judul dalam bahasa Inggris : TWELVE "BROTHERS" series CAFÉ and TAVERN
Disclaimer : Yu Wo (pastinya)
Author : Amy Mercury
Catatan dari author (Amy) dan Syntia : jika ada orang-orang diluar sana yang berkeinginan untuk merubah cerita saya dalam versi bahasanya, mohon kirim kopiannya sehingga bisa saya koreksi agar maksud ceritanya masih tetap sama dengan yang saya maksudnya. Saya sanggup menulis versi bahasa inggris tapi "Spirit" saya ingin membuat literatur berbahasa Indonesia agar dunia tidak melupakan BAHWA bahasa Indonesia itu ada.
"Hei, bagaimana persiapan di sebelah sana?"
"Ah, jangan ke lokasi itu!" panggil seorang Holy Knight yang lebih senior.
"Kenapa?" Tanya Holy Knight dari divisi Leaf Knight.
"Para kapten generasi ke-39 sudah mengurus bagian sebelah sana. Katanya lokasi itu special untuk mereka."
Para Holy Knight yang lain mengangguk mengerti dan melanjutkan kegiatan mereka mendekor Church of Holy Light.
Church of Holy Light yang biasanya relatif sepi, hari ini terlihat berbeda. Suasana Church penuh hiruk pikuk karena persiapan acara besar yang hanya terjadi setiap 10 tahun sekali. Hari ini adalah hari pelantikan para Kapten Holy Knight generasi ke-39 yang juga menandakan berakhirnya masa jabatan para Kapten Holy Knight generasi ke-38 yang menandai masa pensiun mereka.
"Menurutmu apa yang akan dilakukan oleh para Kapten generasi ke-38 setelah hari ini berakhir?" Tanya seorang Holy Knight muda dari divisi Leaf itu kepada rekannya.
"Seperti yang selalu dilakukan para Kapten yang pensiun, tentunya pulang ke kampung halaman mereka masing-masing dan merawat anak-anak mereka."
"Kudengar Kapten Sun Knight generasi ke-37 justru melakukan perjalanan. Tapi aku tidak bisa membayangkan Kapten Sun Knight generasi ke-36 melakukan hal yang sama." Seorang Holy Knight mengungkapkan pendapatnya.
"Ugh, aku tak bisa membayangkan Kapten Ice Knight akan meninggalkan kota ini. Aku PASTI akan merindukan kue-kue buatannya." Keluh salah satu Holy Knight yang lain.
Para Holy Knight yang mendengar komentar Holy Knight yang lebih senior dari mereka itu menghela napas dan meneruskan aktifitas mereka dengan semangat yang semakin menurun sambil membayangkan kehidupan yang akan mereka jalani tanpa kue-kue buatan Kapten Ice Knight generasi ke-38.
Kehidupan sebagai Holy Knight mengandalkan kebaikan hati orang lain untuk masalah makanan. Dan untuk memperoleh akses makanan yang enak, mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak. Selama hampir 20 tahun belakangan ini, kue-kue buatan Kapten Ice Knight telah amat sangat membantu menghemat pengeluaran para Holy Knight untuk makanan berkualitas.
"Sun, kau sudah siap?" Tanya seorang pria berpakaian serba gelap.
"Leithe, sesudah hari ini berakhir kau harus membiasakan diri untuk memanggilku Grisia. Kecuali kau ingin mereka semua menyadari identitas kita yang sebenarnya!"
Leithe menatap pria berambut panjang yang memiliki warna rambut sama gelap dengan warna rambutnya. Dia menghela napas saat teringat bahwa baru tadi siang rambut itu masih berwarna pirang secerah sinar matahari.
Sambil mengemasi semua barang yang akan mereka bawa pergi dan memastikan tidak ada barang lain tertinggal yang membuat mereka harus kembali ke Church of Holy Light untuk mengambil barang-barang itu di kemudian hari, Leithe melihat pergerakan Roland yang tidak lagi menutupi penampilannya dengan seragam Kapten Hell Knight yang biasa dikenakannya sedang mengangkat barang-barang Grisia.
Sebelum malam ini berakhir, dua belas Kapten Holy Knight generasi ke-38 akan pergi meninggalkan Church of Holy Light dan meninggalkan gelar mereka di ruangan yang mereka tinggalkan.
