tahun berlalu tanpanya malah makin mengingatkannya pada gadis itu. Hanya karena kesalahpahaman sesaat bisa menyebabkan ia pergi begitu saja. Ingatan tentang gadis itu berputar begitu saja diingatanya seperti film, pertama kali ia bertemu dengannya, pertengkaran koyol yang mereka ributkan, senyumnya, tawanya ketika ia mengejek ichigo dengan sebutan baka mikan, ciuman pertama mereka, wajahnya yang bersemu karena malu, semuanya terpatri dalam ingatan Ichigo setiap detail dirinya dan kisah mereka 3 tahun lalu.

Ichigo hanya bisa menghela nafas dan tersenyum miris"Sebegitu tipisnya kepercayaanmu padaku rukia, kau pergi begitu saja bahkan tanpa mendengar penjelasanku terlebih dahulu, malah pergi begitu saja." Mungkin salahnya juga yang tidak langsung mengejarnya, mencegah gadisnya pergi dari sisinya

Ichigo pun melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda sambil menghayati lagu yang mengalun di speaker kantin.

Beautiful girl, whenever you are

I knew when I saw you, you had opened the door

I knew that I'd love again after a long, long while

I'd love again

you said 'hello' and I turned to go

but something in your eyes left my heart beating so

I just knew that I'd love again after a long, long while

I'd love again

Setelah selesai makan ichigo bersiap-siap untuk pulang ia ingin secepatnya pulang dan istirahat mengingat ia sudah jaga shift malam di VK 5 hari berturut-turut menyebabkan ia kura istirahat, itu bisa terlihat dari wajahnya yang sedikit kusut. Tiba-tiba ia membelakan matanya, lalu mengusap matanya ia masih tidak percaya apa yang ia lihat, ia melihat orang yang mirip, ah bukan hanya mirip itu langsung berlari keluar kantin dan mengejar sosok itu ke lobby depan.

It was destiny's game, for when love finally came on

I rushed in line only to fine that you were gone

wherever you are i fear that i might

have lost you forever, like a song in the night

now that I've loved again, after a long, long while

I've loved again

Ichigo POV

Itu Rukia itu pasti Rukia gw terus mengejarnya, gw teriak"Rukia tunggu"

Dia tidak behenti, apa mungkin gw salah orang, gak ga mungkin salah meskipun rambutnya sedikit panjang dan bentuk tumbuhnya yang semakin dewasa, gw ga mungkin salah.

beautiful girl, I'll search on for you

till all of your loveliness in my arms come true

you've made me in love again, after a long, long while

in love again

and I'm glad that is you…

hmmmmm… beautiful girl..

Normal POV

Ichigo sampai di lobby depan rumah sakit di terus mengedarkan pandangannya, mencari sosok yang dicintainya selama 3 tahun ini. Nafas Ichigo masih terengah-engah, ia terus berlari ke IGD7 ke tempat parkir depan, tidak mungkin ia mencari gadisnya ke setiap sudut rumah sakit yang begitu luasnya, dalam kondisi tubuhnya yang lelah, mungkin saja Rukia langsung pergi ketika melihat Ichigo mengejarnya tadi.

"Apapun yang terjadi aku pasti akan menemukanmu Rukia". Ichigo bekata dengan wajah sendu.

Beautiful girl, whenever you are

beautiful girl, I'll search on for you

till all of your loveliness in my arms come true

TBC

RnR


Akhirnya jadi juga fict pertama, salam kenal buat semua senpai mohon bimbingannya *bungkuk*

(_-_)

Gimana ceritanya? jangan lupa review ya ditunggu, flame juga ga apa-apa kok.

Sebenarnya ni fict mo dijadiin oneshoot tapi jadinya prologue gini -_-" saia mo liat tanggapan kalian semua…gmn lanjut apa g?

Reader's: disclaimer-nya mana?

Author: ok saia lupa, ditaro disiini aja ya…

Disclaimer: Bleach © Kubo Tite

Beautifull Girl © Jose Mari Chan

O ya sekedar menyarankan saja bacanya sambil dengerin lagu diatas nya supaya lebih afdhol, klo ga juga ga apa-apa sih. Maaf klo banyak typo's maklum masih nilai b. indo saia ga terlalu gede.

Jadi sekali lagi minta REVIEW dong…*puppy eye's*

Penjelasan istilah

-Bahasa belanda untuk ruang kebidanan Vernous Kamer*ga tahu ini tulisanya bener apa ga*

-Istilah untuk dokter yang sudah lulus trus sekolah lagi untuk mengambil jurusan spesialis

-Istilah untuk yang selesai shift malam dan biasanya mendapat jatah libur satu hari

-lepasnya ari-ari atau plasenta sebelum waktunya bisa totalis atau marginal

-pemberitahuan kepada pasien apa yang ingin pasien ketahui dan persetujuan dari pihak pasien

-singkatan dari Medical Record/ catatan riwayat kesehatan pasien.