Naruto milik Masashi Kishimoto Sensei, tapi yang ini milik Safir Amaterasu.
Happy New Year.
Hari ini desa Konoha tidak seperti biasanya, tidak terlihat shinobi yang lalu lalang seperti ataupun menjalankan misi. Ya, untuk hari ini sampai awal tahun baru, Hokage membebasakan mereka dari kegiatan apapun.
Dan yang paling senang dengan hal ini tentu saja seorang pemuda berambut pirang dan bermata biru, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Naruto Uzumaki. Walaupun semua kegiatan shinobi di liburkan, namun ada satu kegiatan Naruto yang tidak dapat di liburkan. Kalian pasti tahulah apa itu?ya benar,. Makan mie ramen kegemarannya di kedai Ichiraku.
Pagi – pagi Naruto tlah stand by di kedai tersebut, dan langsung memesan ramen ekstra jumbo, Paman Teuchi langsung melayani pesanan Naruto. Beberapa menit kemudaian pesanan Narutopun siap.
" Naruto, ini pesannan ramenmu..". Kata Paman Teuchi.
Naruto pun menjawab," terima kasih, selamat makan".
Baru beberapa saat Naruto menikmati ramennya, ekor matanya menangkap satu sosok yang sudah sangat di kenalnya.
"Ada apa Hinata?" Naruto bertanya pada orang tersebut yang ternyat a Hinata.
" A..An..nu Naruto – kun, Maukah kamu melihat kembang api pada pergantian malam tahun baru bersamaku?", tanya Hinata dengan muka yang bersemu merah.
"Oh, jadi kamu mau mengajak aku kencan?, Mau saja" jawab Naruto.
Seketika wajah Hinata bersemu merah mirip kepiting rebus, mendengar Naruto menerima ajakan kencannya. ( Author merasa iri ).
" Baiklah Hinata - chan malam tahun baru nanti aku akan menjemputmu".
" Terima kasih Naruto- kun, aku permisi dulu,"
Hinata langsung pulang, dalam perjalanan menuju rumahnya, hinata terus berkhayal tentang kencannya nanti dengan Naruto.
Malam pergantian tahun baru Naruto menjemput Hinata si kediaman clan Hyuuga, ternyata Hinata telah menunggunya di depan gerbang tersebut. Naruto terdiam melihat Hinata, ia merasa Hinata berbeda dengan biasanya Hinata terlihat lebih manis. Hinata mengenakan kimono berwarna putih dengan gambar bunga sakura.
" Naruto – kun ada apa ?" Hinata membangunkan Naruto dari lamunannya.
" Tidak ada apa –apa Hinata – chan, apa kita jadi berangkat?"
Hinata hanya mengangguk , mengiyakan pertanyaan Naruto. Mereka berdua berjalan beriringan menuju pusat desa Konoha. Selama perjalanan muka Hinata bersemu merah. Begitu tiba ternyata acara kembang api pergantian tahun baru sudah di mulai. Naruto mengajak Hinata untuk naik kea tap sebuah gedung untuk melihat kembang api lebih jelas. Muka Hinata terus saja berwarna merah merona.
" Naruto – kun aku boleh bertanya sesuatu?"
" Kau mau bertanya apa Hinata – chan ?"
" A..a..apa, kau mau menjadi pacarku Naruto- kun?" Hinata bertanya dengan mata terpejam karena ia masih merasa malu dan takut perasaannya tidak terbalas oleh Naruto.
" Ah..,"
" Ada apa Naruto – kun? Kamu menolakku ?" Hinata bertanya pada Naruto dengan takut.
" Bukan, sebenarnya aku ingin menungkapkan perasaanku padamu. Eh, malah kamu duluan. Ya, tentu saja aku mau."
Hinata merasa senang mendengar pernyataan Naruto, tidak sia – sia ia melawan rasa malunya untuk menayatakan perasaannya pada Naruto. Naruto memeluk Hinata dengan erat, Hinata menyandarkan kepalanya di dada bidang Naruto, Dengan background langit malam yang bertabur kembang api pada malam pergantian tahun.
TO BE CONTINUED
