Main Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin
Type : YAOI
Length : 2Shot
Do not copy-paste without my permission! thanks and enjoyed!
Chapter 1 © Queeney
"Haahh… membosankan" keluh seorang namja berwajah tampan yang sedang duduk diam menatap layar IPad-nya dengan ekspresi bosan yang kentara. Sesekali wajahnya tampak beralih kekiri dan kekanan tanpa fokus yang jelas. Bukan hanya sekali-dua kali Ia mendengar kikikan yang di tujukan padanya dari pejalan kaki yang lewat. Tidak peduli itu yeoja ataupun namja. Ya, dia sudah sangat terbiasa dengan hal tersebut, terlebih lagi satu tahun belakangan ini semenjak Ia merubah sedikit penampilannya demi seorang yeoja yang saat itu untuk pertama kalinya berhasil membuatnya tertarik.
"Kyuhyun-ah!" suara seorang namja sontak membuat Kyuhyun tersentak, dialihkannya pandangannya ke samping kanan dimana baru saja seseorang memanggilnya. Wajah Kyuhyun tampak sedikit melembut ketika menyadari siapa yang sedang berjalan kearahnya.
"Eoh? Leeteuk hyung! kau menganggetkanku saja" sungut Kyuhyun berpura-pura kesal, sedangkan namja yang kini sudah sampai di hadapannya itu hanya tersenyum lebar menampakan kedua lesung pipi mungil di wajahnya yang tampak menenangkan.
"Tidak bisakah kau sekali saja menyambut kedatanganku dengan wajah yang tersenyum eoh? Lihat kerutan di wajahmu itu! Kau tampak seperti orang yang lebih tua dari hyung-mu ini!" Kyuhyun berdecak singkat mendengar ucapan hyung satu-satunya yang memang dari dulu pd-nya setinggi langit itu.
"Sudahlah hyung, aku sedang malas berdebat. Kau ada apa menyusulku kesini? Bukankah kau sibuk sekali mengurusi artis-artis mu?" tanpa sadar wajah Kyuhyun berubah sedikit masam ketika mengucapkan hal tersebut. Fakta betapa sibuknya Leeteuk dengan perusahaan rekaman yang didirikannya 5 tahun lalu tampaknya membuat Kyuhyun kembali dalam mood-nya yang buruk.
Leeteuk terkekeh pelan, tangannya terulur ke depan dan segera saja berada di atas kepala Kyuhyun. Mengacak pelan rambut dongsaeng nya yang sangat pencemburu itu. Masih teringat jelas dalam memory Leeteuk saat Kyuhyun mogok bicara padanya selama seminggu hanya karena Ia lupa hari ulang tahun namja itu akibat terlalu sibuk mengurusi perusahaannya yang sedang dibanjiri job.
"Hyung! Berhenti mengacak rambutku! Semua orang memperhatikan kita, kau mau membuat aku malu ya!" Kyuhyun menepis pelan tangan Leeteuk dan kembali merapikan rambutnya yang berantakan. Lagi, Leeteuk terkekeh pelan sembari duduk persis di samping Kyuhyun.
"Aku kangen dongsaeng ku, apa tidak boleh aku menemuinya?" ucapan Leeteuk membuat Kyuhyun tertegun, perlahan tapi pasti cerah kembali memenuhi wajahnya.
"Aiissh… berhenti berbicara seperti itu hyung, aku geli mendengarnya" ujar Kyuhyun pelan, enggan menatap wajah Leeteuk yang kini susah payah menahan tawa. Dongsaeng nya ini benar-benar sangat menggemaskan. Orang-orang yang tidak mengenal pribadinya pasti akan beranggapan kalau dongsaeng nya ini orang yang serius dan mandiri. Tapi tidak! Leeteuk orang pertama yang akan menyangkal pemikiran tersebut. Kyuhyun-nya, bagi Leeteuk adalah dongsaeng paling manis yang pernah ada. Kendati namja itu sering kali bersikap tidak sopan seperti memukul kepala Leeteuk, tapi Ia tau itu hanya topeng dibalik sifat manjanya.
"Sampai kapan kau mau menunggunya Kyu? ini sudah satu tahun! Tidakkah kau lelah? Mungkin saja dia sudah pindah?" Leeteuk memulai percakapan, tatapannya telak terarah pada Kyuhyun yang kini menundukan kepalanya perlahan.
"Aku sudah berusaha hyung! Tapi tidak ada yang berubah, ingatanku masih bisa dengan jelas menggambarkan wajahnya. Dia berbeda hyung" untuk kesekian kalinya dalam satu tahun, Leeteuk kembali mendengar alasan Kyuhyun yang sedikitpun tidak berubah. Leeteuk menghela nafas pelan, sedikit frustasi dengan dongsaeng nya itu.
"Bagaimana kalau kau aku kenalkan dengan beberapa trainee di SJEnt? Ayolah… mungkin saja dia bukan jodohmu Kyu" lagi, untuk kesekian kalinya pula dalam satu tahun ini, Leeteuk kembali berusaha mengajak Kyuhyun ke perusahaanya.
Kyuhyun menggeleng kuat sembari mendelik tajam kearah Leeteuk, "Aku bosan mendengar tawaranmu itu hyung!" ujar namja itu sembari mengalihkan pandangannya kembali memerhatikan orang yang berlalu lalang.
"Aku juga bosan melihat aktifitasmu yang seperti ini Kyu! aku bisa dengan jelas melihat kau yang duduk diam tidak bergeming disini dari jendela kantorku! Berhentilah menunggunya melewati jalan ini" balas Leeteuk mulai mendebat Kyuhyun. Jujur saja, sebenarnya Ia turut senang karena akhirnya Kyuhyun bisa tertarik juga dengan seseorang. Tapi, mengingat ini sudah berjalan satu tahun lamanya dan tidak ada perkembangan apa-apa selain wajah masam Kyuhyun yang dihadapi dengan kenyataan tidak berhasil menemui yeoja itu, maka Leeteuk sudah merasa sangat jengah sekarang.
Apa jadinya nanti, kalau ternyata Kyuhyun benar-benar tidak berjodoh dengan yeoja yang ditemuinya itu sedangkan sampai sekarang Kyuhyun enggan membuka hati untuk orang lain, menjadi bujang lapuk begitu? Aisshh…
"Ahh… baiklah, sekarang aku benar-benar menyerah! Kau keras kepala sekali" ujar Leeteuk disela desahan frustasinya. Kyuhyun hanya mengangkat bahunya sedikit tampak tidak terlalu peduli.
"Ya sudah, aku balik ke perusahaan dulu. Nanti malam jangan sampai terlambat ya Kyu. dan tidak boleh lupa!" Leeteuk beranjak berdiri dari duduknya diikuti kernyitan di wajah Kyuhyun, "Memangnya nanti malam ada apa hyung?" tanyanya lugu membuat Leeteuk melongo seketika.
"YA! nanti malam hari penting hyung mu dan kau malah bertanya ada apa?" ujar Leeteuk penuh penekanan, tak ayal ada sedikit emosi disana. Kyuhyun terdiam sesaat berusaha mengingat apa yang dilupankannya.
"Mianhae hyung, aku tidak bermaksud. hmm… tapi, memangnya ada apa?" pertanyaan Kyuhyun membuat Leeteuk kembali terduduk. Tangannya terangkat memegang kepalanya yang berdenyut tiba-tiba, frustasi dengan dongsaeng nya yang penyakit tidak peduli nya itu sudah mencapai tingkat akut.
"Nanti malam itu pembicaraan mengenai hari pernikahanku dengan Kangin, KYU! KAU INI! Aissshh…" Leeteuk menjitak keras kepala Kyuhyun, membuat tangan namja itu segera terangkat, mengusap bagian yang sakit.
"Mianhae hyung, lupa itu sudah menjadi dasar penyakit manusia hyung! Kau tidak boleh menghakimi aku begitu dong" protes Kyuhyun, tapi tidak berani menatap mata Leeteuk.
"Iya, tapi sekali-dua kali Kyu! bukan seperti kau yang selalu lupa dengan acara makan malam bersama dengan keluarga Kangin! Ntah apa yang mereka pikirkan tentangmu, terlebih dongsaeng nya yang sengaja datang untuk mendekatkan diri dengan keluarga kita!" Leeteuk berucap sembari geleng-geleng kepala, tidak tahu apa lagi yang harus dilakukannya untuk membuat pikiran Kyuhyun teralih dari yeoja itu.
"Mianhae hyung… aku janji aku tidak akan lupa lagi kali ini. Yaksokhe!" ucap Kyuhyun sembari membalas tatapan Leeteuk, tampak yakin dengan ucapannya.
"Geure, aku pegang janjimu! Jangan kecewakan aku lagi, arasseo?" tunjuk Leeteuk menekan pelan kening Kyuhyun yang seketika mendelik.
"Ne, arrayo! Sudah, hyung pergi sana kembali ke pekerjaanmu yang menumpuk" Kyuhyun mendorong pelan tubuh Leeteuk. Sedikit terkekeh Leeteuk berbalik dan berjalan menjauh dari tempat Kyuhyun duduk. Seperti kata Kyuhyun, kembali ke pekerjaannya yang menumpuk.
.
.
"Ayolah sungmin-ah! Ini malam yang sangat penting! Kenapa kau jadi berubah tidak manis seperti ini?" Kangin sedikit sibuk siang ini. Bukan karena pekerjaan atau hal semacamnya, tapi karena dongsaeng nya yang selama ini manis tiba-tiba tidak mau menghadiri acara makan malam terpenting di antara semua makan malam yang pernah di hadiri Kim's Family di rumah Leeteuk.
"Berhenti mengatakan aku manis hyung! Nan namjaeyo!" Sungmin menggelembungkan pipinya kesal. Tapi sepertinya ini tidak berpengaruh pada Kangin yang malah menganggap wajah Sungmin cute.
"Sekali ini saja Sungmin-ah" bujuk Kangin lagi sembari mengedip-ngedipkan matanya kocak. Sungmin memalingkan wajahnya, enggan menatap Kangin karena takut nanti tawanya terpancing karena ekspresi Kangin yang lucu.
"Aku bosan hyung. Mian, tapi tidak ada yang menarik dari acara makan malam itu! Kau berbicara dengan Leeteuk hyung, lalu umma dan appa berbincang masalah bisnis dengan orangtua Leeteuk hyung. Nah aku? Aku Cuma jadi patung di sana hyung!" ujar Sungmin merajuk.
Sebenarnya sih, Sungmin mau saja menyanggupi permintaan Kangin untuk ikut menghadiri acara penentuan tanggal pernikahan hyung nya itu dengan Leeteuk. Tapi, apa daya, dia juga tidak bisa menghilangkan bayangan betapa bosannya ia saat acara makan malam sebelum-sebelumnya.
"Teukie sudah memastikan dongsaeng nya akan ikut makan malam kali ini! Jadi kau akan punya teman bicara" lagi, Kangin coba membujuk Sungmin. Sedikit yakin, alasanya masuk akal.
"Itu juga yang kau ucapkan sebelum, sebelum, dan sebelum-sebelumnya hyung! Dan apa? Tetap saja, setiap aku ikut selalu berakhir dengan aku bengong duduk sendirian di taman belakang rumah Leeteuk hyung! Aku tidak mau lagi! Nan shireoyo!" Sungmin menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Tangannya kini terlipat ketat di depan dada dengan ekspresi dingin menghiasi wajah cantiknya.
Kangin menghela nafas. Berusaha memutar otak dengan cepat mencari ide cemerlang agar Sungmin menyanggupi permintaanya. "Hmm… bagaimana kalau aku berikan kau mobilku sebagai imbalanya? Otte?" Kangin memainkan alisnya sembari tersenyum puas dengan ide nya sendiri.
"Sayang sekali aku tidak tertarik dengan mobilmu yang 'brutal' itu hyung" ujar Sungmin telak, menggoyangkan jari telunjuknya di depan wajah Kangin.
"Hmm… kalau satu tiket ke Jepang saat aku dan Leeteuk pergi bulan madu, bagaimana hmm?" Kangin menoel pelan pipi mulus Sungmin, hingga namja itu terpaksa memundurkan kepalanya menjauhi tangan Kangin.
"Sekaligus uang belanja selama aku di sana?" Sungmin tampak mulai tertarik dengan tawaran Kangin. Belum saja, pikirannya sudah melayang pada poster YUI yang terpajang di kamarnya. Bukan tidak mungkin, dia bisa menemui diva Jepang itu walaupun dia masih trainee. Apalagi mengingat posisi Leeteuk di bidang entertainment.
"Oke! Deal kalau begitu?" Kangin mengulurkan tangan kanannya dengan senyum cerah, yang segera disambut Sungmin. Masih dengan bayangan menyenangkan bahwa ia akan segera bertemu diva Jepang yang sangat dikaguminya itu.
.
.
Kyuhyun terpaku di tempatnya berdiri, tidak percaya akan penglihatannya saat ini. Akhirnya setelah sekian lama waktu yang ia habiskan untuk menunggu, ia bisa bertemu juga dengan yeoja yang selama ini wajahnya tidak pernah lepas dari ingatan Kyuhyun.
"Annyeonghasseyo Kyuhyun-ssi!" suara yang begitu nyata itu membuat mata Kyuhyun tidak lepas memandangi makhluk cantik di depannya, ketika wajah itu tersenyum ramah sembari mengangguk kecil menyapanya.
Deg deg deg
Kyuhyun bisa merasakan dengan jelas detak jantungnya yang memompa berpuluh-puluh kali lebih cepat dari pada saat ia pertama kali melihat yeoja di hadapannya ini.
"Ne… a… annyeonghasseyo! Chonun.. Cho Kyuhyun imnida" ujar Kyuhyun terbata. Tiba-tiba saja lidahnya kelu, seperti mati rasa. Pikirannya benar-benar buntu saat ini sampai-sampai Ia tidak sadar bahwa sedari tadi Leeteuk sibuk menyenggol rusuknya untuk memberitahu bahwa Kyuhyun harus segera menyingkir dari depan pintu supaya tamu mereka bisa masuk.
"Kyuhyun-ah! Kau menghalangi jalan!" Leeteuk berbisik pelan tepat di telinga Kyuhyun membuat namja itu sedikit teralih perhatiannya.
"Hyung! Kenapa kau tidak bilang kalau kenal dengannya?" ujar Kyuhyun balas berbisik pada Leeteuk, masih tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Leeteuk tampak melirik singkat pada keempat tamunya dan mengangguk sebelum kembali beralih menatap Kyuhyun.
"Kau sudah gila Kyu? tentu saja aku kenal, bagaimana mungkin tidak?" Leeteuk kembali berbisik di telinga Kyuhyun. Reaksi dongsaeng nya yang sedikit berlebihan membuat kening Leeteuk mengernyit bingung, tidak mengerti dengan kondisi yang terjadi saat ini.
"Hmm.." dehaman kecil dari arah depan pintu membuat Leeteuk tersadar dan kembali berbisik pada Kyuhyun, "Cepatlah menyingkir Kyu! mereka tidak bisa masuk kalau kau tetap berdiri disana" ujar Leeteuk yang dibalas Kyuhyun dengan anggukan kecil sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sadar kalau Ia bertingkah seperti orang bodoh.
"Silakan masuk ahjumma, ahjussi!" ujar Leeteuk ramah mempersilahkan tamu mereka masuk.
Kyuhyun mengekor di belakang Leeteuk menuju ruang makan yang terlatak setelah ruang tamu. Selama perjalanan, mata Kyuhyun tidak lepas dari sosok cantik yang berjalan tepat di depannya. Sesekali tangannya menekan dadanya, berharap detak jantungnya tidak terdengar oleh sosok itu. Bisa mati Kyuhyun, kalau yeoja itu menyadari perasaannya bahkan sebelum mereka berkenalan lebih dekat.
Semua kini telah duduk di sekeliling meja makan, di depan hidangan makanan yang tampak sangat lezat. Seperti biasa, tuan Cho memberikan sapaan singkat pada tamu mereka sebelum mempersilakan semua mencicipi makanan yang telah disediakan.
Kyuhyun merasakan tendangan kecil pada kakinya dari bawah meja. Merasa yakin itu ulah hyung nya, Kyuhyun mengalihkan pandangannya dari objek indah di depan matanya, ke arah Leeteuk.
"Waegeure hyung?" ujarnya dengan nada kesal. Leeteuk mendelik, sebelah alisnya terangkat ketika mendapati nada bicara Kyuhyun yang tidak sopan.
"Mian" lanjut Kyuhyun seketika. Leeteuk mengangguk singkat sembari mendekatkan wajahnya ke arah Kyuhyun, berbisik di telinga namja itu.
"Kau dari tadi bersikap aneh Kyu. ada apa? Sungmin jadi terlihat risih begitu" ujar Leeteuk memulai.
"Jadi namanya Sungmin, hyung? Nama yang cocok untuk wajahnya yang cantik" balas Kyuhyun di telinga Leeteuk yang seketika berpaling menghadap Kyuhyun, sedikit terbelalak.
"Kau… kau bilang Sungmin itu cantik?" tergagap, Leeteuk berusaha memastikan apa yang sepertinya tadi salah didengarnya.
"Ne! Dia itu yeoja yang aku ceritakan hyung! Cantik bukan?" Kyuhyun tersenyum bangga.
"YEOJA? YAA! Kau bodoh atau apa Kyu? SUNGMIN ITU NAMJA! BUKAN YEOJA!" tanpa sadar Leeteuk berteriak keras menanggapi ucapan Kyuhyun yang begitu membuatnya kaget.
.
.
Hening. Meja makan yang semula ramai dengan celoteh ringan tiba-tiba berubah mencekam. Kyuhyun yang baru saja dikejutkan dengan fakta bahwa Sungmin ternyata adalah seorang namja, terdiam kaku tanpa bisa berkata apa-apa. Sedangkan Leeteuk dalam kondisi yang lebih parah lagi, wajahnya pucat pasi sekarang, karena walau bagaimanapun kekacauan ini adalah karenanya.
"K… kyuhyun-ssi… benarkah kau menyangka aku ini yeoja?" suara diseberang tempat duduk Kyuhyun dan Leeteuk, memecah suasana. Semua kini bergantian menatap Sungmin, Kyuhyun, dan Leeteuk.
"Hmm… a… aku…" Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tidak tahu harus bicara apa. Demi apapun, Ia tidak menyangka akhir dari penantian cintanya adalah seperti ini. Semua bayangan akan perkenalan manis, pendekatan, lalu jatuh cinta, buyar begitu saja tanpa ada yang tersisa. Bagaimana mungkin Ia salah mengira kalau Sungmin itu yeoja? WHAT THE? Dia ini normal! Dan selalu menekankan kalau dia adalah namja N.O.R.M.A.L!
Tapi… tapi… bagaimana mungkin seorang namja normal sepertinya, bisa salah membedakan mana yeoja dan mana yang namja? Apa mungkin dia termakan karma karena dulu pernah menertawakan Leeteuk yang jatuh cinta pada Kangin?
'Andwae! ini karma yang terlalu kejam Tuhan!' Jerit Kyuhyun dalam hati sembari menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Ahjumma, ahjussi, Sungmin-ssi, dan Kangin-ah, maaf aku tidak bermaksud mengacaukan acara makan malam ini" Leeteuk memecah keheningan yang kembali menyelimuti meja makan.
"Ah gwenchana… gwenchana Leeteuk-ssi! Ayo semua lanjutkan makan! Haha" tuan Kim mencoba mencairkan suasana dengan tawa khasnya. Dibantu tuan dan nyonya Cho, acara makan malam kembali dilanjutkan.
"Saya permisi ke toilet sebentar" ujar Sungmin sembari bangkit dari tempat duduknya. Meninggalkan meja makan yang masih diliputi atmosfir aneh. Leeteuk bertukar pandang dengan Kangin yang duduk tepat diseberangnya. Seperti meminta maaf atas kebodohan yang diperbuatnya, yang dibalas Kangin dengan anggukan singkat serta senyumnya yang menenangkan.
"Kau minta maaflah pada Sungmin, Kyu!" bisik Leeteuk lagi di telinga Kyuhyun.
Namja itu perlahan bangkit dari tempat duduknya, tidak lupa minta permisi sebelum meninggalkan meja makan. Semua mata menatap kepergian Kyuhyun dengan pandangan yang berbeda. Atau paling tidak begitu pikir Leeteuk sebelum Ia mendengar percakapan kedua orangtuanya dan Kangin yang beralih arah, "Aku pikir Sungmin dan Kyuhyun cocok juga" ujar nyonya Kim sambil terkikik, membuat Leeteuk kembali bertukar pandang dengan Kangin.
.
.
"Ehmm" deham Kyuhyun tepat saat Sungmin keluar dan menutup pintu kamar mandi. Kyuhyun bersandar pada dinding sembari menatap dalam pada Sungmin.
"W… wae? kau jangan menatapku begitu Kyuhyun-ssi! Aku tidak suka" ujar Sungmin menolak membalas tatapan intensif Kyuhyun.
"Benar kau ini namja?" ucap Kyuhyun tidak terduga. Sungmin seketika mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun. Kini, mata mereka saling menatap.
"Ka… kau!" ujar Sungmin pelan. Ada amarah dalam nada bicaranya, membuat Kyuhyun sedikit tersentak.
"Kau tidak sopan sekali Kyuhyun-ssi! Menanyakan gender seseorang saat kau sudah tahu jawabannya apa" lagi, Sungmin berucap. Amarahnya yang kentara terdengar mendominasi telinga Kyuhyun.
"Jangan salahkan aku kalau aku mengira kau ini yeoja! Wajahmu itu yang menipuku" balas Kyuhyun tanpa sadar seolah menyalahkan Sungmin atas segala prasangka liarnya sendiri.
PLAAKKK
Sebuah tamparan telak mendarat di pipi Kyuhyun "Lancang sekali kau Kyuhyun-ssi" marah Sungmin seketika.
Emosi namja cantik itu tampaknya tidak bisa lagi dibendung. Sungmin berbalik hendak meninggalkan ruangan itu sebelum Ia tersadar akan sesuatu, "Dan satu lagi Kyuhyun-ssi, aku ini lebih tua darimu jadi panggil aku hyung" telunjuk Sungmin tepat mengarahkan ke wajah Kyuhyun yang tampak seperti tertohok sesuatu. Sesaat berikutnya, Sungmin berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu.
Deg
Kyuhyun mencengkram dadanya, sesuatu disana seperti bergemuruh. Bukannya sakit yang dirasakan Kyuhyun dari pipinya, melainkan sebaliknya. Ia sendiri heran, harusnya ia marah. Tapi kenapa apa yang ia rasakan saat ini berbeda? Kenapa yang terbayang dalam ingatannya kini malah wajah Sungmin beberapa saat lalu berada dekat sekali dengan wajahnya, saat namja itu menuding Kyuhyun dengan telunjuknya?
To be continue...
