The Flash (TV-series) created and developed by writer/producers Greg Berlanti, Andrew Kreisberg, and Geoff Johns based on DC comic character the Flash.

saya tidak mengambil keuntungan materiil dari pembuatan fanfiksi ini.


confesión

"Aku—"

Sebelah tangan Caitlin yang tidak memegang segelas kopi, terayun bebas, digenggamnya.

Karena benaknya berpacu, karena hatinya menjerit, memekik bagai tercekik, meneriakkan kata yang berbeda, berulang-ulang, datang dari arah yang berlawanan. Satu berkata—tampaknya suara itu berasal dari bilik kemasukakalan—Jangan! Jangan! Jangan! dan satunya lagi memanas-manasi, seperti kumpulan bocah penindas di taman kanak-kanak yang saling bergandengan, membentuk lingkaran, mulai memutarinya; Katakan! Katakan! Katakan!.

Itu terjadi setiap kali mata mereka habis berserobok dan rasanya ia mulai gila.

Pernyataan yang menanti untuk tersibak. Atau sekadar merembes keluar.

Astaga. Apakah pernyataannya tak pernah bisa tersampaikan nantinya? Kalimat itu bisa-bisa selamanya takkan terungkap. Terkunci. Bersembunyi dalam gelap nan naturalnya konversasi.

Mata bertemu mata, mulut yang selalu pandai bersilat lidah dalam hal menyela akhirnya membuka juga. Tapi, sekecil apa pun itu, Barry tahu Caitlin tak pandai menyembunyikan sesuatu—atau ia yang terlalu pandai mengetahuinya—pun ia bisa mendengar getaran pada suara gadis itu. Rasanya di S.T.A.R. Labs ini hanya ada mereka, dan keheningan—namun kini bertransformasi menjadi dengingan—yang bisa dihentikan apabila salah satu di antara mereka angkat suara.

"… Mengungkapkan hanya akan mempersulit, Barry."

tamat


a/n

entah saya harus bilang ini atau enggak, tapi untuk bikin jelas aja (karena saya yakin fik ini nggak jelas HAHAHA /ditendang) dibaca dari atas, confessnya barry dipotong sama caitlin. kalau dari bawah, silakan dilanjut sendiri /DITENDANG (2). ini fictogemino pertama saya, bikin saya sukses muter-muter semalaman sampai konsultasi ke tante tersayang - colek crystallized cherry - makasih ya tan buat jawabannya ;v; terima kasih sudah membaca!