Bukan sesuatu yang salah kalau kamu membela diri ,
tapi apakah kenyataan itu harus begitu menyakitkan untuk di ingat ?
One more chances
Levi*Eren
shingeki no kyojin unofficial fanfic
Intro
" aku tidak bisa lagi bersamamu , bukan karena aku membencimu , tapi aku hanya tidak bisa
bersamamu lagi . Jadi ... Maaf Eren. "
Levi berdiri dari tempat duduknya , mengambil sebuah bon yang tertempel di samping meja ,
dan kemudian menepuk kepala bocah yang tengah tertunduk sedih dari balik wajah yang
kaki sepatu fantovel terdengar menggema di atas kerak keramik , lelaki itu
kemudian membayar kasir , tidak menoleh ke belakang sedikitpun , menutup pintu kaca dan
pergi.
Bocah yang masih diam termangu di tempat duduk cafe ini memutar sedotannya ,
kalau bukan panas menyengatnya matahari , saat ini Eren sudah pasti menangis .
Ah , terik nya sangat menyakiti mata .
Andai saja ia diizinkan menangis . Ia akan menangis meraung-raung.
tapi Ia tidak bisa. Setetes air matapun ia tidak rela .
Hey, ia sudah sangat siap untuk hal ini.
Tidak ada yang abadi di dunia ini , bukan ?
Ia sudah sangat siap dengan hal ini.
PART 1
Mata yang membengkak dan sembab , diseka sekali lagi wajah yang letih dengan handuk basah.
Cermin memantulkan wajah yang sangat menyedihkan ,
rona wajah yang memerah , bengkak di kantung mata dan rambut yang berantakan.
Ah , ini sungguh hari yang buruk.
Eren menyentuh matanya , rasa sakit tidak berada di kelopak dan kantung matanya saat itu ,
nyeri menjalar ke hati. Sakit dan sesak tidak tertahankan.
Kalau dia diizinkan berteriak , dia akan berteriak sekuat tenaga dan kemudian melemparkan
sumpah serapah pada setiap orang yang ditemuinya di jalan.
menyedihkan . Sungguh menyedihkan.
" urgh , aku tidak akan ke kampus dengan wajah seperti ini , tidak akan. "
Eren membanting tubuhnya ke arah ranjang , menutup wajahnya yang membengkak dengan bantal
yang empuk . Kepalanya penuh dengan seorang lelaki berambut eboni dan berpostur tubuh kecil
yang memasang wajah suram setiap kali melihatnya. Memanggil namanya.
Levi .
Ia sangat merindukan Levi , dia selalu ada disampingnya saat ia membutuhkan.
tapi kenapa kali ini tidak ?
Aku akan selalu ada untukmu . Jangan cemas . Katakanlah apa yang membuatmu sedih . Ceritakan semuanya .
Tenang saja , Eren .
" Pembohong . " Dilempar bantal ke arah pintu kamar dari tangannya , masih dengan wajah kesal , diambilnya lagi handphone yang tepat berada disampingnya dan menjadi luapan korban kekesalannya. Dilempar keras ke arah pintu , memantul dan menjatuhkan beberapa hiasan kaca yang diletakkan di atas lemari baju sebagai pajangan. Suara pecahan kaca menggema di seisi ruangan .
Oh , ia sangat ingin sekali membunuh orang saat itu.
